Gadis culun berkacamata, berkepang satu dan memakai kaus lebar tidak ada satupun yang mau meliriknya.
Dijodohkan dengan ceo tampan, arogant, dingin dan mukanya rusak serta lumpuh.
Banyak orang yang berusaha memisahkan hubungan mereka, sanggupkah mereka menjalani pernikahannya ? atau berujung perpisahan ?
Karya novelku yang ke tiga semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cantika Hamil
Candra dan Cantika keluar dari restoran XXXX. Masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.
Candra mengendari mobil dengan kecepatan sedang hingga Candra memarkirkan mobilnya di sebuah hotel lima miliknya yang terdekat dengan restoran XXXX membuat Cantika bingung.
" Sayang, kenapa kita ke sini? bukannya kita akan kembali ke kantor?" tanya Cantika bingung
" Sayang, tidak ingat waktu pagi kamu mengatakan padaku?" tanya Andika sambil keluar membuka pintu dan memutar arah untuk membuka pintu mobil di sebelah Cantika. Cantika keluar dari mobil sambil bergandengan dengan suaminya.
Cantika berjalan sambil mengingat apa yang diucapkan tadi pagi.
( " Waktunya tidak keburu sayang, gimana setelah rapat kita langsung ke hotel, Mas boleh melakukan berulang - ulang sampai Mas puas?" tawar Cantika )
Cantika tubuhnya menegang ketika mengingat kata - kata yang diucapkan ke suaminya tadi pagi.
( " Waduh, kupikir suamiku lupa ternyata ingat aja perkataanku yang tadi pagi, lain kali jangan ngomong seperti itu lagi karena alamat aku susah jalan deh." batin Cantika lemes karena mengingat keganasan sang suami di ranjang.)
Kini mereka sudah sampai di kamar hotel vvip milik Candra.
'' Gimana sudah mengingat perkataanmu?" tanya Candra mengedipkan matanya sambil melepaskan seluruh pakaiannya hingga menyisakan boxernya.
" Iya aku ingat, tapi aku mandi dulu ya? badanku lengket dan gerah." ucap Cantika
" Ok, aku tunggu jangan lama!" pinta Candra.
Cantika pun masuk ke dalam kamar mandi. Setelah lama menunggu keluarlah Cantika menggunakan handuk.
Candra yang sudah tidak tahan melihat tubuh istrinya langsung di gendong ala bridal style dan dibaringkan di ranjang secara perlahan dan langsung menidihnya.
Candra sangat pintar memberi ransa***an terhadap istrinya hingga Cantika melenguh membuat Candra tidak bisa menahan hasratnya.
Candrapun melepaskan boxernya dan menancapkan miliknya ke tubuh istrinya. Desahan demi desahan keluar dari mulut mereka berdua. Candra melakukannya lagi dan lagi bagi Candra tubuh istrinya sudah menjadi candu.
Cantika hanya bisa pasrah menerimanya karena tubuhnya lelah Cantikapun tertidur pulas. Candra yang melihat istrinya tidur akhirnya melepaskan laharnya dan memeluk istrinya. Merekapun tidur sambil berpelukan.
Tiga jam kemudian Candra terbangun dan berjalan menuju ke kamar mandi. Selesai mandi Candra mengambil pakaiannya di dalam lemari.
Semua hotel milik Candra ada kamar khusus buat dirinya dan istrinya jika mereka ingin bercin**a atau ada rapat pertemuan dengan kolega karena itu di kamarnya ada pakaian miliknya dan juga milik istrinya.
Selesai berpakaian Candra memesan makanan untuk dirinya dan juga istri tercintanya. Tidak berapa lama Cantika terbangun membuka matanya dan melihat suaminya sedang duduk di sofa dan di mejanya sudah tertata rapi beberapa jenis makanan kesukaannya dan juga kesukaan suaminya.
Cantika bangun dari ranjangnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Suaminya hanya menatap mesum sambil tersenyum.
" Kenapa ditutupi kan aku sudah tahu semua apa yang ada di dirimu." ucap Candra
" Aku tahu sayang, tapi jika tidak kututupi nanti ada yang tidak tahan dengan tubuhku sedangkan badanku lemes di serang beruang." ucap Cantika
" Beruang?" ulang Candra
" Iya beruang ganas di tempat tidur." ucap Cantika
" Tapi beruang betinanya sukakan?" goda Candra.
Cantika hanya tersenyum dan masuk ke dalam kamar mandi.
( " Aku bersyukur bisa menikah denganmu? bodohnya aku kenapa tidak dari dulu aku menerimanya aku selalu menolak jika mamaku menjodohkanku dengan Cantika dengan ******membuat****** alasan kalau Cantika cupu dan jelek tapi ternyata di luar pikiranku selama ini Cantika sangat cantik, seksi, humoris, hidupku lebih berwarna dan terlebih dia sangat perduli ketika aku dalam ketepurukkan wajahku hancur dan lumpuh mungkin itu karmaku yang selalu menghina orang terlebih pada Cantika gadis yang sangat baik mau merawatku dan menutupi kecantikannya." batin Candra )
( " Aku akan menjagamu dan tidak akan aku relakan kamu mencintai orang lain selain hanya diriku sendiri." batin Candra lagi ).
Tidak berapa lama Cantika sudah keluar dengan menggunakan jubah handuk dan mengambil pakaian di dalam lemari kemudian masuk ke dalam kamar mandi kembali.
Semua tidak luput dari perhatian sang suami dan suaminya hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang masih malu - malu terhadap dirinya.
Candra bersyukur mendapatkan Cantika gadis yang masih polos belum tersentuh dengan pria lain. Candra bersyukur karena Candra orang pertama yang melakukannya.
ceklek
Pintu terbuka keluarlah Cantika, Cantika berjalan dan duduk di kursi meja rias. Selesai menyisir rambutnya yang panjang, Cantika berdandan natural tapi tetap saja kecantikan alami memancar di wajahnya.
Selesai berdandan Cantika berjalan dan duduk di samping suaminya, merekapun makan dalam diam. Selesai makan merekapun keluar dari hotel tersebut dan melanjutkan ke kantor karena pekerjaannya masih banyak yang tertunda.
Candra dan Cantika sudah sampai di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda dan tidak terasa pekerjaannya pun selesai juga.
Mereka berdua pulang menuju ke mansion milik Mamanya.
Sampai di rumah seperti biasa Cantika dan Candra mandi bersama sambil melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Selesai mandi mereka memakai pakaian santai dan duduk bersama di sofa. Cantika merasa perutnya terasa mual karena sudah tidak tahan Cantika berdiri dan berlari menuju ke kamar mandi.
Hoek
hoek
hoek
Candra yang melihat istrinya muntah - muntah ikut masuk ke kamar mandi dan memijat tengkuk istrinya setelah selesai. Cantika merasa pusing tapi berusaha di tahannya, Cantika berjalan perlahan tapi kepalanya terasa berat dan berkunang - kunang.
bruk
Untung saja Cantika tidak jatuh ke lantai karena suaminya menangkapnya dan menggendongnya ke ranjangnya.
Candra yang panik melihat istrinya pingsan menelephone dokter pribadi dan juga sekretarisnya Dio. Tidak lupa memberitahukan ke mamanya.
ceklek
Mamanya Candra masuk ke dalam dan memberikan minyak kayu putih agar menantunya cepat sadar. Tidak berapa lama Cantika membuka matanya.
Akhirnya dokter yang di tunggupun datang dan memeriksa kondisi Cantika.
" Sudah berapa lama nona datang bulan?" tanya dokter pribadi keluarga Candra
Cantika berusaha mengingat kapan terakhir datang bulan.
" Dua bulan yang lalu saya terakhir datang bulan tapi bulan kemarin saya tidak datang bulan kenapa ya dok?" tanya Cantika takut
" Kemungkinan nona hamil untuk lebih memastikan nona pergi ke rumah sakit untuk di usg berapa usia kehamilan nona." ucap dokter pribadi keluarga Candra.
" Hamil dok?" ulang Cantika, Candra dan Mama Candra bersamaan
" Iya kemungkinan hamil, kalau begitu ini resep penguat kandungannya dan saya permisi dulu nona, tuan muda dan nyonya besar." pamit pribadi keluarga Candra
" Terima kasih dokter." jawab mereka serempak
Dokter tersebut mengangguk dan keluar dari kamar Candra.
" Ayo sayang kita pergi ke dokter, mas ingin mengetahui berapa usia kandunganmu." ucap Candra bahagia
" Iya sayang, mama ikut ya? mama tidak sabar bisa di panggil oma." ucap mama Candra dengan semangat.
Klo ada yg mau paling liat bawah nya ( jaman sekarang meh nyari perawan susah/Facepalm//Facepalm/)
a