NovelToon NovelToon
Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Di negara barat, menyewa rahim sudah menjadi hal lumrah dan sering didapatkan.
Yuliana adalah sosok ibu tunggal satu anak. Demi pengobatan sang anak, ia mendaftarkan diri sebagai ibu yang menyewa rahimnya, hingga ia dipilih oleh satu pasangan.
Dengan bantuan alat medis canggih, tanpa hubungan badan ia berhasil hamil.
Bagaimana, Yuliana menjalani kehamilan tersebut? Akankah pihak pasangan itu menyenangkan hatinya agar anak tumbuh baik, atau justru ia tertekan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gerakan Pertama Si Malaikat Kecil

"Dih mau ku pukul!" ucap Yuliana melotot, sembari semakin menjauh dari Alex.

Alex mengulum senyum, ia menarik tubuhnya mendekat, saat ia akan berucap, suaranya terhenti karena Sean.

"Alex, ayo berangkat!" serunya dengan suara dingin.

Alex menoleh, menatap pemilik wajah yang begitu dingin, ia mengulum senyum tipis, menatap Yuliana lebih dulu.

"Anna, nanti kita lanjut ya," ucapnya mengusap puncak kepala Yuliana, sebelum ia bangkit dan pergi dari sana.

"Ih!" Yuliana menggerutu mengusap puncak kepalanya. Melirik sekilas pada Sean yang menatapnya dengan tajam.

Tanpa mengatakan apapun, Sean berbalik pergi dari sana.

"Aku tau ini cemburu, tapi pasti hanya sekedar rasa secuil saja, mengingat apa yang terjadi pada kita. Tidak mungkin aku benar-benar mencintainya," batin Sean dalam langkahnya meyakinkan diri tentang perasaannya itu.

Sean menghela nafas kasar, sampai di dalam mobil, ia mengeluarkan ponselnya, yang beberapa bagiannya retak akibat kemarahannya semalam. Namun, ia tidak peduli. Digulirkannya ponsel itu dan mencoba menghubungi istrinya kembali.

"Ergh!" Sean menggeram, saat mendengar nomornya tidak aktif.

"Kenapa selalu saja begini?" batinnya ponselnya ke kursi sebelahnya. Nafasnya memburu menahan emosi, memandang ke arah luar.

Saat ia tengah sibuk mengurai perasaan emosinya itu. Alex berceletuk, yang membuat telinganya terasa panas.

"Sean, sepertinya aku menyukai Anna, dia wanita yang lucu," ucap Alex membuat Sean langsung memberinya tatapan tajam.

"Mungkin setelah dia melahirkan anakmu, aku akan membangun hubungan dengannya. Kau dan dia hanya sebatas teman ranjang kan?" ucap Alex mengulum senyum menatap Sean dari pantulan cermin dalam mobil.

Sean mencibir. "Tubuhnya tidak bagus, seperti itu tipemu? Dia juga sangat kecil, dan pendek," ucapnya mencoba menjelek-jelekkan Yuliana.

"Aku tau, tapi aku suka. Dia lucu, baik, dan juga pintar memasak," jawab Alex malah semakin membanggakan.

Sean menatap dengan tatapan dingin, mulutnya diam, namun batinnya tengah mengumpat banyak hal.

"Alex tidak mungkin menyukainya begitu saja. Aku curiga, wanita itu menggoda Alex, makanya Alex selalu membelanya. Apa sebelum tidur denganku, dia sudah pernah tidur dengan Alex," batinnya mulai memandang curiga.

Alex tersenyum. Pria berlesung pipi itu, memiliki senyuman yang sangat manis. "Kau dan Anna, hanya sebatas teman ranjang kan? Kau tidak menyukainya apalagi berniat menjadikannya istri kan?" sahut Alex tanpa pikir panjang mengatakan apa yang ada dipikirannya.

"Berhentilah bicara omong kosong, sebelum tanganmu ku patahkan!" sentak Sean mulai terpancing emosi.

Alex malah terkekeh, namun ia tetap menurut dan benar-benar diam setelahnya.

Setelah menempuh waktu beberapa menit, mereka sampai di lokasi perusahaan. Sean melirik ponselnya, dengan malas meraihnya, dan bergegas masuk tempat tersebut.

Wajahnya yang ditekuk, menandakan keadaan hatinya tidak baik, membuat beberapa karyawan berbisik takut, akan dihadapkan masalah berat hati itu.

"Alex, apa persiapan meeting dengan klien sudah dipersiapkan?" tanya Sean.

"Sudah, semua bahan untuk meeting juga sudah diruangan anda," jawab Alex mulai bersikap formal dan sopan layaknya seorang atasan dan bawahan.

"Bagus, jangan sampai gagal, karena ini proyek besar," sahut Sean dengan tegas.

"Baik."

Sementara itu di rumah, Yuliana yang sejak tadi menunggu adiknya menelepon adiknya. Akhirnya ia mendapat panggilan itu juga.

Jam 9 pagi di sana, dan jam 9 malam di Indonesia. Di jam-jam itulah ia rutin melakukan panggilan video dengan putranya. Guna menemani anaknya bercerita hingga tidur.

"Tidur yang nyenyak anak Mama," ucap Yuliana mengecup ponselnya yang menampilkan wajah Garen yang sudah terlelap.

Tidak lama layar itu pun berganti menjadi wajah Hanum, membuat Yuliana mengulum senyum lembut pada adiknya.

"Bagaimana kuliahmu?"

"Baik Mbak, semuanya berjalan lancar," jawab Hanum dengan lembut.

"Baguslah. Kamu harus kuliah yang benar, jangan seperti Mbak."

"Mbak juga hebat kok," balas Hanum.

"Oh, ya Mbak. Aku cari-cari informasi tentang kehamilan mbak. Apa itu menggunakan metode IVF (In Vitro Fertilization)?" tanya Hanum yang dibalas anggukan ringan Yuliana.

"Ya begitulah. Jangan sekarang begitu canggih, tanpa berhubungan badan, bisa hamil," jawab Yuliana membuat Hanum berdehem paham.

"Yang aku baca, yang ditanam dalam rahim kita itu embrio, bukan sp*rma, jadi secara genetik, janin tidak akan mengikuti genetik kita, betul begitu kak?" tanya Hanum yang sudah tau, namun ingin memastikan lebih jelas.

"Ya kata dokter begitu," jawab Yuliana menghela nafas pelan, sembari mengusap perutnya yang keras.

"Apa nggak sayang mbak? Sudah di kandung selama 9 bulan, tapi nanti malah diserahkan dan tidak diakui ibunya," sahut Hanum dengan suara pelan, tidak ingin melukai perasaan kakaknya, mengingat bagaimana kakaknya itu.

Yuliana mengulum senyum kecil, setiap kali membahas janin di kandungannya, selalu membuatnya sedih dan menangis. Tapi, semuanya sudah terlanjur, tidak mungkin dibatalkan begitu saja.

"Mau bagaimana lagi dek. Semua demi Garen. Mbak harus merelakan anak Mbak yang lainnya," ucap Yuliana dengan. Suara bergetar, diikuti yang jatuh membasahi pipinya.

Hanum menghela nafas kasar, mengusap sudut matanya yang berair. "Hanum, minta maaf ya Mbak. Nggak bisa bantu banyak," ucapnya merasa bersalah, karena turut menjadi beban bagi kakaknya.

"Jangan begitu Num, kamu rawat Garen, sudah sangat bantu hidup Mbak. Mbak jadi lebih tenang di sini," ucap Yuliana tersenyum lembut.

"Sudah dulu ya Num, Mbak masih sibuk di sini." Merasa dadanya semakin sesak, dan putranya juga sudah tidur, membuat Yuliana memilih untuk mengakhirinya.

Yuliana mengambil dan membuang nafas kasar, air matanya terus jatuh.

"Baru jalan tiga bulan, tapi aku sangat menyayanginya. Apa aku akan sanggup menyerahkannya?" gumamnya mengusap lembut perutnya itu.

Tatapan Yuliana lurus ke depan. Membayangkan bagaimana masa depannya. Namun, hanya ada gambaran kosong dalam pikirannya. Seolah ia tidak mampu berpikir dan mengharapkan masa depan yang lebih baik.

"Kenapa pilihan hidupku selalu serumit ini?" keluhnya

Yuliana menunduk menatap bentuk perutnya yang belum amat tampak, ia memejamkan mata membuatnya seketika merasakan sebuah gerakan lembut di perutnya, membuat air matanya seketika meluncur begitu saja.

Cintanya kian semakin tumbuh. Hatinya semakin tidak kuasa membayangkan menyerahkan anak dalam kandungannya itu.

Tangis Yuliana pecah, meremas lembut perutnya, seolah ia tidak ingin kehilangan anak itu. Namun, jika ia tidak melepas, itu sama saja mencari masalah besar dalam hidupnya.

"Malaikat kecil, maafkan Mama. Mama harap kamu baik-baik saja hidup di sini. Mungkin suatu hari kamu akan membenciku, tidak apa. Tapi, tolong jangan membenci kakak Garen, dia baru memulai hidupnya dengan nyaman, biarkan dia hidup dengan baik," sahutnya dengan lembut.

Dalam benaknya ia berpikir, hidupnya mungkin tidak akan tenang dan akan hidup dalam rasa bersalah usai meninggalkan bayinya itu.

Ia hanya berharap, apa yang dilakukannya saat ini, tidak akan menganggu masa depan putranya, dan bayi dalam kandungannya itu memiliki kehidupan yang baik.

1
Hana Agustina
ditunggu upnya thor...
Dwi Tugas L N
lanjut kak
Dwi Tugas L N
👍
Azli Jailani
mksh Thor up nya
Azli Jailani
lanjut Thor
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
lanjut seru
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
makin seru Thor
up yg bnyk y Thor
GRL VJAESUKE
please lanjut, seru
Azli Jailani
lanjut Thor lama lama BS jatuh cinta Sean SM ana
Kinara: Ah masa sih ...
Terus pantengin ya
total 1 replies
Yajaira Gaona
Bikin terhanyut. 🌟
Shogo Makishima
Wajib dibaca!
Kinara: Terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!