Siapa yang ingin hidup dalam kekurangan semuanya pasti mau hidup serba berkecukupan. Tapi itu takdir tak seorang pun tau hidup mereka akan seperti apa.
Ira seorang ibu rumah yang dulu berada diatas di hantam badai hingga terjatuh kebawah.
Mana dulu yang mengaku sebagai saudara? Tak satu pun ada yang peduli. Suaminya terpaksa jadi ojol untuk mencukupi kebutuhan hidup. Akankah hidup Ira berubah?Lantas bagaimana dengan keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Ira mencium punggung tangan suaminya dan mengambil helm yang suaminya berikan.
"Ini pendapatan mas hari ini, mas mandi dulu." setelah menyerahkan hasil tarikan hari ini Haris langsung kekamar untuk bersih - be4sih sebelum mengantar istrinya.
Ira menghitung uang yang suaminya berikan. Pendapatan suaminya makin hari cenderung berkurang. Tapi ia tetap bersyukur karna masih di beri rezeki oleh Allah.
"Mas mau makan?" tanya Ira saat suaminya sudah rapi kembali.
"Boleh deh." Ira mengambilkan sepiring nasi lengkap dengan lauk nya dan langsung di berikan pada suaminya.
Haris makan dengan sangat lahap karna memang ia belum makan setelah sarapan tadi pagi. Tadinya ia mau beli nasi untuk makan siang tapi jika ia beli nasi tentu pendapatnya berkurang.
"Dek, maaf ya." ucap Haris setelah menghabiskan nasinya.
"Maaf kenapa, mas?" tanya Ira yang tidak jadi membawa piring kotor ke wastafel.
"Mas belum bisa membahagiakanmu dan anak - anak."
"Mas ini ada - ada aja deh, siapa bilang kami tidak bahagia. Kami bahagia mas. Sudah ga usah mikir yang aneh - aneh. Kita syukuri saja apa yang Allah kasih. Jika sudah waktunya pasti apa yang kita cita - citakan bakal tercapai."
"Makasih ya, dek."
"Uda ah, aku mau siap - siap dulu. Nanti telat ga enak sama bu hj." Ira buru - buru membawa piring kotor bekas makan suaminya dan mencucinya baru setelah itu ia berganti pakaian.
"Kita berangkat sekarang, mas!" ajak Ira yang sudah rapi.
"Ayo, jangan lupa pintu rumah di kunci semuanya."
"Iya, mas." Ira memeriksa pintu dan jendela memastikan semuanya terkunci. Baru Setelah itu berangkat menuju rumah bu hj.
Tiga kali dalam seminggu Ira selalu datang kerumah mewah itu untuk mengajar Mayang cucu bu hj. Gadis itu sebenarnya pintar tapi mungkin karna kurangnya kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya menjadikan gadis itu pemalas.
Ira tidak hanya mengajarkan baca Al quran tapi ia juga mengajarkan bagaimana adab yang baik terhadap sesama. Setia tidak pula ia juga mengajarkan tata cara sholat yang benar.
Dua bulan sudah ia berada di rumah itu. Sudah banyak perubahan yang terlihat dari Mayang. Ia sudah bisa mengucapkan salam, bicaranya juga tidak ketus seperti pertama kali bertemu.
"Bu Ira, ajari aku bacaan sholawat dong bu."
"Iya nanti, sekarang kita fokus sama bacaan al quran dulu ya." Ira begitu lembut mengajari Mayang sehingga gadis itu merasa nyaman.
"Alhamdulillah bacaan makin lancar, kalau ada waktu senggang sering - sering di ulang ya, nak."
"Insya Allah, bu."
"Kalau gitu ibu pamit dulu."
"Nanti aja pulangnya, bu. Aku mau ngobrol dulu sebentar." jangan sekrang ya nak. Suami ibu sudah menunggu di bawah. Insya Allah luka ibu luangkan waktu setelah kita selesai ngaji."
"Ibu janji ya."
"Insya Allah."
Ira segera turun kebawah karna suaminya sudah menunggunya. Tak lupa ia pamitan sama bu hj.
"Mas tadi ga narik lagi?" tanya Ira saat mereka dalam perjalanan.
"Jadi, hanya dapat dua motor mas mogok."
"Kok bisa?"
"Lupa ganti oli. Harusnya seminggu sekali,ini udah dua minggu. Resiko motor narik terus kaya gitu dek. Harus sering - sering ganti oli."
Obrolan demi obrolan terus bergulir hingga tak terasa mereka sudah sampai di rumah.
...****************...
Assalamualaikum kk, terimakasih supportnya dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😘😘🙏🙏🙏
nauzubillah mindalik