Harap bijak memilih bacaan.
Jika cerita ini bertentangan dengan prinsip anda, saya harap jangan membuat keributan! Karena cerita ini hanyalah karangan fiktif semata!
Nesya, anak yang tidak diinginkan oleh sang Daddy, akibat kematian ibunya karena melahirkannya. Hingga membuat Ansell membenci gadis itu. Ansell selalu memberikan penderitaan pada Nesya, tidak pernah sekalipun memberikan kasih sayang pada anak yang sebenarnya bukan anak kandungnya itu.
Namun, ketika Nesya sudah di ambang kematian, Ansell menyadari semua kesalahannya dan berniat menebus perbuatannya.
Bagaimanakah selanjutnya, stay tuned di karya aku... DADDY'S LOVE
FOLLOW MY IG ACCOUNT: Novia_GULTOM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabetgultom191100, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malapetaka
Keesokan harinya, Nesya bangun cepat. Karena seperti rencananya, dia akan terus menghindari Ansell. Kadang Nesya lelah melakukan ini semua, entah kapan laki-laki itu kembali ke Jerman.
Nesya sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya. Tapi dia masih sibuk mengobrak-abrik kamarnya. Dia sedang mencari kunci mobilnya yang seingatnya ditaruh di atas mejanya.
Nesya melihat jam tangannya, sebentar lagi penghuni rumah akan bangun, dan dia harus cepat pergi sebelum mereka bangun. Akhirnya Nesya mencari kunci mobil yang satunya, dan betapa Nesya kesal pagi ini. Satu pun kunci mobil tidak ada di sana.
Siapa yang mengambil kunci mobilnya. Nesya tersenyum sumbang ketika tau siapa yang telah mengambil kunci mobilnya.
"Bahkan kau tidak sudi aku memakai barang-barang pemberianmu..."
"Baiklah. Aku tidak akan memakai barang pemberianmu lagi..." Matanya berlinang air mata.
Nesya tetap keluar dari rumah itu tanpa membawa mobil. Dia memilih berjalan kaki ke sekolah. Meski hari masih gelap di luar sana dan jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh, Nesya tetap nekat.
Awalnya Evelyn tidak takut, tapi semakin jauh dia berjalan dari kompleks perumahannya, jalanan yang masih sepi dan gelap tak urung membuatnya merinding ketakutan.
Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya Nesya sampai di persimpangan kompleks rumahnya. Akhirnya Nesya sampai di jalan raya yang sudah mulai ramai.
Nesya menyusuri trotoar jalan yang masih sepi. Beberapa menit berjalan, Nesya was-was saat ada beberapa segerombolan pria berjalan ke arahnya dari arah yang berlawanan. Nesya harap mereka tidak mengganggunya.
Dan ketakutan Nesya menjadi kenyataan, saat segerombolan itu menghadang langkahnya. Nesya sangat ketakutan saat itu. Berhadapan dengan empat pria bertubuh besar dan wajah seram membuat gadis itu ketakutan setengah mati.
"Hai gadis manis. Mau kemana pagi-pagi begini..." Salah satu dari mereka hendak menyentuh dagu Nesya, tapi Nesya menghindar.
"Biarkan saya pergi om..." Nesya memelas.
"Memang gadis manis mau kemana, biar om yang antar..." Mereka tersenyum menyeringai melihat tubuh Nesya dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan mesum.
"Ti...tidak usah om...."
"Sikat aja..." salah satu menginterupsinya.
"Ayo sama om aja biar cepat sampainya." Pria itu memegang tangan Nesya.
"Lepas..." Akhirnya Nesya menangis juga. "Lepasin saya..." Nesya menarik tangannya. Tapi tenaga Nesya tidak ada apa-apanya dibandingkan tenaga pria bertubuh besar itu.
"Tidak akan gadis manis. Kita senang-senang dulu baru om lepasin." Mereka tertawa terbahak-bahak melihat ketidakberdayaan Nesya.
Nesya berteriak minta tolong. "Tolong aku..Lepasin saya om...."
"Percuma kamu teriak, sampai pita suaramu putus, nggak bakal ada yang dengar gadis kecil." menatap Nesya dengan tatapan lapar.
Nesya berteriak, memberontak sekuat tenaganya, tapi sia-sia saja. Mereka menarik Nesya ke gang sepi dan gelap di dekat tempat itu.
"Mimpi apa aku tadi malam, dapat yang segar pagi ini..."
"Salahkan dirimu yang muncul di depan kami gadis kecil. Sebentar lagi kamu akan jadi santapan lezat kami." Para pria bejat itu saling bersahutan menatap mesum pada Nesya yang ketakutan setengah mati.
"Lepaskan saya... Daddy...tolong Nesya..."
"Sudah terlambat sayang, Daddymu tidak akan datang hahahaa...."
Tanpa menunggu lama, salah satu dari mereka menarik seragam Nesya, hingga menampilkan dadanya yang putih.
Nesya berteriak, menangis... menutupi dadanya dengan kedua tangannya.
"Mulus sekali...." Menyeringai. "Beraninya kamu! Dasar jal*ng!" Pria itu mengusap wajahnya yang baru saja Nesya ludahi.
Plak
Pria itu menampar Nesya dengan kuat, hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.
"Kami tidak akan kuampuni!" Pria itu hendak menyentuh Nesya lagi, tapi malah...
Brak...
Tubuh pria itu terpental di atas tanah....
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀😀
buat apA nawarin tadi bapaknyaaa
kan dia daddy kamu