"Umi, mau ngenalin kamu dengan anak teman Umi Zah.." . Jelas Umi dengan Lembut. Sungguh, bagai tertusuk peri di hatiku. Dari dulu Umi tak perna membicarakan soal perjodohan untukku. Dan begitu sedih hatiku karna Aku benar benar tak mampu menolak apapun keinginan Umi. Dan yang membuat aku dilema adalah aku sudah merimah sebuah ta'aruf dari santriwan juga di sini yang sudah bergelar seorang Ustadz.Meski aku belum menceritakan semua pada keluargaku.
Dan lebih mengejutkan lagi aku harus mau menerimah perjodohan ini, untuk menuntun calon suamiku yang Notabennya adalah anak Geng Motor. Lantas, dapatkah aku mencintainya..? dan menjadikan keluarga kecil kami sakinah mawaddah warrohmah..??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna Anisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngidam
Mobil mereka akhirnya sudah sampai di halaman rumah besar Jaya Adi Pratama.
Al bergegas turun dan membukakan pintu mobil untuk istrinya. Dan langsung menggandengnya untuk masuk ke dalam.
Saat hendak naik tangga ke kamarnya. Ada Mama Ratih di ruang Tengah.
"Sayang... " Panggil Mama Ratih. Sontak Azizah dan Al berhenti dan menoleh ke arah suara tersebut.
"Iya Ma... " Jawab Al.
Mama pun berdiri menghampiri putra dan menantunya.
"Gimana Sayang. Apa kata Dokter..? " Tanya Mama sambil memegang tangan Azizah.
Al pun tersenyum.
"Alhamdulillah Azizah gak papa Ma. Dan Al punya surprise buat Mama. " Ucap Al sambil mengulurkan surat pemberitahuan tentang kehamilan Azizah.
Mama pun merasa heran dengan Al dan penasaran surprise apa yang di maksud Al. Kemudian Mama membukanya dan membacanya dengan perlahan.
Seketika netra Mama Ratih terbelalak saat menangkap kalimat Positif, yang menandakan bahwa menantunya sudah positif hamil.
"Alhamdulillah... Kamu hamil sayang. " Ucapan pertama Mama Ratih langsung memeluk menantunya yang berdiri di sampingnya. Ia terlihat mengusap punggung menantunya dengan lembut.
"Iya Ma. Sudah masuk usia 5 minggu. " Tutur Azizah.
"Alhamdulillah Ya Allah. Jaga baik-baik ya Sayang kandungan mu."
"Umi mu sudah kamu kasih tau Sayang.. ? " Sambung Mama Ratih.
"Belum Ma. Nanti biar aku telfon Umi. "
"Oh ya."
"Ma, Azizah aku ajak ke kamar ya. Biar istirahat soalnya kepalanya masih sedikit pusing. " Ucap Al.
"Iya Al. " Jawab Mama.
"Kamu istirahat sana Sayang. " Mengalihkan pandangannya pada Azizah.
Al dan Azizah pun naik ke atas.
___________
Al membuka pintu, Azizah pun mengekor di belakangnya.
Azizah merebahkan badannya di tempat tidur, sedang Al menaruh beberapa vitamin yang baru ia tebus, di nakas samping Azizah.
"Sayang, aku buatin susu untuk Bumil ini ya." Ucap Al sambil mengeluarkan kardus susu dari plastik belanjaannya.
"Em. Gak usah mas, nanti Azizah buat sendiri. " tolak Azizah dengan lembut,
"Gak papa Sayang. Aku yang buatin. Biar perut kamu ada isinya. " Tangannya mengelus perut Azizah.
"Tapi mas, "
"Aku bisa kok Sayang. Aku buatin ya. Kamu tunggu. " Ucapnya kembali sambil bergegas mengambil susunya dan membawanya turun ke dapur.
Azizah pun mengiyakannya.
Ceklek!
Suara pintu terbuka.Al terlihat kembali dengan membawa nampan isi segelas susu rasa Vanila dan 2 helai roti .
"Sayang, ayo bangun. " Ucap Al sambil menaruh nampan di atas nakas.
Azizah pun beranjak dari tidurnya dan memposisikan duduknya.
Al mengulurkan rotinya "Ini Sayang, kamu makan ini dulu ya, baru setelah itu kamu minum susunya. " Ucap Al dengan penuh perhatian.
"Makasih ya Mas. " jawab Azizah sambil menerima roti dari tangan Al.
"Iya Sayang. " Al tiba-tiba secara spontan mengecup kening istri tercintanya.
Azizah pun tersenyum dengan perlakuan Al. Membuatnya meras beruntung memiliki suami seperti Al.
Azizah memakan rotinya, lalu Al mengambilkan gelas isi susu tersebut.
"Sekarang minum ini. "
Azizah mengangguk dan menerimanya. Lalu menyeruputnya perlahan hingga tandas.
"Sudah mas, " sambil menaruh gelas itu di nakas sampingnya.
"Sudah mau maghrib Sayang. Aku ganti baju dulu ya. "
"Iya Mas. "
Al kemudian beranjak ke almarinya dan mengambil sehelai sarung dan baju kokoh nya. Kemudian membawanya ke kamar mandi untuk berganti dan mengambil wudhu'.
Saat Al keluar dari kamar mandi, Adzan Maghrib berkumandang.
Azizah pun turun dari tempat tidurnya, dan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu'
Selepas itu mereka terlihat sholat maghrib berjamaah.
________
Pagi itu sangat cerah, suasana sejuk dengan semilir angin dari arah balkon kamar, menerobos setiap sela-sela kamar Al.
Al terlihat duduk di tempat tidur dengan memegang sebuah buku.
Selalu ada keceriaan di wajah Al akhir-akhir ini. Semenjak kehamilan Azizah membuat hidupnya semakin indah.
Mereka sudah tidak sabar menantikan hadirnya sang malaikat kecil, suara tangis dan tawanya, yang selama ini mereka impikan. Sebentar lagi akan menjadi kenyataan.
Ceklek.!
Pintu kamar terbuka, dan terlihat Azizah , kemudian berjalan menghampiri Al.
"Mas, belum siap-siap juga. Sudah jam berapa ini.? " sambil menengok arlojinya.
"Iya Sayang, habis ini aku ganti baju dan siap-siap. " Tangan Al dengan nakal menarik pinggang Azizah dengan lembut, hingga membuat Azizah dan dirinya tanpa jarak. Ia melingkarkan tangannya di pinggang istrinya, yang saat ini sedang berdiri di hadapannya.
Wajahnya tepat di depan perut istrinya. Terlihat ia mengecup berkali-kali perut istrinya.
"Selamat pagi jagoan Papa...? " Ucapnya sambil mengelus perut Azizah.
"Baik-baik ya Sayang di sana, jangan nakal kasian Mama. " Sambungnya, kemudian Al mendongakkan wajahnya. Ia melihat senyum manis di wajah istri tercintanya.
Ia kemudian beranjak dan mengecup kening Azizah dalam pelukannya.
"Terima kasih Sayang. " Lirihnya pelan.
"Sudah ke berapa kali Mas berterima kasih, " Ucap Azizah sambil tersenyum.
"Mas sudah mengabari Umi..? " Sambung Azizah.
"Sudah dong Sayang. Weekend nanti kita kerumah Umi. " Jawab Al.
"Gimana Umi Mas, "
"Umi, bahagia dong Sayang. Makanya minggu depan, Umi nyuruh aku anterin kamu ke sana. Kita menginap di sana. Ok... "
"Iya Mas, Kalau gitu mas siap-siap sana. Terus sarapan. Nanti terlambat .. " Ucap Azizah sambil mendudukkan bokongnya di tempat tidur.
"Iya Sayang. " Al kembali melayangkan kecupannya di pucuk rambut istrinya.
_______
"Aku berangkat kerja dulu ya jagoan. " Ucap Al pada perut Azizah dan mengecupnya. "Jaga Mama ya. " Sambungnya sambil memandang istrinya.
"Siap Papa. " Jawab Azizah dengan senyum.
"Mas.. " Sambung Azizah memanggil Al pelan.
"Iya Sayang.. ada apa.? "
"Nanti kalau pulang, beliin buah Mangga yang asam ya. Kok mulai tadi aku pingin banget makan itu. "
"Buah mangga muda..? " Tanya Al,
"Iya Mas.. " Azizah sambil tersenyum kecil.
"Iya Sayang. Nanti aku bawakan ya. Apa lagi Sayang yang kamu mau.? "
"Gak Mas, itu saja. "
"Ok kalau gitu. "
Al pun mengecup kening Azizah, dan berpamitan untuk ke kantor. Azizah pun mencium punggung tangan suaminya.
"Assalamualaikum . "
"Waalaikum salam. "
Al terlihat melangkah keluar dan menaiki mobilnya. Sejurus kemudian mobilnya sudah hilang dalam pandangan Azizah.
Azizah pun kembali ke kamar. Akhir-akhir ini, waktunya hanya untuk istirahat. Mama Ratih tidak mengizinkan sedikit pun ia untuk beraktivitas, yang terlalu berat.
Ia merebahkan badannya di tempat tidur. Mengambil buku yang tadi terlihat di baca oleh Al. Rupanya buku itu adalah buku, tentang Ibu Hamil dan Baby.
Ia tersenyum saat memegang buku tersebut. Ternyata suaminya sangat penyayang. Dan mau berusaha apa pun demi menjaga dia dan Baby yang ada di perutnya. Ia lalu mengelus perutnya dengan lembut.
"Ya Allah, semoga Engkau selalu melindungi hamba dan kandungan hamba. Hingga tiba saatnya datang, dengan selamat. Semoga selalu dalam kasih sayangMu. Aamiin. "
____
semangat🥀
dukung terus karya saya ya kak
tunggu part selanjutnya🥰🥰🙏🙏