MY PROBLEMATIC CEO

Juliet dan Owen sudah berada di tepi danau sambil melihat keramaian yang ada di sana, setelah keduanya diam beberapa waktu, akhirnya Juliet pun memulai obrolan.

“Apa perbuatan saya tidak menghormati nona Rebecca?” tanya Juliet.

“Apa kau melawan Rebecca tanpa persiapan?” tanya Owen.

“Melawan? T-tidak mungkin saya berani melawan!”

“Ku dengar kau menolak tawarannya langsung di hadapannya.”

“Iya memang benar, tapi saya tidak bermaksud buruk kepadanya kok.” Jelas Juliet.

“Apa kalau kita menolak undangan dari orang yang berstatus tinggi merupakan sesuatu yang melanggar aturan di tempat ini?” tanya Juliet kembali.

“Sebenarnya itu bukanlah aturan yang di tetapkan, tapi Rebecca bagaikan ratu sosialita yang begitu di hormati, karena jika kau berbuat buruk padanya sama saja kau akan di musuhi semua wanita dalam komunitas sosialita.” Jelas Owen.

“J-jadi penolakan saya di anggap menentang nona Rebecca ya?” tanya Juliet.

“Bisa di bilang begitu.” Jawab Owen.

“Padahal saya menolak karena memang tidak bisa datang dalam acara itu.” Ucap Juliet sambil menundukkan kepalanya.

“Kenapa? Apa kau sudah memiliki janji penting?” tanya Owen.

Juliet bingung harus menjawab apa, dia ingin merahasiakannya tapi dia juga ingin mengatakan hal ini pada Owen, karena meskipun banyak kenangan buruk, tapi Juliet sudah banyak berterima kasih kepada Owen yang sudah membantunya beberapa kali.

“Emmm, jadi begini tuan... Sebenarnya saya akan meninggalkan kota ini minggu depan.” Ucap Juliet.

Mendengar ucapan Juliet membuat Owen terkejut bukan main, dia hanya bisa terdiam sambil menatap Juliet.

“Saya akan kembali ke keluarga saya di desa, jadi sama saja saya berbohong jika saya setuju ikut serta dalam acara itu, jadi saya menolak ajakan nona Rebecca.” Lanjut Juliet.

“Lalu kenapa kau tidak mengatakan alasanmu yang sebenarnya saja pada Rebecca?” tanya Owen dengan tatapan lurus ke depan.

“Saya tidak bisa mengatakannya!” teriak Juliet tiba-tiba yang membuat Owen terkejut.

“R-rencana ini adalah rahasia.” Ucap Juliet.

“Rahasia?”

“Iya, saya berencana pergi diam-diam, jadi karena itu saya mohon anda bisa menjaga rahasia saya ini.”

“Kenapa? Apa kau berencana untuk kabur di malam hari?” tanya Owen sambil tersenyum meremehkan.

Owen tidak percaya jika Juliet akan pergi diam-diam di malam hari, apa wanita itu berani melakukan hal seperti itu?

Namun melihat Juliet yang hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaannya membuatnya tersadar jika semua yang wanita itu katakan adalah kebenaran.

“Pffttt..” Owen terkekeh membuat Juliet menoleh ke arah Owen dengan kebingungan.

Owen pikir, Juliet bersekongkol dengan ayahnya untuk melakukan pernikahan bisnis, tapi ternyata Juliet benar-benar gadis desa yang tidak tahu tentang dunia luar dan itulah membuat Owen tertawa.

“Mulai dari tuan Harvey yang bermimpi indah untuk menjual putrinya demi bangkit dari kebangkrutan, dan tua bangka yang menyukai barang indah, lalu para penonton yang siap untuk menyaksikan pernikahan sandiwara itu, aku tidak percaya dia berencana untuk menghancurkan semuanya sekaligus.” Batin Owen yang masih tertawa.

“Kenapa anda tertawa? Memangnya apa yang lucu?” tanya Juliet kebingungan.

“Jika memang itu adalah rahasia, lalu kenapa kau membocorkannya padaku? Bagaimana kalau aku merusak rencanamu?” tanya Owen.

“Saya tau anda bukan orang yang seperti itu.” Balas Juliet dengan yakin.

Juliet dan Owen saling bertatapan beberapa menit sebelum akhirnya Juliet mengalihkan pandangannya.

“Memangnya kau tau tentangku nona Harvey?” tanya Owen yang di balas anggukan oleh Juliet.

“Apa mempercayai seseorang adalah tradisi keluarganya?” batin Owen setelah Juliet menganggukkan kepalanya.

Di tempat yang berada tidak jauh dari mereka berdua, ada dua orang yang menatap kesal pada Owen.

“Ternyata dia memilih dari segi wajah ya..” ucap Mike.

“Ya benar, wajah adalah yang utama.” Sahut Blake.

“Lagian siapa sih yang mengajak laki-laki itu bergabung dalam taruhan kita?” ucap Mike.

“Kau sendiri yang mengajaknya! Apa kau lupa?!” sahut Blake.

“Eh? Aku ya? Hu hu hu nona Harvey ku.. Siapa juga yang akan menyangka jika laki-laki dingin itu akan ikut berpartisipasi, dia kan biasanya tidak peduli hal seperti ini.” Ucap Mike.

“Yah, kau benar juga sih, walaupun dia memang gila uang tapi dia tidak pernah peduli pada taruhan seperti ini.” Balas Blake.

“Walaupun orang-orang mengkritiknya sebagai buaya darat yang menggaet banyak wanita, tapi kita tau persis kalau Owen tidak terlalu tertarik dan antusias terhadap wanita.” Lanjut Blake.

“Benar, walaupun dia juga tidak menutup diri dari orang-orang yang menyukainya, tapi dia tidak pernah mendekati mereka lebih dulu, karena itu aku tidak percaya dia menceraikan Rebecca atas keinginannya.” Ucap Mike.

“Apa jangan-jangan, dia serius dengan wanita itu?” gumam Blake dengan wajah serius.

Mike terkejut dengan kata-kata Blake, dia langsung tertawa sambil merangkul pundak Blake.

“Hahaha tidak mungkin, jangan bicara yang aneh-aneh deh.” Ucap Mike.

“Iya kan? Itu tidak mungkin kan?” balas Blake.

Juliet dan Owen memutuskan untuk duduk di salah satu ayunan yang ada di pinggir danau, sebenarnya Juliet ingin segera pergi karena tidak ingin timbul skandal baru, tapi dia juga tidak mungkin menolak ajakan Owen yang sudah banyak membantunya.

Tepat setelah mereka duduk di atas ayunan, kembang api pun mulai di luncurkan dengan indahnya, wajah Juliet yang terlihat senang itu terus menatap ke langit tanpa merasa sakit di lehernya sama sekali.

Seketika Owen ingat, saat acara tahun baru bersama Rebecca, wanita itu tidak terlihat sehat, justru wajahnya pucat seperti mayat, tubuhnya berkeringat dingin membuat Owen bertanya-tanya ada apa sebenarnya.

Lalu besoknya saat Owen menyuruh dokter memeriksa keadaan Rebecca, barulah di ketahui ternyata Rebecca hamil, tentu saja hal itu membuat Owen syok.

Dokter pribadi keluarga Walter mengucapkan selamat pada Owen, tapi laki-laki itu butuh waktu cukup lama untuk merespon dengan jawaban yang masuk akal.

Jantungku rasanya seperti terhimpit batu besar, sesak sekali rasanya mengetahui hal itu padahal aku sama sekali belum pernah menyentuh istriku, lalu bagaimana caranya dia sudah hamil?

“Sekarang di hadapanku ada seorang wanita cantik yang sedang tersenyum bahagia menikmati kembang api,, sekarang aku tiba-tiba mengenang Rebecca, mungkin tahun depan bisa saja aku malah mengenang gadis yang ada di hadapanku ini.” Batin Owen.

“Dia akan menjadi wanita yang menghiburku sebelum dia pergi, dia juga adalah kartuku untuk memenangkan taruhan besar ini yang harganya tidak sebanding dengan bantuanku selama ini.”

Juliet melihat katak yang terlihat begitu indah warnanya, Juliet pun mendekati katak tersebut yang sedang duduk di pinggir danau seperti sedang ikut menikmati kembang api malam itu.

Tapi Juliet yang sedang asyik melihat  katak tersebut tidak sadar jika dia sudah berada di tepi danau.

“Nona Harvey kemari lah, jangan terlalu pinggir nanti kau jatuh.” Ucap Owen yang membuat Juliet akhirnya berdiri.

Namun karena tubuhnya tidak seimbang, Juliet tidak bisa menahan tubuhnya dan akhirnya terjatuh ke dalam danau tersebut.

“A-apa yang harus aku lakukan? Aku harus meminta tolong tapi aku tidak bisa bersuara...” gumam Juliet yang sudah tenggelam.