Diego Orion Mandala atau biasa di panggil Igo adalah seorang casanova yang memutuskan untuk berhenti dari dunia percasanovaan dan mengejar cinta seorang wanita yang berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.
Wanita itu adalah Tia,seorang wanita yang hanya ingin fokus pada kariernya. Sangking ingin fokus pada karier,membuat Tia tidak pernah membuka hatinya untuk seorang laki-laki termasuk Igo.
Sikap Tia yang dingin dan selalu menolaknya,membuat Igo berpikir untuk mendapatkan Tia dengan cara instan. Tapi sayangnya,cara instan Igo itu salah sasaran dan berujung pada pernikahan sang sahabat Yordan dengan kekasih hatinya.
Tapi Igo tak putus asa untuk mendapatkan hati Tia,karena hanya Tia lah wanita yang bisa membuatnya 'menggila' seperti saat ini.
Akankah Igo bisa menjadikan Tia miliknya dan bisa mendapatkan hatinya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PHSC 34
Setelah beberapa saat,Igo terpaksa melepaskan pungutan bibir mereka karena merasakan asupan oksigen yang mulai menipis di paru-parunya.
Tia langsung mendorong tubuh Igo kasar setelah Igo melepaskan pungutan bibir mereka.
"Kakak tuh kebiasaan yah maksa-maksa gitu!!" Kata Tia dengan nada meninggi.
Tak ingin merusak suasana yang menurut Igo sedang romantis-romantisnya,Igo memilih diam dan malah menangkup wajah Tia dengan kedua tangannya.
Cup. Kecupan singkat pun Igo daratkan dibibir Tia sebelum Igo menyeka sisa sliva yang belepotan di bibir sang istri.
"I love you." Kata cinta yang tulus Igo ucapkan untuk Tia.
Dan ketulusan itu sampai ke jantung hati Tia. Sampai-sampai bulu kuduk,bulu ketek dan bulu-bulu yang lain merinding merasakan ketulusan kata-kata cinta yang Igo ucapkan.
CLETAK. Igo menyentil kening Tia. Membuyarkan suasana romantis yang membangkitkan gelora cinta dari lubuk hati Tia.
"Auw.." ringis Tia sambil mengelus keningnya.
"Besok kasih upah aku kayak tadi jangan cuma asal nempel aja,ngerti gak?"
"Cih.." Tia berdecih mendengar permintaan Igo.
"Pokoknya kalau besok kamu ngasih upah cuma sekedar nempel,aku tambahin morning kiss nya tiga bulan lagi." Ancam Igo.
"Gak bisa gitu dong!!!"
"Apa mau protes? Gak aku bantu nih ngelobi ke mama supaya kita bisa keluar dari rumah mama." Ancam Igo.
Tia menghela nafasnya. Dari pada ia harus tinggal serumah dengan mertuanya dan itu berarti ia harus tidur sekamar dengan Igo,mau tak mau Tia menyetujui kemauan Igo.
"Ya udah...ya udah." Jawab Tia pasrah.
"Nah gitu dong." Kata Igo sambil mengusap kepala Tia.
Setelah mengusap kepala Tia,Igo pun berlalu dari hadapan Tia sambil bersiul-siul dengan ketengilannya.
"Ish..!!!" Geram Tia sambil meninju udara setelah Igo berlalu dari hadapannya.
"Awas aja,bakalan gue balas loe nanti.!!!" Gerutu Tia lagi.
🎀 🎀 🎀
Pagi berganti siang,siang berganti sore dan sore pun berganti malam. Igo yang awalnya berniat ingin mengurung Tia di villa selama tiga hari bulan madu,mau tidak mau harus merelakan niatnya itu. Karena Tia mendapat telepon dadakan dari dokter yang membimbing Tia untuk menjadi dokter kandungan,kalau besok pagi pukul sembilan Tia di minta untuk menjadi asisten sang dokter di meja operasi dengan kasus plasenta previa dan preeklamsia.
Sebenarnya bisa saja Igo meminta pak Sakti untuk memberi Tia libur tiga hari,tapi itu tidak Igo lakukan,karena Igo tau pekerjaan Tia adalah pekerjaan mulia apalagi ini menyangkut nyawa ibu dan anak,selain itu Igo juga ingin terlihat sebagai suami yang selalu mendukung karir istrinya.
Dan setelah beberapa jam perjalanan dari daerah puncak ke rumah utama keluarga Mandala,akhirnya mobil yang Igo kendarai sampai juga di halaman rumah orangtua Igo.
Igo dan Tia turun dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Begitu kaki mereka menginjak lantai ruang tamu,pasangan pengantin baru ini langsung mendapat sambutan dari mama Wita. Hanya mama Wita saja yang menyambut Igo dan Tia karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam,otomatis papa Oscar sudah pergi ke alam mimpi. Apalagi papa Oscar tidak tahu kalau Igo dan Tia akan pulang malam ini.
"Pengantin baru kok cepet banget sih pulangnya?" Tanya mama Wita.
"Mama pikir kalian sampe sebulan di puncak." Lanjut mama Wita.
"Nih..menantu mama,besok pagi ada panggilan operasi." Jawab Igo sambil matanya melirik ke arah Tia.
"Ya ampun Tia,kalian kan baru nikah,masa kamu udah mau langsung ninggalin suami kamu? Padahal mama udah nyuruh Igo untuk cuti sebulan supaya kalian puas bulan madu."
"Astaga...mamanya kak Igo kok gini amat yah." Gerutu Tia dalam hati mendengar kata-kata mama Wita yang sebelas dua belas dengan Igo.
"Gak bisa gitu dong mah,kan gak ada yang tau kalau Tia udah nikah. Nanti kalau Tia minta cuti sebulan pasti kan banyak yang curiga." Jawab Tia.
"Rumah sakit kan punya papi kamu,pasti papi kamu bisa handle lah masalah begituan." Protes mama Wita.
"Udah lah mah gak pa-pa. Igo juga gak keberatan kok. Lagian pekerjaannya Tia kan mulia,jadi kita harus dukung Tia bukan malah mikirin kepentingan diri sendiri." Kata Igo membela sang istri. Membela sang istri adalah salah satu tak tik Igo untuk mendapat nilai plus dari Tia.
"Bener kamu gak pa-pa kalau kamu sama Tia gak ada bulan madu?" Tanya mama Wita pada Igo.
"Bener mah. Lagian buat Igo gak penting lah bulan madu,yang penting kan sekarang Tia udah jadi istri Igo." Jawab Igo meyakinkan sang mama.
"Terserah kamu aja lah kalau gitu,mama kan cuma mau kamu dan Tia lebih saling mengenal satu sama lain tanpa memikirkan pekerjaan atau hal-hal yang lain." Balas mama Wita.
"Iya...iya Igo tau kok mah. Makasih yah udah perhatian banget sama rumah tangga kami."
"Ya udah sekarang kalian istirahat,pasti kalian udah capek banget." Kata mama Wita pada Igo dan Tia.
Tia dan Igo pun menganggukkan kepala secara bersama dan melangkahkan kaki mereka berlalu dari mama Wita.
"Go..tunggu." tiba-tiba mama Wita menahan tangan Igo saat Igo melewati dirinya.
Igo dan Tia pun menghentikan langkah kaki mereka dan menoleh ke arah mama Wita.
"Ada yang mama mau tanyain." Kata mama Wita saat Igo dan Tia menoleh ke arahnya.
"Kamu naik duluan aja. Nanti aku nyusul." Kata Igo pada Tia.
Tia pun menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju tangga untuk naik ke lantai atas.
Setelah Tia pergi,mama Wita langsung menarik tangan Igo untuk duduk di sofa ruang tamu. Saat ini jiwa kepo mama Wita sedang berkobar-kobar,penasaran dengan malam pertama anak kesayangannya.