NovelToon NovelToon
Mama Asuh Tuan Muda

Mama Asuh Tuan Muda

Status: tamat
Genre:CEO / Anak Genius / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:441.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: tompealla kriweall

Amy terpaksa harus menjadi pengasuh Reo Onsi Nagato, anak dari duda Shiro Yuki. Yang ternyata adalah seorang CEO.

Tapi kemunculan sang mantan istri, yang ternyata adalah seorang artis terkenal. Membuat kisah mereka menjadi tidak biasa.
Bagaimana Amy harus bersikap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tompealla kriweall, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasar Kampung 2.

Berjalan di Pagi hari di wilayah kebun Teh dengan udara yang masih segar dan fresh, dengan di selimuti kabut adalah suatu pengalaman tersendiri bagi Amy.

Dia yang biasa ada di kota Jakarta dan belum pernah merasakan liburan di villa, tentu saja sangat antusias dengan ajakan suaminya ke pasar kampung.

"Kita... hanya bertiga Boo?" tanya Amy ragu.

"Iya," jawab Shiro Yuki pendek.

Reo tersenyum dengan melihat secara bergantian mulai dari papanya kemudian ke mamanya.

"Ayok Ma, Pa!" ajak Reo tidak sabar.

Dia sudah tahu jika nenek dan kakaknya ke pasar kampung terlebih dahulu, jadi besar kemungkinan nanti bisa juga bertemu dengan mereka di sana.

Amy hanya mengangguk saja, saat tangan Reo menariknya. Dan Shiro Yuki mengikuti langkah mereka berdua dari arah belakang. Dia ingin memastikan jika adik sepupunya tidak mengikuti mereka.

"Aman. Sepertinya Cresen ada di dalam kamar atau berenang di belakang. Aku tidak melihatnya sadari tadi," batin Shiro Yuki mengamati keadaan villa.

Dia cukup senang, saat keluar dari villa dan tidak menemukan present di sekitarnya.

"Syukurlah, Cresen tidak ikut."

Tapi baru beberapa langkah berada di luar villa, dari arah depan terlihat Cresen yang senyum-senyum dan siap ikut bersama dengan mereka ke pasar kampung.

"Hah sial! Itu anak ternyata ada di sini. Dia sengaja menunggu di jalan supaya Aku tidak bisa menolaknya. Apalagi ada Amy, Huhfff..."

"Hai ganteng Reo, kakak ipar cantik!"

"Kalian mau kemana, Aku ikut ya?"

Cresen sudah menegur Reo dan juga Amy, dengan bertanya apakah diperbolehkan ikut atau tidak. Jika sudah seperti ini tidak mungkin jika Shiro Yuki menolaknya.

Tapi Shiro Yuki tetap memberikan tatapan yang tajam, di saat Cresen melirik ke arahnya.

"Om mau ikut ke pasar kampung? ikut saja!"

Reo dengan senang hati menerima Cresen yang mau ikut bersama dengan mereka ke pasar kampung.

"Yeee... asyik-asyik!"

"Om janji gak usil deh! Terima kasih ya Reo ganteng..."

Cresen memuji muji rio yang sudah memberinya kesempatan untuk ikut bersama ke pasar kampung. Padahal Amy dan Shiro Yuki diam dan tidak memberikan jawaban. Bahkan Shiro juga sudah menekuk mukanya, kesal, marah dan cemburu, sebab tidak menyukai kelakuan sepupunya itu.

Tapi semua itu teralihkan saat menikmati warna hijau di setiap hamparan wilayah perkebunan teh yang ada di sisi kanan dan kiri jalan. Sangat menyejukkan dan menenangkan pikiran, terlepas sejenak dari kesibukan keseharian yang ada selama di kota Jakarta.

"Pa, Papa! Nanti sore kita berkuda yuk! keliling-keliling kebun Pa."

Tiba-tiba Reo mengatakan keinginannya untuk naik kuda berkeliling kebun teh, sebab dia pernah diajak papanya berkeliling kebun teh menggunakan kuda.

"Kita lihat saja nanti sore, jika hujan tidak bisa." Shiro Yuki memberikan jawaban yang tidak menjanjikan.

"Ma, Mama ikut ya?" Reo meminta persetujuan mamanya.

Amy tersenyum canggung, sebab dia tidak bisa naik kuda. "Mama... Mama gak bisa naik kuda Sayang," jawan Amy ragu. Dia takut mengecewakan anaknya, tapi juga takut jika diminta untuk naik kuda.

"Nanti sama Papa Ma," ucap Reo meyakinkan.

"Kalau mau sama Aku juga bisa. Ich muss so glücklich sein!" Cresen tiba-tiba menyahuti, sambil cengengesan.

Plak!

"Aduh!"

Shiro Yuki mengpelak lengan Cresen, hingga yang dipukul berteriak kesakitan. Sebab Shiro Yuki memukulnya dengan kekuatan penuh, tidak seperti biasanya yang hanya bercanda.

Tapi Cresen yang bertubuh kekar tentu saja hanya cengengesan setelahnya, sebab sebenarnya rasanya tidaklah seberapa sakit.

Amy dan Reo hanya terkekeh geli, sebab mereka berdua berpikir jika dua laki-laki dewasa itu hanyalah bersenda gurau saja.

"Hihihi... Om Cresen lucu!"

"Kasian dia Boo, hehehe..."

Cresen seperti mendapat angin, sehingga tersenyum penuh kemenangan ke arah kakak sepupunya, yang justru bermuka masam karena dikritik oleh anak dan istrinya.

"*Ah, dia sengaja mengaduh seperti orang yang kesakitan, hanya karena ingin mencari perhatian dan simpati dari Amy.'"

"Huhfff... Aku harus bisa menahan diri supaya tidak terpancing, sehingga dia tidak kembali merasa menang*."

Sekarang mereka berempat sudah tiba di lokasi pasar kampung yang dituju. Sebuah pasar kampung yang memang benar-benar masih tradisional.

Pasar Kampung biasa disebut juga dengan pasar Krempyeng, sebuah  julukan yang sering dilontarkan oleh banyak orang di mana pasar tersebut berada. Biasanya Pasar seperti ini merupakan tempat di mana terjadi transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli.

Pasar Krempyeng adalah pasar sekali habis artinya barang-barang yang diperdagangkan disini akan habis sekali jual. Pasar ini biasanya dibuka mulai pukul 05:30 hingga pukul 08:00 atau 10.00 pagi. Jangka waktunya sangat pendek sekali karena sebelum jam 12.00 dipastikan sudah bubar dan tidak ada lagi transaksi penjualan.

Barang yang dijual beragam namun kebanyakan dalam bentuk makanan.

Makanan yang dijual disini pasti akan habis diborong oleh pembeli-pembeli yang datang, maka dari itu disebut dengan pasar sekali habis. Misalnya macam-macam dagangan yang dijual diantaranya adalah Nasi, Bubur, berbagai macam kue-kue basah, buah (pepaya,semangka,melon,nangka), beraneka sayur-sayuran segar, Jamu dan masih ada yang lain. Berbagai macam dagangan itu pasti akan ludes diborong oleh para pembeli.

Dari berbagai macam dagangan tersebut yang paling banyak diminati oleh para pembeli  adalah “Nasi Krempyeng”. Nasi Krempeng adalah  julukan kesayangan bagi penikmatnya.

Sayangnya fasilitas (bangunan) yang dijadikan sebagai tempat pasar kampung sangat memperlihatkan sekali. Hal ini di karenakan bangunannya hanya terbuat dari kayu dan tidak bertembok, dindingnya hanya tertutup oleh susunan papan yang sudah reyot. Itupun hanya bagian belakang saja yang tertutup oleh dinding, dalam artian tempat yang digunakan sebagai pasar ini hanya untuk berteduh dari panasnya sengatan sinar matahari dan derasnya air hujan yang turun sesekali dan ataupun di musim penghujan yang biasanya mengalami kebanjiran.

Di dalam bangunan tersebut banyak berjejeran lapak-lapak dari para pedagang yang berjualan. Komunikasi yang terjadi antar pedagang yang berjualan disini sangat erat serta  harmonis, diibaratkan seperti saudara sendiri tidak ada persaingan di dalamnya.

Mereka justru saling baur-membaur terhadap pedagang yang satu dengan pedagang yang lainnya.

Pasar Kampung ini bisa dikatakan sebagai Pasar Tradisional, yang memudahkan warga sekitar untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan yang mereka perlukan sehari-hari.

Walaupun tempat dan fasilitasnya tidak begitu baik namun para pembeli masih gemar untuk mengunjunginya, sebab harga yang lebih terjangkau dan dengan kualitas yang tidak rendah pula.

Di musim liburan, banyak pengunjung villa yang datang untuk membeli makanan atau camilan yang tidak biasa atau jarang mereka temukan di kota.

"Mama, Papa! itu nenek dan kakek!"

Cresen menunjuk ke arah nenek dan kakeknya, yang sedang membeli kue-kue basah tradisional.

Begitu juga dengan Cresentia dan Yuki Nagato, yang langsung menolehkan kepalanya, sebab seperti mendengar suara cucunya.

"Kalian ke sini juga?" tanya Cresentia senang, tapi sedetik kemudian dia mengerutkan keningnya, melihat wajah anaknya yang masam.

1
Siti Nurjanah
pernah
TK: wahhh 😀😄
total 1 replies
Caramel Latte
gak normal nya bener2 ya, sampai sm kluarga sendiri juga gak pandang bulu
TK: iya, kak.
mungkin
total 1 replies
Caramel Latte
jangan pipi mimi ah, jadi inget kan kisah masa lalu artis itu tuh😁
TK: eh, itu ya 🙄😀🖐️
total 1 replies
Caramel Latte
hihi, ku kira settingnya d LN, ternyata Jakarta😁
TK: hehehe 🙃
total 1 replies
ovi
lnjut kk
Yantisusiekawati
mau...mau...mau...mau..bilang amy
TK: ahaii 😍😂😂
total 1 replies
Ana Mirfat
Kecewa
kadek15
shiro yuki juga harus bener² tegas menghadapi si laylay
TK: gorok aja harusnya ya 🙊
total 1 replies
Iqum Jogja
Lumayan
TK: terima kasih sudah mampir kak 🙏
total 1 replies
Iin Karmini
ish othor mh gitu...
TK: hehehe peace ✌️
total 1 replies
Iin Karmini
good job amy
TK: asyekkk 👏
total 1 replies
Iin Karmini
kompakan bersolo karir🤣🤣
TK: hihihi 🤭🤭🙈
total 1 replies
Iin Karmini
muka tembok !
TK: ehhh 🤔🤔
total 1 replies
Iin Karmini
nah kan...d sama ratakan saking bingungnya
TK: hehehe 😁
total 1 replies
Iin Karmini
kebolak jadinya🤣🤣...malah d kira mbak'e yg nyuliknya
TK: ho o tuh 😂
total 1 replies
Spyro
Baguss seru dan happy ending 😁
Spyro
Wah sudah tamat ya..

Akhirnya happy ending untuk Tuan Muda Reo 😁 jdi seperti tante online yg ngikutin dari kecil sampai nikah. Tinggal jadi nenek online aja nih 😁

Sukses terus ya thor dgn semua karya-karya nya😍😎 Semangat
Spyro
Emm... gpp deh. Semoga nantinya kamu bisa melupakan Elly dan menemukan wanita impianmu yaa
Spyro
😢😢 jangan nekat ya Cel
Spyro
Astagaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!