NovelToon NovelToon
Mekar

Mekar

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Aku tidak tahu jika nasib dijodohkan itu akan seperti ini. Insecure dengan suami sendiri yang seakan tidak selevel denganku.

Dia pria mapan, tampan, terpelajar, punya jabatan, dan body goals, sedangkan aku wanita biasa yang tidak punya kelebihan apapun kecuali berat badan. Aku si pendek, gemuk, dekil, kusam, pesek, dan juga tidak cantik.

Setelah resmi menikah, kami seperti asing dan saling diam bahkan dia enggan menyentuhku. Entah bagaimana hubungan ini akan bekerja atau akankah berakhir begitu saja? Tidak ada yang tahu, aku pun tidak berharap apapun karena sesuatu terburuk kemungkinan bisa terjadi pada pernikahan kami yang rentan tanpa cinta ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CIIS

Cendekia Inclusive International School.

Nama sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus nyata telah diresmikan dengan susunan pengajar dan direktur yang berbeda, bukan lagi kak Alan pemimpinnya.

Meski aku kurang setuju dengan pemangkasan guru-guru yang dianggap kurang memenuhi kriteria seperti apa yang dimau perusahaan, tetapi sebagai gantinya mereka mendatangkan pengajar dari berbagai mancanegara.

Sekolah ini berdiri dengan dilakukan banyak perombakan serta kurikulum bertaraf internasional dengan tata peraturan dan kepemimpinan yang baru.

Proses pembangunan gedung sekolah yang baru atau yang direnovasi telah berdiri tegak dengan baik dan proses revitalisasi fungsi sekolah komunitas ini sudah sepenuhnya selesai dalam waktu enam bulan ini.

Struktur pengelolaan sekolah yang lebih kompleks namun jelas dan dibawahi langsung oleh seorang direktur utama MS education.

Kak Dewi sebagai direktur utama MS education, dia bukan orang jauh. Kakak ipar mas Elham sendiri yang menggantikan kak Alan. Kini tidak ada lagi konsep manager dalam pengurusan sekolah ini di bawah yayasan anak perusahaan Mitra Siaga, aku selaku kepala sekolah langsung bertanggung jawab kepada bu Dewi atau kata mas Elham, aku bisa memanggilnya kak Dewi saja.

"Sukses ya, Dita. Aku percaya kamu bisa mengelola sekolah ini dengan baik," ujar kak Dewi padaku di acara pemotongan pita sebagai simbol peresmian sekolah yang beroperasi dengan sistem yang baru.

"Terima kasih, Kak."

Aku cukup bahagia karena jumlah murid di sekolah ini semakin banyak dan beragam, bukan hanya anak-anak yang berkebutuhan khusus, tetapi siapapun dapat bersekolah di sekolah ini dari usia setingkat taman kanak-kanak sampai bangku sekolah menengah.

Mereka membaur dalam satu ruang kelas yang telah terprogram dan terstandarisasi dengan sistem pendidikan internasional berbasis tekhnologi, dimana siswa berkebutuhan khusus atau tidak akan mendapat pendidikan yang sesuai kemampuan dan pengajaran yang tidak dibedakan atas keterbatasan fisik.

Banyak tokoh-tokoh besar dan publik figure yang juga menyekolahkan anaknya di sini karena selain biaya sekolah yang relatif terjangkau dan disesuaikan dengan kemampuan orang tua siswa, fasilitas dan pendidikan yang didapatkan siswa bukan kualitas ecek-ecek belaka.

Tidak tanggung-tanggung, dalam sekejap nama sekolah ini menjadi besar dan beberapa minggu menempati headline berita. Pusat sorotan berbagai media massa karena isu sekolah nasional bermutu tinggi dengan biaya miring dan kualitas pendidikan berkurikulum pendidikan taraf internasional berbasis teknologi dengan guru-guru yang kompeten lulusan kampus terbaik dari dalam dan luar negeri dan ahli sesuai bidangnya telah menjadi terobosan baru di dunia pendidikan.

Suatu kebanggaan menjadi kepercayaan orang-orang tanpa memandang status sosial. Puncak kebahagiaanku adalah saat melihat semua anak bisa mendapatkan pendidikan dan berteman tanpa memandang si kaya dan si miskin.

Berulangkali banyak wartawan datang untuk menyorot sekolah ini, menjadi praktik konten kreator untuk menjelajahi sekolah, tempat penelitian dan reviu banyak orang terkait mutu sekolah berlabel inklusif internasional.

"Jangan izinkan, Dev. Aku tidak mau anak-anak terganggu karena banyak media yang datang," ujarku pada Devy kala suatu ketika dia memberitakan mendapat pesan email dari orang-orang yang meminta izin ingin menyorot sekolah. Meski dengan banyak tawaran yang mereka berikan dari sumbangan uang hingga gift untuk anak-anak, aku rasa tidak perlu.

"Tapi ini King Adam, Mbak. Konten kreator yang puluhan juta subscribers itu. Dia bilang, kalau weekend tidak bisa karena sudah ada agenda shooting lain."

Aku tetap menolak. "Tidak peduli. Semua bisa datang, asalkan di hari libur."

Drt...

Ponselku bergetar. Nomor kak Alan ada di tampilan layar.

"Salmon sashimi, please." Anastasia menghidangkan sepiring irisan salmon di piring putih.

Aku tidak percaya jika ini buatan asli dari tangannya. Irisan daging ikan salmon segar di atas piring yang tersusun dengan sangat rapi dengan besar yang sama. Aku menyampaikan keterkejutanku bahwa seorang Anastasia ternyata bisa menghidangkan masakan buatannya sendiri juga.

"Ya, aku memasak untuk orang-orang spesial saja, Dita. Ini untuk merayakan pertemanan kita."

Pesta kecil-kecilan yang selalu kami adakan paling tidak sebulan sekali. Hanya beberapa orang dekat, kak Alan, aku, dan Anastasia. Seringnya Claire ada, tetapi kali ini dia absen karena pekerjaannya yang mengurus keperluan jadwal Anastasia dalam waktu dekat jangan sampai ada yang terbengkalai.

"Are you ... drunk? Maaf. Kamu minum, Dita?" tanya Anastasia padaku sembari mengangkat botol wine di depanku nyaris menuangkan ke gelasku.

Sayangnya, aku tidak melakukan itu. Bukan tidak mau, hanya saja pernah dulu sekali minum saat berlibur di bali, setelah itu aku menghabiskan waktu untuk tidur dan sepulang berlibur yang ada malah dikerokin almarhumah mama karena di badan menggigil dan pusing beberapa hari.

"Memang kata mamaku, aku ini ndeso."

"Sorry, what? Apa itu ndeso?" tanya wanita cantik itu.

"Kampungan, tahu? The girl from the small village and ... hm, kinda nerd, haha..." kak Alan memberi pemahaman, meski di kata-katanya dia menyebutku nerd.

Anastasia hampir tersedak saat meneguk wine dari gelasnya. Dia langsung menutup matanya, lalu tertawa.

"Hahaha, ada-ada saja. You aren't looking like that, actually. Tidak sama sekali," ujar Anastasia menghiburku setelah ikutan tertawa sebelumnya, aku tak masalah karena hubungan kita sudah sedekat itu, lelucon dan saling menertawakan hal-hal kecil sudah biasa dilakukan.

"Tapi, secupu-cupunya dia. Dita punya nasib yang baik. Jalannya mulus dan tak terduga, dulu mainnya di tanah lapang atau sawah, tapi sekarang sudah bisa hidup di kota," ujar Kak Alan.

Untuk satu itu aku mengangguk, membenarkan. Banyak kejadian tak terduga terjadi di hidupku meski bukan semua mulus.

"Tapi, kak Alan? Dia seperti diasingkan di keluarga sendiri, kan?" balasku.

"Alright. Betul sekali, sejak dulu bahkan seperti itu dia, Dita. Hahaha." Anastasia menambahkan.

"Daripada kamu, cantik, punya segalanya, tapi ditinggal kekasih juga. Hahaha, right?"

"Alan! Kenapa kau mengungkit yang begitu? Tidak-tidak, aku tidak begitu, ya..." kesal Anastasia hingga melempar bantalan sofa ke wajah kak Alan, meski berhasil dihindarinya.

Sampai malam, sengaja aku tinggal lebih lama di sini karena hanya malam ini Anastasia singgah di kota ini dan mas Elham tidak ada di rumah. Sebulan yang lalu mengatakan akan pergi keluar kota untuk beberapa waktu ke depan, tidak mungkin dia pulang bertepatan malam ini, setelah hari-hari berikutnya tidak ada kabar apapun darinya.

Kak Alan dan Anastasia memintaku untuk menginap di hotel yang ditempati Anastasia, dia telah memesankan dua kamar kosong kalau aku mau menginap. Kak Alan mengiyakan, dengan alasan terlalu banyak minum, dia tidak ingin mengemudi dalam keadaan di bawah pengaruh alkohol.

Di balkon kamar hotel menjelang tengah malam menjadi tempat kesukaanku menyendiri, mengingat apa saja yang telah terjadi hari ini sembari meniti jalan raya di bawahnya.

Kota yang padat dan selalu sibuk ini begitu gemerlap saat malam hari, gemerlap, indah, dan berwarna.

"Minum dulu, Ms Dita. Meski siang hari panas, yapi kalau malam memang lumayan dingin udaranya." Secangkir cokelat hangat tersuguh di depanku. Kak Alan yang memberikannya padaku.

"Kenapa?" tanya dia saat aku tersenyum puas.

"Tidak papa, Kak. Terima kasih minumannya."

Seperti kita yang telah saling tahu bagaimana suasana hati masing-masing, kak Alan akan tahu kapan aku sedang bahagia atau sedih walaupun hanya dari pancaran binar mata.

"Apa karena baru saja mendapat penghargaan the best inovative chief school dari pak walikota?" ledeknya. Sempat beberapa waktu lalu, ada nominasi untuk guru-guru berprestasi dari kepala daerah saat bertepatan pada hari guru.

Kak Alan yang menjadi saksi dan menemani aku mendatangi undangan event itu. Setahun mengajar di sekolah itu, aku sudah mendapat penghargaan itu yang kurasa belum pantas menerimanya.

"Bukan begitu. Aku hanya tidak menyangka akan jadi seperti ini dan berada di titik ini."

"Kamu pantas mendapatkannya. Usahamu bukan baru kemarin, tapi sejak lama di tempat tinggalmu. Di sana kamu belum pernah mendapat apresiasi apapun kan?"

"Terima kasih, Kak."

"Untuk apa?" tanya kak Alan yang duduk di sebelahku. Tangannya bertengger di sandaran kursi yang di dudukinya, sedangkan aku berada di seberang sembari menikmati kopi hangat.

"Semuanya. Menjadi temanku yang baik sejak aku datang ke sini, selalu support. Dan kamu yang pertama kali memberikan dukungan untukku mengajar di sekolah itu, meski kamu sekarang tidak ada di sana. Itu membuatku sangat bahagia."

"Ya, impianmu sudah terwujud, kan?"

Aku mengangguk. Benar, apa yang sejak dulu aku rencanakan dapat membuat sekolah khusus untuk anak-anak yang membutuhkan, secara perlahan terwujud.

"Tapi, aku tidak bisa membantu urusanmu, tentang apapun itu."

"Tentang apa?"

"Kak Elham yang membencimu? Kenapa? Padahal kamu baik."

Kak Alan menghadapku, menyangga dagunya dengan satu tangannya. Beberapa waktu kami dibiarkan dalam keheningan.

Dia lalu tersenyum sembari menyibak rambutku yang berantakan karena embusan angin dan membuat helaian rambutku menutupi wajahku. "Maaf," izinnya kala menyentuhku.

"Kadang kita tidak bisa menjadi baik di mata semua orang. Jangan kamu menganggapku terlalu baik karena aku bukan orang sebaik itu, hati-hatilah kepada semua orang di sekitarmu, terlebih pada mereka yang kamu anggap baik."

Kak Alan masuk ke kamar Anastasia, lalu kembali dengan sebotol wine ditangannya. Berdiri di tepian, lalu meneguk minuman tanpa menggunakan gelas. Beberapa waktu lalu, dia sudah menghabiskan beberapa gelas minuman itu, apa masih belum puas untuknya?

"Bagaimana kabar kakakku, Dit?"

"Mas Elham? Aku rasa dia baik, hanya saja sejak sebulan lalu dia tidak ada di rumah karena pekerjaannya."

Tanggapannya hanya sebatas meringis belaka, lalu ia kembali meneguk minuman dari botolnya bahkan tanpa aturan. Meneguknya dalam jumlah yang banyak dalam sekaligus.

"Kak, aku rasa kamu berlebihan."

Bukan sekadar anggapan, tapi langkahnya bahkan sudah sempoyongan dan tidak bisa berdiri tegak selain bersandar pada dinding di belakangnya.

"Aman," ujarnya saat aku mencoba membantunya bangkit saat dia sudah tersungkur di lantai.

Di kursi panjang yang sama, tempat dudukku yang semula. Anastasia sepertinya tidak ada di kamarnya, atau kalau tidak salah dia sedang ada pertemuan saat Claire tadi memanggilnya.

Dia hilang kesadaran sepenuhnya, kepalanya telah bersandar di dekapanku dan botol di tangannya telah terlepas dari genggamannya begitu saja.

1
Arini Zain
nyesek baca cerita nya thor.di buat berpisah ja knapa thor
Akasia Rembulan
aku sudah baca kak.. 😊
hello shandi: Yeay, I appreciate it Kak Akasia..
yg ini updatenya agak maleman yaa 🤗
total 1 replies
Vtree Bona
akh keren banget kak thor makasih bonus chapter
Anonymous
kereeen banget Thor bab terakhir nya….terima kasih ya Thor👍👍❤️ tapi sayang ya ga ada bab dimana usaha Mas Elham untuk membalas pengorbanan Dita pd wkt Mas Elham selingkuh… kaya nya Mas Elham cuma merasa dia paling benar dalam melakukan perselingkuhan nya dg Anastasia… sediih sih aku liat pengorbanan Dita selama bbrp thn…
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 2 replies
Yati Susilawati
bab yang menambah semangat.. ketika paksu"ayang mbeb ku " lagi sakit, dan sepertinya banyak yang salah dalam pandangannya. 😊
hello shandi: Hehehe... Makasih Kak udah ikuti sampe rampung tulisan ini/Smile/💖
total 1 replies
Mrs. Ketawang
Kalimat terakhir makjleb bgt dan itu sangat betul skaliiiii....
Fakta👍🏻👍🏻
Sukses thooor dan Semangat berkarya👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻
hello shandi: Makjleb-nya itu ya kak, semoga dapet feelnya. Entah berapa banyak kalimat yang coba kubuat makjleb di setiap episode nya. Sekali lgi, makasih udah ikutin smpe akhir /Smile/
total 1 replies
Rieka afrianti
luar biasa 😍😍🥰🥰
hello shandi: Terima kasih buat review-nya, Kak Rieka. /Smile/
total 1 replies
martini
bagus banget
hello shandi: Terima kasih review-nya, ya, Kak.🤗
total 1 replies
Binti Rusidah
bagus dejali
hello shandi: Senang kalau suka, terima kasih review-nya🤗
total 1 replies
Akasia Rembulan
terima kasih kk, sukses selalu, dirunggu karya2 indah lainnya.
hello shandi: Makasih supportnya dari awal smpe akhir, kak akasia/Whimper/
total 1 replies
Paradina
terimakasih banyak kakak penulis 🥰🥰🥰🥰, sukses selalu
hello shandi: Aamiin. Sukses untukmu juga kak./Smile/
total 1 replies
Niar Zahniar
aku ikutan happy dengan akhir cerita dita elham
hello shandi: Iyaa, makasih ya kak udah ikutin smp akhir banget😊
total 1 replies
Ayu
Woww Alhamdulillah kesampaian juga akhirnya baca episode Elham tersiksa karena cinta pada Dita heheheh
terimakasih Author sudah bikin cerita yang apik, sebenarnya malas baca soalnya Elham kayak gak butuh Dita .. tapi akhir episode akhirnya Elham dan Dita bersatu kembali dalam ikatan pernikahan
hello shandi: Makasih buat segala support nya, Kak Ayu. /Smile/💖
total 1 replies
hello shandi
Ada satu eps lagi, tp masih direview. Mungkin review manual sm editor dan akan muncul besok.

Naskah lama yg tersimpan di draft, anggap saja itu bonus yaaa.

⚠️ Promotion alert!
👉 Temen-temen baca novelku yang sebelah ya, yg lagi on going (Cinta yang sederhna). Biar ramai, kalau rame aku lanjut nulis. Kalau sepi gak semangat. Huhu. Thanks🥰
kalea rizuky
lahh balikan heleh susah susah cerai dit dita menye2 sih lu
Debora Parta
bonus cphater ya Thor,please 🤗🤭
hello shandi: udah, kak. Itu bonusnya. Nanti bisa2 jadi session 2 nih😅☺
total 1 replies
Anonymous
yeah…. kok udah tamat sih..?? pdhl kepengen tau kelanjutan nya… kepengen tau apa Mas Elham akhir nya menyesal dan merasa bersalah krn oerbuatan nya dulu pd Dita ? Mas Elham yg egois, dia ga berterima kasih sama Dita yg sdh berkorban merawatnya wkt dia kecelakan sampai telinganya tuli sampai pulih dan Dita yg berbesar hati menunggu setiap malam nya kedatang suami nya yg tak berkabar sampai wkt melahirkan pun suami Egois nya tidak mendampinginya… kok kayanya hati Mas Elham sepeti batu ya tak berperasaan…. duuh… aku kepengen tau Mas Elham merasakan kesedihan dan penyesalan perbuatan nya pd Dita….kepengen ada session dimana Elham menyesal seumur hidup nya atas perlakuan nya sama Dita dulu…. jd jangan Dita aja yg menderita dulu… thank you Author buat novel nya… ditunggu session ke 2 nya ya…,
hello shandi: Makasih komentarnya, Kak. Udah menyesal itu mas Elhamnya, dah cinta banget sama Dita. Hehehe

Baca novel baruku yuk, klik di profil yaa. Makasih😊
total 1 replies
Vtree Bona
di baca berulang-ulang belum tetep berasa seru nya,,,,akh bahagia nya hatiku hehe
hello shandi: aku ikut bahagia kalau pembaca puas, kak...🥰
bikin mood, pngin nulis lagi hihihi
total 1 replies
Paradina
makasih author, akhir yg bahagia, terimakasih 😍😍😍😍😍
hello shandi: makasih kembali kak😍
total 1 replies
Mrs. Ketawang
aq baca bab ini sampe 2x,masih gak percaya aja Dita balikan sama Elham😭😅
Di tunggu extra part rumahtga mereka yg hepi" aja thoor
sdh cukup dag dig dug nya..ngarep😁
Rena Cantik: Yeay happy ending... lanjut part 2 ya Thor
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!