Cinta pertama, semua orang pasti pernah merasakan, itulah yang di rasakan Briana gadis cantik yang baru saja menginjakkan kakinya di sekolah menengah atas atau SMA.
Briana dia mengagumi kakak kelasnya yang merupakan ketua team basket, hanya saja sampai si pria lulus sekolah Briana tidak pernah mengungkapkan perasannya dia hanya menyimpan rasa suka itu di hatinya.
Hari-hari di sekolah Briana lewati dengan santai walau permasalahan mulai muncul namun dia tidak pernah ambil pusing.
Tiga tahun sudah dia sekolah disana dan saat masuk universitas Briana di pertemukan lagi dengan sang pujaan hati.
Apakah Briana mengambil kesempatan ini untuk mendekati sang pujaan hati?....
Yu baca kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dea naksir Restu.
Hari ini pertama aku masuk universitas dan pagi ini bang Brian yang mengantarku. Tibanya di kampus aku masuk dengan memakai semua atribut yang di minta pihak kampus. Aku terus berjalan menuju sebuah lapangan dan semua mahasiswa baru sudah berkumpul. Aku langsung masuk barisan di saat mahasiswa senior meminta semua orang berkumpul. Kami di kumpulkan dan mendengar pidato senior tentang peraturan kampus dan masa orientasi ini.
"Hai, " sapa seseorang dan aku langsung melirik ke arahnya.
"Gue Nisa, " ucapnya mengenalkan diri sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
"Gue Brian, " balas ku sambil menambah tangannya.
"Kamu jurusan informatika kan? " tanya nya dan aku pun mengangguk.
"Berati sama dong, " lanjutnya dan aku hanya tersenyum.
Setelah berkenalan dengan Nisa dan setiap hari aku selalu bersamanya. Nisa orangnya ramah, ceria dan baik dan aku gak menyangka jika dia anak dari pengusaha terkenal di kota tempat ku tinggal.
Semenjak kejadian itu aku tidak pernah bertemu dengan April mau pun Zahara dan bahkan saat Yudistira pergi dia hanya mengirim ku pesan. Tiba di hari pertama masuk kuliah aku kaget saat masuk kelas aku melihat Restu cowok yang Dea bilang menjadi juara Olimpiade berturut turut.
"Briana, " panggil Nisa dan aku langsung mendekatinya dan duduk di sampingnya.
tatapan Restu terus melihat ke arah ku dan aku pura-pura tidak melihat. Kelas pun di mulai dan hari ini hanya di isi dengan pengenalan saja.
"Oke saya Rudi dosen ilmu komputer, saya dengar di sini ada murid juara Olimpiade berturut turut selama tiga tahun, boleh maju, " ucap dosen di depan dan aku langsung melirik Restu.
Restu berdiri lalu maju mendekati pak Rudi.
"Jadi kamu yang namanya Restu? " tantan pak Rudi.
"Iya Pak, " jawab nya.
"Dia hebat ya bisa juara Olimpiade tiga tahun berturut turut, " puji Nisa dan aku hanya tersenyum.
Namun di luar dugaan tiba-tiba Restu berkata "harusnya saya mendapat empat kali juara namun di tahun pertama aku di kalahkan oleh seseorang dan dia juga berada di kelas ini, " Semua orang mencari orang yang di sebut Restu.
"Siapa Restu yang bisa mengalahkan kamu? " tanya pak Rudi dan Restu langsung menunjuk ku membuat Nisa kaget.
"Dia pak, saya gak tau namanya, " jawab Restu.
"Coba kamu turun kesini, " titah pak Rudi dan akhirnya aku pun turun dan berdiri di samping pak Rudi.
"Nama kamu siapa? " tanya nya.
"Brian pak, " jawab ku.
"Oh, kamu hebat bisa mengalahkan juara nasional, " pujinya.
"Lagi beruntung aja pak, " jawab ku asal.
"Nah anak-anak, kalian harus bangga bisa satu kelas dengan mereka, Orang-orang pintar, " ucap pak Rudi.
"Kalian duduk kembali, untuk hari ini kita hanya pengenalan saja dan pembelajaran akan di mulai pertemuan kedua. Jam saya sudah sekarang kalian boleh bubar, " ucapnya lalu pergi.
"RI, gue gak nyangka loh kalau lo sepintar itu, " ucap Nisa saat kami akan keluar ruangan namun saat melewati Restu kami di hentikan.
"Lo jangan harap bisa ngalahin gue untuk kedua kalinya, " ucapnya membuat aku kaget.
"Lagian siapa yang mau bersaing sama lo, " balas ku kesal.
"Dasar sombong, " umpat Nisa sambil mengepalkan tangannya.
"Udah ayo ke kantin! " ajak ku pada Nisa.
"Boleh, " balasnya lalu kami pergi ke kantin.
Kami makan dan setelah makan dan sedang berjalan pulang tiba-tiba aku melihat semua cewek berlari dan membuat aku penasaran.
"Eh, maaf ada apa? " tanya ku pada orang yang aku hentikan.
"Itu,akan ada pertandingan basket, " jawab nya.
"Cuman pertandingan aja kok pada heboh? " tanya ku bingung.
"Ya gimana gak heboh, pemainnya cowok ganteng semua, " jawabnya lagi lalu pergi.
"Lihat yu! " ajak Nisa dan akhirnya karena penasaran aku pun pergi melihatnya.
Tibanya di lapangan basket ternyata benar saja sudah rame dan saat pemainnya keluar semua cewek bersorak dan benar saja pemainnya cowok ganteng semua.
"Lah itukan Zidan, " ucap Nisa.
"Zidan, siapa dia? " tanya ku.
"Cowok yang gue suka, " jawab Nisa.
Aku hanya membuang nafas kasar aku pikir siapa.
"Salah satu aku masuk kampus ini ya gara-gara dia," ucap Nisa.
"Ya terus lo pikir lo bisa dapetin dia?, fans nya aja banyak, " ucap ku.
"Iya juga ya, " balas Nisa.
Aku pun langsung fokus melihat pertandingan. Namun tiba-tiba seseorang menyebut nama yang sangat aku kenal.
"Sayang ya Haidar gak ikut main, " ucap seorang cewek yang duduk di depan ku.
"Dia kan masih dalam pemilihan dan bahkan gue dengar dia gak akan bisa main basket lagi, " balas temannya.
Haidar apa yang di bilang cewek ini sama dengan cowok yang aku suka.
"Heh, lo melamun? " tanya Nisa membuat lamunanku hilang.
"Enggak ko cuman lagi fokus nonton aja, " jawab ku bohong.
"Balik yu!" ajak Nisa.
"Loh bukannya lo pengen lihat Zidan? " tanya ku.
"Nyokap gue udah jemput gue, " jawab nya.
Akhirnya aku pun pergi namun tiba-tiba aku mendengar para cewek manggil nama Haidar namun aku gak bisa melihatnya karena sudah terlanjur ke luar.
Tibanya di gerbang ternyata benar Nisa udah di jemput ibunya. Kami pun berpisah di gerbang dan aku berjalan menuju halte bus karena aku ingin pulang naik bus. Namun tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan ku, lalu kacanya terbuka dan ternyata itu Dea.
"Ayo naik, biar gue antar balik, " ucap Dea dan akhirnya aku naik.
Setelah naik kami pun berbincang dan jurusan kami memang beda.
"Lo enak ya bisa satu jurusan dengan Restu, " ucap Dea membuat aku kaget.
"Enak lo bilang?, kalau bisa mending gak usah satu kelas sama dia, " balas ku.
"Loh kenapa?, sekarang dia udah masuk daftar cowok keren di kampus dan banyak fansnya, " ucap Dea.
"Kalau dari fisik iya dia ganteng tapi dari sifat, dih kaya kutub es gitu apa bagusnya coba? " tanya ku.
Dea dia malah tertawa membuat ku bingung.
"Heh, cowok ganteng di kampus sifatnya emang seperti itu pada cool, " balas Dea.
"Tapi kalau udah kenal enggak sih, " lanjut Dea.
"Terserah lo deh, kalau gue gak suka sama Restu, " ucap ku.
"Bagus deh, jadi gue gak ada saingan, " ucapnya dan aku langsung kaget ternyata Dea naksir sama Restu.
Aku pun tiba di depan rumah lalu turun.
"Lo gak masuk dulu? " tanya ku.
"Enggak deh, mau kumpul sama anak-anak, " jawab nya lalu pergi.
Aku pun masuk dan saat masuk ternyata ada kak Kanaya.
"Kamu bareng sama Dea? " tanya kak Kanaya.
"Iya kok kakak tau? " jawab ku.
"Kenal mobilnya, jawab ku lalu naik ke atas.
Aku pun menjatuhkan tubuhku lalu mengambil ponsel dan melihat grup kampus, namun aku di buat terkejut saat seseorang mengirim foto dengan caption Haidar .
masa yg usah pihak cewenya aneh
bairain aja kalau ga lihat Dnegan mata kepala dia mana percaya