ANAK KEMBAR BUNDA

Seorang putra baru lahir dengan wajah tampan, dan menyerupai hidung sang mami. semua sangat bahagia, sekarang afifah menjadi kakak, tidak menjadi adik lagi, dan kebahagian ini beralih kepada fika dan dimas juga, mereka sedang di karuniai anak di dalam rahim fika, dalam usia 4 minggu.

"Apa kakak bisa melihat adik mami?"tanya afifah, dan di iyakan oleh sang mami, sedangkan dady hanya tersenyum bahagia karena anaknya bertambah lagi.

"Kakak juga ingin melihat adek bai. masa adik afifah aja yang boleh lihat adek, oh iya dady sama mami sudah beri nama buat adik gak ?"tanya abrian kepada kedua orang tuanya. dan sekarang fika datang bersama dengan suaminya.

"Wah, selamat ya bos, jagoannya bertambah lagi!"kata dimas, memberi ucapan selamat kepada bosnya itu.

"Hai kak, apa makanan putri dibawa?"tanya putri ke pada fika. "Ia dong sayang, duduk lah biar suamimu menyuapi kamu makan, sini adek nya biar aku yang gendong, tapi sudah kasih nama belum?"tanya fika lagi.

"Itulah, si kakak tadi nanya, apa sudah disiapkan belum namanya? tapi nunggu kumpul semua baru di kasih tau namanya siapa?"jawab dhanan. sang suami.

"Baiklah, siapa namanya dady?"kata si kakak abrian. "Namanya adalah? DANIEL EDVIN JAYA"ucapnya dengan lantang.

"Wah namanya sangat bagus. semua anak tuan sangat tampan dan cantik. nanti jika kami punya anak, anak pertama akan lahir cowo, tetapi kalau lahirnya cewe ya alhamdulillah. berarti belum rejeki untuk memiliki anak pertama cowo!"kata dimas, sambil memeluk istrinya.

"Kapan kalian bisa pulang?, biar ikut"tanya fika.

"Mungkin lusa kak, sebab dokter masih ingin memeriksa kesehatan DANIEL. setelah semua selesai baru di ijinkan pulang, "jawab putri.

"Mami!! kakak ijin sama mami untuk membawa dady pergi ke tempat perpustakaan, ada yang ingin kakak beli, boleh kan mi?"tanya afifah, kepada mami nya agar di ininkan pergi bersama sang dady ke perpustakaan untuk membeli buku yang ingin ia baca. walaupun masih SD tapi anak kecil ini sangat pandai dalam hal membaca buku.

"Baiklah, nanti ajak kakak sekalian, kakak abrian juga ingin membeli sesuatu katanya!"jawab sang dady.

Sekarang sudah jam istirahat, putri tertidur karena lelah, sebab baru melahirkan beberapa jam lalu. sekarang anak yang baru lahir itu sekarang tidur di bok baby berwarna biru itu. sedangkan sang mami tidur di ranjang pasien yang VVIP, khusus buat pasien keluarga rumah sakit itu saja, jadi hanya ada dua kamar yang VVIP saja.

"Dimas, tolong jaga disini sebantar, dan suruh istrimu istrahad bersama istriku, dan jika ada yang mencurigakan segera kabari aku."katanya sebelum pergi keluar u tuk membeli perlengkapan anak anaknya.

"Baik bos, semua akan beres, silahkan tuan pergi bersama si kembar, nanti aku hubungi jika nyonya mencari anda tuan.!!"kata dimas, sambil mengikuti kepergian bos dan anaknya.

"Dady!! apa oma sama oppa sudah meninggal, lalu wanita yang datang waktu itu, apa itu aunty kami juga, kenapa tidak pernah terlihat, rumahnya dimana, tinggal sama siapa aunty, nanti jika di jahati orang bagaimana."bertubi tubi afifah mengajukan pertanyaan kepada sang dady.

"Sayang, nanti setelah kalian dewasa, pasti akan tau cerita hidup dady di masa dady kecil hingga dewasa, tetapi sekarang belum saatnya kalian tau tentang kisah kehidupan dady. "kata sang dady, dengan memberikan alasannya kepada sang anak anak.

"Baik lah dady, yang penting dady tidak menyakiti mami lagi!"sambung sang kakak abrian. Tidak terasa karena mereka selalu mengobrol, akhirnya sampai lah di perpustakaan untuk membeli buku yang kak afifah mau beli. setelah bukunya dapat mereka langsung membanyar, dan sekarang menuju ke tujuan sang kakak, entah apa yang ingin dia beli di mol.

"Sayang, kok kesini, emangnya mau belanja apa? hemmm"tanya sang dady.

"Kakak mau beli barang yang ingin di rakit, sebab mau di bawa ke sekolah, bu guru mengatakan untuk membeli lego di setiap anak. nanti kalau sudah terkulul akan di sumbangkan ke panti asuhan, lupa dady nama nya tadi.!"ucap abrian kepada sang dady.

"Maksudku beramal!"tanya dady dhanan.

..

🕊🕊🕊🕊