cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sudah sukses hidup di rantau. saat dia akan menikahi pujaan hati nya,Bundo nya,kakak dari almarhumah ibu nya membukakan sebuah rahasia besar.
gadis yang akan di nikahi nya itu ternyata anak kandung dari ayah nya dengan wanita lain.
apa yang akan di lakukan oleh Farhani,nama pemuda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Depi Delita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesal
Buk Ana memegang tangan anak nya," kamu bukan jadi istri ke tiga nak. Kamu jadi istri pertama nya" ucap buk Ana.
Aisyah menggeleng," seandainya aku tau dari awal kalau bang Herman itu sudah punya istri sebelum nya,aku pasti menolak perjodohan ini. Aku pasti tidak akan membiarkan undangan itu tersebar luas. Sekarang apa yang harus aku lakukan,di lanjutkan tapi akan menghancurkan hidup ku" ucap Aisyah.
" Aisyah,dengar ibu nak. Herman memang pernah menikah sebelum nya,tapi hanya menikah secara siri karena tidak mendapatkan restu dari orang tua nya. Kamu akan di nikahi secara sah menurut hukum agama dan negara. berarti kamu itu istri pertama nya nak" ucap buk ana sambil ikut menangis.
Aisyah kembali menggeleng," aku tidak mau jadi pelakor Bu. Aku tidak mau merebut suami orang. Aku tidak mau Bu,aku tidak mau" ucap Aisyah lagi.
Buk Ana memeluk anak nya itu," maaf kan ibu nak. karena kita miskin membuat kita harus tunduk pada yang kaya. kalau kamu tidak mau meneruskan rencana pernikahan ini,kamu pergilah nak. Pergi yang jauh,carilah kebahagiaan mu di luar sana" ucap buk Ana.
" aku tidak mungkin melakukan itu Bu. Ibu dan kakak nanti yang akan jadi korban nya" jawab Aisyah sambil menangis.
Rima kakak Aisyah masuk ke dalam kamar itu dan mendekati ibu dan adik nya," Aisyah, terus lah berdoa dek. Minta yang terbaik pada Allah . Kalau pernikahan mu dengan bang Herman tetap terjadi, Allah pasti sedang merencanakan sesuatu yang baik untuk kamu ke depan nya. tapi kalau itu bukan yang terbaik untuk mu,pasti Allah akan menggagalkan acara itu dengan berbagai macam cara" ucap Rima.
Aisyah mengangguk sambil menghapus air mata nya," iya kak " jawab nya.
" sekarang istirahat lah. Sepertiga malam nanti bangun lah, laksanakan sholat malam. Minta yang terbaik pada Allah" ucap Rima yang di anggukan oleh Aisyah.
Tiba tiba Aisyah teringat sore tadi dia bertemu Farhan di parkiran mesjid.
" Bu,tadi sore habis sholat ashar,aku bertemu bang Farhan di parkiran mesjid tempat aku berhenti menunaikan ibadah shalat. Ibu ingat kan sama bang Farhan " ucap Aisyah.
Buk Ana seperti sedang mengingat sesuatu," Farhan yang mana nak" tanya buk Ana.
" Farhan anak nya buk Farida. Apa ibu lupa. Dia Abang nya Safira" jawab Aisyah.
Buk Ana langsung mengangguk sambil tersenyum," iya iya ibu ingat. Apa kabar nya daa sekarang " tanya buk Ana.
" Seperti nya sehat baik Bu. Dia sekarang kan sudah jadi toke" jawab Aisyah.
" Bu,dari sebanyak itu undangan pernikahan ku yang ku bawa,hanya satu yang ku berikan. Itu pun pada bang Farhan . Entah kenapa hati ku tergerak untuk mengundang nya. padahal pernikahan ini tidak aku kehendaki sekarang " ucap Aisyah.
Buk ana tersenyum," mungkin karena kamu merasa senang bertemu dengan orang kampung kita. Apalagi kamu dulu cukup akrab dengan adik nya" jawab buk Ana.
" mungkin juga" jawab Aisyah.
***
buk Silvi akhir nya mengalah. dia menjual sebagian perhiasan nya untuk menambah modal usaha suaminya.
" Seharusnya papa mu mendengarkan saran mama. Ini malah pakai jaga gengsi segala. Akhirnya mama yang rugi" omel buk Silvi.
Aurora melihat kearah mama nya," maksud mma apa sih " tanya Aurora.
Buk Silvi menarik nafas panjang," papa mu butuh uang untuk tambah modal usaha nya. Kemaren mama sama papa coba cari bantuan ke Bima. Tapi Abang mu itu tidak memiliki dana yang banyak. Mama suruh papa mu untuk menemui Farhan. minta tambahan modal dari anak itu. Bagaimana pun juga, papa mu itu kan papa kandung nya. Jadi dia punya kewajiban untuk membantu papa mu. Apalagi sekarang dia punya usaha yang lumayan berkembang. Eh papa mu malah menolaknya. Terpaksa mama menjual sebagian perhiasan mama untuk membantu papa mu" jawab buk Silvi.
Aurora tersenyum sambil geleng-geleng kepala," jelas saja papa nggak mau ma. Papa pasti malu kalau harus mendatangi bang Farhan untuk minta tambahan modal. Papa kan nggak pernah selama ini membiayai hidup nya bang Farhan " ucap Aurora.
buk Silvi terkejut mendengar ucapan anak nya yang mendukung tindakan papa nya. " bagaimana pun juga,Farhan itu anak kandung papa mu. Dia berkewajiban untuk membantu papa mu. Apa dia mau jadi anak durhaka yang melengahkan orang tua nya yang sedang dalam kesusahan " ucap buk Silvi.
Aurora menghembuskan nafas panjang nya," jangan ngomong gitu ma. Mama mengingatkan bang Farhan akan tanggung jawab nya sebagai seorang anak. Apa dulu mama juga mengingatkan papa akan tanggung jawab nya sebagai seorang ayah untuk bang Farhan " ucap Aurora.
" kalau aku jadi bang Farhan,pasti aku akan menuntut orang yang sudah mengabaikan ku dari kecil. Beruntung dia tidak melakukan itu. Jadi sebaiknya sekarang mama dan papa jangan ganggu dia. Anggap saja mama dan papa tidak mengenali dia seperti sebelumnya " ucap Aurora lagi.
" Kamu ikut ikutan menyalahkan mama dan papa" tanya buk Silvi.
Aurora tersenyum," aku bukan menyalahkan mama dan papa. Tapi dalam masalah ini memang mama dan papa yang salah. Karena kesalahan itu,aku yang jadi korban nya" jawab Aurora.
" karena kesalahan yang mama dan papa lakukan di masa lalu,aku yang kena imbas nya. kebohongan papa lakukan,kami yang menanggung karma nya" ucap Aurora meluapkan perasaan nya.
Buk Silvi langsung menggeleng," kamu tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Ucapan Bundo nya Farhan semua nya tidak benar" ucap buk Silvi.
" kamu jangan sampai terpuruk begini nak. Masih banyak laki laki di luaran sana yang mau mempersunting diri mu. Bukalah hati mu untuk orang lain. Jangan sesali yang sudah terjadi dengan menyalakan mama dan papa mu" ucap buk Silvi sambil mengelus kepala putri nya.
Aurora langsung menggeleng," aku tidak berani ma. aku takut kalau nanti apa yang mama dan papa lakukan pada ibu nya bang Farhan terjadi juga pada ku. Sudah cukup karma yang ini saja yang aku terima,jangan sampai karma di khianati suami menimpa aku juga" jawab Aurora.
" Sudahlah ma,jangan bahas masalah itu lagi. Pokok nya sekarang jangan ganggu ketenangan bang Farhan dengan alasan apapun juga. aku tidak mau keluarga kita ada konflik dengan Abang ku itu " ucap Aurora yang kemudian berjalan meninggalkan mama nya.
Buk Silvi memandang punggung anak nya yang berjalan meninggalkan nya," ini semua ulah keluarga nya Farhan. untuk apa dia membongkar masa lalu aku dan suami ku. Seharusnya mereka cukup mengatakan tidak setuju anak mereka nikah dengan Aurora saja.Tidak perlu membuka aib orang. Seperti tidak punya aib saja" ucap buk Silvi dalam hati
