NovelToon NovelToon
Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lingga Mn

Fresha seorang gadis lugu, kurang percaya diri yang viral mirip Sha Artis legend yang telah meninggal 20 tahun.
Setelah kacamata Fresha terlepas maka tanpa sadar Fresha jadi Sha, yang percayadiri , aura bintang dia mulai muncul.
Fresha bisa tahu masa lalu Sha Sangat Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lingga Mn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fresha Mengingat Ingatan Sha

Fresha lagi rebahan di kamar Zheshe siang itu. Sendirian di kamar yang dulunya punya Sha, dia mulai merhatiin sekeliling. Matanya berhenti di cangkir usang yang dijadiin tempat pensil. Pas jarinya nyentuh cangkir itu, boom, kayak ada setrum yang nyambungin dia ke memori yang bukan punya dia. Dia ngerasa pernah punya cangkir itu sebelumnya, tapi lupa kapan dan di mana.

Pandangannya geser ke kerajinan tanah liat berdebu di rak. Dia nyentuh kerajinan itu, ngerasain teksturnya yang kasar. Tiba-tiba, dia ngeliat flash di otaknya, tangannya belepotan tanah liat, bikin sesuatu yang indah. Dia ngerasa seneng dan puas, tapi nggak ngerti kenapa.

Lukisan sawah di dinding narik perhatiannya. Warna-warna cerah di lukisan itu bikin hatinya yang lagi rusuh jadi adem. Kayak nemu oase di tengah gurun ingatan yang berantakan.

Dengan jantung deg-degan, Fresha ngebuka lemari pakaian antik di pojok kamar. Di dalemnya, ngagantung kostum panggung yang mewah dan blink-blink. Pas ngeliat kostum-kostum itu, dia ngerasa ada yang aneh. Dia ngerasa pernah pake kostum-kostum itu sebelumnya, tapi lupa kapan.

Dia nyentuh salah satu kostum, jaket kulit hitam. Begitu jaket itu nempel di tangannya, flashback langsung nyerbu otaknya. Panggung, sorot lampu, teriakan penonton—semuanya kayak lagi kejadian real time di depan mata. Dia ngeliat dirinya nyanyi lagu Sha di depan ribuan orang. Dia ngerasain energi dan semangat penonton. Dia ngerasa hidup dan bahagia.

Fresha mundur, kaget sama apa yang baru aja kejadian. Dia gelengin kepala, nyoba ngusir ingatan-ingatan itu. Tapi, ingatan itu malah makin kuat. Dia ngeliat dirinya nyiptain lagu yang keren, ngehibur orang dengan bakatnya, dan dicintai banyak orang. Dia ngeliat dirinya sebagai Sha, sang idola legenda.

Fresha jatoh berlutut, air mata udah kayak air terjun. Dia nggak tau harus percaya apa. Apa dia Fresha? Atau dia Sha? Atau jangan-jangan, dia dua-duanya? Itulah yang ada di benaknya Fresha, yang sekarang lagi tiduran di kasur kayu antik, ngerasa nyaman, dan akhirnya ketiduran.

Sore itu, matahari meluk Desa C dengan hangat. Di halaman rumah Bunda Fatma, Fresha berdiri di antara lautan wajah yang penuh harapan—campuran antara fans barunya dan fans setia Sha. Spanduk bertuliskan "Fresha, Penerus Sha!" dan "Sha Abadi di Hati Kami" berkibar-kibar, bikin suasana jadi campur aduk antara seneng dan kangen.

"Fresha, nyanyiin lagu Sha! Kita pengen ngerasain lagi magisnya!" teriak seorang fans dari depan, suaranya geter banget.

Fresha senyum gugup. Dia tau, ini bukan cuma jumpa fans biasa, tapi juga panggung yang nyambungin dia ke masa lalu yang misterius. Dengan tangan gemeteran, dia ngambil mic.

"Oke," ucapnya lirih. "Buat kalian semua, dan buat... Sha."

Alunan gitar mulai kedengeran, ngiringin lagu "Bintang Malam" yang dulu ngetop banget. Fresha mulai nyanyi, awalnya ragu-ragu, tapi lama-lama suaranya makin kuat, penuh perasaan yang nggak bisa dia jelasin.

"Bintang malam, saksi bisu... Cinta yang hilang, rindu yang membiru..."

Pas nyanyiin bait demi bait, sesuatu yang aneh kejadian. Badan Fresha gerak sendiri. Tangannya keangkat, gerak dengan anggun, ngikutin irama. Ekspresi wajahnya juga berubah—penuh penghayatan dan emosi yang dalem banget.

Para fans langsung kaget. Mereka ngeliatin dengan mata melotot, air mata mulai netes. Mereka ngeliat Sha di depan mata mereka, hidup dan nyanyi lagi.

Di teras rumah, Bunda Fatma, Zheshe, Lidia, Akbar, dan Gea ngeliatin Fresha nyanyi. Bunda Fatma nggak bisa nahan air mata yang ngalir deras di wajahnya yang keriput. Dia nggak bisa ngomong apa-apa, cuma bisa natap Fresha dengan tatapan penuh cinta dan sedih. Soalnya, Bunda Fatma bukan cuma fans biasa. Dia ibu kandungnya Sha, yang udah dua puluh tahun kangen sama anaknya yang hilang.

Fresha terus nyanyi, makin hanyut dalam lagu. Dia ngerasain energi aneh ngalir di badannya, nyambungin dia ke masa lalu yang terlupakan. Tanpa sadar, dia ngelakuin gerakan-gerakan khas Sha, yang dulu bikin jutaan orang kagum.

Di akhir lagu, Fresha ngos-ngosan. Dia natap para fans dengan bingung. Mereka semua nangis, teriak histeris manggil nama Sha. Sha itu siapa buat mereka? Cuma idola jadul, atau sesuatu yang lebih? Dan yang paling penting, Sha itu siapa buat gue?

Di tengah kerumunan itu, tiba-tiba muncul Arlano. Fresha agak kaget, soalnya dia tau Arlano itu anaknya rekan kerja mamanya, Lidia. Arlano nyamperin Lidia, terus nyapa, "Tante Lidia..."

"Arlano? Kamu ngapain di sini?" tanya Lidia, rada heran.

"Aku ke sini buat acara peringatan hari meninggalnya Sha, Tante. Aku ngefans banget sama Sha," jawab Arlano, matanya berbinar-binar ngeliat ke arah Fresha.

Lidia cuma bisa ngangguk-angguk. Dia nggak nyangka, ternyata Arlano yang biasanya keliatan cuek, diem-diem ngefans juga sama Sha. Tapi, kenapa dia bela-belain dateng ke acara ini? Apa cuma buat mengenang idolanya, atau ada sesuatu yang lain?

Tiba-tiba, Arlano ngomong sesuatu yang bikin Lidia kaget, "Tante Lidia, aku nggak nyangka Fresha, temen SMP aku, sekarang mirip banget sama Sha. Padahal dulunya nggak ada mirip-miripnya sama sekali."

Pertanyaan itu langsung bikin Bunda Fatma, Gea, Akbar, dan Zheshe yang lagi berdiri di teras ikut kaget. Mereka saling pandang, bingung dan khawatir.

Lidia jadi gugup, "Emm... Ar, Arlano, nanti Tante ceritain deh. Sekarang kita fokus nonton Fresha aja ya!" Lidia buru-buru ngeles, karena dia nggak mau Arlano tau yang sebenarnya. Dia nggak mau Arlano tau kalau Fresha yang sekarang bukan Fresha yang SMP, Fresha SMP, masih anak Lidia, namun Fresha sekarang, adalah Sha yang koma dua puluh tahun, tapi memori otak Sha adalah memorinya Fresha yang di pindah ke otak Sha, Maka Sha sadar dari koma menjadi Fresha.

Fresha dengan sigap ngajak para fans buat main tebak-tebakan dan permainan kecil lainnya. Dia ngeluarin sisi ceria dan kocaknya, bikin semua orang ketawa.

Para fans antusias banget ikutan permainan itu. Ada yang nyanyi bareng, ada yang joget-joget, ada juga yang rebutan jawab pertanyaan dari Fresha. Suasana jadi makin meriah dan hangat.

Tapi, waktu emang nggak bisa dibohongin. Matahari mulai turun, sinarnya udah nggak sekuat tadi. Fresha ngeliat jam tangannya, terus senyum ke arah para fans.

"Temen-temen, maaf ya, kayaknya jumpa fans-nya harus kita udahan dulu nih. Udah mau senja, takutnya kalian pada dicariin orang rumah," kata Fresha dengan nada menyesal.

Para fans langsung pada kecewa, tapi mereka juga ngerti. Mereka ngasih tepuk tangan meriah buat Fresha, tanda terima kasih udah dihibur seharian ini.

"Makasih banyak ya, Fresha! Kami seneng banget bisa ketemu kamu!" teriak salah seorang fans dari kerumunan.

"Sama-sama! Aku juga seneng banget bisa ketemu kalian semua. Jangan lupa dengerin terus lagu-lagu Sha ya!" balas Fresha sambil dadah-dadah ke arah para fans.

Akhirnya, jumpa fans itu selesai dengan sukses. Para fans mulai bubar, ninggalin halaman rumah Bunda Fatma yang perlahan mulai sepi. Tapi, kenangan tentang hari itu pasti bakal terus membekas di hati mereka.

1
Diah Susanti
ini terinspirasi dari kisah nike ardilla ya, karena ada remaja yang mirip dengannya, entah dari segi suara/wajah
Johana Guarneros
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
Layla
Luar biasa!
Gái đảm
Terima kasih Thor, karena ceritamu aku jadi bisa mimpi indah malam ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!