NovelToon NovelToon
Jagoan Di Tanah Sunda

Jagoan Di Tanah Sunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Ahli Bela Diri Kuno / Epik Petualangan / Balas Dendam
Popularitas:333
Nilai: 5
Nama Author: Panel Bola

Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Darman dan lebih di kenal dengan nama si rawing, dia adalah anak dari seorang jawara silat, tapi sayang bapaknya meninggal akibat serangan kelompok perampok yang datang ke desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panel Bola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

.........

Amarah si Gempar makin memuncak, dia ingin membalas pukulan yang dia terima.

"Bajingan."

Si Gempar kembali menyerang ke arah Si Rawing dengan kekuatan penuhnya.

Sebelum si Gempar sampai, Si Rawing sudah bergerak terlebih dahulu, gerakannya sangat cepat, jari-jari si rawing di rapatkan lalu menusuk beberapa kali kebagian dadanya di Gempar.

"ahh."

Si Gempar terlempar sekitar lima langkah, dari mulutnya keluar darah, lalu terjatuh ketanah, dia melihat ke arah Si Rawing setelah itu tak sadarkan diri.

Ki Jaka dan yang lainnya melotot saat melihat si Gempar terjatuh dan tak sadarkan diri, apa yang di khawatirkan oleh Ki Jaka menjadi kenyataan.

"Kalian semua bawa dia. seharusnya juga yang datang itu si Bewok bukan anaknya, jangan salahkan aku kalau kejadian jadi seperti ini. Sekarang beritahu si Bewok, kalau memang dia punya nyali, jangan menyuruh orang lain untuk datang kesini, hadapi aku Si Rawing anaknya Wira Karta secara langsung. Ayo cepat pergi dari sini dan bawa dia juga sebelum aku berubah pikiran."

Ki Jaka dan yang lainnya tidak ada yang berani berbicara, mereka ketakutan dengan kemampuan ilmu silat yang di miliki oleh Si Rawing, dengan patuh mereka menggotong si Gempar yang tak sadarkan diri lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah mereka pergi, Ki Odang dan Narsiyah datang menghampiri Si Rawing, mereka juga menonton pertarungan antara Si Rawing melawan si Gempar.

"hebat, benar-benar hebat kamu jang Rawing, hati Abah sangat senang saat melihat kamu mengalahkan si Gempar, Abah jadi makin percaya dengan kekuatan yang kamu miliki memang hebat."

"jadi sekarang Abah dan nyai tidak perlu khawatir lagi dan juga jangan menghali lagi kalau suatu saat nanti Awing membuat perhitungan dengan si Bewok, sebab, buat apa Awing berguru kepada Ki Debleng kalau tidak bisa membuat perhitungan dengan si Bewok."

"baik jang Rawing, Abah sekarang tidak akan menghalangi jang Rawing lagi, malah penduduk kampung juga bakalan senang hatinya, sebab, mereka telah melihat dengan mata kepala mereka sendiri kalau pemuda yang tinggal di rumah Abah, ternyata memiliki ilmu silat yang sangat hebat, lihat itu, sebagian penduduk juga ikut menonton saat jang Rawing melawan si Gempar. Kalau begitu ayo sekarang kita pulang, buat apa kita lama-lama disini."

"Abah duluan, Awing mau mandi dulu di sungai. Nyai mau ikut pulang sama Abah atau mau mandi bareng sama akang.?"

Mendengar perkataan si Rawing, wajahnya Narsiyah memerah, "nyai mau pulang saja sama Abah."

Ki Odang dan Narsiyah langsung pulang, sedangkan Si Rawing pergi kesungai untuk mandi.

Sebagian penduduk kampung yang menonton pertarungan Si Rawing melawan si Gempar, mereka melihat dengan jelas saat Si Rawing mengalahkan si Gempar, hal itu menjadi bahan pembicaraan penduduk kampung dan membuat Si Rawing terkenal.

Keadaan kampung yang tadinya penuh dengan rasa ketakutan, kini mereka mempunyai harapan, Si Rawing bisa mereka andalkan untuk menjaga keamanan kampung mereka. Malah bagi Narsiyah, dia mempunyai harapan untuk menjadi istrinya Si Rawing, kalau itu terjadi dia akan menjadi wanita yang sangat bahagia.

********

Saat malam tiba, Si Bewok mondar-mandir di dekat kursi kebesarannya, dia sepertinya merasakan pirasat buruk, sebab si Gempar dan yang lainnya belum kembali ke markas kelompok Macan Liar.

Si Jali yang duduk sila di bawah, dia tidak berani bertanya, dia takut kena semprot.

Si Bewok berhenti mondar-mandir lalu duduk di kursinya. "menurut kamu, apa yang terjadi dengan si Gempar, kenapa sampai saat ini dia belum juga kembali.?"

"sepertinya, ehh mereka tersesat bah."

"sialan kamu jali, masa si Gempar tersesat, si Gempar itu bukan anak umur lima tahun, kalau ngomong itu jangan ngasal, bisi di kepret."

"ehh, kalau menurut Jali, mungkin sekarang dia lagi menyiksa tubuhnya Si Rawing, namanya juga pemuda, mungkin dia belum merasakan kepuasan di hatinya, Sudah di pastikan kalau Si Rawing tidak akan mampu melawan si Gempar, sebab dia sudah mewarisi semua ilmu silatnya Abah, dan juga akan menggantikan Abah sebagai pemimpin kelompok Macan Liar."

Si Bewok mengusap jenggotnya yang lebat, "bisa jadi seperti itu, omongan kamu tidak salah Jali, si Gempar memang akan menggantikan aku, kalau aku sudah tidak bisa lagi berjalan. Sekarang aku masih kuat untuk menikahi enam orang gadis, hahaha."

"sekarang kesampingkan dulu masalah si Gempar, Kita bahas masalah Kartika bah."

"maksud kamu apa.? Sudah jelas kalau si Kartika bakalan jadi istrinya si Bewok. si Bewok bakalan nikah untuk yang ke sembilan belas kalinya, hahaha."

"benar-benar hebat bah Bewok, meskipun umur sudah tua, tapi masih kuat sama gadis-gadis bah. Acara pernikahannya kapan bah.? Kita harus berpesta besar-besaran bah"

"itu sudah pasti Jali, aku sudah berniat untuk melakukan pesta tiga hari tiga malam, tapi sebelum melaksanakan semua itu, kita harus pergi merampok dulu untuk biaya acaranya."

"siap bah, semua anak buah Abah pasti mendukung Abah."

"itu sudah jadi kewajiban kalian untuk mendukung aku sebagai pemimpin, kalau ada yang membelot, bakalan aku habisi langsung menggunakan tangan aku sendiri. Kemana si Gempar.? Dia belum datang juga.?"

Baru saja dia selesai berbicara, orang yang sedang dia tunggu ternyata datang juga. Tapi mata si Bewok langsung melotot karena terkejut saat melihat si Gempar di gotong oleh dua orang anggota Macan Liar dengan keadaan tak sadarkan diri.

Si Gempar di baringkan di tengah ruangan.

Si Bewok tidak percaya dengan kenyataan yang ada di depannya saat ini, dada si Gempar berlumuran darah.

Si Bewok melihat ke arah Ki Jaka dan yang lainnya secara bergantian terus berkata, "coba jelaskan kepadaku, apa yang sebenarnya terjadi.? Kenapa si Gempar bisa jadi seperti ini.?"

"ini semua memang di luar dugaan, ilmu silat Si Rawing memang hebat."

"kamu jangan memuji musuh, ngomong yang benar, bisi di kepret."

"jadi seperti ini Ki....."

Ki Jaka menceritakan semua kejadian yang terjadi saat pertarungan berlangsung secara detil. "jadi begitu Ki, kalau melihat ke adaannya, si Gempar mengalami luka dalam, jadi dia harus segera di obati Ki, agar tidak membahayakan nyawanya."

Si Bewok jadi penasaran, lalu dia memeriksa si Gempar yang masih belum sadar, waktu dia melihat kedua dada si Gempar yang terkena serangan Si Rawing yang menggunakan jurus Daun Peniru, terlihat memar dan gosong.

"Gila, benar-benar tidak bisa di anggap enteng kalau seperti ini, manusia yang namanya Si Rawing itu, sialan, kalau seperti ini sudah bisa di pastikan kalau dia memang telah menguasai ilmu silat Ulin Karuhunan, dada si Gempar di buat menjadi seperti ini, luka dalam ini lumayan parah, ini semua salah aku juga, kenapa aku tidak membunuh anak itu dulu." batin si Bewok dia sedikit menyesal karena tidak membunuh Si Rawing saat dia masih kecil dulu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!