NovelToon NovelToon
Farland Isekai

Farland Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Dunia Lain / Fantasi Isekai / Harem / Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: A Giraldin

Seorang pria bernama Boby Goloberg berusia 25 tahun, mati mengenaskan ditabrak oleh Truck-kun.

Bagaimana nasibnya selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13.15 V2: Newspaper

Keduanya saling menatap. Misaki yang penasaran langsung berjalan ke tengah dan berdiri tegak di situ.

“Eeettoo... uangnya sudah diambil Boby-sama kan!”

“Be-belum. Mungkin oleh sistem kan! Tapi... Trash-kun tak ada di sini.”

Saat hal yang berhubungan dengannya ada, ia muncul begitu saja. Siapa? Sistem favorit semua orang, Trash-kun.

“Hehehe. Aku kembali. Lalu...” dia melihat tatapan mengerikan dari Misaki. “Eeekhem. Karena Boby-sama levelnya masih rendah, uang akan hilang dan bisa disebut musnah.”

Ia menatap ke arah Boby. Suaranya menjadi serius. “Anda mungkin sudah mengalahkan salah satu bos monster, yakni Orca, tapi itu tak ada pengaruhnya. Walaupun sihirmu sudah bangkit juga, masih belum. Selama misi tak dijalankan, jangan harap dibayar secara tanpa hukum.”

“Aaaa...” mendengar itu semua membuat raut wajahnya muram. “A-ada hal seperti itu ternyata.”

Setelah itu, dirinya terduduk lemas dan pingsan sambil menengadahkan kepalanya ke belakang.

“Kyaa! Bo-boby-samaaa!!” teriaknya cukup keras. Misaki langsung ikutan terduduk dan auto menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Trash-kun yang melihat itu membuat suaranya saat keluar bahagia. “Fufufu. Sepertinya kalian berdua akan menjadi pasangan suami-istri selamanya.”

Kata-katanya membuat wajahnya memerah hebat. Sambil membuka lebar kedua matanya, ia melirikkan kepalanya ke belakang. Napas tak teratur di keluarkannya.

“Be-benarkah, Trash-kun!”

“Itu benar sekali, wahai dewi Misaki.”

“Ehehe,” tawanya kecil penuh kesenangan.

Boby yang bingung langsung memiringkan kepalanya ke kanan. “Eeettoo... suami-istri itu apa?” tanyanya.

Clay-kun berkata: “Sepertinya suasana ini akan semakin aneh. Kalau mau melanjutkan perjalanan, silakan saja ya, Misaki-sama, Boby-sama.”

Setelah menundukkan kepalanya, ia melanjutkan: “Clay pamit undur diri.”

Ia membalikkan badannya dan langsung berjalan cepat menjauhi ketiga makhluk ini.

Saat mendengar pertanyaannya, Misaki menunjukkan wajah keringat dingin yang hilang lagi disertai agak ketakutan, muram, serta sedikit kecewa.

Kalau Trash-kun hanya bisa terdiam. “Eemm... biarkan Misaki yang menjawabnya. “ lalu bicara lagi ternyata serta hilang begitu saja seperti biasanya.

Boby pun langsung menatap Misaki dengan mata berkaca-kaca serta kedua tangannya diangkat ke atas sambil dikepal. Ia bertanya lagi pertanyaan sama, yakni: “Jadi... suami istri itu apa?”

Karena ditanya, ia kembali seperti semula dan langsung mengembuskan napas kecil. “Boby-sama tak perlu mengetahuinya.”

Alasan Misaki mengatakan hal itu adalah dirinya menganggap bahwa Boby ialah pria polos. Perjuangan untuk mendapatkan cinta ini mungkin tak akan berjalan benar, menurutnya.

Tapi... hal itu tak membuatnya menyerah. Tersenyum lebar adalah obatnya.

“Aaa... yang tadi lupakan saja ya!” pintanya.

“O-oke. Lalu...” sambil menundukkan kepala, Boby berpikir sejenak. Setelah ingat, ia langsung berkata: “Oh iya, ayo cepat pergi ke tempat dewi Hirano berada, Misaki! Kita harus menyelamatkannya kan! Lalu... tujuanmu selesai.”

Walau hati Misaki agak rapuh, hal itu tak terjadi lagi berkat Boby yang peka akan sesuatu bernama menolong. Orang baik intinya.

“Ahahaha,” tawanya kecil sambil mengepal tangan kanan dan di dekatkan ke mulut. Ia tersenyum kecil dan membalas, “Boby-sama orang baik. Aku menyukaimu. Nanti ku manjakan terus ya!”

“Eemm... aku tak mengerti apa maksudmu, tapi karena kelihatan ucapanmu itu tidak berbahaya, sepertinya terserah Misaki saja.”

Ekspresi datar penuh kebingungannya membuat tubuhnya agak retak.

Boby bingung sampai memiringkan kepala ke kiri. Ia menundukkan kepala dan langsung tersenyum tipis. Saat mengangkat kepala, dirinya berkata: “Maaf kalau kata-kataku jahat. Lalu... ayo lanjutkan perjalanan! Kastil megah menunggu kita soalnya.”

Kata-katanya membuat wajahnya memerah hebat. ‘Kita’ ternyata dirinya dianggap cukup romantis, apalagi dalam hal tempat tinggal.

“Hehehe. Ayo.”

“Oouuh.” Boby membalikkan badan dan dengan senyum tipis ia berjalan di depan untuk sampai ke tempat tujuan, yakni tempat dewi Hirano dikurung.

Misaki mengikutinya dari belakang. Ini adalah waktu yang cukup hebat untuk keduanya melanjutkan perjalanan, karena banyak makhluk buas mengintai mereka, hahaha.

Dari sudut kanan belakang setelah menempuh jarak 1km, makhluk seperti macan yang sedang kelaparan melompat ke arah Boby. Belum sempat ia melirik ke belakang, tiba-tiba...

Bomm. Ledakan yang diciptakan dari sihir Misaki sampai duluan. “... Perasaanku saja kah! Sepertinya ada hewan ingin membunuhku.”

Misaki dengan senyum lebar sambil menghentikan langkah kaki sepertinya juga melirik ke arahnya dan berkata, “Tak ada apa-apa kok. Ayo lanjutkan saja perjalanan, Boby-sama!”

“O-oke.” Selesai melirik balik Misaki, keduanya pun melanjutkan lagi perjalanan.

Walaupun Boby masih khawatir, tapi karena tak ada apa-apa juga, jadi... biarkan saja menurut hatinya.

Setelah menempuh jarak 3 km, di depan mereka terlihat monyet raksasa.

“Be-besar sekali.” Karena Boby ketakutan, ia membalikkan badan dan saat mau lari, tangan kanan Misaki menahan pundak kirinya.

Dengan senyum manisnya, sambil melirik ke arahnya dirinya berkata: “Tenang saja, Boby-sama. Akan ku urus Bugbe itu untukmu.”

“I-itu besar sekali!” teriaknya kecil. “Le-lebih baik a-ayo lari!” serunya sambil memegang tangan kanannya dengan tangan kirinya.

Boby melihat belakang, sedangkan Misaki depan karena wajahnya memerah hebat.

“Pe-pelan-pelan ya, Bo-boby-sama!” pintanya.

“Apa maksudmu itu!?” tanyanya sambil agak teriak melihat ke arahnya.

Bugbe sudah ada di tengah-tengah keduanya. “Grrrr...” jarak mereka berdua sangat dekat. Boby yang ketakutan sampai badannya menggigil ketakutan hanya bisa menundukkan kepalanya.

“Jangan serang aku! Misaki boleh kok.”

Misaki mendengar hal itu, ekspresinya menjadi marah. “Hahh...” bukannya menatap dengan raut wajah mengerikan ke arah Boby, ia melakukannya ke arah sebaliknya.

Mata merah sangat menyalanya membuat Bugbe ketakutan sampai sepertinya kakinya mau copot. Sebelum itu terjadi kepadanya, dirinya memutuskan pergi dengan cepat meninggalkan keduanya.

“Hehh... dasar makhluk rendahan. Berani sekali kau mengganggu aku dan Boby-sama. tadi itu pantas kau dapatkan.”

Boby melihat itu semua. Saat mau melepaskan tangan kirinya, itu tak bisa dilakukannya.

Tangan kanan Misaki menggenggam erat tangan kiri Boby. Dirinya yang melihat belakang dikejutkan dengan Misaki yang berdiri tepat di depannya.

“B-o-b-y-s-a-m-aaa,” ejanya satu persatu namanya. Itu terdengar sangat menakutkan baginya. Senyum lembut disertai hawa merinding lainnya, membuatnya menggigil ketakutan.

“Ke-ke-ke-ke-kenapa? A-ada a-a-a-apa? Ta-ta-ta-tadi... ma-ma-ma-maafkan a-a-a-a-aku!”

Saat mau menundukkan kepalanya, Misaki mendorongnya jatuh. Sisi kiri-kanannya dihalangi oleh rambutnya.

Jantung Misaki berdebar kencang. Sambil membuka kedua matanya dengan warna merah memudar, ia mendekat ke arah bibir Boby.

“Sebenarnya, aku ingin melakukan ini, tapi... itu boleh atau tidak?” tanyanya memastikan.

1
woe.park
udah kak👍
Kaginobi: Makasih udah mampir kak 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!