"Hai ganteng, malam ini, mau bermalam bersamaku?"
~ Keira ~
"Kau tidak akan menyesalinya kan, little girl?"
~ Reynald ~
**********
Demi bisa menghadiri pesta ulang tahun pacarnya di sebuah klub malam, Keira nekat mencari cara untuk kabur dari pengawasan Raka, sang kakak yang overprotektif, dengan bantuan sahabatnya, Selina. Namun, sesampainya di sana, betapa terkejutnya ia saat mendengar bahwa Dion, kekasih yang selama ini ia sembunyikan dari sang kakak, justru malah menghina Keira di depan teman-temannya.
Hatinya hancur. Di tengah rasa sakit dan kekecewaan, Keira bersumpah akan mencari laki-laki lain yang jauh lebih tampan dan mempesona dari Dion. Saat itulah ia bertemu dengan sosok pria asing yang sangat tampan di klub. Mengira pria itu seorang host club, Keira tanpa ragu mengajaknya berciuman dan menghabiskan malam bersama.
Namun, keesokan harinya, Keira baru menyadari kalau pria yang bersamanya semalam ternyata adalah Reynald, teman dekat kakaknya sendiri!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Truth
Keira berjalan memasuki klub dengan perasaan berbunga-bunga karena sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Dion, sang kekasih. Sambil memeluk kado di tangannya, ia membayangkan reaksi apa yang akan diberikan Dion padanya nanti.
"Dion pasti kaget, karena dia nggak nyangka Gue akhirnya bisa dateng ke sini," Gumamnya sambil senyum-senyum sendiri.
Memang, beberapa hari lalu, Dion mengundang Keira untuk datang ke pesta ulang tahunnya yang di adakan di klub ini. Saat itu Keira bilang dia tidak bisa berjanji untuk datang, karena kakaknya yang super overprotective itu pasti akan melarangnya. Keira pamit untuk pergi ke klub saja pasti sudah kena marah, apalagi kalau tau perginya untuk menghadiri pesta ulang tahun pacarnya, bisa-bisa Keira dilarang keluar rumah selamanya. Karena menurut Raka, Keira masih terlalu kecil untuk pacaran, dan dunia luar terlalu berbahaya untuknya. Jika Keira mau pergi kemanapun, minimal harus ada satu orang dari keluarga yang bisa mengawasi. Hal itu benar-benar membuat Keira merasa tertekan. Makanya dia nekat untuk diam-diam berpacaran dengan Dion.
Dion sendiri baru satu bulan menjadi pacar Keira. Dan menurut Keira, Dion ini adalah lelaki yang sangat sempurna untuknya. Dia ganteng, baik, loyal, dan tidak berbuat macam-macam seperti yang pernah dikatakan Raka tentang sikap laki-laki. Menurut Keira, Dion benar-benar tau batasan dan tidak keberatan harus pacaran diam-diam dengan Keira. Bahkan Dion juga tidak marah jika Keira lama membalas pesan karena harus main kucing-kucingan biar tidak ketahuan oleh sang kakak.
Maka dari itulah, Keira nekat untuk kabur pertama kalinya dari sang kakak. Memanfaatkan keadaan Selina yang ditinggalkan kedua orangtuanya untuk dinas ke luar kota, Keira meminta izin kepada sang kakak untuk menemani Selina menginap di rumahnya. Tentu saja mewujudkan hal itu bukanlah hal yang mudah. Keira harus mengeluarkan seribu satu jurus andalan dulu baru bisa diberikan izin. Untungnya, hal itu berhasil.
Tanpa membuang waktu, Keira langsung pergi menuju ruangan klub tempat Dion merayakan ulang tahun. Sebelumnya Dion sudah memberikan undangan VIP padanya yang mencantumkan nama klub serta nomor ruangan, jadi Keira bisa langsung menemui Dion tanpa harus menelepon dulu. Lagipula, ini kan kejutan.
Sesampainya di depan pintu klub, Keira terlebih dulu menenangkan diri. Ini pertama kalinya ia menghadiri pesta ulang tahun pacar, jadi wajar kalau dia gugup. Setelah dirasa cukup tenang, perlahan ia membuka pintu.
Suara musik yang hingar bingar ditambah lampu disko yang berkelap-kelip dengan berbagai warna langsung menyambut Keira. Keira agak terkejut karena tak menyangka suasana akan seramai ini. Para tamu yang kebanyakan anak-anak muda berbaur menjadi satu. Ada yang asyik berjoget, bermesraan, ada juga yang duduk-duduk di sofa sambil minum alkohol. Di antara semua orang itu, Keira berusaha mencari keberadaan Dion.
Ketemu.
Keira langsung tersenyum senang saat melihat Dion duduk di antara teman-teman kampusnya. Segera saja Keira berjalan ke arahnya untuk memberi kejutan.
Sementara itu, Dion dan teman-temannya sedang asyik bermain game truth or dare sambil minum-minum. Biasalah, untuk mencairkan suasana.
"Oke, siap! Selanjutnya!" Salah satu teman Dion memutar botol di atas meja. Permainannya sederhana, jika kepala botol berhenti di depan salah satu orang yang ada di meja itu, maka orang itu harus memilih antara truth atau dare. Jika memilih truth, maka orang yang terpilih wajib menjawab jujur pertanyaan salah satu temannya. Dan jika menjawab Dare, maka orang itu wajib menjalankan hukuman yang diberikan.
Botol berputar cepat, lalu seiring waktu mulai melambat. Teriakan semua orang tertahan sambil menebak-nebak kemana ujung botol itu mengarah. Sampai selang beberapa saat, kepala botol itu pun berhenti tepat di depan Dion.
"Whoaaaa!!!" Teman-teman Dion sontak menyorakinya histeris. "Akhirnya yang ulang tahun kena juga!!!"
Dion hanya bisa tertawa melihat kelakuan teman-temannya. "Gue nggak takut," ujarnya sedikit sombong.
"Oke, Dion, jadi Lo pilih truth or dare?!" tanya salah satu temannya dengan antusias.
"Hm..." Dion tampak berpikir sejenak. "Truth,"
"Hoooo...." Teman-temannya bereaksi tidak sabar.
"Oke, jadi apa pertanyaannya?" Tantang Dion seolah dia tidak takut menjawab apapun.
"Gue yang tanya," kata salah satu teman cewek Dion. "Dion, sebenarnya ini rasa penasaran pribadi gue aja sih. Kenapa di antara semua cewek cakep yang ada di kampus kita, Lo memilih Keira buat jadi pacar Lo?"
"Wooooo!!" Yang ditanya Dion, tapi malah teman-temannya yang histeris. "Berat nih berat!"
Keira yang langkahnya sudah dekat dengan meja mereka langsung berhenti. Tiba-tiba saja dia penasaran dengan apa yang akan dijawab Dion nanti. Ia ingin mendengarnya langsung dari mulut Dion.
Dion sendiri tidak terlihat panik. Ia malah tertawa-tawa saja sambil menenggak minumannya. "Hm, kenapa ya?" dia malah balik bertanya, menggoda teman-temannya.
"Yaelah, jawab dong! Kan tadi Lo pilih truth!" decak teman-temannya mulai tak sabar.
"Hahahha, oke oke, gue jawab, gue jawab," Dion tertawa dan ucapannya itu langsung membuat teman-temannya fokus kepadanya.
Keira bisa merasakan jantungnya berdebar-debar tak karuan. Pikirannya sibuk menebak-nebak, kira-kira Dion akan menjawab apa?
"Karena...." Dion dengan sengaja menahan ucapannya, menambah rasa penasaran orang-orang yang mendengarkan. "..TT nya gede?"
"B*ngsat!!!" Semuanya langsung bersumpah serapah. Keira sendiri langsung syok mendengar jawaban kekasihnya itu.
"Masa cuma karena itu doang?!"
"Ya apalagi," Dion mengangkat bahu. "Mukanya emang cakep sih, tapi bukan selera gue. Apalagi penampilannya, bukan type gue banget cuy! Cuma ya, gue bisa melihat aset indahnya itu yang ditutupi sama baju-baju longgar. Dan menurut gue, itu bakalan mantep banget,"
"Gila! brengsek banget Lo!" maki salah satu temannya sambil menepuk punggung Dion. "Jadi, kalau udah berhasil nikmatin TT nya, Lo bakalan mutusin dia gitu?"
"Ya iyalah, mau ngapain lagi coba?"
"Makanya gue sempet heran kenapa seorang playboy kaya Dion mau pacaran sama cewek polos macam Keira, ternyata ada udang di balik bakwan!"
"Udang di balik batu, monyet!"
"Halah, sama aja biawak!"
Lalu mereka tertawa bersama-sama.
"Tunggu-tunggu, jadi selama ini Lo belum dapet apa yang Lo mau dong, makanya belum putus dari Keira? karena setau gue nih ya, Dion cuma butuh waktu seminggu buat bikin cewek klepek-klepek dan mau ngangkang di depannya, Hahahaha!"
Dion berdecak sebal, sembari menghisap puntung rokoknya. "Iya, susah banget tuh cewek, jual mahal! Gue bahkan sering loh dicuekin waktu lagi chat atau nelpon, katanya sih karena nggak dibolehin sama kakaknya,"
"Yaelah, cupu banget.. Emang umur berapa sih dia sampai mau chat cowoknya aja dibatesin?"
"Makanya, kesel gue sebenarnya, tapi ya gimana, gue harus sabar. Ntar kalau gue udah bisa nikmatin TT nya, baru deh gue putusin, hahahaha!"
"Kalau gitu, biasanya nanti dia bakalan nangis-nangis minta balikan sih, Hahahaha!"
"Udah biasa, Dion gitu loh!"
Suara tawa kembali menggelegar di meja mereka, sementara itu di sisi lain Keira sudah mengepalkan tangannya. Dia benar-benar tidak menyangka jika Dion yang ia pikir sangat baik ternyata sejahat itu. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.
"Oke, udah kan? Lanjut..." Dion berkata dengan santai, tanpa menyadari kalau Keira kini sudah berdiri di depannya. Teman-temannya yang lain terdiam karena terkejut melihat kedatangan gadis itu.
"Loh, kenapa kalian jadi diem? Eh, kok... sayang?" mata Dion terbelalak saat melihat sosok Keira.
"Jangan panggil Gue sayang, B*ngsat!!" dengan penuh emosi, Keira menampar Dion dengan sekuat tenaga.
Plak!
Dion dan teman-temannya langsung ternganga. Tak cukup disitu, Keira yang sudah dikuasai kemarahan menyiram kepala Dion dengan sebotol anggur.
"Makan tuh TT! Lihat aja, Gue bakalan dapetin cowok yang lebih ganteng dari Lo, Brengs3k!" Keira bersumpah serapah sebelum dia keluar dari ruangan itu dengan penuh amarah.
...****************...
...Selamat datang di novel terbaru aku, jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca🤗...