NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Tak Ingin Rapuh

Perlahan suara Gendis menjauh. Setelah memastikan Gendis benar-benar pergi, Noah kembali muncul. Dia berjalan gontai dan masuk ke kamar.

Lelaki tersebut mendapati Ivy sedang meringkuk di atas kasur. Langkahnya senyap, tetapi hati dan pikirannya berisik. Hatinya begitu sakit ketika mendapati Ivy tertidur dalam keadaan mata yang basah.

"Vy, sudah tidur?" tanya Noah sambil mendaratkan bokong ke tepi ranjang.

Ivy mulai menggeliat. Matanya terlihat merah dan sembab. Bibirnya gemetar, bukan karena lipstik melainkan isak yang ditahan.

"No, bagaimana bisa aku tidur saat orang lain mengancamku dengan surat kontrak pernikahan kita?" Suara Ivy mulai bergetar.

Perempuan tersebut mati-matian menahan tangis agar tak terlihat rapuh. Namun, begitu Noah menariknya ke dalam pelukan, pertahannya runtuh. Ivy menangis sejadi-jadinya.

"Maafkan aku, No. Aku tidak sekuat itu menahan tekanan yang Gendis berikan. Bagaimana dia bisa menemukan dokumen sepenting itu."

Noah seakan tertampar. Rasa bersalah kini menghantam dadanya. Lelaki tersebut menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan.

"Kamu nggak salah,Vy. Aku yang teledor. Seharusnya aku tidak meninggalkan dokumen penting dan meminta Gendis mengambilnya. Aku juga sudah menyepelekan kontrak itu sehingga hanya meletakkannya begitu saja di dalam laci. Aku yang salah. Maaf," Noah menghujani Ivy dengan ciuman pada puncak kepalanya.

Ivy mendongak menatap Noah. Jemari Noah mulai menghapus sisa tangis sang istri. Tatapan keduanya seakan tengah bicara bahwa semua akan baik-baik saja. Mereka saling menguatkan dalam diam.

"Bagaimana ini, No? Saat kita ingin melangkah jauh dan lebih serius, kenapa mereka berusaha menghancurkan kita. Seakan orang tidak ingin aku hidup bahagia. Apa dosaku di kehidupan sebelumnya sehingga hanya luka yang kudapatkan di kehidupan sekarang." Lagi-lagi air mata Ivy mengalir, suaranya bergetar, dan perempuan itu tampak sangat rapuh.

"Aku akan cari cara untuk menyelesaikan semuanya." Noah kembali memberikan pelukan kepada Ivy.

Malam itu keduanya hanya bisa saling menguatkan dengan genggaman tangan yang tidak lepas. Mata berat, tetapi enggan terpejam. Dada terasa sesak, tetapi tak bisa berteriak.

***

"Semoga proyek kita berjalan lancar dan banyak peminatnya." Hiro menatap Noah dan Ivy secara bergantian.

"Terima kasih sudah percaya untuk menanamkan modal kepada perusahaan kami, Pak. Saya berharap semuanya berlanjut untuk proyek-proyek selanjutnya." Noah mengulurkan tangan dan disambut dengan baik oleh Hiro.

Mereka pun berjalan ke ruang tunggu untuk menunggu keberangkatan pesawat. Sepanjang waktu, Gendis terus menatap Ivy. Senyuman licik terukir di bibir perempuan tersebut. Ketika tatapannya beradu dengan Ivy, Gendis menaikkan sebelah alisnya.

Ivy tidak gentar. Meski jantungnya berdetak kencang, dia balas menatap Gendis dengan tenang. Senyumannya tipis, penuh makna, seolah berkata bahwa Gendis tidak akan pernah menang.

Gendis mendekat dengan langkah gemulai, menarik koper kecilnya sambil memamerkan gaya anggun penuh percaya diri. Dia berhenti tepat di hadapan Ivy, hanya beberapa langkah dari tempat Noah dan Tama berbincang.

“Apa kamu tidur nyenyak semala?” tanya Gendis, tetapi Ivy hanya diam tak merespons.

"Aaahhh, dilihat dari kondisimu yang kusut dan kacau ... sepertinya kamu tidak tidur semalaman!" seru Gendis manis, tetapi nada bicaranya seperti pisau belati yang menyusup pelan ke dalam kulit.

Ivy membalas senyuman itu, matanya tidak berkedip. “Kamu tidak perlu mengurusi urusanku, Ndis. Apa kamu segabut itu sampai repot-repot mencampuri tidurku segala?”

“Ah, aku hanya perhatian dan mengkhawatirkanmu. Apalagi dengan status sebagai … istri kontrak pasti hidupmu penuh tekanan dan kepalsuan!” bisik Gendis sambil tertawa pelan.

Ivy menegang sejenak, tetapi kembali rileks. Dia tahu, Gendis sedang mencoba memancing emosinya.

“Kamu tahu, Gendis. Aku tidak perlu status permanen untuk membuktikan siapa aku. Kontrak atau tidak, aku tetap di sini. Berdiri di samping Noah. Yang paling penting kami sebentar lagi benar-benar menikah dan otomatis kontrak itu batal,” jawab Ivy dengan suara datar dan menohok.

Gendis terdiam. Senyum di bibirnya masih ada, tetapi sorot matanya berubah. Tidak menyangka Ivy membalas secepat dan sekuat itu. Namun, dia tak menyerah.

“Kamu bicara seolah punya kekuasaan. Sebentar lagi semua orang tahu kenapa Noah menikahimu, Ivy. Kasihan.”

Belum sempat Gendis menyelesaikan kalimatnya, Ivy menunduk sedikit dan melangkah lebih dekat. Suaranya nyaris seperti bisikan, tetapi nadanya kuat dan tajam.

“Kalau kamu punya cukup keberanian, sebutkan saja sekarang, di depan semua orang. Tapi, aku tahu kamu tidak akan melakukannya. Kamu hanya bisa menyerang dari belakang. Kamu takut dengan bayanganmu sendiri, Gendis.”

Kata-kata itu membuat wajah Gendis memucat seketika. Dia membuka mulut, tetapi tak ada suara yang keluar. Perempuan tersebut segera membalikkan tubuh dan melangkah cepat ke arah Noah, pura-pura tertawa seperti tak terjadi apa-apa.

Noah yang memperhatikan dari jauh, sudah cukup membaca situasi. Dia tahu Ivy baru saja diprovokasi, dan tahu istrinya berhasil bertahan. Akan tetapi, itu tidak berarti dia tenang. Noah semakin merasa bersalah karena telah membiarkan situasi menjadi serumit ini.

**

Perjalanan kembali ke Surabaya berlangsung tanpa insiden. Namun, ketegangan antara Ivy dan Gendis makin terasa. Setiap kali mereka harus berinteraksi, hawa dingin seperti menyelimuti mereka. Gendis selalu mencoba menusuk Ivy dengan sindiran halus, tetapi Ivy tetap tenang, menunjukkan kelasnya sebagai seorang istri.

Sesampainya di Surabaya, mereka berpisah dan pulang ke rumah masing-masing. Sepanjang perjalanan pulang, Ivy terus bersandar pada bahu Noah. Dia kembali menyampaikan keresahannya kepada sang suami.

“No, aku nggak bisa tenang kalau Gendis terus seperti ini. Dia semakin agresif.”

Noah menggenggam tangan Ivy. “Aku tahu. Tapi kamu hebat, Vy. Kamu menahan semuanya dengan kepala tegak.”

Ivy menatap mata Noah. “Aku nggak takut padanya. Tapi aku takut pada kemungkinan dia akan menghancurkan semua yang sudah kita bangun. Termasuk pernikahan dan juga karier kita.”

Noah mengangguk. “Aku akan pasang batasan yang jelas. Kalau perlu, Gendis tidak perlu ikut proyek ini sampai akhir.”

Namun Ivy menggeleng. “Jangan. Itu yang dia inginkan. Kalau dia pergi sekarang, dia bisa memainkan narasi sebagai korban. Biar aku yang hadapi. Aku tidak akan lari.”

Hari demi hari proyek berjalan. Ivy menjadi pusat perhatian karena desain interiornya yang unik dan menawan. Bahkan Hiro sempat memuji langsung karyanya di depan semua tim.

Gendis mulai gelisah. Keberhasilan Ivy seperti cambuk yang menyakitkan. Dia merasa terpojok, dan akhirnya mengambil langkah ekstrem.

Suatu malam, Gendis menyelinap ke ruang kerja tempat semua dokumen proyek disimpan. Dia menyalin beberapa file, termasuk rencana desain Ivy yang belum dipublikasikan. Gendis bermaksud mengirimkan desain itu ke perusahaan lain untuk menjatuhkan reputasi Ivy. Beruntungnya, Ivy memergoki Gendis.

“Apa yang kamu lakukan di sini malam-malam, Gendis?” Suara Ivy tenang, tetapi penuh kewaspadaan.

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!