Istri Untuk Tuan Simon

Seluruh perusahaan dibuat terheran heran dengan Simon yang muncul dalam keadaan normal tetapi tidak berbicara sepanjang hari. Bahkan teman temannya saja dibuat keheranan dengan tingkah pria itu.

Simon hanya diam dan terus membungkam mulutnya sambil sesekali menghela nafas seolah di punggungnya ada beban berat yang menimpa bahunya.

Di kepalanya kini terus berputar pertanyaan Laura pagi tadi.

Dia saja sampai kebingungan karena bisa menerima Laura di sekitarnya tetapi di saat yang sama ingin menghindari gadis itu karena membuat jantungnya berdebar setiap saat.

Bahkan saat ini saja, dia tidak membawa Laura ke perusahaan untuk menghindari gadis itu tapi tampaknya wajah dan kelakuan lucu Laura terus menghantui pria ini.

Dia menatap kosong ke sembarang arah sampai membuat Hendry dan Diego terheran heran .

“ Sebenarnya pak bos kenapa sih?” bisik Hendry pada Diego.

“ aku juga tidak tahu Hendry,kau pikir aku paranormal yang bisa paham arti tatapan kosongnya itu?” balas Diego berbisik.

Mereka berdua berdiri di depan simon tetapi pria itu sepertinya tidak sadar.

Diego menatap Simon yang melamun, sepertinya dia yang adalah raja gombal ini sedikit tahu masalah hati Simon,” aku tahu, pasti dia sedang kepikiran nona Laura, heheh kerjain ahhh...” batin Diego sambil tersenyum licik.

“ wahh nona Laura Anda datang? Kenapa tidak bilang bilang?” teriak Diego dengan suara lantang hingga...

Gedubrakkk...

Simon terjatuh ke lantai karena kehilangan keseimbangan saat mendengar nama Laura di panggil oleh Diego.

“ laura? Di.. dia datang?” tanya Simon sambil berdiri dengan sempoyongan dan merapikan pakaiannya karena dia terlihat sangat kacau.

“ Di mana dia? Bukankah kalian bilang dia datang?” tanya Simon dengan penuh semangat seolah tenaganya diisi kembali .

Hendry benar benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dengar, baru mendengar nama Laura saja tetapi nyawa tuannya seolah kembali terkumpul dengan sempurna. Bahkan wajahnya segar dan konsentrasinya kembali bersatu.

“ Tuan Anda sebenarnya kenapa?” Hendry menatap tuannya dnegan tatapan khawatir, takutnya Simon kelelahan dan traumanya kumat lagi.

“ Di mana Laura? Diego, Hendry, di mana dia.. di....” Simon terdiam saat melihat wajah tengil Diego yang sedang menahan tawa di ujung ruangannya.

“ Bwahahhahahhahaa....” Diego tertawa terbahak bahak setelah berhasil mengganggu sahabatnya yang konyol iyu.

“ ternyata bos besar juga bisa galau gegana karena istrinya hahahhahahaa...” Diego tertawa terbahak bahak sambil mengejek Simon.

Pria itu tersadar, dia baru saja terkena jebakan Diego, pria usil menyebalkan yang membuatnya kesal bukan main.

“ Cihh... dasar otak udang, pulang kau sana, urus kayu kayumu itu, bajingan sialan.” Umpat Simon sambil mendengus kesal karena ulah Diego.

Siapa sangka kalau Simon yang dunianya hanya masalah pekerjaan dan baku hantam ternyata bisa juga teralihkan oleh sang istri yang kini sedang bersama Lanang dan Dani, berbelanja kebutuhan gadis itu atas perintah Simon.

“ Bwahahahahhahah... Simon simon.. biar aku tebak jantungmu pasti berdebar setiap melihatnya dan sekarang kau juga berdebar hanya karena memikirkan dia, iya kan? Ini masalah serius jawab aku sekarang,” celetuk Diego sambil menatap Simon seraya mengusap usap dagunya.

Simon tentu saja terkejut, “ bagaimana kau bisa tahu itu?” tanya Simon.

“ apa jadi tuan benar benar berdebar karena nona itu?” tanya Hendry tak percaya.

“ Iya, sejak dia datang aku sepertinya terkena penyakit aneh, padahal sudah ku suruh Zayn memeriksa kondisiku tapi rasanya tak kunjung sembuh, ini menyakitkan, kalian tahu penyakit apa ini?” tanya Simon sambil menghampiri mereka berdua dan menatap mereka dengan serius.

“ hmmm... menarik, ini penyakit serius Simon, duduk dulu, kita bicarakan,” celetuk Diego dengan wajah serius.

Nyatanya Hendry sendiri tak habis pikir dengan tuannya, apa tuannya sebodoh itu sampai tidak bisa memahami dirinya yang mulai ada rasa pada Laura? Istrinya sendiri.

“ Tuan, arhhh kenapa tuan jadi sebodoh ini?” kesal Hendry sambil memukul meja dengan wajah kesal.

“ pdtthhhh bwahahhahah Hendry saja mengerti, kau memang benar benar bodoh Simon bagaimana kau bisa jadi separah ini,” ejek Diego sambil tertawa cekikikan.

Simon hana mendengus kesal,” cepat jelaskan padaku, apa yang terjadi padaku!?" ucap pria itu.

“ jelaskan dulu bagaimana perasaanmu saat bersama Laura, saat seranjang, saat bersentuhan, saat menatap dan .. ekhmm.. apa kalian sudah melakukan hubungan enak enak?” celetuk Diego sambil menaikturunkan alisnya.

“ Enak enak? Apa itu” tanya Simon dengan polosnya.

Hancur sudah dunia percintaan karena kepolosan sang Simon yang bahkan tak tahu maksud Diego.

“ hahahhaha tuan Anda bodoh, Anda bodoh sekali hahhahaha... masa iya itu saja tuan tidak tahu?” Hendry tertawa terbahak bahak .

Siapa yang tidak tahan dengan ucapan Simon yang terlalu bodoh soal cinta dan kenikmatan surga. Memang pria itu tidak pernah melakukannya, kemurniannya tidak perlu diragukan.

“ BICARA YANG JELAS, ATAU KU PENGGAL KEPALAMU.” Teriak Simon mengamuk.

Brakkhhhh...

Meja di depan mereka sampai retak karena pukulan tangan dari singa yang mengamuk. Dikira sudah berubah jadi kucing rumahan, nyatanya hal itu hanya berlaku di depan Laura seorang.

Diego dan Hendry menenggak saliva mereka, karena Simon yang banyak berubah hampir membuat mereka lupa kalau Simon bukan orang yang bisa diajak bermain main.

“ ha... hahhaha.. baiklah baik, coba ceritakan kondisimu.,” ucap Diega sambil menyenggol tangan Hendry agar pria itu diam saja dan tak membuat Simon marah lagi.

Simon menghela nafas berat, dia bersandar dan memijit pelipisnya, menurutnya dia sudah berada pada kondisi penyakit akut karena seluruh pekerjaannya terabaikan hanya karena memikirkan Laura.

“ Sejak aku mencekiknya waktu itu, perasaanku campur aduk , aku akan marah saat ada yang mengusiknya, aku akan sedih dan kacau kalau melihatnya menangis, aku juga kesakitan kalau melihat dia kesakitan dan yang paling parah setiap hari aku dibuat berdebar hanya karena mengingat namanya, menurut kalian ini penyakit apa? Kenapa aku bisa seperti ini?” tanya Simon.

“ Apa mungkin karena kebanyakan minum alkohol atau karena merokok? Atau kurang tidur? “ tanya pria itu lagi.

Diego dan Hendry terpaksa menahan tawa mereka melihat Simon yang benar-benar tidak tahu apa apa soal dunia cinta yang indah ini. Tetapi jika tidak ingin membuat Simon Marah mereka harus menahannya.

“ Jadi begini hahhah... ma.. maaf, begini kau... kurasa kau sedang jatuh cinta Simon, itu adalah ciri ciri tahap awal gejala penyakit cinta, kau jatuh cinta pada istrimu ,”jelas Diego sambil tertawa di dalam hati.

Ingin rasanya dia berteriak dan jungkir balik , mengumumkan pada seluruh dunia kalau pria kaku itu ternyata bisa jatuh cinta.

“ Hah ... Omong kosong apa yang aku ucapkan, aku tidak percaya cinta, apanya cinta ? dasar pembual besar, pantas saja kau selalu diputuskan oleh pacarmu, kau selalu mengada ada, dasar bodoh, omong kosong apa yang kau coba ucapkan padaku, mana mungkin aku jatuh cinta pada dia, bodoh!" Simon bukannya percaya tapi malah memarahi Diego.

“ Sana kau keluar, dasar tidak berguna, mengesalkan, sekali lagi kau menyinggung hal sialan itu, ku bunuh kau,”” teriak Simon.

“ Ehh ta.. tapi Simon...

“ KELUAR BANGSAT...”

“ cihhh kita bertaruh , aku yakin kau akan jatuh cinta pada Laura lebih cepat dari yang kau duga, jika itu terjadi, maka lamborghini merahmu jadi milikku...” ucap Diego sambil melenggang keluar dari ruangan itu.

“ Baiklah siapa takut!!" balas Simon.

“ ya ampun tuan, hadehhh tuan kok bloon, Anda kena jebak Diego Tuan, hadehhh...”

.

.

.

Like, vote dan komen