Terjerat Cinta Tuan Muda

Waktu menunjukkan pukul 2 sore, Freya merasa benar-benar bosan dengan hidupnya, keadaan yang terus berputar seperti roda mengelilingi hidupnya. Berputar ke arah mana pun, sejauh apa pun pada akhirnya Freya harus kembali ke sisi Louis.

Meski kini Freya berada di rumah yang sangat mewah di sebuah pulau pribadi yang sangat indah, dengan pasir yang lembut dan deburan ombak yang saling berayun. Udara yang begitu sejuk bisa tercium dengan mudah, suasana yang damai dan tenang ini berbanding terbalik dengan perasaan Freya. Ia tetap merasa kesepian.

Terkadang ia rindu bekerja, bertemu banyak orang. Bisa bertegur sapa tanpa perlu ada rasa takut dan hormat.

Freya terus berjalan dengan tatapan kosong, melangkah dengan bertelanjang kaki membuatnya bisa merasakan beberapa pasir masuk ke sela jari-jari kakinya.

Haiis. Aku benar-benar ingin kabur dari sini. Batin Freya

Freya melihat Anna berdiri tidak jauh dari posisinya berdiri saat ini.

“Anna”

Mendengar Freya memanggil namanya, Anna segera berlari menghampiri Freya.

“Ya, Nona. Ada yang bisa saya bantu?”

Di mana aku mendengar kalimat seperti itu yah? Oh ya di mini market. Anna hanya perlu menambahkan kalimat selamat datang. Haiss.. benar-benar terlalu sopan. Batin Freya.

“Apa kau punya kartu?” Tanya Freya sopan, diikuti senyum yang mengembang di sudut bibirnya.

“Apa maksud Nona kartu Debit? kartu Kredit atau Kartu Keluarga? Jika itu kartu debit, mohon maaf saya tidak sekaya itu untuk bisa memiliki kartu debit, Jika itu kartu keluarga, mohon maaf juga tapi saya masih single Nona. Jadi saya tidak memilikinya” jawab Anna sopan.

“Apa kau pikir aku pegawai pemerintah yang sedang melakukan sensus?” Freya menepak dahinya.

“Jadi maksud Nona kartu apa?” Anna kembali bertanya.

“Tentu saja kartu poker” Jawab Frey santai.

“Oh..” Anna tersenyum. Melihat ekspresi Anna, Freya yakin jika Anna memiliki apa yang ia minta.

“Tidak punya Nona” Anna menjawab singkat diiringi senyum lebar.

“Lalu mengapa kau tersenyum?” Bentak Freya.

“Karena susunan wajah saya memang seperti ini Nona” Jawab Anna asal.

Terserah. Batin Freya.

“Oh iya Anna, tolong segera telpon Louis, dan berikan padaku. Aku ingin bicara dengannya” tangan Freya bergerak seperti memberi kode agar Anna menyerahkan Hand Phone padanya.

Tanpa menunggu waktu lama Anna segera menghubungi Louis dan memberikan Hand Phone miliknya pada Freya. Dengan segera Freya menempelkan hand phone itu di telinga. Sepersekian detik, Freya bisa mendengar suara di seberang sana.

“Katakan” Jawab Louis

Astaga dia benar-benar orang yang kaku, tidak bisakah dia basa-basi? Batin Freya

“Ini aku!!” Freya membentak Louis. Beberapa pengawal yang kebetulan berada di sekitar Freya hanya bisa saling tatap, melihat Freya begitu berani membentak Louis.

“Oh, rupanya sapi kecilku. Apa kau merindukan aku?” Louis bertanya sembari tersenyum, bibirnya mengembang lebar.

“Aku sama sekali tidak merindukanmu, pergi saja kau ke kandang buaya. Dasar kau buaya darat!!” Freya membanting Hand phone milik Anna dengan sekuat tenaga ia kemudian menginjak hand phone itu dengan sekuat tenaga.

Hand phone ku, hand phone ku, sungguh malang nasibmu. Cicilan belum lunas, dan kau sudah terbujur kaku di atas tanah. hiksss

Batin Anna sedih, ia terus memandangi hand phone miliknya yang sudah rusak, hand phone yang bahkan belum lunas ia bayar.

Astaga, bukankah ini milik Anna. Batin Freya.

Freya segera mengambil hand phone itu dan memberikannya pada Anna sembari tersenyum lebar.

“Ini Hand Phonemu, aku harap ini masih bisa dipakai. Kalau tidak berfungsi, nanti akan aku kenalkan dengan tukang service yang ahli memperbaiki Hand Phone. Jangan sedih, hal seperti ini memang sering terjadi” Freya menyerahkan Hand Phone milik Anna dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya menepuk-nepuk pundak Anna. Anna menerima hand phone itu dengan tatapan pasrah, batinnya menangis pedih. Ia hanya bisa memandangi Hand Phone yang bahkan bagian depannya sudah mengalami kerusakkan hampir 90 %

Nona, apa kau tidak merasa bersalah? Hand phoneku. Selamat tinggal, selamat jalan. Selama dua bulan ini kau telah menemaniku dengan setia, aku akan terus mengingatmu.

Batin Anna, ia terus menatap Hand Phone yang ada di tangannya.

Tanpa ada rasa bersalah pada Anna, Freya meninggalkan Anna yang masih mematung menatap hand phone di tangannya. Memutar tubuhnya dan berjalan pelan menghampiri Joe.

Oh Tuhan apakah ini giliranku? Tolong selamatkan aku, astaga Nona benar-benar bergerak ke sini. Tamatlah sudah. Batin Joe

“Joe! segera telfon Louis, dan berikan padaku” pinta Freya

Maafkan aku, sepertinya kebersamaan kita tidak akan lama. Batin joe pedih

Joe hanya bisa pasrah, ia mengeluarkan Hand Phonenya dan menyerahkan pada Freya.

“Ini aku, kau tidak perlu mengucapkan kalimat apa pun !! aku hanya minta sesuatu, sebelum pulang tolong kau belikan aku kartu poker, aku bosan di sini. Apa kau mengeri!!” Freya mengatakannya dengan lantang, Louis hanya tersenyum.

Lei yang berada tepat di samping Louis hanya bisa membatin.

Astaga, bukankah tadi Tuan Muda di maki oleh Nona? Mengapa Tuan Muda malah tersenyum. Aku akan mengambil cuti dan pergi ke Dokter mata, mungkin mataku sudah mulai rabun.

“Itu hal mudah, dengan satu syarat” Louis tersenyum licik

“Apa itu? katakan!” Tanya Freya

“Panggil aku sayang” pinta Louis

“Mimpi saja! Aku tidak akan memanggilmu seperti itu!!” Freya melempar hand phone milik Joe ke laut. Joe hanya bisa mematung, ia tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

Astaga, itu milik Joe. Batin Freya, kini Freya menatap Joe sembari diiringi senyum lebar.

“Joe, apakah hand phone milikmu itu anti air?” Freya bertanya dengan tersenyum lebar, Joe hanya mengangguk pelan.

“Apa kau bisa berenang?” sekali lagi Freya bertanya, dan tetap dijawab anggukkan oleh Joe.

“Bagus, kalau begitu gunakanlah keahlian berenangmu, kau bisa menyelam dan menemukan hand phone mu” Tangan kanan Freya menepuk-nepuk pundak Joe, sekali lagi Joe hanya mengangguk. Freya berlalu begitu saja meninggalkan Joe yang masih mematung.

Aku sudah merasakan bahwa tadi adalah kali terakhir kau dalam genggaman tanganku, semoga kau tenang di alam sana. Aku akan tetap mengingatmu di mana pun kau berada. Batin Joe

\=\=\=> Bersambung 💕💕