NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:16.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Aku

Alsa kembali duduk di meja Gerald dan teman-temannya. Tetapi rasa kesalnya datang ketika Digo sudah tidak terlihat lagi.

"Digo mana?" pertanyaan Alsa membuat Gerald menghela napas panjang.

Sementara Icha dan Abim tampak menahan senyum.

"Pulang sayang, dia ada janji sama pacarnya," alibi Gerald. Dan dijawab Alsa dengan anggukan kepalanya.

Tidak lama Leona datang menghampiri mereka. Kedatangan Leona membuat mereka yang berada di sana terdiam. Hanya Icha yang tampak tersenyum, Icha belum tahu siapa gadis di depannya ini. Yang tanpa sadar membuat raut wajah Alsa berubah.

"Boleh gabung kan?" tanya Leona dan diangguki oleh Icha.

"Boleh kok, gabung aja," suruh Icha yang langsung mendapat sikutan tangan dari Abim.

"Apa sih by?" tanya Icha dengan nada lirih.

Leona tersenyum ke arah Alsa. "Gimana kabar lo Al?"

Alsa menoleh, lalu mengangguk pelan. "Baik," jawabnya singkat.

Leona melirik ke arah Gerald yang tampak biasa. Dia tahu bukan hanya Alsa saja yang tidak menerimanya, tetapi suami Alsa juga sama.

"Lo Gerald kan?" tanya Leona untuk mencairkan suasana. Dia sendiri sebenarnya merasa tidak enak hati. Tetapi Leona harus tetap berusaha untuk bisa mengambil hati Alsa, agar Alsa bisa menermia kehadirannya, sama seperti dirinya yang sudah menerima adanya Alsa.

Gerald mengangguk tanpa menjawab.

"Di sini ternyata," ucap seseorang yang baru saja menghampiri Leona.

Semua yang berada di sana menoleh ke asal suara. Tidak terkecuali Alsa yang tampak terkejut kembali bertemu dengan cowok yang menurutnya itu gila.

"Duduk Ka," suruh Leona lembut. Tetapi Aska tidak menjawab. Dia lebih memilih untuk langsung duduk. Tanpa sadar akan adanya gadis yang membuatnya penasaran di tempat itu.

Aska mulai menatap ke sekelilingnya. Sampai dia baru tersadar jika berada di meja yang sedari tadi dia perhatikan. Apa lagi ada gadis yang membuatnya langsung berubah mood. Sejak datang Aska terus mengamati Alsa di pojokan ruangan. Dia tidak ikut bergabung bersama dengan Leona dan orang tuanya.

"Fix kita jodoh," ucap Aska tanpa peduli dengan perasaan Leona.

Semua yang berada di tempat itu menatap Aska bingung, hanya Alsa yang menahan sabar menghadapi cowok di depannya ini.

"By, kamu selingkuh?" tuduh Abim yang langsung mendapat gelengan kepala dari Icha.

Abim mengira jika yang Asak katakan ditujukan untuk Icha.

"Kamu kenal dia?" tanya Leona dan dijawab Aska dengan anggukan kepala.

Sementara Alsa menggeleng seraya membuang arah pandangannya. Dan Gerald, jelas dia masih bersikap tenang menunggu apa yang akan cowok tengil itu katakan.

"Dimana?" tanya Leona penasaran.

Aska tampak berpikir. "Di halte untuk yang pertama kalinya, di depan cafe yang kedua kalinya, dan ketiga kalinya tadi di depan kamar mandi," jelas Aska begitu detail.

Leona menghela napas gusar, tentang Alsa yang baru bertemu saja Aska begitu ingat, tetapi tentang dirinya Aska selalu bersikap seakan masa bodoh.

"Dan sekarang kita kembali dipertemukan, bukankah itu takdir?" tanya Aska tanpa peduli orang-orang di sekitarnya.

Mendengar celotehan Aska membuat telinga Gerald sedikit meradang. Rahangnya mengeras setiap kali Aska mengatakan 'jodoh'. Tetapi sikapnya tetap tenang, berbeda jika Digo yang mengatakan itu, Gerald pasti sudah melayangkan sebuah pukulan.

Seringai terlihat jelas di bibirnya. Lalu menoleh ke arah Aska yang sedang menatap Alsa tanpa berkedip.

"Yang lo maksud itu Alsa?" pertanyaan Gerald membuat Alsa menoleh sekilas ke arahnya, lalu mengangguk dan kembali menatap Alsa secara terang-terangan.

"Wait! nama dia Alsa?" tanya Aska dan diangguki oleh Gerald.

Aska tersenyum lebar. Jemarinya merapihkan rambut hitamnya yang lebat, sangat terlihat mempesona, tetapi bawaan Aska yang membuat pesona itu tidak begitu terlihat di mata gadis-gadis. Hanya Leona seorang yang begitu mencintai Aska. Dan Icha yang kini melongo, baru menyadari jika cowok di depannya ini tidak kalah tampan.

"Omg," lirih Icha.

"Aska dan Alsa, ini suatu kebetulan atau memang sudah Tuhan rencanakan?" Aska semakin menatap Alsa ingin.

"Gue semakin percaya kalau pertemuan kita waktu itu awal dari hidup kita." Aska semakin merasa percaya diri. Sampai akhirnya Leona beranjak sudah tidak tahan lagi mendengar apa yang Aska katakan.

Jika menyangkut Aska, Leona ialah gadis bodoh yang dibutakan oleh cinta.

"Eh..mau kemana?" panggil Icha.

"Belum jug kenalan, udah pergi aja," gumam Icha kesal.

Sementara Alsa sudah tidak sabar menghadapi cowok gila di depannya. Dia menatap Aska kesal.

"Udah?" tanya Alsa membuat Aska menggeleng.

"Gue-"

"Dia istri gue bro," potong gerald tenang.

Duar

Aska terdiam beberapa saat. Menatap Alsa dan Gerald secara bergantian. Sebelum tawanya pecah mendengar ucapan Gerald yang dia anggap lelucon.

"Ngelawak nih pada!" ucap Aska masih dengan tawanya.

Alsa menggeleng. "Gue samperin Leona bentar," pamit Alsa berlalu pergi.

Mau bagaimanapun Alsa merasa tidak enak hati dengan Leona. Alsa tahu jika ada hubungan di antara Leona dan Aska, dari cara Leona menatap Aska saja sudah terlihat berbeda.

"Alsa, tunggu!" teriak Icha beranjak mengikuti Alsa.

Alsa menghampiri Leona yang sedang berdiri di pinggiran restoran hotel. Tatapannya lurus ke depan.

"Gue nggak sengaja ketemu dia," ucap Alsa membuat Leona menoleh.

Terlihat Leona tersenyum dengan anggukan kecil. "Nggak papa Al," jawab Leona.

"Lo tahu gue udah punya suami," ucap Alsa lalu berniat untuk pergi. Tetapi langkah Alsa terhenti kala melihat Mami Eva yang sudah berada di depannya. Menatap Alsa seoalah-olah ada yang salah dengan diri Alsa.

Alsa kembali melanjutkan langkahnya. Tanpa berniat untuk menyapa apa lagi mengobrol. Mami Eva juga diam seribu bahasa.

"Sayang, are you okay?" tanya Mami Eva kepada Leona.

Dan ucapan itu masih terdengar oleh Alsa yang belum pergi begitu jauh. Ada rasa sakit pada hatinya. Alsa tidak pernah diperhatikan seperti itu oleh Maminya. Bahkan tatapan tajam Mami Eva tadi membuat Alsa semakin yakin, jika tidak ada rasa sayang seorang ibu kepada anaknya dari Mami Eva untuk dirinya.

"Lo baik-baik aja Al," lirihnya kembali melanjutkan langkahnya.

Alsa kembali dikejutkan dengan tarika tangan seseorang. Tetapi melihat siapa yang menarik tangannya membuat Alsa tersenyum, hanya saja senyun itu terlihat palsu.

"Lo baik-baik aja Al." Icha memeluk Alsa untuk menenangkan.

Alsa mengangguk. "Udah biasa gue diabaikan Cha, gue udah nggak sedih lagi," jawab Alsa seraya melepaskan pelukan mereka.

Icha menatap Alsa sendu. Lalu mengangguk dengan senyum. "Alsa yang gue kenal kan kuat, ayo ke Bunda," ajak Icha dan diangguki oleh Alsa.

Sebelum benar-benar pergi. Alsa sempat menoleh ke arah Leona dan Maminya yang kini sedang berpelukan.

Pesta telah usai. Semua tamu satu persatu telah pulang. Gerald sedang menemani Ayah Hendy untuk bertemu dengan salah satu rekan bisnis mereka. Sementara Alsa sudah pulang terlebih dahulu bersama dengan Bunda Nimas tadi.

"Kia lo lagi apa?" gumamnya seraya mengambil ponselnya.

Beberapa kali Alsa mencoba untuk menghubungi Kia, tetapi tidak ada jawaban sama sekali, Alsa merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit di kamarnya.

Tidak lama ponselnya kembali berdering. Terdapat pesan masuk yang ternyata dari Kiana. Bibirnya tertarik ke atas kala membaca pesan singkat yang Kia kirimkan.

Kialove

Gue udah tidur, tadi bantuin nenek bikin bakpia, kapan-kapan lo harus coba Al

Alsa tersenyum seraya menggeleng. Lalu membalas pesan singkat kepada Kia.

AlsaBel

Pasti, baik-baik ye..kabari gue selalu

Setelah mengetik pesan kepada Kia, Alsa memutuskan untuk pergi ke dunia mimpi, sudah cukup lelah hari ini dia rasa. Gerald juga sudah memberitahunya akan pulang telat nanti.

Di tempat lain. Gerald sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ayah Hendy pulang bersama supirnya, sementara mobil Gerald kini melesat menuju sebuah klub malam di kotanya. Tadi Abim memberitahunya jika Verrel sedang mabuk berat sampai tidak bisa berjalan.

Mobil milik Gerald berhenti tepat di depan klub malam tersebut. "Sial," umpat Gerald.

Pasalnya Gerald memang belum pernah ke tempat yang bisa dikatakan haram tersebut. Berada di luar negeri tidak membuat Gerald berkunjung ke tempat yang biasanya dikunjungi anak muda itu.

Langkahnya pelan masuk ke dalam. Suara musik keras yang di putar oleh seorang DJ dengan baju kurang bahan memekik telinga Gerald. Kedatangan Gerald memang menjadi pusat perhatian pengunjung klub tersebut. Wajah tampan dengan perawakan tinggi membuat beberapa gadis remaja senyum-senyum melihat Gerald.

Bahkan ada yang dengan sengaja ingin menarik perhatian Gerald, tetapi sekali melihat tatapan tajam mata Gerald membuat gadis tersebut mundur.

"Rald..!" teriak Abim di salah satu sudut sofa.

Gerald melangkah maju. Melihat keadaan Verrel yang sudah tidak bisa berdiri.

"Ini yang dia bilang sibuk tadi, huh," cibir Gerald melihat Verrel terkapar di sofa.

"Dari tadi ni anak mau diculik cewek cabe, makanya gue minta tolong lo," jelas Abim merasa kewalahan jika mengantat Verrel pulang sendiri.

"Angkat!" suruh Gerald membuat mata Abim melotot.

"Gu-"

"Ayo kita angkat!" potong Gerald tidak ingin berlama di tempat seperti itu.

Keduanya memapah Verrel untuk membawanya keluar.

"Dia minum?" tanya Gerald melirik ke arah Verrel sekilas.

"Gue juga kaget dia minum," jawab Abim menggeleng.

"Dia punya masalah apa sih?" tanya Abim membuat Gerald menghela napas.

Verrel memang tidak begitu banyak bicara. Hampir sama seperti Gerald, sedari dulu juga Verrel tidak begitu terbuka tentang kisah hidupnya, tetapi bukan berati Gerald dan Abim sama sekali tidak tahu bagaimana kehidupan Verrel.

Verrek ialah korban dari keluarga broken home, kedua orang tuanya berpisah sejak dia duduk di bangku SMP.

Pagi harinya Alsa terbangun dengan ditemani tubuh tegap Gerald yang sedang memeluknya dari belakang. Kepalanya setengah menoleh, terlihat wajah tampan Gerald dengan mata yang masih terpejam.

Alsa membalikan tubuhnya. Tersenyum dengan tangannya mengelus perutnya.

Anak kita Batin Alsa tersenyum bahagia.

Masih setengah percaya jika dirinya dan Gerald sebentar lagi akan menjadi orang tua. Dan Alsa bahagia ketika yang menjadi calon Ayah anaknya ialah pria yang sangat dicintainya.

Tangannya terangkat untuk mengelus rambut Gerald. Lalu mengecupnya di bagian kening Gerald.

Cup

Setelahnya Alsa berusaha untuk terlepas dari pelukan Gerald.

Setelah selesai mandi, Alsa berniat untuk langsung menyiapkan sarapan untuk Gerald, tetapi lagi-lagi dirinya dibuat terkejut dengan kedatangan Mami Eva.

Bunda Nimas menoleh. Lalu menghampiri Alsa yang sedang terdiam di tempatnya.

"Sayang...Mami kamu mau bicara berdua," ucap Binda Nimas.

Bunda Nimas mengira jika besannya itu datang untuk kembali meminta maaf dengan Alsa.

Alsa mengangguk. "Baik Bund," jawab Alsa membuat Bunda Nimas tersenyum.

Di sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Alsa kini sedang duduk bersama dengan Maminya. Mami kandungnya yang terasa seperti Mami tiri untuknya.

"Mami cuma minta kamu jangan membuat pikiran untuk Leona, dia sakit Al," ucap Mami Eva.

Alsa terdiam, mendengar apa yang akan Maminya kembali katakan.

"Karena kamu, tadi malam Leona nangis semalaman, kalian saudara tidak seharusnya saling menyakiti," lanjutnya lagi.

Bibir Alsa setengah tertarik ke atas. Merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh Maminya barusan.

"Udah gede masih nangis," ucap Alsa membuat Maki Eva menatap tajam Alsa.

"Alsa jaga bicaramu, kamu tidak tahu bagaimana menderitanya Leona!" sentak Mami Eva.

Wajahnya masih tenang, tetapi hatinya sudah merasa bergemuruh dengan hebat.

"Emang Al nggak menderita?" Alsa mengepalkan tangannya kuat.

Maminya hanya peduli dengan Leona. Tanpa tahu bagaimana menderitanya Alsa sejak kecil dulu. Bahkan Alsa pernah di bully karena berita tentang Maminya dulu.

"Tapi dia beda...Leona sak-"

"Aku harus sakit dulu ya biar Mami peduli?" pertanyaan Alsa membuat Mami Eva bungkam.

"Mungkin raga aku baik-baik aja, tapi hati aku enggak Mi." Alsa menunjuk dadanya yang terasa sesak.

Buliran air matanya mulai keluar, dia usap dengan kasar. Lalu kembali tersenyum.

"Aku bukan penyebab Leona menangis, tanyakan dulu sebelum menuduh." Alsa mulai bangkit dari duduknya.

Jika Maminya pagi ini datang untuk membicarakan kesedihan Leona tadi malam. Maka Alsa akan pergi, bahkan Maminya melupakan kesalahan ketika di rumah sakit waktu itu. Atau mungkin apa yang terjadi dengan Leona, Mami Eva anggap kesalahan Alsa. Sungguh miria jika memang begitu. Alsa yang tidak tahu apa-apa selalu di salahkan.

Langkah Alsa kembali berhenti. Napasnya memberat dengan tangannya yang masih mengepal. "Jangan pernah datang kalau hanya untuk memberi luka, aku tidak jauh berbeda dari Leona. Sama-sama mempunyai hati." Alsa kembali melangkahkan kakinya pergi.

Maminya memang tidak perna menyayanginya. Atau mungkin kehadiran Alsa dulu tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya.

"Lo kuat Al, kuat." Alsa berjalan di tepi jalanan. Rasa sesak di dadanya semakin bertambah setiap kali Maminya datang, bukan untuk dirinya, tetapi untuk saudara tirinya.

"Mami nggak akan pernah datang untuk lo Al," lirihnya.

"Maafin Mami nak, mami takut kehilangan kalian," ucap Mami Eva melihat kepergian Alsa.

Ssstttttt.... Sebuah mobil yang cukup Alsa kenali berhenti tepat di sebelahnya. Alsa menoleh, Air matanya semakin deras saat melihat orang tersebut keluar dari mobilnya. Dirinya benar-benar hancur untuk saat ini. Maminya tidak pernah menyayanginya, Alsa tidak pernah diharapkan.

Tanpa menunggu lama. Alsa ditarik masuk ke dalam dekapannya. Meluapkan segela kesedihan yang ada di dalam hatinya.

"Ada aku," ucap Gerald memeluk erat Alsa.

1
Nouna Chaca
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
qilaaazxxx
bahkan lebih dari itu!!luka yg dirasain alsa!!!
qilaaazxxx
demi apaa!!!university of oxford dongg😭😭
Nouna Chaca
/Smile//Smile//Smile//Smile/
Nouna Chaca
/Awkward//Awkward//Awkward/ aku yg malu
Lenni Namora
Luar biasa
Qamaa
gak ada lanjutannya damarrel kak
MPit Mpit MPit
bagussss ih ceritanya akuh cuma punya 1 vote syudah akuh layangkan padamu Thor...
MPit Mpit MPit
akuh akan bilang sama author..thorr titip 1 cowok kaya Gerald untuk anak akuh..hihihihi
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
novi 99
Leona sama seperti maminya ..

gak da tali pernikahan sudah punya anak ..

yang penting happy ending .

semoga Verrel sama Viko gak ada dendam dengan keluarga Alsa saat mereka bebas dari penjara nantinya
novi 99
astaga Gerald .../Facepalm/...
ajak aja Alsa untuk rencana tambah adik untuk El.



mami Eva sudah nyakitin batin Alsa masih juga nampar Alsa dua kali .
salah mam Eva sendiri , pas kembali datang malah nyakitin Alsa lebih dalam .
walaupun alasan apapun gak boleh dong gitu
novi 99
banyak yang suka sama Alsa.

mungkin aska , masih gak bisa move on
Anonymous
keren
novi 99
Gerald teledor , mana pengawal yang biasa jagain Alsa , sudah tau Verrel pasti datang kan sidang cerai.
novi 99
sweet banget mereka ...
cuma maminya aja yang durjana ...


vereel balik , musuh dalam selimut ..
novi 99
fix ini Gerald yang ngidam ....bener kata abim ..

gak usah alibi Gerald... bilang aja lagi Gemes/Facepalm/
Hana keun💜
Lumayan
Tamariska Almendi
seru sihhhh tapi kadang bikin kesel juga soal nya ada aja yg suka sama gerald atau alsa tapi ini seruuuu ,bikin season 3 nya ya buat abim sama icha
Tamariska Almendi
thor bikin season 3 kek Abim sama icha nikahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!