Murni dan Samsuri beserta ketiga anaknya tinggal di rumah selama bertahun-tahun lamanya tidak pernah tahu kalau ada kamar kosong di rumahnya .
Salah satu anak dari mereka melihat kamar kosong berada di ruang bawah tanah ketika tidak sengaja membuka lemari pakaian di kamarnya saat sedang merapikan pakaiannya .
Kejadian demi kejadian mereka alami setiap malam dan mereka sangat terganggu sehingga setiap malam terjaga .
Apakah yang akan dilakukan satu keluarga tersebut ketika mengetahui adanya kamar kosong di dalam rumahnya ?
Ikuti kisahnya sampai selesai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Penangkapan Samir
Pagi itu seorang perempuan remaja bertamu ke rumah Samsuri dengan memakai masker . Ia mengetuk pintu agak keras . Samsuri yang akan berangkat bekerja terkejut melihat anak majikannya justru datang ke rumahnya .
"Non Uni ... " Samsuri melihat cara berpakaian aneh merasa ada hal penting . "Mari silahkan masuk !" katanya lagi .
“Ada apa Non Uni ke sini , apa ada yang penting ?" tanya Samsuri dengan perasaan tidak nyaman dengan kedatangan anak majikannya .
Uni membuka masker penutup wajah setelah melihat keluar tidak ada yang mengetahuinya masuk rumah Samsuri .
"Maaf mengganggu waktu Bapak , saya kesini mau memberikan ini sama Bapak ," Uni memberikan flashdisk kepada Samsuri .
"Maksudnya apa ini ,Non ?" tanya Samsuri tidak paham dengan flashdisk tersebut . "Bapak bisa lihat nanti setelah saya pergi , saya harap Bapak jangan beritahu siapapun sebelum menyerahkan kepada pihak berwajib , jika terjadi sesuatu pada saya , Bapak bisa menghubungi seseorang ini nomor ponselnya ,“jelas Uni dengan nada bergetar .
"Maaf tapi saya harus tahu dulu isi dari flashdisk ini agar tidak salah paham nantinya ," kata Samsuri menatap aneh pada anak majikannya .
Uni merasa ada yang mengikutinya segera bersembunyi di dalam rumah Samsuri . Seseorang mengetuk pintu rumahnya . Samsuri melihat Uni ketakutan dan bersembunyi segara membuka pintu setelah menyimpan flashdisk .
“Kamu ," kata Samsuri melihat seorang perempuan muda dengan pakaian rapih tersenyum manis . "Iya Pak , saya Larasati bolehkah saya mampir sebentar ?" sapa Larasati .
"Silahkan masuk , sekarang kamu tinggal dimana ?" tanya Samsuri menyuruh masuk dan duduk . " Saya tinggal di rumah Ibu Sri Rahayu , saya ke sini mau berterimakasih sama Bapak beserta keluarga karena sudah menolong saya , maaf ini ada sedikit oleh-oleh buat camilan ," kata Larasati memberi bingkisan dan meletakkan di meja .
"Kenapa repot-repot bawa oleh-oleh segala ," sahut Samsuri menerima pemberian Larasati. "Anggap saja sebagai rasa terimakasih saya sama keluarga bapak ," kata Larasati tersenyum
“Terimakasih ya , Larasati. Semoga kamu diberi kesehatan dan panjang umur ," Samsuri mendoakan Larasati . "Aamiin ," jawab Larasati mengusap Wajah dengan kedua tangannya .
“Apakah anak-anak sudah berangkat sekolah ?" tanya Larasati melihat ke arah dalam ruangan yang tertutup rapat .
“Sudah baru saja mereka berangkat ," jawab Samsuri . " Kalau begitu saya permisi pulang karena masih ada pekerjaan yang belum selesai ," kata Larasati beranjak dari tempat duduk dan pulang ke rumah .
Uni tidak sengaja masuk ke kamar Alif , ia melihat kamar seorang cowok sangat bersih dan rapih . "Ini pasti kamar anaknya pak Samsuri ," gumamnya mengagumi kamar Alif .
Ketika melihat pantulan di cermin Uni melihat sosok berkabut hitam dengan mata menyala , ia langsung keluar sambil berlari . Samsuri melihat Uni berlari dan duduk di kursi sambil menetralkan degup jantungnya .
"Kamu kenapa ?" tanya Samsuri merasa ada yang aneh sama Uni . "Itu ... Kamar ... Ada ... Hantu ,“ jawab Uni sampai terbata jangungnya berdegup dan merasa ketakutan .
Samsuri terkejut mendengarnya lalu berjalan masuk ke kamar Alif . Waktu di dalam tidak melihat makhluk yang Uni maksud , tapi ia percaya kalau ada makhluk di dalam kamar Alif .
Samsuri keluar menemui Uni . "Non tenang dulu sebentar ," Samsuri pergi ke dapur mengambil air minum lalu diberikan kepada Uni .
"Terimakasih , Pak ,“ kata Uni meminum air sampai habis . "Apakah di rumah ini ada penunggunya selain manusia ?" tanya Uni mencari tahu ada apa di rumah ini .
"Panjang ceritanya kamu pasti tidak akan percaya ,lebih baik Non Uni pulang . Nanti di sangka pergi kemana sama bapak Non ," perintah Samsuri kepada Uni .
“Saya mau berangkat ke kampus hari ini ada acara reuni , saya permisi ... Oh iya jangan lupa flashdisknya tolong berikan kepada pihak berwajib ," pesan Uni sambil memakai masker dan keluar dari rumah Samsuri dengan sangat hati-hati .
Samsuri merasa ada yang tidak beres , ia masuk ke dalam kamar untuk melihat isi flashdisk tersebut . Ia pergi ke kantor polisi dengan mengendarai motor .
Sampai di kantor polisi Samsuri melihat ada Mandailing sedang menginterogasi seseorang . Samsuri menemui petugas kepolisian dan memberitahu tentang flashdisk .
""Apa ada kasus lagi ,Pak ?" tanya petugas kepolisian bernama Agus .
"Saya kurang tahu , tadi ada seorang gadis remaja memberikan flashdisk ini kepada saya untuk diserahkan ke kantor polisi ," jawab Samsuri menyerahkan flashdisk .
Agus melihat flashdisk merasa curiga , ia langsung memasukkan ke lubang tempat flashdisk pada laptop . Beberapa menit kemudian muncul sebuah video rekaman .
Agus melihat pemeran pria merasa mengenal sedangkan perempuan agak samar karena posisi agak jauh sedangkan wajah pria sangat jelas .
"Mandailing , kemarilah sebentar," Agus memanggil Mandailing yang sedang mengetik pada laptopnya . “Ada apa ?" tanya Mandailing berjalan menuju tempat Agus dan melihat video rekaman di laptop milik Agus .
Mandailing terkejut kemudian ia zoom video tersebut . "Aku harus segera bertindak , kamu , kamu dan kamu ikut saya ," perintah Mandailing menyebut anggota kepolisian untuk mengikutinya .
Mandailing beserta beberapa rekan kerjanya segera pergi menggunakan mobil pribadi untuk melacak keberadaan Sami dan istrinya . Mereka mengganti pakaian dinas dengan pakaian biasa agar lebih mudah menangkap pelaku .
Samsuri melihat sikap Mandailing merasa kagum sampai terpana tidak berkedip . Agus melihat reaksi Samsuri tersenyum sambil menutup mata Samsuri menggunakan lembaran map di atas meja .
"Eh . Ada apa ya , Pak ?" tanya Samsuri gelagapan seperti ketahuan mencuri . "Pak Samsuri aneh melihat Mandailing seperti melihat cewek cantik saja sampai tidak berkedip ," kata Agus tertawa kecil . Membuat Samsuri salah tingkah .
"Sudah selesai kan ,Pak!" kata Samsuri karena tidak ada pertanyaan dari petugas bernama Agus .
"Belum ,Pak ... Saya mau tanya siapa nama gadis remaja yang memberikan flashdisk kepada Bapak ?" tanya Agus .
"Namanya Unique Candra anak asuh dari Samir dan Eni ," jawab Samsuri dengan jujur . Agus nampak terkejut mendengar Samir punya anak asuh .
"Apakah dia masih sekolah atau bekerja ?" tanya Agus lagi . "Saya kurang tahu tapi dia bilang tadi pergi ke kampus karena ada acara reuni kemungkinan dia alumni , " jawab Samsuri .
"Untuk sekarang cukup penjelasan Bapak , besok atau lusa kami akan panggil Bapak dan nona Uni untuk memberi informasi lebih lanjut ," kata Agus .
"Kalau begitu saya permisi ," Samsuri berpamitan dan keluar menuju parkiran lalu menyalakan motornya menuju tempat kerja .
Dari jarak jauh Samsuri melihat beberapa orang sedang membawa Samir dan istrinya masuk ke dalam mobil . Ia menghentikan motornya sebentar .
"Bukankah itu Samir dan istrinya mau di bawa kemana mereka dan orang-orang itu sepertinya ... Mandailing ," kata Samsuri ketika melihat orang terakhir berjalan dengan gagah lalu masuk ke dalam mobil .
Mobil itu melewati Samsuri , seseorang melihat Samsuri . "Samsuri , tolong bantu saya keluar dari penjara ," kata Samir dengan suara keras .