Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.
Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.
Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.
Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.
Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34. Rayuan Lady Wei
"Gui'er, akhirnya kau sadar juga putraku." teriak Lady Wei dengan ekspresi wajah gembira sambil menitikkan air mata bahagia di wajahnya yang telah full make up.
"Ibu, aku merasa seluruh tubuhku sakit sekali." keluh Wu Gui dengan wajah sedih dan nada suara yang lemah.
"Jangan khawatir, kau akan segera baik-baik saja. Ibu akan menemui ayahmu dan meminta Pil Penyembuh tingkat Dua dan saat kau meminumnya semua rasa sakit itu pasti akan hilang lalu kau akan kembali sehat seperti dulu." ucap Lady Wei dengan penuh keyakinan sambil memegang tangan Wu Gui sambil tersenyum lembut penuh kasih sayang seorang Ibu.
"Baiklah Ibu." ucap Wu Gui dengan patuh sambil menganggukkan kepalanya.
Lady Wei yang menyadari jika Pil Penyembuh tingkat Dua adalah satu-satunya obat yang dapat membuat Putranya sehat kembali pun memutuskan akan mendapatkan Pil itu dengan cara apapun.
Lady Wei yang membutuhkan Pil Penyembuh pun segera menemui Wu Zhong, Kepala Keluarga Wu, di ruang kerjanya.
Lady Wei yang tidak ingin ketahuan akan niat sebenarnya menemui Wu Zhong pun telah memerintahkan Pelayan dapur di Halamannya untuk membuat Sup Gingseng yang sangat baik untuk kesehatan.
"Aku akan membawa Sup Gingseng ini lalu membujuk Tuan Besar untuk memberikan Pil Penyembuh Tingkat Dua untuk kesembuhan Wu Gui dan memintanya untuk melindungi Wu Gui dari anak sialan itu, WU PENG!" ucap Lady Wei dengan penekanan di akhir kata dengan ekspresi wajah yang marah dan dengan tekad yang telah bulat.
Lady Wei yang telah menyiapkan semuanya pun memulai rencananya. Lady Wei yang telah tinggal bersama Wu Zhong selama bertahun-tahun sangat pintar menggunakan kecantikan, tubuh dan suaranya untuk menggoda dan membujuk Wu Zhong untuk menyetujui permintaannya.
"Apakah Tuan Besar ada di dalam?" tanya Lady Wei dengan suara yang lembut dan gerakan tubuh yang sangat menggoda.
"Tuan saat ini sedang mengerjakan pekerjaannya, Lady. Ada yang bisa saya bantu, Lady?" tanya Penjaga yang ditugaskan menjaga pintu masuk ruang kerja Kepala Keluarga Wu.
"Aku membawakan Sup Gingseng untuk Tuan Besar. Aku hanya ingin memberikan ini padanya, aku tidak akan mengganggu Tuan. Kau bisa minta izin Tuan Besar apakah aku diperbolehkan masuk? Jika tidak aku akan menitipkannya padamu untuk dikirimkan pada Tuan Besar." ucap Lady Wei yang berpura-pura bersikap rendah hati dan bijaksana dengan senyum lembut seperti malaikat.
"Baiklah, harap Lady Wei menunggu sebentar." ucap Penjaga tersebut dengan patuh sambil menganggukkan kepalanya lalu berjalan masuk menemui Wu Zhong.
Wu Zhong yang sedang duduk di depan meja kerjanya dengan wajah yang serius tiba-tiba mendengar ada suara orang yang masuk.
"Ada apa?" tanya Wu Zhong dengan wajah tanpa ekspresi sambil terus fokus dengan pekerjaannya tanpa menoleh ke arah samping.
"Tuan, Lady Wei datang ingin bertemu dengan anda. Lady Wei datang membawa Sup Gingseng yang dibuat olehnya sendiri." ucap Penjaga tersebut dengan wajah takut dan cemas.
"Lady Wei?" tanya Wu Zhong dengan ekspresi wajah yang bingung sambil menoleh ke arah Penjaga yang berdiri di sampingnya dengan tubuh yang bergetar.
"Benar, Tuan Besar!" ucap Penjaga itu sambil menganggukkan kepalanya dengan patuh.
"Aku mengerti. Izinkan Lady Wei masuk!" ucap Wu Zhong dengan wajah tanpa ekspresi sambil melihat kepergian Penjaga itu dan menunggu kedatangan Selir Kesayangannya yang cantik.
Lady Wei yang merasa bosan menunggu pun berbincang sebentar dengan pelayan yang datang membawakan Sup Gingseng untuknya.
"Lady, apakah Tuan Besar akan mengizinkan anda untuk masuk?" tanya salah satu Pelayan yang menemani Lady Wei menemui Wu Zhong.
"Tentu saja. Tuan Besar sangat mencintaiku. Tuan Besar pasti akan mengizinkanku untuk masuk." ucap Lady Wei dengan penuh percaya diri.
Lady Wei yang telah menunggu pun memasang topeng malaikat kembali setelah melihat Penjaga tersebut datang.
"Bagaimana? Apakah Tuan Besar mengizinkanku masuk?" tanya Lady Wei sambil memasang wajah sedih dan cemas di saat bersamaan.
"Lady, jangan khawatir. Tuan Besar sudah memberi izin. Anda boleh masuk sekarang." ucap Penjaga itu dengan senyum cerah.
"Agh, baiklah. Kalian berdua tunggu aku disini." ucap Lady Wei kepada dua orang Pelayan yang datang bersama lalu berjalan pergi masuk ke dalam Ruang Kerja.
Lady Wei yang melihat Wu Zhong sedang duduk dengan wajah yang sangat serius pun memulai aksinya.
"Tuan, jangan terlalu banyak bekerja. Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Aku sudah membuatkan Sup Gingseng khusus untukmu. Tuan cobalah sedikit." ucap Lady Wei dengan senyun yang menggoda dan gerakan tubuh yang sangat eksotis yang dapat membuat siapapun yang melihatnya akan tergoda.
"Terima kasih." ucap Wu Zhong sambil menghentikan pekerjaannya sebentar dan mengambil Sup Gingseng yang diberikan Lady Wei lalu memakannya dengan perlahan.
Lady Wei yang telah melihat ada kesempatan untuknya pun tidak menyia-nyiakannya dan memulai sandiwara.
"Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu sangat sedih?" tanya Wu Zhong dengan ekspresi wajah yang bingung dan cemas sambil menatap penuh kasih sayang kepada Lady Wei.
"Aku baik-baik saja Tuan tapi Wu Gui sedang dalam keadaan yang sangat kritis." ucap Lady Wei dengan ekspresi wajah yang sangat sedih dengan air mata yang mengalir di pipinya lalu menghapusnya dengan sapu tangannya secara perlahan.
"Bagaimana Wu Gui bisa dalam keadaan kritis? Kenapa tidak ada yang memberitauku? Siapa yang telah melakukan itu pada Putraku? Aku akan menghajarnya dan memenggal kepalany." teriak Wu Zhong dengan ekspresi wajah yang marah sambil memukul meja dengan sangat keras.
"Ti-tidak Tuan. Anda tidak boleh melakukan itu. Saya yakin Wu Peng pasti tidak sengaja menyakiti Saudaranya sendiri." ucap Lady Wei yang mencoba membela Wu Peng tapi pada kenyataannya pernyataan Lady Wei membuat darah Wu Zhong naik.
"Aku hanyalah seorang Selir dan terlahir dari Rakyat Biasa. Aku sadar diri jika Wu Peng tidak bisa menerimaku tapi Wu Gui tidak salah apapun." ucap Lady Wei dengan air mata palsu yang terus mengalir ke pipinya dengan ekspresi wajah yang sangat sedih.
"Jangan bersedih. Aku akan menghukum Wu Peng dengan sangat keras. Apapun alasannya dia tidak boleh mencelakai Saudaranya sendiri sampai kritis seperti itu." ucap Wu Zhong dengan wajah yang marah tapi nada suara yang lembut yang ditujukkan kepada Lady Wei yang sedang menangis.
"Terima kasih, Tuan Besar, tapi Tabib bilang jika ingin menyembuhkan Wu Gui maka kita membutuhkan Pil Penyembuh tingkat Dua dan harganya itu sangat mahal." ucap Lady Wei dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat frustasi sambil menangis di dalam pelukan Wu Zhong mencari perhatiannya.
"Jangan khawatirkan hal itu. Aku akan mendapatkan Pil itu untukmu segera." ucap Wu Zhong dengan penuh percaya diri.
Lady Wei yang sangat senang mendengar perkataan Wu Zhong pun memeluk Wu Zhong dengan sangat erat.
Sementara itu, Wu Peng yang telah merasa sangat kesal dengan laporan Yuo segera kembali ke Kediaman Keluarga Wu dan memasuki halaman Wu Gui.
Wu Peng yang tidak bisa menahan amarahnya pun menendang pintu kamar Wu Gui dengan sangat keras hingga hancur berkeping-keping.
"Braaakk!" suara pintu yang hancur berkeping-keping karena tendangan Wu Peng yang sangat keras.
Wu Peng yang melihat Wu Gui telah sadarkan diri bahkan masih sempat bermain dengan pelayan membuat darah Wu Peng mendidik.
"Aaaarrggghh! Tuan Muda! Nakal!" teriak seorang Pelayan muda dengan pakaian luarnya telah terlepas sesaat Wu Peng menghancurkan pintu secara paksa.
Wu Peng yang sangat marah pun menendang Wu Gui yang tidak memakai baju lagi hingga menabrak meja yang ada di samping dan menatap tajam Pelayan yang sedang melayani nafsu bejad Wu Gui.
Wu Peng yang tidak ingin menghabiskan waktunya sia-sia pun membawa dua orang tersebut menemui Kepala Keluarga Wu.
Wu Peng yang dihalangi oleh Penjaga menjadi semakin marah dan menghajar Penjaga itu hingga menabrak pintu lalu menghacurkannya yang akhirnya menyebabkan Penjaga itu memuntahkan darah segar dihadapan Wu Zhong dan Lady Wei yang sedang bermesraan.
Wu Zhong yang melihat kedatangan Wu Peng dengan sangat tidak sopan menjadi sangat marah dan Lady Wei yang telah menurunkan sediki pakaiannya pun berteriak malu dan buru-buru menaikkan pakaiannya kembali.
"Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak tau sopan santun?" teriak Wu Zhong dengan ekspresi wajah yang memerah karena menahan amarah dengan tangan yang terkepal dengan erat.
"Sebelum kau marah pada sikapku. Tanyakan apa yang telah dilakukan anak dari Selir Kesayanganmu ini. Apa yang telah dilakukannya di luar sana?" ucap Wu Peng dengan nada bicara yang tinggi sambil melempar Wu Gui yang tidak memakai baju dan terluka ke lantai dengan sangat kasar bersama dengan Pelayan rendahanya.
Lady Wei yang melihat Putranya diperlakukan seperti hewan menjadi sangat marah dan segera berlari menghampiri Wu Gui lalu berteriak dan menatap tajam ke arah Wu Peng.
"Wu Peng!" teriak Lady Wei dengan ekspresi wajah yang marah sambil menatap tajam dengan tatapan membunuh ke arah Wu Peng.
#Bersambung#
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂
😴🙈
author ini gak tau detailnya makanya ngawur......😜