NovelToon NovelToon
When Our Night Began

When Our Night Began

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Pernikahan Kilat / Obsesi
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: blumoon

Satu malam yang seharusnya hanya menjadi pelarian, justru mengikat mereka dalam takdir yang penuh gairah sekaligus luka.
Sejak malam itu, ia tak bisa lagi melepaskannya tubuh, hati, dan napasnya hanyalah miliknya......

---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blumoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

istri yang di rebut paksa

🕊️_______________________🕊️

Pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Gyeonhwa, langit kota itu berwarna keperakan dengan awan tipis yang tampak berlari perlahan di balik kaca jendela pesawat.

Soojin menggenggam tangan Hyunwoo, matanya menatap ke luar jendela campuran lega dan hangat, seperti seseorang yang baru saja menutup bab liburan indahnya di Maldives dan siap kembali ke kehidupan nyata.

Begitu pesawat berhenti, Hanuel yang sedari tadi duduk di kursi belakang langsung berdiri, mengambil koper besar dan beberapa tas oleh-oleh.

“Wah, barang segini banyak... kayaknya lebih dari jumlah hari kalian di sana, Bos,” gumam Hanuel sambil mendengus pelan.

Hyunwoo hanya melirik tajam tanpa kata, membuat Hanuel buru-buru meralat,

“Maksud saya… barangnya kelihatan mahal banget, jadi harus hati-hati bawa-nya.”

Soojin tertawa kecil melihat interaksi itu. Ia tahu betul kalau Hyunwoo bisa berubah galak kapan saja, apalagi setelah perjalanan panjang seperti ini.

 

Begitu keluar dari area kedatangan, suara riuh di parkiran langsung menyambut mereka. Di antara banyaknya orang yang menjemput, tampak Yura, Jaewon, dan Eunhee sudah menunggu dengan wajah antusias.

Begitu Yura melihat Soojin dari kejauhan, ia langsung berteriak riang,

“Kak Soojin!!”

Tanpa pikir panjang, Yura berlari kecil sambil melambaikan tangan.

Ia langsung memeluk kakak iparnya erat-erat.

“Duh, kangen banget! Padahal cuma beberapa hari nggak ketemu tapi rasanya lama banget.”

Soojin tersenyum hangat. “Kamu ini, kayak anak kecil aja,” ujarnya sambil mengelus kepala adik iparnya itu.

Tak mau kalah, Eunhee juga ikut berlari dan langsung memeluk Soojin dari sisi lain.

“Akhirnya kamu pulang juga! Aku hampir nelfon Hyunwoo cuma buat video call sama kamu, tau nggak!” ucap Eunhee dengan nada manja.

Hyunwoo hanya bisa menghela napas panjang. Ia berdiri di belakang, melihat istri kesayangannya dikerubungi dua wanita yang sama-sama tidak bisa lepas darinya.

Senyumnya muncul, meski di dalam hati ada sedikit rasa... “direbut.”

Jaewon datang menghampiri sambil menepuk pundak Hyunwoo.

“Gimana, bro? Aman kan bulan madunya?”

Namun bukannya menjawab, Hyunwoo malah menatapnya tajam, wajahnya berubah muram.

Jaewon tertawa kecil. “Oke, oke, gue paham. Kalah saing ya?” godanya.

 

Tiba tiba Yura berkata tanpa beban “Oppa! Gantian dong!” seru Yura sambil mengaitkan lengan Soojin.

“Udah berapa hari bareng Kak Soojin terus, sekarang giliran kami yang ‘culik’ dia. Hari ini Kak Soojin full day sama kami, no husband allowed!”

Soojin hanya bisa tertawa pasrah.

“Eh, tapi—”

“Tidak ada tapi-tapian!” potong Yura cepat. Ia langsung menggandeng Soojin menuju mobil yang sudah menunggu di sisi kanan.

“Oppa naik mobil Jaewon aja ya,” lanjut Yura dari dalam mobil sambil melambaikan tangan.

“Yang nyetir Haneul, kami bertiga mau me time!”

Haneul yang baru saja bernapas lega karena mengira pekerjaannya selesai mendadak menegang.

Wajahnya menoleh ke arah Yura, lalu ke arah Hyunwoo.

“Aduh... ini posisi tidak aman banget,” gumamnya dalam hati.

Dari kejauhan, Hanuel (saudara kembarnya) hanya menyaksikan semua itu sambil menahan tawa.

“Hahahah! Rasain, Sekarang Giliran lo yang kena omelan bos. Selama ini gue doang yang pusing gara-gara mereka bulan madu!” batinnya penuh kemenangan.

 

“Haneul.”

Suara dalam nada berat terdengar.

“Tu—Tuan muda…” sahut Haneul pelan.

Hyunwoo menatapnya dengan dingin, menarik napas panjang sebelum akhirnya berkata pelan tapi tegas,

“Supirin mereka.”

Nada bicaranya cukup untuk membuat bulu kuduk Haneul merinding.

“Ba—baik, tuan muda,” jawabnya cepat sambil menunduk sopan.

Hanuel yang melihat dari jauh langsung mendapat instruksi berikutnya,

“Hanuel, ikuti mereka. Jangan sampai mereka keluyuran sembarangan.”

“Siap, bos!” jawab Hanuel cepat, menyalakan mobil dan menempel ketat di belakang.

 

Mobil yang dikendarai Yura akhirnya berhenti di mall besar di pusat kota Gyeonhwa.

Belanja pakaian, ke butik, mampir ke toko buku, lanjut ke kedai makanan, toko tas, dan terakhir mereka semua duduk menikmati ice cream di bawah payung warna pastel di depan toko kue.

Soojin tertawa lepas bersama Yura dan Eunhee, membicarakan hal-hal kecil mulai dari tren mode, drama baru, hingga candaan tentang Hyunwoo yang terlalu posesif.

Sementara itu, Haneul yang duduk di dalam mobil hanya bisa menghela napas panjang, menatap jam tangannya yang sudah menunjukkan hampir tiga jam berlalu.

“Capek hati bukan karena nyetir… tapi karena harus pura-pura nggak denger mereka gosipin Tuan muda,” gumamnya pelan.

Hanuel yang memantau dari mobil belakang menahan tawa hingga air matanya hampir keluar.

“Kasihan kembaranku, hidupnya penuh misi berbahaya.”

 

Setelah puas berkeliling, mobil yang dikendarai Yura akhirnya meluncur ke arah rumah besar keluarga Kang.

Langit sore mulai memerah, menyambut kepulangan mereka dengan lembut.

Soojin menatap keluar jendela, bibirnya tersenyum kecil.

“Perjalanan yang indah,” bisiknya pelan.

Sementara di mobil lain, Hyunwoo yang mendengar laporan dari Haneul lewat earpiece hanya menghela napas.

“Baiklah… biarkan dia bahagia dulu hari ini,” ucapnya datar, meski senyum kecil terselip di sudut bibirnya.

Karena dalam hatinya, ia tahu sebentar lagi, Soojin akan kembali ke sisinya.

 🕊️__________🕊️

Langit Gyeonhwa mulai merona jingga saat dua mobil hitam itu tiba di halaman rumah keluarga Kang.

Udara sore terasa lembut, membawa aroma bunga magnolia dari taman depan yang sudah mekar sepenuhnya.

Begitu mobil berhenti, Yura langsung keluar sambil tertawa lepas,

“Wah puas banget belanja hari ini! Kayak tiga bulan stres kebayar semua!”

Eunhee mengangguk penuh semangat sambil menenteng kantong belanja,

“Aku juga! Rasanya kayak terapi setelah seminggu kerja terus.”

Soojin hanya bisa tersenyum, sedikit lelah tapi bahagia. Ia melangkah pelan menuju pintu depan, sementara Hanuel dan Haneul sibuk menurunkan koper dan belanjaan.

Begitu pintu utama terbuka, aroma khas rumah keluarga Kang langsung menyambut mereka harum kayu dan teh herbal yang lembut.

Dan di ruang tamu, duduk dengan anggun sambil menyesap teh, tampak Nyonya Cha, ibu Eunhee.

Wanita itu berpenampilan elegan gaun pastel lembut berpadu perhiasan mutiara yang berkilau halus di bawah cahaya lampu gantung.

Begitu melihat Soojin masuk, Nyonya Cha langsung berdiri dengan senyum menawan.

“Oh… akhirnya pengantin baru kita pulang juga,” ucapnya lembut, suaranya tenang tapi berwibawa.

Ia menghampiri Soojin dan memeluknya dengan penuh kasih, seperti seorang ibu yang lama menantikan anaknya kembali.

“Maaf, Nyonya Cha, saya baru sempat menyapa,” ujar Soojin sopan sambil menunduk sedikit.

“Ah, tidak apa-apa, Nak. Bulan madu kan hanya sekali dalam hidup, tentu saja harus dinikmati,” jawab Nyonya Cha sambil tersenyum bijak.

Eunhee yang berdiri di samping hanya tersenyum geli.

“Omma ini ya, gayanya kayak calon mertua Soojin aja,” celetuknya.

Semua orang tertawa kecil, termasuk Soojin yang menutupi mulutnya dengan malu.

Tak lama kemudian, Mama Seoyeon, ibu Hyunwoo, keluar dari arah dapur dengan wajah cerah.

“Oh, Soojin! Hyunwoo! Kalian sudah Kembali.”

Ia memeluk menantunya dengan lembut, lalu menoleh ke arah tamu yang duduk di ruang tamu.

“Oh, Nyonya Cha. Maaf sekali waktu itu saya belum sempat menyambut dengan layak. Kalian datang saat anak saya lagi… bulan madu mendadak.”

Nada suaranya dibuat setengah menggoda, membuat semua yang hadir tertawa.

“Tidak apa-apa, Nyonya Kang. Rumah ini hangat sekali, saya malah betah di sini,” balas Nyonya Cha sopan.

“Lagipula saya senang bisa menemani Eunhee bertemu teman baiknya.”

Hyunwoo yang baru masuk sambil menenteng tas kerja kecilnya hanya bisa berdiri di depan, tersenyum sopan kepada Nyonya Cha.

“Selamat sore, Tante.”

“Selamat sore juga, Hyunwoo. Wah, kamu makin tampan setelah menikah ya, aura-nya beda,” puji Nyonya Cha.

Yura spontan menahan tawa di belakang dan berbisik pada Soojin,

“Aduh kak, calon fan club oppa nambah satu lagi.”

Soojin hanya menepuk lengan Yura pelan, “Kamu ini, bisa aja.”

Malam pun turun perlahan.

Ruang makan keluarga Kang menjadi ramai dengan suara tawa dan obrolan yang hangat.

Mama Seoyeon dan Nyonya Cha duduk berdampingan, membicarakan resep dan hal-hal kecil tentang rumah tangga, sesekali saling memuji selera satu sama lain.

“Teh ini enak sekali, lembut di tenggorokan,” puji Nyonya Cha.

“Itu racikan khusus keluarga Kang, sudah turun-temurun,” sahut Mama Seoyeon bangga.

“Ah, pantesan Hyunwoo tenang banget orangnya,” goda Nyonya Cha ringan.

“Tenang, tapi kalau soal Soojin bisa berubah jadi singa,” celetuk Yura dari seberang meja.

Semua langsung tertawa, sementara Hyunwoo hanya menggeleng pelan, menatap istrinya penuh kasih.

Di sela suasana hangat itu, Eunhee menatap Soojin dengan senyum lembut.

“Senang banget akhirnya kamu pulang, Soojin. Dunia ini rasanya sepi tanpa kamu.”

Soojin balas tersenyum, menatap sahabatnya dengan tatapan penuh makna.

“Sekarang aku sudah pulang… dan sepertinya banyak hal yang menungguku di sini.”

Kalimatnya terdengar ringan, tapi nada suaranya mengandung sesuatu

seperti firasat halus bahwa kedamaian malam itu… hanya sementara.

🦋-------------🦋

Bersambung........

Jangan lupa

Like

Comenet

Subscribe

Nya beb biar author makin semangat nulis nya

See u next episode 👋🏻

1
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
pawangnya gitu loohh 🤣
Drezzlle
Soojin belum tahu ya kalau eunhee psycopet
Drezzlle
betul, kalau gini kan Soojin bisa hidup tenang
TokoFebri
emang se manis itu ya tubuh soojin. ?
TokoFebri
tenaga untuk apa? 🤭🤭🤭
TokoFebri
aduuuhh.. dia mengamati setiap cm tubuh soojin.🤭
TokoFebri
langsung saja gantiin. wkwkwwk
-Thiea-
dimana nyari sahabat kayak gini..😄
-Thiea-
selingkuh itu penyakit yang gak ada obatnya.. jangan percaya 😑
-Thiea-
rapat sampe ke gencet..😄
-Thiea-
waduh! lagi nanggung di grebek..
Muliana
bukannya udah jadi suami ya? masih aja calon /Shy/
Muliana
dia udah mencari tahu semuanya soojin. semuanya
Muliana
woow, cantik sekali. jika soojin gak mau, aku rela menggantikannya /Chuckle/
@dadan_kusuma89
Lagian ya mau peduli gimana? orangnya juga udah mati😁
@dadan_kusuma89
😁 hampir aja ketauan Soojin.
@dadan_kusuma89
Minjae sudah tak kuasa untuk meneruskan hidup. Soalnya dia nggak tau, dikiranya mati lebih enak dari hidup😁
Nuri_cha
beneran malam pertama di luar negeri, panaaaasss
Nuri_cha
cieee... soojin dah berani mancing abang nih
Nuri_cha
ah, mas kamu gombal deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!