Sebuah kesalahan satu malam telah mengubah kehidupan dua anak manusia yang awalnya tidak saling mengenal.
Prince, Sang Casanova yang merasa bersalah karena telah merenggut kesucian Queen ingin bertanggung jawab tapi Queen justru sangat membencinya.
Siapa sangka ternyata mereka berada di antara perusahaan yang saling bermusuhan, niat balas dendam Queen membuat dirinya terlibat masalah dengan Prince.
Kesalahpahaman yang terjadi membuat mereka akhirnya terjebak di dalam cinta yang rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Dengan berat hati, akhirnya Queen terpaksa menuruti permintaan sang Papa. Walaupun dia sempat menolak, tapi akhirnya dia harus mengalah juga seperti biasanya. Queen memang tak pernah memiliki kemampuan untuk membantah perintah Kenedy.
Queen dan Jovan berjalan memasuki ruang acara anniversary Emperor, semua perhatian tamu dan para wartawan tertuju kepada wanita cantik yang mempesona itu. Terutama Prince, dengan memandang Queen dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tapi tidak dengan Elsa yang sedang berdiri di samping Rafael, mata gadis itu melotot saat melihat Queen dan Jovan. Dia segera menggeser tubuhnya dan bersembunyi di belakang Rafael.
"Hai, Om. Selamat ya." Sapa Queen ramah sembari mengucapkan selamat kepada Steven.
"Terimakasih. Kenedy pasti tidak datang karena terlalu takut bertemu denganku. Makanya dia hanya mengirim mu dan pegawainya." Sinis Steven.
"Sepertinya dugaan Anda salah. Papa tidak datang bukan karena dia takut kepada Anda atau siapapun, dia sedang ada urusan yang jauh lebih penting daripada menghadiri acara seperti ini." Queen berbicara dengan nada sepele. Sementara Prince yang berdiri tak jauh darinya, hanya memandangi wanita itu, tapi sebisa mungkin Queen menghindari bertatapan dengan lelaki itu.
Sementara Elsa masih bersembunyi di balik punggung Rafael, sampai saat ini Jovan belum menyadari kehadiran Elsa ditempat itu.
Tiba-tiba seorang lelaki datang menghampiri Steven dan hal itu membuat Steven mengalihkan perhatiannya dari Queen. Namun tak disangka, Prince berjalan mendekati Queen dan dengan sengaja menabraknya hingga minuman yang dia bawa tertumpah di baju Queen.
"Apa yang kau lakukan?" Queen menatap tajam Prince.
"Maaf, aku tidak sengaja." Jawab Prince santai.
"Kau pasti sengaja kan?" Sala Jovan.
"Aku sudah katakan, aku tidak sengaja. Aku juga sudah minta maaf." Balas Prince.
"Cckk ... sudahlah, Jo! Percuma ngeladeni orang semacam dia. Buang-buang waktu saja." Queen dan memandang malas Prince dan melangkah meninggalkannya.
"Kau mau kemana, Queen?" Jovan menyusul Queen keluar ruang acara. Sementara Prince hanya tersenyum licik.
"Aku mau ke kamar mandi. Kau tunggu saja di dalam, aku bisa sendiri." Jawab Queen tak acuh.
"Tapi aku khawatir kepadamu, aku sudah berjanji kepada Pak Kenedy untuk selalu menjagamu." Jovan pura-pura baik.
"Jangan sok baik! Sudah sana! Aku hanya ke kamar mandi, bukan ke medan perang." Queen mempercepat langkahnya.
Jovan pun akhirnya mengalah dengan perasaan kesal karena sikap Queen, dia memutuskan kembali ke acara.
Situasi ini dimanfaatkan Elsa untuk pergi dari acara itu, melihat Jovan keluar mengikuti Queen, Elsa buru-buru pamit kepada Rafael.
"Oh iya, aku lupa kalau ada janji dengan Ibuku. sepertinya aku pergi sekarang ya, Sayang." Elsa beralasan.
"Tapi kau baru saja datang, masa buru-buru pulang?" Rafael keberatan.
"Aku minta maaf. Tapi aku benar-benar tidak bisa membatalkan janjiku dengan Ibu. Aku pulang dulu, nanti aku telepon. Bye ..." Elsa bergegas pergi dari acara itu. Rafael hanya memandangi kepergian Elsa dengan perasaan kecewa sekaligus curiga.
Namun sial bagi Elsa, baru saja dia keluar dari ruang acara, kebetulan Jovan juga kembali. Mereka bertemu dan keduanya sama-sama terkejut.
"Kau ada disini?" Jovan memandang lekat wajah Elsa.
"Hemm ... i-iya. Aku hanya memberi selamat kepada temanku. Ini juga sudah mau pulang." Elsa gugup. "Kau datang bersama siapa?" Elsa pura-pura tidak tahu.
"Aku datang bersama Queen, dia sedang ke kamar mandi."
"Oh, kalau begitu aku pulang dulu ya. Aku buru-buru karena masih ada janji dengan Ibuku." Elsa ingin beranjak tapi Jovan menarik lengannya.
"Tunggu! Kalau boleh tahu, siapa temanmu disini? Aku ingin berkenalan dengannya."
Elsa sontak terdiam, dia tak tahu harus menjawab apa. Dia tak mungkin mengatakan jika Rafael orangnya, karena itu sama saja bunuh diri.
"Ah ... hmmm ... anu, dia sudah pulang." Jawab Elsa asal.
"Haaa ... sudah pulang?" Jovan menautkan alisnya.
"I-iya, dia baru saja pulang. Makanya aku juga akan pulang. Aku pergi dulu." Elsa segera berlalu sebelum Jovan menahannya lagi. Jovan merasa sedikit bingung dengan sikap kekasihnya itu.
Tanpa mereka berdua sadari, Rafael memperhatikan dari jauh. Ternyata lelaki itu teringat kata-kata Mitha dan mendadak curiga kepada Elsa.
Apa benar dia sudah membohongiku? Aku harus cari tahu.
***
Setelah selesai membersihkan bajunya dari tumpahan minuman tadi, Queen pun keluar dari kamar mandi. Tapi betapa terkejutnya dia saat melihat Prince sudah menunggunya di depan kamar mandi.
"Mau apa kau?" Tanya Queen ketus.
"Mau menemui mu." Jawab Prince sembari melangkah mendekati Queen, wanita itu sontak memundurkan langkahnya hingga badannya membentur tembok.
"Jangan mendekat! Atau aku akan berteriak!" Ancam Queen. Dia takut melihat tatapan tajam Prince yang seolah menusuk hingga ke jantungnya.
"Coba saja kalau kau bisa, karena aku akan menutup mulutmu." Prince semakin mendekat dan mengungkungnya di tembok.
"Toloooong ...!!! eummpp ..." Queen nekad berteriak, tapi dengan cepat Prince membungkam mulut wanita itu dengan mulutnya. Prince mencium Queen dengan paksa. Queen memberontak dan mendorong Prince, tapi tenaganya kalah kuat.
Akhirnya Queen menggigit bibir Prince sehingga tautan bibir mereka terlepas, lalu dia ingin menampar Prince, tapi gagal karena tangannya terlanjur di tangkap oleh lelaki itu.
"Biadab kau!" Queen memaki Prince.
"Sudah aku katakan, bersiaplah untuk menghadapi ku. Apa kau tidak punya cara lain selain menampar dan menggigit bibir orang?"
"Aku akan membunuhmu andai aku bisa. Lagipula ciuman mu itu buruk, jadi jangan menciumku lagi!" Balas Queen kesal.
"Aku tidak suka ada orang yang menghinaku dalam masalah ini. Kau bilang ciumanku buruk, tapi aku rasa kau menyukainya. Karena malam itu, saat aku mencium mu, kau juga membalas ciumanku." Prince sengaja menggoda Queen.
Wajah Queen sontak berubah merah karena malu sekaligus kesal. Dia segera berjalan meninggalkan Prince yang tersenyum senang karena berhasil membuat wanita itu malu.
Queen tidak kembali ke acara, dia memutuskan untuk pulang. Dia tak ingin bertemu Prince lagi. Dia hanya mengirim pesan kepada Jovan bahwa dia pulang, terserah Jovan masih mau di acara itu atau pulang.
Setelah membaca pesan dari Queen, Jovan bergegas pergi dengan perasaan kesal karena Queen meninggalkannya begitu saja.
Sementara itu di dalam mobil, Queen hanya bisa menangisi ketidakberdayaannya melawan Prince, dia merasa marah dan sedih atas perlakuan lelaki itu. Tapi entah mengapa, jantungnya berdetak tak karuan saat berdekatan dengan lelaki yang sudah merenggut kesuciannya itu, tubuhnya bereaksi aneh saat Prince menyentuh dan menciumnya.
***
dan sekarang mau maraton baca kisah kaisar & ratu lah 😆😆
gemesh q tuh sama yg suka nyama²n😣 selama tdk plagiat, menurut q sah² aja kan ?? mirip bukan berarti sama 🙄 iya g sih ??🤔🤔🤔