Terjebak Cinta CEO Dingin

Aileen menerima pesan dari meiling dan langsung mensafe nomor ponsel Arinda. Aileen berencana ingin memakai jasa Arinda untuk acara pertunangan Darren putranya. tidak hanya itu, ada rasa penasaran bagi Aileen yang ingin mengenal Arinda.

***

Acara pesta ulang tahun feifei berakhir saat tengah malam, Arinda dan teamnya berehat sebentar melepaskan penat mereka setelah bekerja dari pagi hingga malam. Mereka semua sangat senang karena acara pesta berjalan lancar tanpa kendala apapun.

Arinda sudah melaporkan hasil pekerjaannya dan team pada Cantika sehingga Cantika memberikan mereka libur dua hari satu malam di pulau MK.

“Guys....acara kita kali ini sukses besar, dan tadi aku udah ngabarin mbak Cantika” kata Arinda saat berkumpul bersam teamnya.

“Trus mbak” tanya anggota team dua.

“Trus mbak Cantika ngasih kita libur Dua hari satu malam di sini sama uang saku untuk kita” kata Arinda disambut gembira oleh anggota teamnya.

"yeeeesss...liburaaaaan" sorak team Arinda senang, rasa lelah mereka menguap entah ke mana.

“Sudah...sudah...Semua peralatan di sini besok saja kita bereskan, sekarang sebaiknya kalian semua istirahat” perintah Arinda pada anggota teamnya.

Setelah anggota teamnya kembali ke kamar masing-masing, tinggal Arinda sendiri di lokasi Acara.

Mereka semua sudah sangat lelah, sebaiknya semua peralatan ini aku saja yang membereskan semuanya, kasian juga kalo besok nyuruh mereka buat beresin ini semua guman Arinda dalam pikirannya.

Tanpa pikir panjang, Arinda membuka Sepatu high heels yang di gunakannya. Dengan bertelanjang kaki, Arinda mulai menyimpan peralatan dan dekorasi ke dalam kardus yang telah di sediakan. Menyusun dengan sangat rapi tanpa ada satu pun yabg tertinggal.

Michael yang tidak bisa tidur malam itu memilih berjalan-jalan di luar cottage. Menghirup udara malam melepaskan penat dan merelaksasi tubuhnya.

Langkah Michael terhenti saat melihat perempuan dan beberapa petugas cottage di lokasi pesta sedang sibuk menyimpan peralatan ke dalam kardus.

Arinda, sudah tengah malam dia masih mengerjakan ini semua sendiri, kata Michael dalam hati, dia terus memperhatikan Arinda yang fokus dengan pekerjaanya.

Michael kagum dengan Arinda yang sangat bertanggung jawab dalam pekerjaannya.

“Heehem “ Michael berdehem, Arinda melihat ke belakangnya dan mendapati Michael.

“Tuan Michael, ada yang bisa saya bantu?” tanya Arinda.

“ tengah malam begini kamu masih menyelesaikan pekerjaanmu. Mana anggota kamu yang lainnya?” tanya Michael yang melihat ke sekeliling tak menjumpai siapapun kecuali Arinda dan beberapa petugas cottage.

“Semuanya sudah beristirahat, mereka sudah sangat terlalu lelah kasihan jika mereka di suruh bekerja saat ini. Lagi pula ini semua juga tanggung jawab saya” kata Arinda.

“Apa kamu tidak lelah?” tanya michael melihat wajah Arinda yang tampak lelah.

“Tidak apa-apa tuan, sebagai ketua team saya harus bertanggung jawab dengan pekerjaan saya. Tuan Michael, tidak beristirahat?" tanya Arinda yang sejenak menghentikan pekerjaanya.

"sebenarnya tadi aku sudah beristirahat, sedikit merasa bosan aku berjalan-jalan sekitar cottage" kata Michael.

"baiklah aku tidak akan mengganggumu, silahkan kamu teruskan saja pekerjaanmu" Michael melanjutkan kembali jalan-jalannya.

Arinda kembali melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai.

Umur Dia sepertinya tidak jauh berbeda dari Davira. Di usianya ini dia bisa mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan kerja keras dan ego yang tinggi. Tapi gadis ini berbeda dari pada anak gadis kebanyakan, tidak hanya pekerja keras, dia juga bertanggung jawab dan leader yang baik bagi teamnya. Pantas saja nyonya Meiling begitu memuji-mujinya, Pearl Star tentunya tidak akan memperkerjakan sembarangan orang. pasti ada kesalah pahaman disini kata Michael dalam hati teringat saat Daniel putranya mengatakan hal buruk tentang Pearl Star.

Setelah membereskan peralatan pesta, Arinda kembali ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang terasa sangat lelah. Sebelum masuk ke dunia mimpi, Arinda selalu mengirim pesan menanyakan kabar ibu dan Adiknya melalui whatsaap. Tidak lupa Arinda juga menanyakan apakah sudah ada ginjal yang cocok untuk ibu pada Adiknya Ifan. Arinda menghela nafas membaca pesan dari adiknya mengatakan kalau belum ada ginjal yang cocok dengan ibunya.

Setelah puas mengirim pesan pada ibu dan adiknya, mata Arinda sudah tidak dapat lagi menahan rasa kantuknya. Dia tertidur dengan nyenyaknya....

Setelah liburan 2 hari di pulau MK, Arinda dan teamnya kembali ke kota J. Arinda sangat puas dengan kinerja mereka yang dapat apresiasi baik dari Meiling dan tuan Xuan.

***

Pagi hari di kota J, Aileen menyiapkan sarapan di meja makan. Daniel turun ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya sebelum berangkat bekerja.

"pagi oma, mom" sapa Daniel mencium pipi keriput omanya, lalu mencium pipi Aileen yang menuangkan jus untuknya.

Di meja makan oma Ayu, Michael, Aileen, Darren dan Daniel sarapan dengan tenang.

"mom, vira udah telepon dan ngasih kabar kalo dia udah sampai dengan selamat" kata Darren memberitahu ibunya

Davira sudah kembali ke negara KO untuk memulai perkuliahannya yang sudah memasuki tahun terakhir saat Michael dan Aileen masih di pulau MK.

Ansel baru datang menunggu Daniel di ruang tamu, seorang maid menghidangkan minuman untuk Ansel. Mata Ansel fokus menatap Tablet mengatur pertemuan rapat dan pekerjaan Daniel.

“Darren, apakah kamu sudah membicarakan tentang pertunanganmu dengan Amanda?” tanya Oma Ayu

“sudah oma, Amanda sudah menghubungi orang tuanya di PS. Insyaallah lusa besok orang tua Amanda akan datang berkunjung kesini untuk membicarakan soal pertunangan kami" kata Darren

“mom akan mempersiapkan jamuan untuk mereka, ” kata Aileen menuangkan air putih untuk suaminya.

“Daniel, bagaimana persiapan pesta ulang tahun perusahaan?” Tanya Michael sambil memakan sarapannya

“Semuanya audah di urus Ansel dad. (melihat jam di tangan kirinya, Daniel berdiri dari duduknya) Kalau begitu Dan berangkat dulu mom, dad , oma” daniel menyudahi sarapannya dan pamit pada oma Ayu dan orang tuanya.

"kenapa terburu-buru sayang, sarapanmu sam sekali belum habis?" Kata Aileenmelihat piring Daniel masih tersisa makanan.

"Ada pekerjaan pagi ini harus Dan selesaikan"

Daniel melangkah keluar dari mansion di ikuti oleh Ansel. Mereka menaiki mobil Daniel menuju perusahaa. Arebeon corp.

“Sel, kamu udah dapat eo yang akan mengatur pesta ulang tahun perusahaan?” tanya Daniel, mata elangnya fokus menatap layar laptop di pangkuannya.

“Sudah tuan, tapi....”

Mata elang Daniel beralih menatap ke arah Ansel yang duduk di samping kemudi.

“Tapi?”

“tapi Eo yang paling berkompeten dan terbaik hanya Pearl Star. Banyak Eo mundur dan menolak karena tenggat waktu yang terlalu sempit tuan”

Daniel diam menatap tajam ke arah Ansel yang merasakan aura dingin dan mencekam di belakangnya.

Kantor Pearl Star, Arinda memasuki ruang kerjanya. Maya tampak sibuk dan fokus dengan pekerjaannya.

“Duuuh....sibuk bener, Ampe gue dateng ga di gubris sama skali” sapa Arinda pada Maya

“OMG... Ariiiin.....akika kangen ama lu. Kok lama bener lu di MK, untung lu balik. keadaan di sini sangat kacau say”

“kacau, kacau gimana?”

“ye tau nggak gara – gara tu mak lampir, Arebeon corp. Membatalkan make jasa eo kita di last minute”

“Loh...kok bisa? Kan udah...”

Maya langsung menceritakan kejadian yang terjadi selama Arinda berada di pulau MK.

***************

terus dukung Author

dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊

( Π_Π )

terima kasih.....semangat