Kedatangan sekretaris baru yang bernama Erina membuat Darren, pemimpin di sebuah perusahaan Adipati Gemilang jatuh hati dan tergoda pada sekretaris nya sendiri karena kemolekan tubuhnya.
Apa yang akan terjadi di antara keduanya?
Follow IG @wind.rahma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberi Penjelasan
Darren terus mengejar ketertinggalan langkah Erina. Ia tidak ingin gara-gara ucapan Tessa tadi membuat hubungannya dengan Erina menjadi renggang. Bahkan yang ia khawatirkan Erina mengakhiri hubungan dengannya setelah mengetahui hal itu.
"Erina, tunggu, Erina ... Dengarkan penjelasan aku dulu, sayang ..."
Darren menarik pergelangan tangan Erina, menghentikan langkah wanita itu.
"Aku mohon, dengarkan penjelasanku, sayang .." ucap Darren sungguh-sungguh.
Erina sama sekali tidak mau memandang wajah Darren. Ia terus memalingkan wajah ke arah lain.
"Aku butuh ruang untuk sendiri dulu. Jujur aku terkejut dengan apa yang di katakan oleh Tessa tadi," ucap Erina.
"Jangan dengarkan ucapan dia, sayang. Dia berusaha menghancurkan hubungan kita. Sekarang lihat aku." Darren menangkup kedua pipi Erina dan menatap kedua manik mata Erina dalam.
Erina tetap mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia tidak ingin menatap wajah pria di hadapannya.
"Sayang, lihat aku. Look at me, please!"
Darren memohon agar Erina mau menatap matanya. Ia ingin meyakinkan wanita itu jika apa yang di katakan oleh Tessa tidak benar.
"Sayang, aku akui jika aku bukan pria baik-baik. Ya, aku akui aku memang selalu melakukan hal-hal seperti itu dengan wanita yang menjadi sekretaris ku. Tapi percayalah, kau berbeda, sayang. Saat aku menggunakan wanita lain hanya untuk bersenang-senang, tapi tidak denganmu. Aku serius dengan hubungan ini. Aku tidak mungkin menjadikan mu kekasih jika aku ber main-main denganmu. Please, percaya padaku, sayang ..."
Darren berusaha menjelaskan pada Erina jika ia memang bersungguh-sungguh. Namun, Erina tetap meragukan nya.
"Sekarang katakan apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan jika aku serius denganmu? Katakan! Katakan, Erina!"
Erina tetap membisu. Sulit rasanya untuk mempercayai ucapan dari mulut Darren. Ia bahkan tidak tahu apa pria itu sedang bersungguh-sungguh atau tidak.
"Baiklah, jika kau tetap meragukan aku. Aku akan menikahimu besok. Sebagai pembuktian jika aku beneran serius denganmu."
Iris mata Erina seketika melebar. Bagaimana bisa menikah secepat itu?
"Menikah?"
Darren mengangguk membenarkan.
"Ya. Kenapa? Kau butuh bukti itu bukan? Dengan begitu kau akan percaya padaku jika aku bersungguh-sungguh denganmu. Bagaimana?"
"Aku tidak bisa," tolak Erina.
Darren mengerutkan keningnya.
"Kenapa?"
"Pernikahan bukan untuk di permainkan. Butuh kesiapan untuk itu."
"Ya sudah, bagaimana kalau kita menikah minggu depan? Bulan depan? Aku akan menikahimu kapanpun kau siap."
Erina menatap wajah pria di hadapannya. Sepertinya Darren memang serius dengannya. Bahkan dia sampai mengajaknya menikah.
"Apa kau bersungguh-sungguh?" tanya Erina lagi masih ada keraguan di hatinya.
"Katakan kau mau bukti apa agar percaya jika aku memang bersungguh-sungguh!"
Erina terdiam. Sepertinya pria itu memang bersungguh-sungguh dengannya.
"Iya, aku percaya jika kau memang bersungguh-sungguh denganku."
Kalimat tersebut membuat perasaan Darren lega sekaligus bahagia. Akhirnya Erina mau percaya dengannya. Ia akan buktikan jika ia memang serius. Ia akan mempersiapkan pernikahan dari sekarang.
"Aku akan menikahimu dalam waktu dekat ini. Nanti malam kita makan bersama di rumahku untuk membahas pernikahan kita nanti. Sekarang mama pasti sudah merestui hubungan kita."
Erina mengangguk. "Iya."
Darren membawa Erina ke dalam pelukannya. Ia dekap tubuh wanita itu erat. Wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
"I love you, sayang." ucap Darren di akhiri dengan kecupan di puncak kepala Erina.
"I love you, too," balas wanita itu.
_Bersambung_