Tujuh hari kematian ibunya Alvaro Zayn argantara mendapat sebuah fakta kalau ayah kandungnya masih hidup.
ibunya meninggalkan sebuah foto apakah Zayn akan mencari ayahnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Besok sudah hari libur Zayn dan Naura akan pulang ke malang Naura di minta ayahnya membawa Zayn ke kampung nya.
Banyak saudara yang ingin melihat seperti apa suami Naura.
Sekarang mereka dalam perjalanan pulang menuju kampung Naura tadi Zayn juga tadi berpesan pada Raka kalau dia tidak bisa balik ke jakarta.
Dengan menempuh perjalanan yang lumayan jauh akhirnya Naura dan Zayn sampai di kampung Naura.
Dari jalan raya menuju rumah Naura mereka masih harus berjalan yang lumayan jauh,tak ada angkot di sana.
Rumah Naura sudah dekat tinggal melewati tiga rumah lagi Naura dan Zayn sampai tapi mereka harus berhenti saat ada seseorang yang menghentikannya.
Dia adalah Yanto orang yang mau menikah dengan naura.kalau di banding Zayn sangat jauh tingginya saja cuma sebahu Zayn postur tubuh nya juga agak berisi alias gendut.
Pantesan Naura menolak orang nya seperti ini walaupun profesi Zayn supir tapi dia terhitung pria idaman para wanita.
Sepanjang dia jalan Zayn jadi pusat perhatian para wanita kampung disana.
Naura tidak mempedulikan Yanto dia menarik Zayn menuju rumahnya.
Orang tua Naura menyambut Zayn dengan ramah dia senang Naura sudah mendapat jodoh nya.
orang tua Naura menyuruh Zayn untuk pergi istirahat dan membawanya ke kamar Naura.
Zayn sendirian di kamar Naura karena Naura masih di dapur untuk membantu ibunya cuci piring bekas mereka makan tadi.
Kamar Naura cukup rapi walaupun kecil Zayn berjalan menuju meja yang ada di kamar Naura dan mengambil salah satu buku dan membukanya.
Ternyata Naura suka gambar,gambarnya terlihat sangat bagus dan indah.
"mas Arga aku sudah siapkan air untuk mandi"Kata Naura baru datang.
"ini gambar kamu?"Tanya Zayn sambil mengangkat buku itu.
"Iya,aku suka gambar dari kecil bercita-cita ingin jadi perancang busana tapi nggak kesampaian"Jawab Naura.
"Gambar kamu bagus-bagus "Sanjung Zayn.
"hanya mas Arga yang bilang bagus dulu pernah aku coba ajukan ke lomba tapi gagal"Kata Naura"Sebaiknya mas Arga mandi semakin malam di sini semakin dingin".
Naura kemudian mengantar Zayn mandi karena kamar mandinya ada di belakang rumah dan gelap lagi.
Selama mandi Naura menunggu Zayn tak jauh dari kamar mandi Naura khawatir nanti kalau Zayn membutuhkan sesuatu.
Naura tak berkedip saat Zayn keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya Zayn terlihat sangat segar dan bikin jantung Naura berdetak kencang.
Sampai Zayn ada di depannya Naura masih melamun sambil senyum-senyum sendiri Naura sadar saat Zayn menepuk pundak Naura.
Naura sangat malu karena ketahuan mengagumi Zayn sedangkan Zayn hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.
Naura buru-buru masuk ke dalam rumah, di kampung Naura semakin malam memang semakin dingin.
Malam ini Naura harus berbagi tempat tidur sama zayn masalahnya tempat tidur di kamar Naura kecil mereka bahkan saling bersebelahan tanpa ada jarak.
Pagi harinya Naura semakin menenggelamkan tubuhnya ke dekapan Zayn sangking dinginnya.
Naura yang terbangun duluan dia bahkan sampai melotot saat menyadari posisinya sekarang ini Naura memeluk Zayn.
Dengan hati-hati Naura bangun untung Zayn tidak terbangun sehingga dia tidak tambah malu.
Setelah membenarkan selimut Zayn Naura keluar dari kamar dia mau masak untuk semua orang yang ada di rumahnya.