seoson 1
Meidina Wulandari yang harus rela menikah dengan Sandiaga Putra As Shiddiq seorang pengusaha sukses karena sebuah hutang.
seoson 2
Clarissa Azalea Sandiaga harus rela menikah dengan James Arthur Smith untuk membantu keluarganya agar bisa menyingkirkan semua musuh mereka.
season 3
Aline Aristya harus mau menikah dengan Kennard Casanova Smith karena permintaan dan janji Rissa pada sang ayah, dan harus berjuang menghadapi cobaan bersama sang suami.
apakah ketiga kisah cinta ini akan berakhir bahagia?
simak ceritanya yuk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
izin 2
Bella dan Wulan sedang beradu argument.
tadi saat Wulan tengah duduk sendirian di taman belakang, Bella datang dan menghina Wulan.
"hei kau siapa ya Sandi?" tanya Bella dengan nada kasar.
Wulan hanya diam tak ingin menjawab karena hatinya begitu sakit, apa lagi harus meladeni wanita di depannya itu.
"dasar wanita tak tahu diri, kau dengar ya aku adalah cinta sejati Sandi, dan ku pastikan Sandi akan kembali padaku," bentak Bella.
"maaf Tante, tapi bukannya Tante sudah menikah, kenapa masih mau menganggu mas Sandi yang sekarang sudah bahagia," balas Wulan.
"sialan kau gadis kecil, ya aku meninggalkan suami ku yang bangkrut, dan aku akan menikahi Sandi yang kaya, karena aku menyesal telah berselingkuh darinya dulu," kata Bella enteng.
"tapi Tante itu keterlaluan, Tante hanya peduli dengan uang saja," jawab Wulan.
"hahaha... aku akan menyingkirkan semua yang menghalangiku, termasuk istri maupun ibunya Sandi yang cerewet itu," kata Bella angkuh.
" cukup Tante, kau sudah keterlaluan dengan menghina ibu mas Sandi," teriak Wulan geram.
PLAK....
tamparan mendarat di pipi Wulan, karena Bella muak harus berdebat dengan gadis kecil ini.
"kau dengar nya gadis kecil, Sandi hanya milik ku dan tak ada yang bisa merebutnya dariku," sarkas Bella.
Wulan pun tak ingin berlama lama dengan Bella, akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya, tapi baru juga melangkah Bella sudah mendorongnya hingga terjatuh.
Bella tertawa melihat Wulan jatuh tersungkur di tanah, Wulan hanya bisa terdiam menahan rasa sakitnya.
Wulan mencoba bangun tapi Bella berniat membuatnya jatuh lagi, tapi Wulan tak tinggal diam, dia menghindar sehingga Bella yang kini jatuh karna ulahnya sendiri.
Bella pun geram, tapi saat melihat Sandi yang mendekat Bella pura pura kesakitan karena dorongan dari Wulan.
"kenapa kau mendorongku, aku hanya minta bantuan teman lama ku, kenapa kau begitu marah hingga menyakitiku, aku minta maaf membuat mu tak nyaman," kata Bella pura pura menangis di depan Sandi.
Sandi pun membantu Bella berdiri dan menatap Wulan datar.
"apa yang kau lakukan Hem, kau tau dia tamu sekaligus teman lama ku, jika kau tak menyukainya tak perlu mendorongnya," kata Sandi.
"jika tau aku yang tak akan menyukainya, seharusnya mas tak membawanya pulang ke rumah ini, dan mas bisa menyewa kan hotel untuk nya," jawab Wulan.
Wulan masih mencoba untuk bertahan dengan apa yang di dengarnya, Wulan tak menyangka bahwa Sandi bisa berkata seperti itu padanya, dan hanya percaya pada wanita itu.
Bella tersenyum menang mendengar pembelaan Sandi padanya.
"sekarang masuk ke kamar!" teriak Sandi pada Wulan.
Wulan pun berjalan menuju kamar dengan menangis, dia tak menyangka bahwa Sandi tega membentaknya di depan orang asing.
"Sandi jangan begitu," ucap Bella lembut.
"kau juga Bella pergi istirahat, karena sudah ini malam," kata Sandi.
Bella pun menuju kamarnya dengan senang hati, karena merasa langkahnya sudah berhasil.
Sandi masuk ke ruang kerjanya dan menghubungi Ken.
"bagaimana investigasi mu Ken?" tanya Sandi.
"iya tuan, Bella hanya pura pura mendapatkan KDRT, dan yang sebenarnya dia meninggalkan suaminya karena bangkrut, dan sekarang ingin kembali pada tuan dengan menyingkirkan nona dan nyonya Mala tuan," jelas Ken.
" baiklah, kamu awasi terus pergerakan nya," kata Sandi sambil menutup telponnya.
Sandi yang tak tenang karena terus kepikiran Wulan pun memutuskan untuk ke kamar mereka.
saat sudah sampai Sandi membuka kamar dan melihat Wulan tengah meringkuk di ranjang, hati Sandi sakit melihatnya, tapi Sandi harus melindungi wanita yang di cintanya.
Sandi naik ke ranjang dan mendongakkan wajah Wulan, Sandi melihat wajah merah Wulan karena terus menangis, akhirnya memeluk erat istri kecilnya itu.
" percayalah padaku, aku hanya mencintaimu, jadi apapun yang aku lakukan demi melindungi mu," kata Sandi sambil mengelus punggung Wulan.
"tapi mas melukaiku tadi, aku merasa hidup ku hancur saat mas pulang dengan wanita itu," kata Wulan sambil terisak.
"sayang, aku minta maaf, aku akan menyelesaikan masalahnya besok, dan ingat aku akan selalu hanya mencintaimu," kata Sandi.
Wulan pun mengangguk dan mulai tertidur dalam dekapan Sandi, entah mengapa hatinya tenang saat di bersama Sandi, meski otaknya terus berontak tapi hatinya tidak dan selalu percaya.
akhirnya mereka tidur dengan berpelukan.
subuh pun datang, Wulan dan Sandi sholat berjamaah, kemudian Wulan melakukan kegiatannya setiap hari, mulai dari memilih baju untuk Sandi, hingga membuat sarapan.
setelah selesai mandi, Wulan sedang berganti baju, Sandi juga baru selesai mandi dan masuk ke ruang ganti, saat Wulan akan keluar Sandi sudah menariknya ke dalam pelukanya.
"masih marah Hem," kata Sandi sambil membelai pipi Wulan.
"aku tidak bisa marah sama mas, tapi aku binggung, aku mau ijin ikut kemah di gunung Arjuna di Malang," kata Wulan menunduk.
"kapan dan siapa saja yang ikut?" tanya Sandi.
"emm... semua mahasiswa baru mas, aku juga bersama Ali, Lia, dan Suci, dan banyak lagi kakak senior, jadi apa boleh mas, please..." ucap penuh harap.
"baiklah tapi setiap dua jam harus kasih kabar, kalau tidak aku akan menjemputmu, paham kan," kata Sandi mencium kening Wulan.
Wulan hanya mengangguk dan memeluk Sandi, setelah siap Sandi dan Wulan turun untuk sarapan, di sana Bella sedang tersenyum menyambut Sandi.
"pagi Sandi, pagi gadis kecil," sapa sok manis Bella.
Sandi hanya diam duduk di kursi utama, sedang Bella duduk di sebelah kanan, Wulan sudah mengambilkan sarapan untuk Sandi.
"adek duduk saja biar aku yang ambilkan untuk Sandi," kata Bella merebut piring yang di pegang Wulan.
"biarkan saja Bella, itu sudah kebiasaannya lebih baik kau juga sarapan," ucap Sandi datar.
Bella pun duduk dan hanya bisa menyaksikan Wulan melayani Sandi, mereka sarapan dalam diam.
setelah selesai sarapan Ken dan Eko masuk ke dalam rumah.
"pagi tuan," sapa Eko dan Ken bersamaan.
"iya pagi, Eko kamu hari ini mengawal Bella, biar Wulan bareng saya untuk ke kampus," perintah Sandi.
"baik tuan," jawab Eko.
"Bella jika kamu ingin pergi belanja atau kemana biar Eko yang mengantar dan mengawal, dan Eko yang akan membayar semua yang kau inginkan," kata Sandi.
"iya Sandi, terima kasih banyak," kata bela lembut dan memeluk Sandi.
reflek Wulan memisahkan mereka dan menarik sandi masuk kedalam mobil, Ken yang kaget langsung berlari ke arah mobil.
sebenarnya Wulan ingin sekali memaki wanita ular itu tapi dia memilih diam dan segera pergi.
saat sudah di dalam mobil, Sandi memberi pesan pada Eko untuk terus mengawasi gerak gerik Bella.
Wulan hanya diam melihat keluar jendela, tapi saat di lampu merah Wulan turun dan membuat Sandi dan Ken terkejut.
.
.
.
.
.
mohon dukungannya ya😘😘😘
terima kasih...