NovelToon NovelToon
Selina Pengasuh Tiga Badboy

Selina Pengasuh Tiga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Cintapertama
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Blue🩵

Selina Ratu Afensa tak pernah menduga hidupnya berubah drastis saat menerima pekerjaan sebagai pengasuh di keluarga terpandang. Ia pikir hanya akan menjaga tiga anak lelaki biasa, namun yang menunggunya justru tiga badboy yang terkenal keras kepala, arogan dan penuh masalah

Sargio Arlanka Navarez yang dingin dan misterius, Samudra Arlanka Navarez si pemberontak dengan sikap seenaknya dan Sagara Arlanka Navarez adik bungsu yang memiliki trauma dan sikap sedikit manja. Tiga karakter berbeda, satu kesamaan yaitu mereka sulit di jinakkan

Di mata orang lain, mereka adalah mimpi buruk. Tapi di mata Selina, mereka adalah anak anak kesepian yang butuh di pahami. Tanpa ia sadari, keberaniannya menghadapi mereka justru mengguncang dunia ketiga badboy itu dan perlahan, ia menjadi pusat dari perubahan yang tak seorang pun bayangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Blue🩵, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kiss di dalam bus

Selina menatapnya bingung, bibirnya terbuka hendak menolak lagi, tapi Sagara sudah lebih dulu berbalik arah

“Udah, tunggu bentar” katanya, berjalan menuju ke garasi dan beberapa detik kemudian terdengar suara khas motor sport yang dinyalakan

Selina langsung menatap ke arah suara itu dan benar saja, Sagara sudah di atas motornya, helm di tangan, menatapnya sambil mencondongkan badan ke arah setang

“Ayo, naik”

Selina melangkah pelan mendekat, menggeleng pelan

“Enggak, aku nggak mau naik motor” katanya dengan suara pelan tapi tegas

Sagara menaikkan satu alisnya “Kenapa? Lo takut jatuh?”

Selina buru buru menggeleng “Bukan gitu. Aku cuma pengen naik bus aja. Udah lama banget nggak naik. Dulu tiap hari ke sekolah naik bus”

Sagara tampak tak percaya “Lo serius? Naik bus itu panas, sempit, desak desakan, banyak bau keringet orang. Lo yakin?”

Selina mengangguk mantap “Yakin. Aku kangen suasananya”

Sagara mendesah, menatapnya seolah gadis di depannya itu makhluk aneh dari planet lain “Kangen? Lo kangen... Desak desakan sama orang nggak di kenal di dalem kotak besi panas itu?”

Selina menatapnya sambil tersenyum kecil “Iya. Kadang hal sederhana justru yang bikin rindu”

Sagara menatapnya beberapa detik, lalu mendengus pelan sambil turun dari motor

“Lo bener bener aneh”

Selina terkekeh pelan, tapi tetap berdiri tegak dengan tatapan tak berubah “Aku udah mau nerima kamu ikut belanja, berarti kamu juga harus nerima caraku pergi belanja”

Sagara terdiam sejenak, lalu menyandarkan helmnya di motor dan bersedekap

“Lo sadar nggak sih, biasanya cewek tuh seneng kalau di ajak naik motor, apalagi motor gue. Tapi lo malah milih naik bus?”

Selina menatapnya datar “Lagian aku nggak ngajak kamu ikut, kamu sendiri yang maksa”

Jawaban itu membuat Sagara terdiam sejenak, lalu tersenyum miring “Oke, oke, fine. Naik bus. Tapi kalo lo kejebak duduk di tengah dua bapak bapak bau rokok, jangan nyalahin gue”

Selina tersenyum menang, lalu berjalan duluan ke arah gerbang rumah “Tenang aja, aku udah terbiasa”

Sagara menggeleng kecil, lalu mematikan motornya “Astaga, pengasuh satu ini emang beda”

Ia menyusul Selina yang sudah berjalan di depan, langkahnya santai tapi matanya tetap memperhatikan gadis itu yang kini tampak begitu bersemangat, seperti anak kecil yang baru pertama kali keluar main sore

Dan entah kenapa, melihatnya begitu, senyum kecil muncul di sudut bibir Sagara

Bus kota itu melaju dengan kecepatan sedang, klakson bersahutan di antara suara mesin dan percakapan penumpang. Udara panas bercampur bau parfum, bensin dan aroma gorengan dari luar jendela yang terbuka sedikit

Selina berdiri di dekat pintu tengah, sebelah tangan berpegangan pada tiang besi, sementara tangan satunya memegang dompet kecil. Wajahnya tampak begitu ceria, matanya berbinar saat memandangi jalanan, deretan toko, penjual kaki lima, hingga anak anak berseragam sekolah yang berlari di trotoar

“Udara, suara, suasananya… Masih sama” gumamnya pelan, senyum tipis menghiasi bibirnya

Di sampingnya, Sagara berdiri kaku. Tangan kanannya memegang pegangan di atas kepala, sementara wajahnya menunjukkan ekspresi tak nyaman luar biasa

“Gila… Ini panas banget” keluhnya setengah berbisik, mencoba menjaga keseimbangan di antara tubuh tubuh penumpang yang terus bergoyang karena bus melambat dan melaju lagi

Selina menahan tawa, melirik ke arah Sagara “Makanya, aku udah bilang jangan maksa ikut”

Sagara menatapnya malas “Gue cuma mau pastiin lo gak ilang di jalan. Bukan mau sauna gratis kayak gini”

Selina terkikik pelan. Tapi tawa kecilnya itu malah membuat Sagara menatapnya lama, pandangannya melembut tanpa sadar. Di antara riuh bising dan panas yang menyesakkan, justru wajah Selina tampak sejuk. Rambutnya sedikit berantakan tertiup angin dari jendela, pipinya memerah karena hawa panas, tapi senyumnya... tulus, sederhana, dan entah kenapa menenangkan

Selina merasakan tatapan itu. Ia menoleh perlahan, dan benar saja tatapan Sagara jatuh tepat padanya. Karena perbedaan tinggi, Selina harus sedikit mendongak untuk menatap balik

Mata mereka bertemu. Hanya sesaat, tapi waktu seolah berhenti. Suara di sekitar lenyap, yang terdengar hanya degup jantungnya sendiri

Dan di detik berikutnya...

CKREEEETTT!

Bus mendadak mengerem keras. Tubuh para penumpang sontak terhuyung ke depan, beberapa berteriak kecil

Selina kehilangan keseimbangan. Dompet kecilnya hampir terjatuh, tubuhnya terdorong ke belakang. Namun sebelum sempat jatuh, Sagara refleks meraih pinggangnya dengan cepat, menarik tubuh Selina agar tidak terhempas

Tubuh mereka nyaris bertubrukan. Dalam gerakan refleks itu, kepala Sagara ikut condong ke depan dan...

Cup

Bibirnya tanpa sengaja menyentuh dahi Selina. Selina membeku, matanya membulat lebar

Sagara juga terdiam, tangannya masih melingkar di pinggang Selina, napasnya terasa hangat di kulit gadis itu

Beberapa penumpang di sekitar mereka berseru pelan, ada yang menahan tawa kecil, tapi bagi keduanya, suara suara itu lenyap begitu saja

Detik itu hanya ada mereka berdua.

Sagara yang masih memegang pinggang Selina dan Selina yang mematung dengan wajah yang kini berubah merah padam

Begitu bus mulai berjalan lagi, Selina buru buru menunduk, mendorong pelan dada Sagara “L-lepasin... Aku... Bisa berdiri sendiri” gumamnya cepat, nyaris berbisik

Sagara segera menarik tangannya, tenggorokannya terasa kering “Gue... gak sengaja” katanya pelan, tapi matanya tetap tak berani menatap langsung

Selina menunduk lebih dalam, memegangi dompetnya erat erat “A-aku tahu...” jawabnya pelan, tapi wajahnya masih semerah cabai

Bus kembali berguncang ringan, tapi kali ini tak ada lagi percakapan di antara mereka.

Hanya sisa rasa canggung yang menggantung di udara dan degup jantung yang seolah masih belum mau tenang

Saat bus berhenti di halte berikutnya, suara rem yang berdecit pelan membuyarkan keheningan di antara mereka. Penumpang mulai bergerak, berebut jalan keluar. Selina ikut melangkah cepat ke depan, wajahnya masih merah padam, berusaha keras untuk tidak menoleh ke arah Sagara

Begitu turun ke trotoar, angin sore langsung menyapa wajah Selina, tapi hawa panas di pipinya tak kunjung hilang

“Kenapa gue harus malu? Itu kan gak sengaja…” bisiknya pada diri sendiri, tapi bahkan suaranya pun terdengar gugup

Sementara di belakang, Sagara melangkah santai menuruni tangga bus terakhir. Ia memasukkan satu tangan ke saku celana, sementara tangan satunya… tanpa sadar, menyentuh bibirnya sendiri

Senyum kecil muncul di sudut mulutnya

“Pendaratan di tempat yang mulus…” gumamnya lirih, seolah mengulang momen itu di kepalanya. Ia bisa merasakan lagi lembutnya kulit dahi Selina yang hanya sesaat di sentuh bibirnya. Hangat… lembut… dan anehnya bikin jantungnya berdetak tak karuan

Begitu mereka tiba di supermarket, lonceng kecil di atas pintu berdenting halus saat Selina mendorong troli masuk lebih dulu. Udara dingin dari pendingin ruangan langsung menyapa wajah mereka, membawa aroma khas sabun lantai dan plastik kemasan yang entah kenapa terasa menenangkan

1
piobeng🦂🍫
mimpi apa kau Sagara astagooi
piobeng🦂🍫
mau lihat modus nya Sagara gimana hahah
piobeng🦂🍫
kasih paham Sagara hahahah
piobeng🦂🍫
astaga jatuh raja ratu sayuran hahah ada aja tingkah konyol kalo sama Sagara
saharaa
lanjut ka
Queen Blue🩵: siap kak🙏
total 1 replies
AlikaSyahrani
kasian dong kalau dipecat
AlikaSyahrani
kamu kuat selina
AlikaSyahrani
kamu bisa selina semangat🦾🦾🦾🦾🦾
AlikaSyahrani
selina kamu harus punya setok kesabaran seluas samudra ya?
untuk menghadapi kelakuan 3 remaja
AlikaSyahrani
lanjut thor ceritanya menatik👍👍👍👍
Queen Blue🩵: trmksh kaka😍
total 1 replies
Pecinta fiksi
menarik👍👍👍
piobeng🦂🍫
apa benar selina dipecat
piobeng🦂🍫
hahahah orang kelihatab gimana gech
Queen Blue🩵: 🤣hahahaha
total 1 replies
saharaa
lanjut kak
Queen Blue🩵: siap ka🙏
total 1 replies
Diana🥰
sial dua kali🤣🤣
Queen Blue🩵: Hahaha... iya lgi🤭
total 1 replies
Diana🥰
rasain jen emang enak??? 🤭
Sintya P
bagus...kalau bisa harus doble up tor
Queen Blue🩵: siap, asal kasih smngt pake vote aja 🤭🙏
total 1 replies
Rere
keren ceritanya kocak😆kalo bs double up tor
Dion
🤣burung kesayangan??
piobeng🦂🍫
selina ini bos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!