Ardian Pramana seorang pria tampan yang arogan sombong yang hobinya balapan liar dan suka mempermainkan wanita hingga membuat kakeknya resah karena dia adalah cucu tunggalnya hingga ia ingin mencari jodoh untuk sang cucunya,
karena pringai sang cucu seperti itu maka ia meminta tolong sahabatnya yg kebetulan memiliki pondok pesantren An Nur dan berharap agar salah satu santriwati berkenan agar menjadi istri sang cucu.
Apakah ada dari mereka yang bersedia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur Bersama
Setelah kepergian Anisah, Ardiyan terdiam sesaat, dan tak lama kemudian ia pun bangkit dari duduknya dan kemudian mematikan televisinya, lalu ia pun melangkah menuju kamarnya. setelah membersihkan dirinya, ia langsung menuju ranjangnya dan kemudian ia membaringkan tubuhnya, namun tiba-tiba ia bangkit kembali, dan langsung terduduk.
"Eh bukankah Anisah sudah mengizinkan ku untuk tidur bersama dengannya?, Ah sebaiknya aku ke kamar Anisah, walaupun belum bisa di apa-apakan yang penting Tidur bersama"_batin Ardyan yang kemudian ia pun turun dari ranjangnya
Dan setelah itu Ardiyan melangkahkan kakinya menuju kamar Anisah. Sesampainya di depan kamarnya, ia pun langsung membuka pintu kamar Anisah, dan nampaklah Anisah yang sudah tertidur pulas, Ardiyan pun menghampiri ranjang Anisah, tuk sesaat ia tertegun kala memandang Istrinya.
"Cantik.. sedang tidur pun kamu sangat cantik.. aku bersyukur karena memiliki mu dan hanya aku yang menikmati kecantikan mu" _batin Ardiyan lalu mengecup kening Anisah.
Setelah mengecup kening Anisah, Ardiyan pun membaringkan tubuhnya di samping Anisah, lalu ia pun memejamkan matanya sambil memeluk Anisah. Tak berapa lama ia pun ikut terhanyut dalam mimpi indahnya.
_____
04:55
Anisah terbangun dari tidurnya dan ia merasakan sesuatu yang berat pada bagian perutnya saat dia melihat, ternyata tangan Ardiyan melingkar di sana, ia langsung melihat kesamping kanannya, dan terlihatlah wajah polos Ardiyan yang sedang tertidur pulas, Anisah pun tersenyum, sambil mengelus-elus wajah suaminya.
"Hubby?" panggil Anisah lembut, dengan tangannya yang masih mengelus pipi sang suami.
"Hmmm? " jawab Ardiyan dengan mata masih tertutup.
"Hubby bangunlah"
"Hmm... masih gelap Nisah, " jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur dan mata masih tertutup.
"Tapi ini sudah waktunya sholat subuh, Ayolah bangun hubby!" kata Anisah dan kini memencet hidung mancung Ardiyan lembut,
Karena merasa dijahili, Ardiyan menarik pinggang Anisah hingga posisi mereka saling berpelukan dan ia pun langsung menciumi pipi Anisah dengan gemasnya.
"Iikh hubby!! Bukannya bangun nanti telat subuh nya loh !" protes Anisah sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Ardiyan.
"Iya iya aku bangun sekarang" Bales Ardiyan sembari ia mencium kening Anisah, lalu ia bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu.
Setelah kepergian Ardiyan Anisah membersihkan tempat tidurnya karena dia lagi berhalangan ia pun keluar berniat memasak
Sesampainya di dapur ternyata di sana sudah ada Bu Asih yang lagi siap-siap untuk memasak.
"Assalamu'alaikum Bi Asih.. mau masak apa hari ini bi?" Sapa nya pada bi Asih.
"Wa'alaikum salam neng Nisah.. ini bibi mau masak nasi goreng dan semur ayam neng" bales bi Asih
"Oh ya udah Nisah bantu ya bi"
"Iya neng silahkan" ucap bi Asih karena bila di larang pun Anisah melakukan keinginannya.
Setelah memasak Anisah pun menatanya di meja makan setelah selesai ia kembali ke kamarnya dan melihat Ardiyan sedang mengikat dasi ke kerah kemejanya, Anisah pun mendekati dan mengambil Alih untuk menyimpulkan dasi tersebut.
"Sini Nisa bantu ya" ucapnya dan mengambil Alih serta menyimpulkan dasinya tersebut. Ardiyan hanya tersenyum setelah di lihat istrinya selesai ia pun mengecup kening istrinya.
"Terimakasih zaujati (istriku)" membuat Anisah tersipu malu.
"Afwan zauji" balasnya.
"Apa tuh artinya?"
"Artinya sama-sama suamiku"jawabnya membuat Ardiyan senang.
"Ya sudah Anisah mandi dulu ya biar kita sarapan bersama" ucapnya
"Ya sudah sana apa mau ku mandikan?" Godanya sambil mengedipkan matanya. membuat Anisah kaget karena suaminya mulai berani menggodanya
"Tidak! tidak!.. Nisah bisa sendiri" ucapnya dan langsung berlari ke kamar mandi dan menguncinya. Melihat tingkah lucu istri kecilnya Ardiyan pun tertawa geli.
"Hahaha menggemaskan sekali si dia" ucapnya lalu melangkah keluar kamar menuju ruang keluarga, ia pun duduk di sofa sambil menunggu istrinya bersiap ia pun membaca koran yang ada di meja.
Tak lama Anisah datang
"Ayo hubby kita sarapan" ucapnya lembut dan menarik tangan suaminya.
"Ayo sayang" Balesnya senang karena istri kecilnya mulai tak canggung lagi padanya.
_____
Ku tunggu vote, like dan komentarnya ya sebagai Penyemangatnya Author loh guys 😉
Jadi jangan lupa ya guys 🙏😊