Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32 misteri arwah cewek penasaran part 6
Saat itu juga Luna melihat Alex mengarahkan p*sau belatinya ke arah l*her Anggi dan tanpa ada belas kasihan, Alex langsung meny*mbelih atau mengg*rok l*her Anggi selayaknya binatang. Astagfirullah ya Allah
D*rah langsung mengucur dan muncrat ke wajah Alex, Budi dan juga Rudi.
Malam itu nyawa Anggi benar-benar tidak bisa di tolong lagi, Alex memotong l*her Anggi hingga hampir putus.
"Ya Allah, kenapa ada manusia yang berhati iblis seperti mereka" ucap Luna sambil menangis.
Tubuh Luna sontak langsung lemas tak berdaya karena melihat adegan yang sangat mengerikan itu.
"Lex, kamu gila ya?? Aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu akan lakukan ini" ujar Budi.
"Iya kamu benar-benar nekad Lex" sahut Rudi.
"Masa bodo, aku juga terpaksa lakukan ini karena aku tidak mau sampai masuk penjara tau" jawab Alex membela diri.
"Iya aku tau maksud kamu, tapi terus bagaimana dengan mayat ini??" tanya Budi.
"Betul, kalau kita diamkan saja disini pasti lama-kelamaan pasti akan ada orang yang menemukannya dan pastinya kita juga akan tetap tertangkap" sambung Rudi.
"Ya kalian benar, berarti kita harus buang mayat ini agar tidak ada orang yang menemukannya" jawab Alex.
"Dimana?!" tanya Rudi.
Alex dan kawan-kawan langsung terdiam sesaat untuk memikirkan bagaimana cara menghilangkan barang bukti.
Tapi tak berselang lama Alex langsung mendapatkan sebuah ide.
"Aku tau" celetuk Alex.
"Apa itu??" tanya Rudi dan Budi bersamaan.
"Dibelakang sini kan ada pembuangan, kita masukkan saja mayat ini ke dalam pembuangan itu. Dengan begitu orang pasti tidak akan tau dan jika ada bau tak sedap pasti mereka akan mengira kalau pembuangan itu bocor" jelas Alex.
"Kamu benar-benar berotak encer Lex, aku setuju" ujar Budi.
"Ya aku juga setuju" jawab Rudi.
"Baiklah kalau begitu ayo kita bawa dia kebelakang" ajak Alex.
Mereka bertiga kemudian mengangkat tubuh Anggi yang sudah tidak bernyawa itu ke belakang toilet dimana pembuangan atau sepitank berada.
Luna walaupun dengan keadaan tubuh yang lemas, dia tetap berusaha mengikuti Alex dan yang lainnya.
Tujuan Luna adalah agar dia tau dimana titik pembuangan mayat Anggi.
Sesampainya di belakang, mereka meletakkan tubuh Anggi diatas rumput dan setelah itu Alex dan yang lainnya langsung membuka penutup pembuangan itu dengan cara di geser karena memang berat.
Setelah terbuka separuh, tanpa berpikir panjang mereka langsung memasukkan jasad Anggi ke dalam pembuangan itu lalu mereka menutupnya kembali.
"Astagfirullah ya Allah, aku sudah tidak tahan lagi" gumam Luna.
Akhirnya Luna memutuskan untuk segera kembali ke alam nyata karena dia benar-benar sudah tidak kuasa melihat kekejaman Alex dan kawan-kawan.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
Dalam detik berikutnya, Luna sudah kembali ke dalam tubuhnya.
Dia membuka matanya secara perlahan tapi baru juga melek, Luna langsung menangis sambil menutup wajahnya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.
"Lun kamu kenapa?? Apa yang terjadi??" tanya Tasya bingung karena tiba-tiba melihat Luna menangis.
"Anggi Sya" jawab Luna.
"Iya Anggi kenapa??" tanya Tasya lagi.
"Dia ternyata benar dib*nuh" jawab Luna.
"Astagfirullah!! Terus gimana ceritanya??" tanya Tasya lagi.
"Tadi aku melihat sebelum dib*nuh Anggi diperkaos oleh pacar dan teman pacarnya, di gilir secara paksa sampai-sampai dia pingsan dan lemas tak berdaya. Habis itu bukannya mereka melepaskan Anggi, mereka malah memb*nuh Anggi dengan cara disemb*lih selayaknya hewan bahkan sampai l*hernya hampir putus dan membuangnya di pembuangan kamar mandi" jelas Luna secara detail.
"Astagfirullah ya Allah, kenapa ada manusia yang berhati setan begitu sih??" umpat Tasya sambil menangis.
Jelas saja Tasya ikut menangis secara mana ada wanita ataupun laki-laki yang berpikiran normal tidak akan tersentuh hatinya dengan kejadian yang menimpa Anggi.
"Itulah Sya, aku benar-benar tidak tega melihatnya" jawab Luna.
"Lun, kamu kan sudah tau bagaimana kejadiannya yang menimpa temanmu Anggi apa kamu tidak ingin segera memberitahu Raihan dan Bima??" tanya Tasya.
"Ya kamu benar, aku harus segera memberitahu mereka. Oke nanti aku akan telepon mereka dan nanti kamu ikut aku ya" jawab Luna.
"Iya aku pasti ikut, tapi aku harus pulang dulu takutnya nanti Mama sama Papaku malah khawatir sama aku" jawab Tasya.
"Oke tidak apa-apa, nanti kalau aku sudah telepon mereka berdua maka aku akan langsung kabarin kamu, lagian aku juga nanti ada cara dulu sebentar" jawab Luna.
"Okelah, kalau begitu aku pulang dulu ya nanti aku kesini lagi" jawab Tasya.
"Oke beres pokoknya, btw makasih ya karena kamu sudah mau bantuin aku tadi" ucap Luna.
"Iya sama-sama, ya sudah aku pulang dulu" jawab Tasya.
"Aku antar sampai depan ya" kata Luna.
"Oke" jawab Tasya singkat.
Tasya dan Luna lalu berjalan keluar kamar, mereka menuju rumah tamu sebelum keluar rumah karena tadi tas milik Tasya masih ada di ruang tamu.
Setelah mengambil tasnya maka Tasya langsung berjalan keluar rumah dan langsung masuk kedalam mobilnya.
"Aku pulang dulu Lun, Assalamu'alaikum" pamit Tasya dari dalam mobil.
"Iya hati-hati ya, wa'alaikum salam" jawab Luna dari luar mobil.
Setelah berpamitan maka Tasya pun bergegas pergi meninggalkan rumah kontrakan Luna dan langsung menuju jalan pulang.
Sedangkan Luna setelah mobil Tasya tidak terlihat lagi, dia bergegas masuk kedalam rumahnya kembali.
Baru juga Luna menutup pintu rumah, tiba-tiba sosok Anggi muncul di belakangnya.
"Astagfirullah Anggi, kenapa kamu datang kesini??" tanya Luna.
"Kamu tau ini aku Lun?? Lun, tolong aku. Makamkan aku secara layak dan tolong carikan aku keadilan" jawab arwah Anggi.
"Iya aku janji padamu, aku akan carikan keadilan untuk kamu dan aku pastikan kamu akan dimakamkan secara layak" jawab Luna.
"Makasih Luna" jawab arwah Anggi lalu menghilang dari hadapan Luna.
Setelah itu Luna langsung meraih tasnya untuk mengambil ponselnya guna menghubungi Raihan atau Bima.
Luna tanpa pikir panjang langsung menekan tombol nomor milik Raihan atau menelepon Raihan.
TUTTTT....
TUTTTT...
TUTTTT... Suara nada panggilan yang belum terhubung.
Dan tak berapa lama akhirnya Raihan pun mengangkat telepon Luna.
"Hallo Assalamu'alaikum sayang" ucap salam Raihan dari seberang telepon.
"Wa'alaikum salam sayang, sayang kamu sibuk tidak??" tanya Luna.
"Untuk kamu tidak ada yang namanya sibuk sayang, tapi kalau boleh tau ada apa sih sayang?? Kamu kangen ya??" ujar Raihan menggoda Luna.
"Haisss, apaan sih?? Kalau kamu tidak sibuk bisa tidak kamu dan Bima datang ke kontrakanku?? Soalnya ada hal penting yang ingin aku katakan sekaligus aku mau minta tolong pada kalian" jawab Luna.
"Memangnya kamu mau minta tolong apa sayang???" tanya Raihan lagi.
"Nanti saja kalau sudah disini baru aku kasih tau, soalnya ini sangat penting dan tidak bisa dijelaskan di telepon"jawab Luna.
"Ya sudah aku kesana sekarang ya" jawab Raihan.
"Nanti saja, nanti kamu dan Bima kesini pukul 20:00 malam sekalian nunggu Tasya" jawab Luna.
"Oke kalau begitu sayang, siap pokoknya" ujar Raihan.
"Ya sudah kalau begitu ya sayang, Assalamu'alaikum" ucap Luna undur diri.
"Iya sayang, Wa'alaikum salam" jawab Raihan.
Setelah Raihan mengakhiri ucapannya maka Luna pun langsung mematikan panggilan tersebut dan sekarang dia berjalan masuk ke dalam kamar untuk beristirahat sejenak sebelum mandi sore.
Gimana dengan kelanjutannya???
Penasaran???
Tunggu update bab terbarunya besok ya...
Selamat membaca semuanya...