NovelToon NovelToon
KAIL AMARASANA

KAIL AMARASANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yusup Nurhamid

Di negeri Amarasana, tempat keajaiban kuno disembunyikan di balik kehidupan sederhana, Ghoki (17), seorang anak pemancing yatim piatu dari Lembah Seruni, hanya memiliki satu tujuan: mencari ikan untuk menghidupi neneknya.
Kehidupan Ghoki yang tenang dan miskin tiba-tiba berubah total ketika Langit Tinggi merobek dirinya. Sebuah benda asing jatuh tepat di hadapannya: Aether-Kail, sebuah kail pancing yang terbuat dari cahaya bintang, memancarkan energi petir biru, dan ditenun dengan senar perak yang disebut Benang Takdir.
Ghoki segera mengetahui bahwa Aether-Kail bukanlah alat memancing biasa. Ia adalah salah satu dari Tujuh Alat Surgawi milik para Deva, dan kekuatannya mampu menarik Esensi murni dari segala sesuatu—mulai dari ikan yang bersembunyi di sungai, kayu bakar ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusup Nurhamid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang Gema dan Penenun Keheningan

​Setelah berhasil melewati Labirin Chronos, Ghoki dan timnya melangkah keluar dari Gerbang Waktu dan tiba di dimensi transisi berikutnya yang disebut Ruang Gema (Echo Chamber). Dimensi ini adalah penyangga antara dimensi fana (Aethelgard) dan Dimensi Zenith yang lebih tinggi.

​Ruang Gema adalah tempat yang hening. Semuanya terbuat dari kristal gelap yang memancarkan Esensi Kesunyian (Silence) dan Penyerapan Esensi. Suara langkah mereka seolah-olah ditelan oleh lantai.

​Ghoki segera merasakan efeknya. Esensi dari Gada Semesta terasa ditarik keluar secara perlahan.

​"Jangan bicara keras-keras," bisik Ghoki. "Dimensi ini dirancang untuk menyerap Esensi dan Suara. Itu adalah senjata alami The Silencers."

​Fitria segera menciptakan kubah Esensi Tekanan Udara Stabil di sekitar mereka, mencoba menahan Esensi Kesunyian agar tidak menyerap Esensi mereka.

​Kunci Sentral yang Ghoki pegang terus memancarkan Esensi Negatif. Ghoki harus mengikatnya dengan lebih kuat menggunakan Aether-Kail.

​Mereka berjalan melalui lorong kristal yang panjang. Visio-Sonar Ghoki berteriak, mendeteksi Benang Takdir yang sangat halus dan tersembunyi—Jebakan Esensi.

​"Berhenti!" Ghoki mengangkat Aether-Kail. "Ada jaring Esensi di depan. Jika kita menyentuhnya, Esensi kita akan ditarik habis."

​Kaelen mencoba melemparkan batu kecil. Batu itu menyentuh jaring, dan seketika batu itu hancur menjadi debu, Esensi Materialnya lenyap.

​Ghoki menggunakan pengetahuan Kanon Takdir. Ia tahu ia tidak bisa memancing jaring itu secara langsung karena itu terbuat dari Esensi Ketiadaan. Ghoki harus memancing Esensi Keberadaan di sekitarnya.

​Aku memancing... Esensi Getaran Murni dari kristal Ruang Gema!

​Ghoki menarik. Esensi Getaran Murni yang ditarik Ghoki masuk ke dalam kristal, dan jaring Esensi itu tiba-tiba terlihat dan bergetar hebat. Mereka berhasil melewati jaring itu dengan melompati celah kecil.

​Agen Silent Weaver

​Tiba-tiba, lorong kristal itu bersuara. Suara itu bukan suara bicara, melainkan resonansi yang sangat tajam—seperti suara kaca yang pecah di pikiran mereka.

​Di ujung lorong, muncul seorang sosok. Dia bukanlah manifestasi Aralia atau ilusi Aethelgard. Dia adalah Silent Weaver—agen The Silencers yang sesungguhnya.

​Sosok itu mengenakan baju zirah yang terbuat dari Esensi Kesunyian Padat, dan ia membawa tongkat yang berputar, memancarkan aura Anti-Esensi.

​"Ghoki Limana," terdengar resonansi di benak Ghoki. "Serahkan Kunci Sentral. Hentikan Tenunan Takdir yang sia-sia ini. Ketiadaan adalah kedamaian sejati."

​Silent Weaver segera menyerang. Tongkatnya memancarkan gelombang Esensi Penghalang Bunyi yang tidak hanya menyerap suara, tetapi juga Esensi gerakan mereka.

​Kaelen mencoba menyerang dengan tinju, tetapi gerakannya melambat drastis. Lysandra mencoba ilusi, tetapi Esensi Kesunyian menelan Esensi Ilusinya.

​"Dia adalah lawan yang sulit," bisik Ghoki. "Dia menggunakan Esensi yang berlawanan dengan kita semua!"

​Ghoki tahu ia harus menggunakan gabungan Esensi. Ghoki harus melawan Kesunyiannya dengan Cahaya dan Suara yang ia serap dari Duri Cahaya dan Lonceng Gema.

​Ghoki mengangkat Gada Semesta. Ia memfokuskan kekuatan Cahaya dan Gema.

​"Fitria! Ciptakan Ledakan Esensi Udara untuk menembus Kesunyiannya!"

​Fitria mengerahkan seluruh kekuatannya, memecahkan kubah perlindungan mereka. Ledakan Esensi Udara yang mendadak menciptakan suara tajam yang menembus keheningan Ruang Gema.

​Saat Silent Weaver terkejut, Ghoki menyerang dengan Gada Semesta. Gada itu memancarkan Cahaya Murni Duri Cahaya dan Gelombang Suara Lonceng Gema.

​Cahaya dan Suara adalah musuh alami Kesunyian. Silent Weaver menjerit, zirah Kesunyiannya mulai retak.

​Perangkap Esensi Sekunder

​Silent Weaver mundur dan menyentuh dinding kristal.

​"Kau membangunkannya!" resonansi Silent Weaver memenuhi kepala Ghoki.

​Tiba-tiba, dari dinding kristal, muncul Benang Takdir yang tak terhitung jumlahnya. Benang-benang itu adalah jebakan yang dibuat oleh Silent Weaver—Benang Penyerapan Esensi Sekunder.

​Benang-benang itu melesat ke arah mereka, mengikat lengan, kaki, dan Gada Semesta Ghoki.

​"Benang-benang ini akan menguras Esensimu hingga kau menjadi fana lagi!" resonansi Silent Weaver, kini lebih kuat karena Esensi yang ia kumpulkan.

​Ghoki, terikat, berjuang. Ia merasakan Esensi Lonceng Gema dan Jubah Eter miliknya terkuras.

​Lysandra dan Kaelen harus bertindak. Kaelen, menggunakan Esensi Kekuatan Regenerasi dan Soliditas-nya, mencoba merobek Benang itu, tetapi Benang itu terlalu rapuh dan banyak. Lysandra mencoba menggunakan ilusi, tetapi Kesunyian Ruang Gema menetralkan ilusi.

​Ghoki menyadari bahwa ia tidak bisa melawan Benang-benang itu secara fisik atau Esensi. Ghoki harus menggunakan Kanon Takdir dan Mata Para Deva.

​Ghoki memfokuskan Mata Para Deva pada Benang Penyerapan Esensi. Ia melihat Benang Keterikatan di pusat Benang Penyerapan itu.

​Ghoki mengayunkan Aether-Kail, meskipun tangannya terikat. Ia memancing Benang Keterikatan yang menahan Benang Penyerapan Esensi.

​Aku memancing... Esensi Kelepasan Murni dari Benang Keterikatan!

​Ghoki menarik dengan seluruh Esensi Kebebasan yang ia miliki. Benang Penyerapan Esensi Sekunder yang mengikat mereka tiba-tiba terlepas dan jatuh ke lantai, menjadi debu.

​Silent Weaver, yang melihat semua alatnya gagal, memutuskan untuk mundur. Dia melesat ke dalam dinding kristal, Esensi Kesunyiannya menghilang.

​"Aku akan menunggu kalian di Zenith, Penenun!"

​Ghoki segera membebaskan diri. Mereka harus pergi. Kunci Sentral semakin kuat memancarkan Esensi Negatif.

​Ghoki melihat lorong kristal yang mengarah ke Gerbang Zenith. Ia harus mempersiapkan diri untuk pertarungan terakhir melawan The Emptiness di Dimensi Zenith.

​(Perkiraan jumlah kata: 852 kata)

​Langkah Selanjutnya: Ghoki dan timnya kini bersiap memasuki Dimensi Zenith, sarang para Penenun Primer dan The Silencers. Bab 37 akan menjadi penemuan dan pengungkapan tentang Zenith, dan konfrontasi terakhir dengan The Emptiness.

​Apakah Anda ingin Ghoki bertemu dengan Penenun Primer di Zenith (sekutu) atau langsung menghadapi The Emptiness dan jebakan terakhir?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!