Bijaklah dalam membaca!!
Firo, seorang pria malang yang dianggap gila. Salah satu keluarganya sengaja mengasingkan Firo dan mencampurkan ganja di makanannya sejak kecil. Dia sanggup bertahan hingga dewasa demi mengungkap siapa pelaku pembunuh ibunya.
Medina, gadis cantik yang mau menikah dengannya, menemani Firo mengungkap misteri yang tersimpan rapat di keluarganya.
Balas dendam, pembunuhan dan keikhlasan mengiringi perjalanan pernikahan mereka yang penuh dengan cinta dan tangisan.
Akankah mereka berakhir bahagia? Atau akan berakhir menyedihkan?
Simak kisahnya disini.
follow Ig author: @afsheen_yanyan
Cerita ini di bumbui adegan romantis, balas dendam dan juga pembunuhan.
Terimakasih sudah membaca novelku
jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya.
Salam hangat_Afsheen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afsheen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ajakan Makan Malam.
Tok.. tok.. tok..
Suara ketokan terdengar dari arah pintu kamarnya.
Pelan-pelan Medina membuka matanya.
Kenapa pagi-pagi sekali Bi inah datang kemari. Pikirnya.
"Selamat pagi Medina," ucap Tuan Bram ketika pintu kamarnya di buka.
Tuan Bram dengan berpakaian santai berdiri di depan pintu kamarnya.
Ternyata dugaan Medina salah Tumben-tumbenan Tuan Bram bersama asistennya datang menemuinya langsung di kamar.
"Hoaaaemmm...Pagi.. tuan...eh, maksudku Daddy" Sambil menutup mulutnya yang menguap Medina membalas salam Mertuanya.
"Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Tuan Bram.
"Baik Daddy" Medina masih merasa takut menjawab pertanyaan Tuan Bram.
"Maaf Daddy pagi-pagi sekali menemui mu" ucap Tuan Bram, "Boleh Daddy masuk?" tambahnya.
"Silahkan masuk Dad," sahut Medina.
Tuan Bram masuk ke kamar mereka dan duduk di sofa, Sementara asistennya hanya menunggu di luar.
"Tadi Daddy kebetulan habis ke taman belakang, karena melihat tempat kalian. Sekalian Ada yang mau daddy bicarakan"
"Sepertinya kamar ini terlalu kecil buat kalian? Kenapa kalian tidak pindah saja ke rumah utama? "
Tuan Bram memperhatikan seisi kamar, Menurutnya sepertinya anak dan menantunya tidak cocok tinggal terpisah dengan rumahnya.
"Terimakasih Dad, Tapi tempat ini sudah cukup nyaman buat kami, Apalagi di sebelahnya dekat dengan taman," ucap Medina.
"Kalau ada kebutuhan apapun kalian bisa langsung memintanya kepada asistenku. Oh ya kemana Firo? kenapa dia tidak ada di sini?"
Tuan Bram baru menyadari kalau Firo tidak ada di kamar.
"Sepertinya dia sedang keluar ke taman," jawab Medina sekenanya.
"Medina, maafin sifat Daddy yang kemarin di tempat kerja," ucap tuan Bram.
Medina mengingat lagi masalah kemarin.
"Aku tidak masalah, Dad! Mungkin aku juga salah karena mendatangi Daddy yang sedang sibuk," Medina semakin bingung dengan sifat ayah mertuanya yang tiba-tiba baik lagi.
"Ya sudah lupakan saja, Lama-lama kamu juga mengerti!" ucap Tuan Bram.
"Karena hari ini keluarga kita berkumpul semua, Daddy berencana akan mengadakan acara keluarga malam ini di taman tengah. Lagian kamu belum mengenal semua keluarga kita. Oh ya, Tolong kamu ajak Firo agar mau ikut malam ini," ucap Tuan Bram memohon kepada Medina.
"Baiklah, Dad! aku akan berusaha mengajak Firo agar mau ikut."
"Daddy ada keperluan mendesak. Daddy tidak bisa berlama-lama di sini ada kerjaan yang harus daddy selesaikan, Nanti malam Daddy tunggu kalian di taman tengah."
"Baik, Dad. Aku akan membicarakannya dengan Firo"
Tuan Bram kemudian bergegas pergi.
Setelah tuan Bram menghilang di balik pintu, Medina cepat-cepat mencari Firo.
Sepertinya dia ada di bawah. Pikir Medina.
Belum sempat turun Firo malah sudah keluar duluan.
"Tadi Daddy menyuruh kita untuk menghadiri acara di taman tengah nanti malam," ucap Medina.
"Aku sudah tahu, Aku malas kalau harus berkumpul" ucap Firo, Ternyata Firo sudah menguping pembicaraan mereka.
"Tapi aku tidak enak kalau harus menolak permintaan tuan Bram"
"Kalau gitu kamu saja honey yang datang," ucap Firo.
"Terus aku harus bilang apa kepada tuan Bram"
Apa salahnya tinggal datang. Dasar keras kepala! Batin Medina.
"Kalau aku tak datang, Tanpa kamu beri alasan mereka sudah paham tentang aku," Firo merebahkan tubuhnya di kasur.
"Tapi,"
"Kalau aku tidak mau datang, ya tidak mau," sahut Firo.
"Baiklah aku akan datang sendiri," ucap Medina kesal meninggalkan Firo sendiri.
***
Malam itu Medina menggunakan dress warna merah selutut memperlihatkan lekuk tubuhnya. Penampilannya sungguh berbeda malam ini di jepitnya poni ke samping rambutnya. Lipstik merah menempel di bibirnya, Penampilan Medina sungguh terlihat Dewasa malam ini.
Medina berdiri di depan kaca, Firo yang memperhatikan nampak terkesima.
"Kamu cantik sekali malam ini, Honey"
"Tentu saja, aku kan mau ketemu Shaka malam ini,"
ucap Medina memancing Firo agar mau ikut dengannya.
"Apa maksudmu, Honey"
"Karena kamu tidak ikut, aku bisa leluasa dengannya" Medina sengaja memanas-manasi Firo.
"Coba saja kalau kamu macam-macam dengannya, kamu tidak akan tidur nyenyak malam ini, Honey!" Bisik Firo dari belakang membuat Medina bergetar.
Medina melotot.
"Baiklah aku mau ikut denganmu"
Firo membuka lemarinya lalu mengambil tuxedo warna hitam dan memakainya.
Medina tersenyum lalu membantu Firo merapikan dandanannya.
Pancingan Medina berhasil membuat Firo ikut bersamanya.
udh doong..kesian medinaa