Alea Abraham adalah seorang janda berumur 27 tahun. Setelah bercerai dia memutuskan untuk pergi dari kota itu dan menjadi seorang guru di sebuah SMA. Akan tetapi dia harus menghadapi kejahilan dan perhatian murid nya yang bernama Steven Austin.
Steven Austin adalah remaja berumur 18 tahun. Anak dari pemilik perusahaan terbesar di salah satu bagian negara Amerika Serikat. Tetapi sikap nya selalu membuat onar dan kerusuhan. Kenakalan remaja yang seperti pada umum nya. Hingga semua nilai pelajaran nya tidak pernah bagus.
Alea sebagai wali kelas tentu menginginkan yang terbaik untuk murid nya. Apalagi seorang pewaris terkenal seperti steven. Hingga dia memutuskan untuk memberikan les Privat sehabis pulang sekolah karena menurut alea steven punya otak yang cerdas.
Hingga lama2 karena sering bersama menumbuhkan benih2 cinta diantara guru dan murid itu. Perhatian dan ketulusan Steven bisa membuat Alea jatuh cinta lagi. Akankah cinta mereka bisa bersatu dengan kendala usia yang terpaut jauh dan status sosial yang sangat berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minta Restu Kakek
Happy Reading 😍
Olympia, Washington 2:00 pm
Richard dan Carrol sudah sampai di Kota Olympia. Terletak 60 mil (100 km) barat daya dari Seatlle.
Dikota inilah dulu Carrol dan Rebecca dibesarkan sebelum pindah ke kota Seattle. Disini juga berdiri perusahaan Benecdit CORP yang diperuntukan untuk cucu semata wayang tuan Albert Benecdit.
Richard membawa Carrol ke mansion tuan Albert, mertua sekaligus ayah kandung dari Carrol. Sebuah gerbang menjulang tinggi telah terbuka.
Richard sudah mengabari Samuel akan kedatangannya bersama seseorang. Carrol keluar dari mobil, dia melihat sekeliling mengedarkan pandangannya. Masih sama seperti 30 tahun yang lalu.
"Ayo, temuilah Daddy, dia sangat merindukanmu, meskipun dia mengira bahwa kamu sudah meninggal dan dia selalu mendatangi makam yang dikira dirimu, hehe" ucap Richard terkekeh membayangkan selama ini dirinya diminta berziarah dimakam orang lain.
Carrol menghela nafas, dia masih merasa takut akan kemarahan Daddy nya itu. Tapi dirinya sudah bertekad untuk kembali. Tentunya karena Alea juga. Dia sudah banyak mendengar cerita tentang Alea dan Steven dari Richard.
Meskipun mereka bisa dikatakan sepupu tapi tidak ada halangan untuk mempersatukan mereka karena orang tua mereka tidak memiliki hubungan darah.
"Baiklah Richard, sudah saatnya aku kembali" Carrol melangkah mendahului Richard menuju pintu utama. Dua penjaga membukakan pintu itu.
Didalam sudah ada Samuel yang menunggu kedatangan mereka. Carrol melihat figura besar yang berada diruang itu. Didalamnya ada Foto dirinya dan kedua orang tuanya. Yang saat itu Carrol masih berusia 2 tahun sebelum Mommy-nya meninggal.
Disampingnya Foto besar Carrol berjejer dengan foto-foto Ella dan Anggelica. Albert memang memajang foto orang yang sangat dicintainya yang sudah meninggalkannya.
"Selamat datang Nyonya Carrol, kita semua merindukan mu," Ucap Samuel yang telah mengetahui dari Richard bahwa Carrol masih hidup sebelum mereka tiba.
Tentu saja Samuel yang selama ini mengetahui bahwa Carrol sudah meninggal awalnya sungguh tidak percaya. Tapi setelah melihat sendiri Carrol berada di depannya barulah Samuel percaya bahwa Carrol masih hidup.
"Apa kabar Sam?" Sapa Carrol tersenyum
"Saya baik-baik saja Nyonya, bagaimana dengan anda? kemana anda selama ini Nyonya?" tanya Samuel
"Hehe, aku berada di LA Sam, dan memalsukan identitasku," Carrol terkekeh.
"Mari saya antar Nyonya ke kamar tuan besar, beliau menunggu kedatangan anda," Ucap Samuel.
Richard memberi kode kepada Carrol untuk mengikuti Samuel. Dengan perasaan yang berdebar Carrol melangkah. Terasa sangat berat kakinya untuk menapaki tangga itu.
Setelah sampai diatas Samuel membuka sebuah pintu berwarna coklat tua.
"Nyonya Carrol, masuklah" perintah Samuel.
Carrol berjalan masuk kekamar utama, dimana kamar itu dulunya adalah kamar sang Mommy dan Daddy. Carrol ingat pada waktu masih kecil Daddy nya selalu mengajaknya tidur dikamar itu, untuk mengenang Mommy-nya yang sudah tiada.
Carrol melihat seseorang yang sudah sangat tua duduk dikursi roda menghadap kearah balkon, rambutnya bahkan sudah memutih semua.
Dengan dada yang terasa sesak, tubuh gemetar Carrol memberanikan diri untuk melangkah mendekati Daddynya.
"Dad .... dy .... !" ucap Carrol lirih.
******
Sedangkan disisi lain ...
"Kita mau kemana Steve,?" tanya Alea yang saat ini sudah berada dimobil Steven.
"Kita akan menemui kakek meminta restunya untuk kita," jawab Steven tersenyum
"Dimana kakekmu tinggal?" tanya Alea
"Di Olympia, kita nanti juga akan mengunjungi makam Nenek-nenek ku, dan juga Mommy Carrol" jawab Steven melirik Alea.
"Siapa itu Mommy Carrol, dan Nenek-nenek? apa kamu mempunyai dua nenek dan dua Mama?" tanya Alea merasa aneh dan ingin tertawa.
"Hei kenapa kamu menahan tawa, apa kamu mengejeku?" Steven tidak terima dengan pertanyaan Alea.
"Aku tidak mengejekmu Steve, coba jelaskan secara mendetail tentang keluargamu," tanya Alea dengan wajah serius.
Steven menghirup udara panjang lalu menghembuskan pelan.
"Kakekku dulu sudah mempunyai seorang istri sebelum menikah dengan Nenekku, tapi istri pertama nya meninggal dan setelah itu dia menikahi Nenekku, dan Mommy Carrol itu adalah anak dari istri Kakek yang pertama, tepatnya saudari tiri Mama Rebecca," jelas Steven.
"Oh ... " jawab Alea singkat
"Kenapa ekapresimu hanya seperti itu?" tanya Steven heran
"Lalu aku harus bagaimana untuk berekspresi, apakah harus terkejut atau terkagum karena kamu mempunyai Nenek dan Mommy dua begitu,?" Alea terkekeh.
Steven menghentikan mobilnya. Tiba-tiba dia mencium bibir Alea. Alea kaget berusaha melepaskan Steven.
"Steve, kenapa kamu menciumku tiba-tiba,?"
"Itu hukuman dariku karena kamu menertawakanku," ucap Steven lalu menjalankan mobilnya kembali.
"Aku tidak menertawakanmu, aku hanya tertawa saat kamu menanyakan tentang ekspresiku, kalau menurutku itu hal wajar untuk orang kaya menikah lagi dan mempunyai istri lebih dari satu, jadi aku harus berekspresi seperti apa?" Ucap Alea merasa kesal.
"Baiklah, kamu benar. Tapi kakek-ku sangat menyayangi mendiang istri-istrinya, apalagi dengan mendiang Mommy Carrol, kamu tahu Al, Mommy Carrol sangat cantik, seperti dirimu," Ucap Steven tersenyum
"Apa kamu pernah melihatnya?" tanya Alea.
"Aku hanya melihatnya di foto, kakek banyak memajang foto Mommy Carrol di Mansionnya." jawab Steven.
"Dulu pada waktu Mommy Carrol meninggal saat itu katanya aku masih bayi, jadi aku belum pernah melihatnya" lanjutnya
Alea hanya mengangguk mendengar cerita Steven. Dia ingat dulu kata Mommy nya bahwa kakek dan nenek dari nya juga sudah lama meninggal. Meskipun dia masih sempat merasakan kasih sayang kakek dan nenek dari sang Daddy David Abraham. Tapi mereka juga meninggal pada waktu Alea berusia 17 tahun.
Dia juga merasa sedih dan merindukan sosok sang Daddy.
Daddy nya meninggal pada waktu Alea berusia 9 tahun. Kevin sendiri pada waktu itu masih berumur beberapa hari. Meskipun begitu dia mendapatkan banyak kasih sayang dari Kakek dan neneknya dan juga Uncle Bram ayah dari Frenda.
"Sayang, sebentar lagi sampai, lihatlah mansion itu," Steven menunjukan Mansion besar yang dikelilingi pagar menjulang tinggi berada beberapa meter didepan.
"Steve, apa kamu yakin kakekmu akan menerimaku?" Tanya Alea
"Sayangku, jangan khawatir, kakek sangat menyayangiku," Steven menggengam tangan Alea.
Setelah para penjaga membuka pintu gerbang, karena sudah hafal dengan mobil dari cucu tuannya, Steven memberhentikan mobilnya tepat disamping mobil yang sangat Steven kenal.
"Apa Papa sedang mengunjungi kakek?" gumam Steven.
"Steve, aku takut" ucap Alea dengan wajah yang berubah pucat.
"Hei, jangan takut sayang, kenapa dengan wajahmu, kamu pasti merasa khawatir ya,?" Steven memeluk Alea
Entah kenapa Alea merasa berdebar-debar tidak seperti biasanya. Sungguh perasaan nya sekarang ini sangat tidak enak.
Bukan karena hanya gugup, tapi sebuah perasaan yang tiba-tiba membuat hatinya resah, gelisah dan khawatir. Alea tidak bisa menjabarkannya.
Cup ...
Steven mengecup kening Alea lama, memberi sentuhan dan kenyamanan untuk wanita yang akan diperjuangkan-nya itu.
"Ayo kita masuk kedalam mansion" Steven keluar mobil lalu membuka pintu untuk Alea.
Alea berusaha tenang dan keluar dari mobil. Dia merasa ada sisi hatinya yang tiba-tiba merasa sakit. Tapi entah kenapa dia juga tidak tahu.
Alea berusaha menenangkan hati dan pikirannya, menepis segala macam firasat yang buruk.
Aku harus bisa mendapatkan restu dari kakek Steven, sebelum ke Mama Rebecca. Aku juga harus berjuang demi cinta Steven. Batin Alea menyemangati dirinya.
Steven memeluk pinggang Alea dan mengajaknya masuk ke mansion kakek Albert.
Pintu terbuka lebar, pemandangan pertama yang dilihat adalah sebuah bingkai foto besar. Foto dari Kakek Albert dan Nenek Ella bersama gadis kecil berusia 2 tahun.
Alea mengedarkan pandangan lalu tiba-tiba dia terpaku pada sebuah foto seorang gadis remaja.
"Ayo sayang kita langsung kekamar kakek, kerena sepertinya Papa juga sedang mengunjunginya," ucap Steven mengajak Alea.
Tapi yang diajak diam saja, Steven menoleh menatap kekasihnya yang memandangi foto Mommy Carrol.
"Itu adalah Mommy Carrol sayang, putri pertama dari kakek," Steven menjelaskan.
"Steve, kenapa wajahnya seperti wajah Mommyku, Ellysa,?"
"Apa .... ?"
Bersambung ....
Mohon maaf belum bisa bales komen, tetep dukung author ya.😉😉