Matahari terbenam, memeluk kegelapan. Tepian laut berbisik dengan kencang. Angin malam yang hangat sangat menusuk hingga ke tulang.
Zoya dan Arga dijebak seseorang sehingga mereka harus dinikahkan paksa oleh warga desa. Karena pernikahan itu, Zoya dibenci keluarganya. Suaminya yang masih berstatus pelajar pun sangat membencinya.
Bagaimana kisah Zoya di masa remajanya yang harus nikah muda?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Liburan
Arga dan Zoya setelah satu bulan resepsi perkawinan. Mereka tidak pergi berbulan madu karena bagi Zoya itu adalah pemborosan. Dan kesibukan Arga bekerja di perusahaan juga menjadi alasan Arga.
Alan menggantikan Arga di kantor dan memberikan cuti untuk Arga. Arga ingin mengajak Zoya pergi ke luar negeri. Zoya lebih memilih pergi ke pantai. Zoya tidak memilih Pantai Keong karena kenangan pahit di sana masih membekas di ingatan Zoya.
Arga mengajak Zoya pergi ke Pantai Mutiara. Arga sudah memesan villa. Mereka akhirnya tiba di Pantai Mutiara. Arga dan Zoya jalan-jalan sambil berpegangan tangan di tepi pantai. Arga juga mengambil beberapa foto kemesraannya bersama Zoya dan dibagikan ke sosial medianya.
Arga dan Zoya mengitari pantai menggunakan jetski. Arga melaju kencang membelah ombak, Zoya dengan erat memeluknya. Arga menggila melawan ombak, sehingga jetski mereka melambung tinggi. Zoya hampir saja kehilangan keseimbangan. Zoya mencubit pinggang Arga. Arga mengaduh dan menghentikan jetskinya.
Arga menepuk-nepuk lengan Zoya. Zoya perlahan membuka mata. Zoya memperhatikan sekitar. Mereka berada di tengah laut. Zoya semakin ketakutan.
"Kenapa kita berhenti di tengah laut?"
"Sayang, maaf, bahan bakarnya habis," Arga menoleh ke belakang.
"Apa? Bagaimana dong?" Zoya takut binatang laut akan menerkam mereka.
"Apa kamu percaya kekuatan cinta?"
"Apa?" Zoya mengernyitkan keningnya.
Arga sedikit memutar tubuhnya ke kiri. Tangan kiri Arga memeluk pinggang Zoya sedangkan tangan kanannya meraih tengkuk Zoya dan dengan lembut menyesap bibir Zoya. Zoya hanya bisa pasrah saat Arga juga mulai memijat bagian dadanya.
Arga melepaskan pagutan bibirnya. Arga melap bibir Zoya dengan ibu jarinya.
"Sayang, kita buktikan, apakah benar kekuatan cinta itu ada," kata Arga sambil mengecup kening Zoya.
Arga kembali ke posisi semula. Arga menarik kedua tangan Zoya dan melingkarkannya ke pinggangnya. Arga kembali membelah ombak. Kali ini Zoya tidak setakut sebelumnya. Zoya tersenyum, kebohongan Arga membuat Zoya tersipu.
Zoya sangat bahagia ketika dua lumba-lumba melompat, berenang mengiringi jetski mereka. Di atas mereka, kawanan burung camar terbang bebas lepas. Dan saat Zoya mendongak, burung camar itu terbang membuat formasi membentuk love ❤️.
Zoya teriak kegirangan dan memberitahu Arga agar melihat ke atas. Sama seperti Zoya, Arga juga begitu takjub dengan aksi burung camar.
"Terima kasih!" Arga berteriak kepada kawanan burung camar.
Kawanan burung camar itu pun pergi menjauh, begitu pula dengan dua ekor lumba-lumba. Arga dan Zoya kembali ke pantai. Arga menepikan jetski. Arga membantu Zoya untuk naik ke permukaan pantai.
Dari kejauhan, seorang wanita melambai-lambaikan tangannya ke arah Arga. Arga juga membalasnya. Arga menggandeng tangan Zoya dan bilang wanita yang ada di sana adalah relasi bisnisnya. Zoya tersenyum, Zoya percaya, Arga tidak akan main wanita.
Arga mengenalkan Zoya kepada wanita yang bernama Ayu. Ayu mengajak Arga dan Zoya makan di restoran tepi pantai yang sudah dipesannya. Mereka langsung menikmati hidangan laut khas Pantai Mutiara.
Berbagai macam menu seperti kepiting saus mentega, kepiting saus pedas manis, lobster bakar kecap, cumi bakar mayones, ikan trakulu rica-rica dan hidangan laut lainnya. Zoya dan Arga sangat menikmati makan siang mereka.
Setelah makan siang berakhir, Ayu juga memanjakan lidah mereka dengan memesan es teler. Suasana terik matahari mencair setelah mereka menikmati es teler yang begitu menyegarkan.
Arga dan Zoya sangat berterima kasih kepada Ayu atas makan siangnya. Kemudian Ayu dan Arga membicarakan tentang kerja sama perusahaan mereka. Arga melihat proposal dari kantor Ayu. Setelah mempelajari dan berunding, akhirnya tercapai lah kesepakatan. Arga menandatangani kontrak kerja sama.
"Mama," Aisha berlari menghampiri Ayu.
Ayu memeluk Aisha. Ayu juga melihat Andra dan Elika datang menjemputnya. Ayu memperkenalkan suaminya dan Aisha kepada Arga dan Zoya. Ayu juga mengenalkan Elika sebagai pengasuh anaknya.
Arga dan Zoya tidak pernah menyangka, akan bertemu Elika. Begitu juga dengan Elika. Elika memperhatikan Zoya yang sungguh beruntung. Dilihat dari penampilannya, Zoya tidak kekurangan. Zoya juga semakin cantik.
Aisha, Elika dan Andra pindah ke meja sebelah yang sudah dipesan Ayu. Mereka juga mulai menyantap makanannya. Ayu memperhatikan sikap Arga dan Zoya berubah ketika melihat Elika. Dengan penuh hati-hati, Ayu bertanya apakah mereka mengenal Elika.
Zoya memandangi Arga. Zoya sama sekali belum mengenal Ayu. Zoya sebenarnya ingin sekali memperingatkan Ayu agar waspada terhadap Elika. Dan Arga menangkap sinyal itu dari wajah Zoya.
Arga sangat mengenal Ayu karena mereka berdua adalah teman sepermainan. Alan dan ayahnya Ayu adalah sahabat. Arga kemudian memberitahu Ayu agar berhati-hati terhadap Elika.
Arga menjelaskan asal usul Elika dan kenapa ada hubungannya dengan istrinya Zoya. Arga mengatakan semua itu agar Ayu tidak sepenuhnya percaya semua yang dikatakan Elika.
"Ayu, maaf ya sebelumnya. Gue rasa, lu harus hati-hati. Gue sebagai laki-laki bisa melihat kalo suami lu ada main dengan Elika," bisik Arga.
"Arga, becanda lu gak lucu!" Ayu melipat kedua tangannya.
"Sayang," Zoya mencubit lengan Arga.
"Sayang, insting laki-laki itu beda. Ayu sahabat aku. Aku gak mau dia ketipu. Kamu tau kan betapa liciknya Elika. Dia ingin bersaing sama kamu."
"Tunggu, apa maksudnya bersaing?" Ayu mengernyitkan keningnya.
"Elika, melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan Zoya. Intinya, semua yang Zoya punya, harus dia dapatkan atau setidaknya dia juga punya."
"Kenapa gue harus curiga kalo Mas Andra ada hubungan dengan Elika?"
"Karena Andra, orang kaya. Dan dari tadi gue perhatiin, sikap Andra beda. Sumpah, gue gak ada maksud merusak rumah tangga lu. Kali ini aja, lu harus denger apa kata gue," ujar Arga.
Zoya meminta maaf kepada Ayu jika Arga sungguh sangat jauh masuk ke dalam urusan rumah tangga Ayu. Mereka pamit dan meninggalkan restoran.
Ayu masih terngiang apa yang Arga peringatkan. Tidak ada salahnya Ayu mendengarkan nasihat Arga. Keluarga mereka mempunyai hubungan yang sangat baik. Arga tidak mungkin berniat jahat.
Ayu duduk di samping Aisha yang masih menikmati makanan. Ayu dengan sabar menyuapi Aisha makan. Perhatian Ayu tertuju pada leher Elika. Terlihat jelas kiss mark berwarna merah.
Ayu kemudian memperhatikan Andra yang sedari tadi diam-diam bermain kaki di bawah meja makan. Andra dan Elika tidak sadar dengan perbuatan mereka. Dunia seolah milik mereka berdua. Ayu mengetahuinya ketika Aisha tanpa sengaja menjatuhkan sendok ke bawah meja.
Ayu kemudian membawa Aisha yang kepengen ke toilet. Ayu kemudian bertanya apa yang terjadi saat Ayu tidak ada di villa. Aisha cerita main pasir bersama Elika setelah itu mandi, makan, tidur.
"Aisha kan tadi bobo. Terus Aisha cari Mba Elika. Aisha panggil-panggil. Gak taunya, Mba ada di kamar belakang. Terus, Aisha lihat Papa keluar dari kamarnya Mba Elika."
"APA!" Ayu menahan emosi.
"Mba kasih Aisha banyak permen. Kata Mba, anak kecil gak boleh banyak ngadu. Kalo banyak ngadu nanti masuk neraka," kata Aisha dengan polosnya.
"Mereka yang masuk neraka!" Ayu mengepalkan tangannya.
Ayu dan Aisha keluar dari toilet. Dari kejauhan Ayu melihat, Andra dan Elika begitu akrab tidak seperti atasan dan bawahan. Mereka terlihat akrab seperti sepasang kekasih.
Ayu dan Aisha kembali ke meja mereka. Andra dan Elika bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Mulai detik itu, Ayu akan mencari bukti perselingkuhan mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...