Dalam waktu kurang dari sebulan, Zelle menikah dan bercerai dan menikah lagi. Semua ini terjadi begitu cepat sehingga Zelle tidak tahu apakah dia beruntung atau dikutuk.
Bahkan Zelle tidak tahu siapa suaminya tersebut. Namun, dia menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami yang baik. Seperti pulang tepat waktu dan selalu berhubungan badan dengannya setiap malam.
"Tuan Dharmendra, saya ingin mengundurkan diri!"
"Bagus. Menurut kontrak kita, bayar sepuluh miliar! Maka kamu boleh pergi"
"Apa?! Kontrak! Sepuluh miliar!"
Tuan Dharmendra adalah presedir yang keras dan kejam! Zelle merasa hidupnya benar-benar dalam bahaya. Tapi saat dia mengenal Tuan Dharmendra lebih jauh, Zelle mengubah pandangan nya tersebut dan bahkan.......
silakan mampir 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wii🖤, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mabuk
Agar tidak lama berada seruang dengan Brandon, Zelle mempelajari file tersebut dengan cepat. Dia ingin meninggalkan tempat ini segera setelah pekerjaan selesai.
Brandon mandi air dingin. Ketika dia keluar, dia melihat Zelle masih sibuk dengan file itu, sungguh wanita yang bertanggung jawab. pikir Brandon.
Brandon kembali ke tempat duduknya, dia merasa puas dengan kerja Zelle.
Apa Zelle akan marah, jika dia tahu yang Sebenarnya?
🐯🐯🐯
HUFT
Zelle melepaskan nafas beratnya. Setelah berjam- jam dia duduk hanya untuk mempelajari setumpuk berkas di depannya. Akhirnya, Zelle telah menyelesaikan pekerjaan nya. Ternyata, bajunya yang basah pun sudah kering. Tapi, percuma, karena sekarang jam pulang telah tiba.
"Tuan Brandon. Baju ku sudah kering, aku akan pakai baju ku saja." Zelle mengganti bajunya dan berniat untuk mencuci kemeja Brandon.
"Tuan Brandon. Biarkan aku mencuci bajumu, besok akan aku Kembali kan." kata Zelle.
Brandon gagal fokus, saat Zelle berdiri di hadapannya. Dia selalu meneguk ludahnya menatap buah dada Zelle yang begitu besar, nampak sangat sexy dimata nya. Sempat-sempat nya Brandon berpikiran liar. Memang dasar pria mesum.
"Jangan repot-repot. Bajuku banyak. Kalau kau mau, kau bisa menyimpan nya sebagai kenang-kenangan dari ku. Atau kau juga bisa membuangnya," kata Brandon menarik turunkan alisnya.
Sebenarnya dia sedikit kesal pada Zelle. Kenapa dia tidak bisa menahan diri, jika sudah berdekatan dengannya? Brandon ingin menghilangkan suasana hatinya yang buruk ini, karena dia akan menertawakan dirinya sendiri jika dia terbiasa dengan keberadaan Zelle.
'kemeja ini sangat mahal. Apa katanya tadi, membuang nya? sayang banget kalau di buang, orang kaya memang beda. Apa dia mengatakan itu, karena dia membenci ku? sampai tidak mau memakai bekas ku.' Zelle memutuskan untuk tetap membawa kemeja itu pulang dan mencucinya.
Setelah Zelle pergi, Brandon merasa hampa. Kenapa dia bersikap seperti ini? Apakah karena pesona Zelle? itu sangat mustahil bukan?
Brandon berusaha tenang dan melupakan bayangan-bayangan Zelle. Dia memutuskan untuk tinggal dikantor saja mulai sekarang.
Zelle kembali ke ruangan nya untuk membereskan barang-barang nya, Zelle tertegun di depan pintu, dia melihat rekan-rekan nya masih sibuk bekerja. Zelle bingung, kenapa semua orang masih bekerja? padahal ini sudah waktunya pulang. Zelle masuk, dan semua orang yang berada disana menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Zelle tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia hanya tahu kalau sore ini merupakan sore terberat sepanjang dia bekerja.
"Lihat betapa beruntungnya kamu, Zelle. Berada di ruangan bos, dan baru sekarang kamu keluar." Kata Key. Aroma parfum Key yang begitu kuat, membuat Zelle mual.
"Bos, meminta ku untuk memahami dokumen itu. Dia meminta ku bekerja di ruangan nya." Jelas Zelle. Dia bingung mengapa semua orang bertingkah aneh padanya.
"Sebaiknya, kamu menjaga sikap mu, Zelle. Bersikap baik lah sesuai usia mu. Dan ingat, posisi mu disini hanya karyawan biasa." kata Rio
Zelle merasa semakin bingung."Apa maksudmu, aku harus bersikap baik?" tanya Zelle
"Aku tidak tahu mengapa kamu bisa melakukan itu, bukannya menikah dengan pria baik, malah mau menjadi simpanan." Rio menghela nafas lalu pergi.
"Rio, berhenti!" Zelle pikir mereka sudah salah paham menilainya. Dia tidak melakukan hal seperti itu.
"Lain kali jangan lupa mengancing bajumu. Lihat lah diri mu itu, sudah seperti pemggoda saja." Key menunjuk kemeja yang dipakai Zelle, ternyata bagian atasnya tidak dikancing.
Zelle melihat arah telunjuk Key, dia merasa sangat malu.
"Ya Tuhan, kamu akhirnya keluar. Apa yang dia lakukan padamu?" Vela berjalan melewati kerumunan menuju Zelle, menatapnya dari atas kebawah.
Melihat semua orang menatap ke arah Zelle, Vela berkata, "Sepertinya kamu mau kerja lembur ya? baiklah, aku akan memberitahu HRD untuk mengatur ulang jam kerja mu." Vela bersiap menelepon HRD.
Di Gweneth Group, semua orang tahu bahwa, mereka tidak diperkenankan untuk lembur, jika, itu terjadi, gaji mereka akan dipotong.
Mengetahui hal itu, semua orang terdiam dan hendak pergi. Mereka bubar menuju meja masing-masing dan berlalu pergi. Sekarang hanya ada Vela dan Zelle yang tinggal di kantor sebesar itu.
"Apa yang terjadi? Apa mereka menyakitimu?" tanya Vela karena dia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Zelle.
"Tidak apa-apa. Semua ini karena bos sialan itu. Dia menyuruh ku bekerja di ruangan nya, sampai berakhir sesore ini. Itu lah mengapa mereka, salah paham pada ku." Zelle memijit pelipisnya, dia tidak peduli dengan orang lain. Yang penting, dia tidak melakukan sesuatu yang buruk. Lagian, siapa juga yang mau dengan si cabul itu? kalau bukan karena pekerjaan, Zelle ogah seruangan dengan Brandon. Zelle mengenal dirinya dengan baik.
"Jangan khawatir. Mereka hanya iri padamu. Sulit banget tinggal di tempat yang penuh dengan gadis-gadis penggosip seperti mereka. Sekarang, mari makan malam dan lupakan si bos itu. Hari ini Mark akan mentraktir kita." kata Vela
"Kedengarannya bagus. Hari ini adalah hari yang sangat buruk. Ayo, kita bersantai malam ini." Zelle setuju. Karena dia sudah tahu Sekarang, siapa yang menyebabkan kebangkrutan Lovata Group, semuanya akan menjadi lebih mudah. Dia harus memikirkan cara untuk balas dendam pada Liam. Sesuai perkataan Brandon tadi, dia akan mencoba untuk kuat menghadapinya.
"Hei, Zelle, Vela. Kemarilah," kata Mark
"Hei, Mark!" Vela menyapa. Mark terlihat sangat menawan, dia berdiri di samping pintu mobil dengan gaya coolnya. Membuat wanita yang melihat jatuh ke dalam pesonanya. Mark membukakan pintu kedua gadisnya itu. Zelle dan Vela masuk ke mobilnya.
Kemudian mereka tiba di sebuah restoran yang jauh dari kota. Mereka banyak minum malam ini. Zelle terhuyung-huyung menuju kamar mandi. Dia tiba-tiba merasa mual dan ingin muntah. Dia sangat mabuk hingga salah masuk ke toilet pria.
Di seberang sana ada seorang pria yang melihat seorang wanita yang tampak mabuk, dengan cepat pria itu menangkap tubuh nya yang hampir saja menyentuh lantai.
HAP
Zelle terlalu mabuk untuk bisa mengenali, siapa pria tersebut. Zelle menunjuk pria itu dan berkata, "Jangan bergerak. Kamu membuatku pusing..." Sebelum Zelle menyelesaikan perkataan nya, dia langsung muntah.
Liam yang menyadari ternyata, wanita yang berada dalam dekapan nya adalah mantan istrinya. Dia tersenyum puas. Liam memandang Zelle sebentar, kemudian dia celingak celinguk ke kiri dan kekanan, untuk memastikan tidak ada orang disana.
Kemudian Liam menggendong tubuh Zelle dengan lembut lalu membawanya pergi.
Bersambung........
Note :
Hai pembaca setia😄
Jangan lupa ya,
karena Novel ini adalah karya pertama ku, mohon maaf nyak, kalau banyak typo or ceritanya ga nyambung, xixixi
Jangan lupa tinggalkan like, comment, vote, dan bintang lima nya juga ya 😄
Love You All 🤍