NovelToon NovelToon
GADIS SAMPAH Berubah Menjadi JENIUS KULTIVASI

GADIS SAMPAH Berubah Menjadi JENIUS KULTIVASI

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Mengubah Takdir / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:38.3k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Andien yang mati dibunuh keluarga suaminya, mendapatkan sistem dan bisa hidup kembali dan berganti nama menjadi Clarissa. Karena terikat dengan sistem, begitu kehidupan sebagai Clarissa usai, dia hidup sebagai Lestari dan menyelesaikan misi yang diberikan kepadanya. Kini jiwa Andien yang sudah menjelajahi dua kehidupan ditahun yang berbeda terdampar di dunia Kultivasi, sebuah kehidupan yang selama hanya dia yakini sebagai dunia dongeng dan khayalan karena hanya muncul di novel dan game online. Berada di tubuh seorang gadis kecil bernama Wu Xia yang memiliki lima akar spiritual dimana didalam dunia Kultivasi dianggap tidak berguna dan aib. Didunia asing ini sekali lagi jiwa Andien diberi tantangan untuk hidup dengan baik dan membungkam mulut semua orang yang selama ini merehkan eksistensi keberadaan Wu Xia dan berusaha untuk menjadi kuat agar bisa membawa seluruh keluarganya naik menuju puncak surgawi dimana para kultivator menuju diakhir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DATANG KE DUNIA KULTIVASI

BOMMM!!!

DUAR!!!

Satu bola api melesat dan hampir memanggang tubuh Wu Xia jika saja dia tidak gesit menghindar serangan yang tiba-tiba saja datang begitu dia membuka mata.

“OH SHIT!!! Dimana ini? Kenapa aku hanya tahu jika namaku Wu Xia. Dan kenapa mereka terus menyerangku? Apa salahku coba!”, teriak Wu Xia geram, sambil melompat kesana kemari, berusaha menghindari serangan yang terus datang secara membabi buta kepadanya.

Wu Xia menatap kebelakang dengan ngeri melihat banyak pohon tumbang dan terbakar habis hingga menjadi abu.

Jika itu kepalanya yang terbakar, membayangkannya saja sudah bisa membuatnya bergidik ngeri.

Kali ini yang melesat kearahnya bukan hanya bola api sebesar kepala manusia tapi ada ribuan jarum es melayang kearahnya dengan sangat cepat secara membabi buta sehingga hanya menghindar merupakan cara tepat yang bisa dilakukannya sambil mengamati kondisi sekitar, mencoba mencari petunjuk berada di dunia apa dirinya sekarang karena sistem tak muncul dan memberinya informasi yang dibutuhkannya.

Para pembunuh bayaran yang tengah mengejar gadis kecil tanpa kultivasi yang dianggap sampah oleh banyak orang hanya bisa terbelalak dengan mulut terbuka lebar, tak percaya ketika melihat gerakan target yang cepat melesat seperti angin, meninggalkan mereka dalam keterkejutan.

“Bagaimana bisa! bukankan gadis kecil itu hanya sampah dengan lima akar spiritual yang telah rusak sehingga tak bisa lagi berkultivasi! Kenapa gerakannya tiba-tiba menjadi gesit dan lincah seperti itu!”, ucapnya syok karena kini mereka telah kehilangan jejak gadis yang mereka ingin bunuh.

“Hentikan omong kosong kalian! Cepat cari bajingan kecil itu! aku yakin, dia masih belum terlalu jauh”, ucap seorang lelaki yang merupakan ketua kelompok tersebut, membuat yang lainnya pun segera bergerak berpencar mencari keberadaan target yang harus segera mereka lenyapkan agar sisa pembayaran bisa segera mereka terima.

Sementara itu Wu Xia yang baru saja berpindah tempat, ke dunia asing ini setelah misi hidup di era tahun 1980 an berhasil dia selesaikan dengan baik, merasa sangat frustasi karena system kembali menghilang setelah mendaratkannya di dunia asing ini dan hanya memberinya secuil informasi yaitu namanya, Wu Xia berusia 7 tahun, tak ada informasi lainnya lagi membuatnya sedikit frustasi.

Untung saja waktu menjadi Lestari, dia sudah sering berlatih didalam ruang dimensi sehingga gerakannya masih sama gesitnya seperti ketika dia menjadi Clarissa dulu.

Jika tidak, mungkin dia sudah hangus terbakar dan menjadi debu sekarang seperti pepohonan yang tumbang dibelakangnya.

Hosh...Hosh...Hosh...

Wu Xia mencoba mengambil nafas sebanyak – banyaknya begitu dia berhasil menghindar dan bersembunyi dibalik batu besar yang menutupi tubuh kecilnya.

“Tampaknya tubuh yang kutempati sekarang ini cukup payah. Baru berlari sedikit saja aku sudah ngos-ngosan seperti ini”, guman Wu Xia kecewa.

Siapa yang tidak geram, baru saja dia tiba dan membuka mata sudah diserang dengan membabi buta tanpa diberi waktu untuk bernafas barang sejenak dan hanya bisa menggerutu dan terus meruntuki system dalam hati karena lagi-lagi meninggalkannya setelah melemparkannya kedunia anta brata ini karena sepanjang dia berlari hanya ada pepohonan rimbun dan tebing yang terjal.

“Dasar system brengsek! Berani sekali dia menghilang setelah melemparkanku kesini!”, makinnya dengan ekpresi kesal.

Ketika tengah beristirahat sambil menormalkan deru nafasnya, tiba-tiba telinganya yang sensitiv mendengar suara mendesis yang semakin lama semakin terdengar nyaring dan begitu dekat.

Secara spontan, diapun menoleh dan mendapati seekor ular raksasa berwarna hitam tengah mengamatinya seolah dia merupakan santapan yang lezat baginya.

Ular hitam bermata merah darah itu sangat besar yang Wu Xia perkirakan besarnya tiga kali tubuh manusia dengan panjang yang dia perkirakan sekitar satu meteran. Berwarna hitam pekat dengan cahaya merah seperti api mengelilingi tubuhnya, mendongakkan kepalanya sambil menatap penuh minat kearahnya.

“Oh, kejutan apa lagi ini!”, guman Wu Xia sedikit syok.

Melihat bentuk dan ukuran ular yang tak biasa serta aura yang menyelimuti tubuhnya, Wu Xia pun berspekulasi jika dunia yang dikunjunginya saat ini bukan dunia manusia pada umumnya, karena apa yang dilihatnya seperti sesuatu yang hanya ada dalam buku cerita atau game online yang biasanya banyak dimainkan oleh para gamer.

“Tunggu! Jangan-jangan aku masuk kedalam sebuah novel atau game online!”, batinya berspekulasi.

Ketika Wu Xia tengah melamun, tanpa diduga ular hitam tersebut tiba-tiba saja melesat kearahnya sambil membuka mulut dan menunjukkan taringnya yang runcing.

Meski sudah berpindah tubuh dan kembali menjadi anak kecil berusia 7 tahunan namun kekuatan dan insting bertarungnya masih cukup kuat meski tubuh yang ditempati nya saat ini sedikit lemah daripada tubuh aslinya dulu.

Wu Xia hanya bisa terus menghindar tanpa bisa menyerang karena dia tak memiliki senjata apapun ditangannya.

Melihat ada batu runcing tak jauh dari tempatnya berguling menghindar tadi, satu tangannya pun menggapai batu yang cukup panjang dan runcing seperti belati itu dan langsung mengarahkannya kearah rahang ular hitam tersebut beberapa kali hingga berhasil menembus sampai ke bagian mata ular, membuat hewan melata tersebut terkapar menggeliat ditanah kesakitan.

Tak ingin memberi kesempatan ular tersebut bangkit dan memangsanya, diapun kembali mengambil beberapa baru runcing yang lainnya dan menancapkannya ke kepala ular.

Diakhir perjuangannya, melihat hewan melata itu masih bergerak liar, sebuah batu besar dia ambil dan langsung lempar membuat kepala ular tersebut hancur dan mati.

Setelah ular tersebut mati, ada batu merah darah seukuran bola tenis keluar dari kepala ular dan langsung jatuh ketangannya yang tanpa sadar sudah berada didepan wajahnya dengan telapak terbuka keatas, menadah.

Meski bingung melihat bongkahan batu merah darah yang kini sudah berada ditelapak tangannya, tapi feelingnya mengatakan jika batu itu berharga maka Wu Xia pun berniat untuk menyimpannya.

Clinggg...

Mata Wu Xia menyipit ketika seberkas sinar yang sangat terang muncul dari pergelangan tangannya bersama dengan keluarnya gambar kelopak bunga tulip yang mekar dan bersinar, selanjutnya dia bisa merasakan suatu tempat dan aroma yang familiar.

“Eh, ternyata ruang dimensiku ikut bersamaku kedunia ini”, gumannya senang.

Wu Xia pun segera memasukkan bongkahan batu merah tersebut kedalam ruang dimensinya.

Melihat ular hitam yang tergeletak tak bernyawa, merasa jika ular tersebut mungkin bisa dia tukar nanti dengan mata uang yang berlaku didunia ini maka Wu Xia pun bernisiatif segera memasukkannya kedalam ruang dimensinya dalam satu gerakan.

Tapi, ular tersebut sangat besar dan berat. Sangat sulit bagi tubuhnya yang kurus dan kecil untuk melemparnya masuk kedalam ruang dimensi.

“Tak bisa seperti ini. Tubuh ini begitu lemah”, guman Wu Xia mendesah pelan.

Tak bisa mengangkat tubuh si ular hitam yang baru dibunuhnya, Wu Xia pun mencoba mengambil darahnya terlebih dahulu dan menyimpannya ke dalam jirigen yang baru dia ambil dalam ruang dimensi nya karena konon darah ular berbisa seperti ini bisa dipergunakan untuk membuat obat.

Entah benar atau tidak, setidaknya setiap bagian yang ada tak akan dia buang dengan percuma jika hal itu bisa dia tukar dengan uang didunia ini.

Begitu darah ular telah habis tak bersisa barulah dia menguliti ular tersebut karena dia tahu jika kulit ular cukup berharga karena bisa dipergunakan untuk memuat pakaian atau pun tas serta sepatu sehingga dia berusaha untuk tak merusaknya.

Begitu berhasil menguliti ular sepanjang satu meter tersebut dan memasukkan kulitnya kedalam ruang dimensi barulah Wu Xia memotong-motong dagingnya menjadi beberapa bagian dan langsung melemparkannya kedalam ruang dimensinya begitu berhasil dia potong.

“Huft, akhirnya selesai juga”, guman Wu Xia sambil mengusap pelu dikeningnya.

“Semoga saja aku bisa masuk kedalam dimensi ruangku agar aku bisa membersihkan diri dan mengistirahatkan tubuhku barang sejenak”, gumannya lagi.

Tak ingin kembali menjadi sasaran entah itu hewan atau sekelompok orang yang tampaknya masih terus mengejarnya, diapun mencoba memasuki ruang dimensinya dan ternyata berhasil dalam satu kali percobaan.

Setelah Wu Xia menghilang, kelompok orang berjubah hitam yang tadi mengejarnya tiba di lereng bukit.

“Ketua, sepertinya disini baru saja terjadi pertarungan dengan ular spiritual level tiga dilihat dari jejak yang ditinggalkannya”, ucap salah satu pria berjubah hitam menganalisa.

Sang ketua yang juga melihat jejak pertarungan yang tampaknya berlangsung singkat dan jejak darah yang ada pun merasa tak tenang, takut targetnya ada yang membawa pergi sebelum berhasil mereka lenyapkan.

“Jangan hilang fokus! Cari target dan lenyapkan secepatnya sebelum berganti hari!”, perintahnya tegas.

Tak ingin membuang waktu, semuanya pun kembali bergerak berpencar untuk mencari bocah perempuan berusia 7 tahun yang harus segera mereka bunuh.

1
Lala Kusumah
Xia'er pasti juara 👍👍👍
sahabat pena
maka nya jgn sombong... diatas langit masih ada langit. lanjut kak💪💪💪💕
Rahimahhassan Rahimah
/Good/
Dewiendahsetiowati
yang jelas Wu Xia lah pemenangnya
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Dwi Agustina
Selamat Wu Xia👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪💪
Osie
ruang dimensi gak ada Chi? loh loh kok bisa
Osie
sdh lama aku fav tp baru baca hr ini..suka ceeita transmigrasi..apalagi MC sosok wanita tangguh paket komplit.
Dee Merry
ceritanya seru dan updatenya jg cepat jadi semakin seru aja bacanya 🥰
Lala Kusumah
Wu Xia pasti bisa, semangat 💪💪💪
fita nisa
/Angry//Angry/
Diah Susanti
kelapa sekte😁😁😁
Sri Zhuzanna
yang banyak up date nya Thor. .baru baca eh ..dah kelar aja ..mantap .💪💪
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Sri rahayu
mungkin karena sekte guanian adalah sekte dengan manusia yg jujur dan tulus JD hanya mereka yg mendengar suara hati kiu ma
Lala Kusumah
makin seruuuuuu ceritanya 👍👍👍
REY ASMODEUS
lanjutkan🤭🤭
Sri Zhuzanna
mantul Thor..next
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!