Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Magic Sees The Past dan kemampuan yang sangat mengerikan!
Sementara itu di Kota Vealdera tepatnya di istana Alon dan di sebuah ruangan yang di sekitarnya terdapat berbagai macam tumbuhan tumbuhan pengobatan.
Tumbuhan obat obatan itu tampak tersimpan di dalam wadah dan di susun dengan rapi, cahaya lampu crystal di ruangan ini memantulkan siluet putih di lantai.
Di ruangan ini tampak terdapat beberapa iblis, Gamigin, Mamon, dan Raja Balve. Ketiga iblis itu tampak seperti sedang menunggu iblis lainnya.
Di tengah tengah ruangan ini terdapat kerangka kerangka dari para anggota sekte The Dark Demon yang terbaring rapi di batu batu altar tengah tengah ruangan.
"Hmmm, sebenarnya aku sedikit bingung dengan apa yang di sampaikan Tuan Tua Arash dan Tuan Tua Arizh, mereka mengatakan hanya berburu monster saja di hutan larangan, namun aku melihat penampilan mereka sangat kotor dan terlihat sangat kelelahan.
Bagaimana mungkin hanya berburu monster saja dengan kekuatan sihir setinggi mereka bisa sampai kewalahan seperti itu, belum lagi mereka berdua juga membawa Morgan Tuan Muda dari keluarga Gama." Ucap Raja Balve dengan suara penuh wibawa.
"Memang sepertinya ada yang di sembunyikan oleh Tuan Tua Arash dan Tuan Tua Arizh, namun kita semua tidak mungkin memaksa mereka untuk berbicara lebih. Bagaimana pun juga kedua tuan tua itu adalah Mantan pelatih prajurit elite, mereka sudah sangat berjasa." Sahut Mamon.
Raja Balve hanya mengangguk lirih mendengar hal itu, ia kemudian menatap Gamigin.
"Gamigin, kamu berasal dari Pulau Nazareth kamu juga pernah bertemu dengan Nyonya Alice dan sempat bertarung dengan para anggota Sekte The Dark Demon, menurutmu apakah teror yang beberapa hari ini di alami pihak istana ada keterlibatan dengan Sekte The Dark Demon?" Tanya Raja Balve kepada Gamigin.
Gamigin termenung sebentar, beberapa hari ini memang istana Alon mengalami beberapa teror ya walaupun teror tersebut tidak sampai memakan nyawa, namun teror itu berhasil menyimpan ketakutan di hati setiap penghuni istana.
Beberapa kali muncul ular ular kecil yang sangat beracun di halaman bahkan sempat ada yang masuk ke dalam istana, namun masih bisa di atasi oleh sihir yang di miliki para prajurit elite istana.
ular ular itu sempat mematuk beberapa punggawa penting istana. Namun karena kehebatan tabib para istana Alon, mereka mampu membuat penawar racun ular itu dengan sangat cepat.
Walaupun sudah ada penawarnya namun efek dari patukan ular itu tidak main main, para punggawa istana yang di patuk ular ular itu tidak sadarkan diri selama tiga hari penuh, ketika bangun badan mereka terasa sangat lemas, dan energi sihir mereka terkikis secara perlahan lahan.
Gamigin menggelengkan kepalanya secara perlahan, "setahuku, Sekte The Dark Demon tidak memiliki anggota yang ahli dalam bidang racun, mereka semua adalah kebanyakan para penyihir dengan energi sihir kegelapan pemberian dari Dewa Ashura. Atau kemungkinan ada anggota baru dari Sekte The Dark Demon yang sangat ahli dalam Bidang Racun."
Tek!
Tek!
Tek!
Tidak lama kemudian suara langkah kaki terdengar di luar ruangan.
Krieeeett!!!
Pintu terbuka lebar, menunjukan Pangeran Close dan seorang tabib istana yang sangat sepuh hingga jenggotnya hampir menyentuh lantai.
Baik Pangeran Close dan Tabib istana itu berjalan memasuki ruangan, mereka berdua membungkuk sesaat kepada Raja Balve sebagai penghormatan.
Raja Balve menganggukan kepalanya tanda menerima penghormatan itu, dia kemudian berucap kepada tabib istana, "tuan Tua Pasla silahkan lakukan tugas anda." Ucap Raja Balve dengan ramah.
Tabib sepuh itu menganggukan kepalanya kemudian berjalan menuju ke salah satu mayat dari anggota Sekte The Dark Demon, yang di dekati oleh Tabib itu adalah kerangka yang tidak memiliki tanduk, jelas itu adalah manusia bukan iblis.
Tabib itu berjalan sedikit membungkuk, Tatapan matanya sayu dan sipit, memiliki ciri khas janggutnya putih panjang yang hampir menyentuh lantai, dia bernama Tuan Tua Pasla.
Tuan Tua Pasla merupakan tabib paling sepuh di istana Alon, dia memiliki sihir yang sangat unik dan hanya di miliki oleh dirinya.
Nama sihir itu adalah Magic Sees The Past.
Sebuah sihir unik yang mampu melihat masa lalu melalui penglihatan yang di lihat oleh orang lain, namun resiko dari sihir ini adalah membutuhkan banyak sekali energi sihir, karena mengintip masa lalu adalah hal yang sangat berbahaya yang bisa membuat sang pencipta marah, namun mereka tidak punya pilihan lain.
Oleh Karena itu di tempat ini berkumpul dua komandan, satu Pangeran bahkan satu raja demi bisa menggunakan sihir itu.
"Apa kalian sudah siap?" Tanya Tuan Tua Pasla kepada semuanya.
Semua iblis yang berada di belakang menganggukan kepalanya secara perlahan.
Satu persatu dari mereka mulai membentuk barisan berderet, paling depan adalah Tuan Tua Pasla, kedua Raja Balve, Pangeran Close, kemudian Komandan Gamigin dan Komandan Mamon.
Tangan Tuan Tua Pasla menyentuh dahi dari kerangka itu, kemudian dengan suara lirih Tuan Tua Pasla membaca mantra dari magic Sees The Past.
Seketika itu juga apa yang di lihat oleh Tuan Tua Pasla berubah menjadi apa yang di lihat oleh Kerangka manusia ini ketika ia menjelang akhirnya hayatnya.
Pemandangan pertama yang di lihat tuan Tua Pasla adalah para anggota Sekte The Dark Demon yang berjalan di hutan Larangan.
Tuan Tua Pasla masih diam dan mengamati.
Tampak Sihir ini menyedot energi sihir dengan sangat cepat, hingga membuat Keempat iblis di belakang Tuan Tua Pasla berkeringat sebesar biji jagung.
"Sialan! Aku sama sekali tidak menyangka secepat ini sihir yang di sedot oleh Magic Sees The Past!" Ucap Mamon dalam hatinya sembari meringis menahan sakit.
Kembali ke penglihatan Tuan Tua Pasla, kelompok Dari Sekte The Dark Demon masih berjalan di tengah tengah hutan Larangan dan membicarakan tentang peninggalan Tuan Syaiton (Cincin Nimala), Batu Menhir dan Dongeon pelatihan yang di buat Tuan Drako sang leluhur Ras Naga.
Tuan Tua Pasla amat terkejut mendengar hal yang di bicarakan oleh kelompok ini, dia sama sekali tidak menyangka di hutan larangan menyimpan Batu Menhir yang merupakan Alat Teleportasi menuju pulau yang sangat terpencil, di mana di pulau itu terdapat Gunung Blaze, Cincin Nirmala, dan Dongeon Pelatihan.
Tuan Tua Pasla terus menyimak melalui penglihatan dan pendengaran dari manusia ini, kini dia mengetahui semuanya tentang Batu Menhir, Cincin Nirmala dan Dongeon Pelatihan, entah dari mana Sekte The Dark Mengetahui tentang itu semua.
Hingga akhirnya kelompok Sekte The Dark Demon tiba di tengah tengah hutan Larangan yang sangat lebat dan seolah tidak pernah di jamah oleh iblis lain saking lebatnya.
Di tengah tengah hutan ini terdapat Batu Menhir yang menjulang ke atas, Mata Tuan Tua Pasla langsung melebar dengan ekspresi tidak percaya, bukan karena batu menhir itu namun sosok yang duduk di atas batu menhir.
Sosok itu tersenyum miring, tatapannya secara jelas mengarah ke arahnya. Ya sosok itu menatap balik Tuan Tua Pasla, dia mengintip masa depan melalui masa lalu, benar benar kemampuan yang sangat mengerikan!