NovelToon NovelToon
MAWADDAH

MAWADDAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Keluarga
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Jika perselingkuhan, haruskah dibalas dengan perselingkuhan ...

Suami, adalah sandaran seorang istri. tempat makhluk tersebut pulang, berlabuh dan tempat penuh kasih nan bermanja ria juga tempat yang sangat aman.

Namun, semua itu tak Zea dapatkan.

Pernikahannya adalah karena perjodohan dan alasannya ia ingin melupakan cinta pertamanya: Elang. teman kecilnya yang berhasil meluluh lantahkan hatinya, yang ditolak karena sifat manjanya.

Namun pernikahan membuat zea berubah, dari manja menjadi mandiri, setelah suaminya berselingkuh dengan wanita yang ternyata adalah istri dari teman kecilnya.

Haruskah zea membalasnya?
Ataukah ia diam saja, seperti gadis bodoh ...

Novel ini akan membawamu pada kenyataan, dimana seorang wanita bisa berubah, bukan saja karena keadaan tapi juga karena LUKA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harga diri seorang istri.

Keesokan paginya dikantor ...

Aku menyiapkan sarapan hanya roti panggang dengan selai strawberry saja, karena hanya itu yang ada dirumahku. Aku duduk sendirian dimeja kerjaku menikmati sarapanku dengan tenang, sembari menunggu Bos dan sekertarisnya.

Tiba-tiba maya datang kepadaku, sempat ku pikir ia datang karena ada perlu dengan Bosku. Tetapi, gadis muda itu menghampiriku sambil menaruh kotak makan dimeja kerjaku.

"Ada apa? I-ini apa?' tanyaku menggaruk kepala yang sebenarnya tak gatal.

"Untuk kakak," jawabnya dengan sopan dan tersenyum ramah seperti biasanya, yang paling mengejutkan ia memanggilku dengan sebutan kakak.

Aku rasa aku harus ambil kaca cermin, agar bisa melihat wajahku masih awet muda atau sudah keriput.

"Untukku, tapi aku sudah ...." aku berniat menolak pemberiannya, namun saat melihat raut muka maya yang sedih membuatku tak tega.

"Baiklah, aku terima. Makasih," ucapku menerima kotak makannya beserta isinya.

Ia tersenyum mendengarnya, "Nikmatilah, kak!"

Aku merasa tak nyaman dipanggil kakak, tapi lumayan juga. Toh aku memang lebih tua darinya, jadi apa salahnya berteman dan dekat dengan Maya yang masih muda. Siapa tahu masa mudaku kembali lagi, aku tersenyum senang.

Maya menyodorkan kotak makan itu tepat didepanku, ia bahkan membukanya agar bisa aku makan langsung. Aku tersenyum saja membalasnya, ternyata hatinya cantik juga.

"Kamu tidak kembali kekursimu?" tanyaku, kurasa ia sudah cukup lama berada didepan mejaku.

"Tidak apa-apa, Kak," ucap Maya menggelengkan kepalanya pelan masih dengan wajah yang ceria.

Saat itulah Elang datang dengan pak Erik, dua lelaki itu berhenti didepan mejaku. Pak Erik langsung tersenyum berbeda dengan Elang yang dingin, boro-boro menyapa tersenyum saja enggak.

"Kalian sedang sarapan?" tanya pak Er.

"Iya, kami sedang sarapan," jawabku bersamaan dengan Maya.

Kulihat ada raut muka bahagia diwajah Maya, pandangannya terus-menerus menatap ke arah Elang. Tapi, lelaki itu bersikap cuek dan juga ketus ia sama sekali tak membalas tatapan Maya.

Tanpa suara, Elang masuk keruangannya. Disaat itu pun Maya sampai memiringkan kepalanya terus, menatap pada Elang hingga pintu ruangannya ditutup. Aku menautkan kedua alisku, melihat maya dengan heran.

"Kamu gak akan kerja?" tanyaku.

"Iya, ini aku mau balik, Kak," jawab Maya, segera pergi dari tempatku.

Namun, matanya sesekali melirik pada pintu ruangan Ceo. Aneh bukan.

Aku berpikir-pikir, lalu melirik pak Er yang mulai membuka komputernya.

"Pak Er, menurutmu sikap maya tadi ...." aku ingin mengatakan keanehannya, tapi takut dibilang nge-ghibah.

"Sikap anehnya Maya, maksud anda," tebak sekertaris Elang itu.

Aku mengangguk, mengiyakannya.

"Itu sudah biasa, kejadian ini bukan kali pertama," ujar Pak Erik, tersenyum.

"Bukan kali pertama, ma-maksud anda?" tanyaku belum paham sama sekali, otakku tengah eror jadi sulit untuk mencerna ceritanya.

"Bu Zea, coba anda pikirkan tentang pak Elang. Ia pewaris satu-satunya, tampan dan juga sultan. Jangan lupa sekarang ia statusnya single. Menurut anda, pak Elang sempurna tidak?" tutur Pak Er sekaligus bertanya.

Aku mengangguk, "Tentu saja, ia sangat sempurna," jawabku.

"Nah itu makannya, Bu." pak Erik tersenyum.

Perlahan aku mencerna kata dan kalimat yang diucapkan sekertaris Elang itu, separuh otakku mulai memahami kemana arah perkataan itu.

"Ah, aku paham, paham sekarang," ucapku mengangguk pelan dan tersenyum.

Jadi maksudnya, Elang banyak yang naksir dan tentunya banyak yang menginginkan jadi nyonya soedibjo kedua. Ya, ku akui Elang masih menawan6 masih sangat mirip idol k-pop tentunya banyak yang melirik bahkan sejak dulu, kecuali aku.

Aku tak ingin mengulang kisah lama, bahkan aku mengatakan pada organ pentingku agar tak berdebar lagi dihadapan Elang. Kalimat Elang bahwa ia tak mungkin jatuh cinta pada wanita bodoh dan manja sepertiku, itu ku jadikan pengingat bahwa aku tak boleh menyukainya lagi.

"Sepertinya Maya mendekatiku karena ingin dekat dengan Elang," pikirku, lalu tersenyum.

"Mungkin lain kali aku bisa bantu hehehe, sekalian aku minta jatah sarapanku seperti tadi tiap hari," gumamku dengan sambil membayangkannya, dengan begini aku tak perlu repot bawa sarapan atau pun kotak makan.

Aku tersenyum terus-menerus, hingga tak sengaja tatapanku beradu dengan pak Er.

"Kenapa senyam-senyum, Bu?" tanya Pak Er mengernyitkan alisnya.

"Tidak apa-apa," jawabku kembali tersenyum.

......................

Siang harinya ...

Aku yang hendak membeli makan siang, berjalan bersama Maya menuju kantin yang ada dikantor. Sambil menertawakan hal receh aku memancingnya untuk mengakui perasaannya pada Elang.

Ia tampak bersemangat, ketika aku membicarakan sosok Bos kami. Wajahnya ceria dan begitu senang mendengar cerita soal Elang, aku mengatakan sifatnya, sikapnya, kesukaannya sampai hal yang dibencinya.

"Begitu ya, Ka," ucap Maya tersenyum, setelah mendapatkan info yang aku tahu tentang Elang.

"Iya, lain kali kalau ketemu. Kamu bisa dapat perhatiannya, seperti itulah Elang," jawabku meyakinkannya.

Aku masih ingat semuanya tentang Elang, padahal aku berusaha untuk melupakannya tapi ternyata aku tak pernah bisa. Benar kata orang, cinta pertama itu sulit untuk dilupakan.

Setelah aku kembali dari kantin, ponselku berdering. Aku merogohnya disaku celana panjangku, kubuka dan kubaca pesan dari no yang tidak ku kenal.

Mataku membulat dan tanganku bergetar, bukan hanya pesan yang muncul melainkan sebuah video pendek. Aku pun melihat video yang dikirim padaku, dari no tak dikenal.

Prang

Handphone-ku terjatuh, hingga Maya menatapku dengan aneh. Karena rasanya tak kuat untuk menonton video tersebut sampai akhir, aku ingin membuangnya akan tetapi no asing itu menghubungi no ku, aku mengambilnya kembali.

"Ada apa, Ka?" tanya Maya saat aku belum juga mengangkat panggilan no tersebut.

"Tak apa-apa," jawabku, "aku pamit dulu mau mengangkat teleponku."

Tanpa menunggu ijin dari Maya aku langsung menjauhi gadis muda tersebut, balkon mungkin menjadi tempat yang bagus untuk berbicara dengan Alana.

Ya, aku yakin no asing itu punya Alana, karena dalam video itu hanya ada wanita itu dan mas Reza.

"Akhirnya kamu mengangkatnya juga, ku pikir kamu akan mengabaikan aku," ujar seorang wanita disebrang sana yang tak lain adalah Alana.

"Ada apa?" tanyaku dingin.

"Sebenarnya tak ada apa-apa, hanya ingin memberitahu kamu bahwa mas Reza selalu memihakku, ia sudah jijik untuk tidur bersamamu," tutur Alana, ku dengar tawa remeh keluar dari bibirnya.

"Aku tak peduli!" jawabku kemudian memutuskan sambungannya.

Aku genggam ponselku dengan kuat, sesakit ini rasanya diperlakukan jahat oleh pria yang seharusnya menjadi sandaran hidup.

Aku membuka video itu lagi, bagaimana bisa seorang suami mengatakan hal tercela dibelakang istri. Sejahat ini pernikahanku.

Kata sesepuh, istri adalah bajunya suami maka istri harus menutupi aib dalam rumah tangganya demi menjaga harga diri suaminya. Tapi, bagaimana jika suami sendiri yang mengatakan aib dalam rumah tangganya dan mengatakan hal yang sudah dianggap fitnah.

Apa suami sudah tak menjaga harga diri istrinya?

Membaca judul video itu saja, aku sudah paham kemana arah pembicaraan yang ditujukan. Meski berusaha untuk kuat, tetap saja hatiku yang rapuh ini kembali menangis.

"Zea itu tak menyenangkan, ia jarang mandi, jarang juga berganti baju makanya dia itu bau ikan asin. Membuatku tak bernafsu lagi padanya, aku ingin muntah setiap kali tidur bersamanya," suara tawa sepasang selingkuhan itu terdengar jelas dari ponsel milikku.

"Jahat kamu, Mas," gumamku lirih.

1
vj'z tri
semangat sayang tunjukan pesona istri sah jangan kalah sama ani ani 🎉🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🤩🤩🤩🤩
Arga Putri Kediri
keren elang
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 puassssss
vj'z tri
langsung promosi cuy 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
aduhhhh senyum nya itu loh yang bikin anak orang tambah deg deg ser 🫣🫣🫣🤣🤣
vj'z tri
tak kenal maka tak sayang 🤭🤭🤭
vj'z tri
segini mah kurang kenyang aku Thor tambah lah 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
pembukaan kok langsung bikin emosi meluap 😤😤😤😤
vj'z tri
jangan bosan bertemu akoh lagi 🤭🤭🤭🤭
🌀 SãñõõR 💞: pengen ketemu kamu lagi loh 😅
total 1 replies
vj'z tri
aku mundur Alon Alon Mergo sadar aku sopooo🥺🥺🥺
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘIncha ᴳᴿ🐅❤️⃟Wᵃf
lagi donk
vj'z tri
aku disini hadir kembaliiiii 🤗🤗🤗🤗🤗
mamah fitri
pengen tak tonjok laki modelan gitu.. udah ngasi duit 1jt doang tiap bulan dan istri tidak bekerja padahal suami mampu.. uang receh juga ditanyain mana?

kenapa harus pelit sih ma istri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!