Tunangannya mengkhianatinya. Bukannya meratapinya, Dheandita atau yang kerap dipanggil Dhea memutuskan untuk membalas rasa sakit hatinya tersebut dengan menjadi ibu dari wanita yang telah merebut sang tunangan.
"Aku akan menggoda ayahmu dan menjadi ibu tiri mu. Lihat saja apa yang aku lakukan nanti padamu, Virya," ucap Dhea
Drake Adiwitama pria matang nan rupawan adalah ayah dari Virya. Dan Dhea akan membuat Drake menjadi suaminya.
Bagaimana cara Dhea menggoda sang pria matang. Akankah Drake tergoda dengan gadis muda yang usianya jauh dibawahnya itu?
Lalu, bagaimana tanggapan Virya dan Jayan melihat kedekatan Dhea dan Drake?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda 32
Hari H acara pernikahan antara Virya dan Jayan pun tiba. Semua nampak sibuk berlalu lalang di kediaman Adiwitama untuk menyambut acara yang akan datang dalam beberapa jam lagi itu.
Virya jelas tidak tahu bagaimana kondisi di lura kamar karena saat ini dirinya tengah di rias.
Selama masa kehamilan ini, Virya merasa tidak kesulitan sama sekali. Dia hanya mengalami mual muntah di awal saja saat tahu dirinya hamil. Setelahnya, Virya merasa bisa saja bahkan rasanya tidak hamil.
"Apa Jayan udah siap?" tanya Virya kepada salah satu art nya. Jayan sudah dari beberapa hari yang lalu tinggal di kediaman ini. Tentu saja mereka berada di kamar yang berbeda, dan tidak bisa melakukan apapun karena mata Drake selalu mengawasi.
"Iya, sedang siap-siap, Mbak. Ibunya Mas Jayan juga,"sahut sang art. Ya Ibunya Jayan datang kemarin, tidak banyak orang yang hadir dalam acara pernikahan Jayan dan Virya ini. Alasan Sri adalah karena pernikahan ini dilakukan secara mendadak sehingga sanak saudara mereka pun kesulitan untuk ikut.
"Oke, ayo segera selesaikan. Aku udah nggak sabar rasanya,"ucap Virya dengan senyumannya yang begitu puas.
Dia sama sekali tidak merasa ganjalan apapun. Rencana pernikahan yang lancar, kehamilan yang nayaman karena tidak banyak kerewelan, dan hanya tinggal satu langkah impiannya akan terwujud dengan sempurna.
"Akhirnya Jayan jadi milikku seutuhnya,"gumamnya lirih. Virya mematut dirinya di depan cermin. Gaun pengantin berwarna putih bersih itu terlihat sempurna dipadukan dengan wajah Virya yang memang cantik.
Kini Virya hanya tinggal menunggu Drake menjemputnya menuju ke tempat dimana dia dan Jayan akan mengucapkan janji suci.
Sedangkan Jayan, dia terlihat sangat gugup sekarang. Meskipun tamu yang diundang tidak banyak, tapi melihat orang-orang yang sudah berdatangan di kediaman Adiwitama dan bersiap untuk menyaksikan pernikahannya dengan Virya, cukup membuat pria itu tegang.
"Jangan gugup, ingat ini pilihanmu. Jangan sampai suatu hari kamu nyesel, Jay." Sri berkata tajam. Dia tentu masih sangat marah dengan putranya itu. Namun ultimatumnya sangat jelas sekali, yakni Jayan harus bertanggungjawab sampai akhir.
Maksud dari ucapan Sri itu adalah, dia tidak mau Jayan menikahi Virya hanya karena Virya hamil. Sri ingin melihat pernikahan Jayan dan Virya itu selamanya. Dan tidak peduli bagaimana perasaan Jayan kepada Virya yang sesungguhnya, karena ketika Jayan memutuskan untuk berselingkuh dengan Virya maka dia sudah harus tahu apa konsekuensinya.
"Menikah karena kecelakaan ini akan banyak hambatan kedepannya, jadi bersiaplah buat ngadepinnya, Jay." Sri kembali menekankan hal tersebut kepada sang putra.
Tap tap tap
Suara musik yang mengalun, mengiringi langkah kaki Drake dan Virya. Jayan yang sudah berada di sana, di hadapan pendeta itu sedikit terhenyak dengan cantiknya wajah Virya.
"Aku serahkan putriku kepadamu. Ingat, jaga dia sepenuh hati. Kalian sudah memutuskan untuk menikah, maka jalani lah pernikahan ini sampai akhir."
Ucapan Drake terdengar seperti sebuah pesan, tapi Jayan mengartikannya sebagai sebuah ancaman. Hatinya mencelos, ada sesuatu yang sangat mengganjal di sana.
"Baik Pa, saya akan menjaga Virya dengan sepenuh hati saya,"jawab Jayan.
Acara pun dimulai, Pak Pendeta memulainya dengan pengantar lebih dulu sebelum janji suci diucapkan.
Tap tap tap
"Om, aku nggak telat kan?"
Degh!
Dhea datang sambil menyentuh bahu Drake. Drake terkejut melihat tampilan Dhea saat ini. Wajah dengan make up full itu mengingatkan Drake ketika Dhea datang saat acara ulang tahun Virya. Namun kali ini make up yang digunakan oleh Dhea terlihat lebih natural dan manis.
"Kamu cantik, Dhe,"puji Drake.
"Ma-makasih Om,"balas Dhea. Wajahnya bersemu merah ketika mendapat pujian dari Drake.
Semua orang sangat fokus dengan acara tersebut. Bahkan Sri pun tidak sadar dengan kedatangan mantan calon menantunya itu. Sedangkan pasangan calon pengantin, jelas mereka tidak melihat karena saat ini keduanya menghadap ke arah pendeta.
Pemberkatan pernikahan pun dilakukan, janji suci diucapkan, cincin dipasangkan. Setelah itu veil yang menutupi wajah Virya disingkap dan ciuman sumpah sebagai akhir dari janji suci pernikahan pun telah dilaksanakan.
Sebuah tepukan meriah mengiringi resminya pernikahan Jayan dan Virya.
Sreet
Drake melihat ke arah Dhea. Ada semburat luka yang tertoreh di sana. Bagaimanapun Dhea dan Jayan sudah menjalin hubungan yang lama. Pasti Dhea akan terluka dengan pemandangan ini.
"Kamu nggak apa-apa, Dhe?" tanya Drake penuh dengan nada kekhawatiran.
"Nggak Om, aku udah bisa ikhlas kok. Ya mungkin emang jodohku bukan dia tapi orang yang ada di sebelahku sekarang ini,"sahut Dhea dengan senyuman. Senyum yang mampu menggetarkan hati Drake.
"Kamu ini lho, bisaa aja jawabnya." Drake membelai lembut wajah Dhea. Dhea membalas itu dengan menggamit lengan Drake.
Interaksi antara Drake dan Dhea itu masih belum diketahui oleh Jayan dan Virya. Keduanya barus sadar saat datang menghampiri Drake untuk meminta doa restu.
"Dhea, ngapain kamu di sini?"
jeeeeng
Virya jelas sangat terkejut melihat Dhea di sana. Pun dengan Jayan. Tapi Jayan tak berani mengucapkan sepatah katapun. Pria itu hanya diam.
"Aku nggak pernah ngundang kamu ke acara nikahan ku. Jayan, apa kamu yang ngundang dia?"
"Papa yang ngundang Dhea, apa ada masalah,"sahut Drake cepat.
Wajah Virya seketika pucat. Dia yakin bahwa selama ini Dhea sudah berhenti mendekati Drake. Tapi dari pandangan matanya yang meski hanya sekilas, Virya merasa malah hubungan Drake dan Dhea tampak dekat.
"Selamat untuk pernikahan kalian ya. Aku beneran berdoa semoga kalian langgeng sampai tua nanti. Aku tulus dengan doaku ini."
Tidak ingin terjadi keributan di acara pernikahannya, Virya dengan sekuat hati menahan rasa kesalnya. Dia hanya mengangguk, mengucapkan terimakasih dan kemudian memeluk Drake.
Doa yang sama juga diberikan oleh Drake kepada Virya.
Tak hanya Virya dan Jayan yang terkejut, Sri pun demikian. Tapi dia tidak mau ikut campur. Ada urusan apa antara Drake dan Dhea, itu sepenuhnya bukanlah hal yang perlu dia ketahui.
"Semoga kalian bahagia dan akur selamanya,"ucap Sri.
"Terimakasih Bu untuk doanya,"sahut Virya.
Acara itu dilanjutkan dengan pesta kecil-kecilan. Tapi sedari tadi baik Virya maupun Jayan malah sibuk memerhatikan Dhea. Isi kepala mereka berdua hampir mirip. Apa hubungan yang terjadi antara Drake dan Dhea? Itulah yang mereka pikirkan.
Bukan tanpa alasan. Sebagai tamu, Dhea malah tampak seperti nyonya rumah. Dia berdiri di sisi Drake dan menyambut tamu-tamu yang datang dan pergi dari acara tersebut.
"Apa yang terjadi pada mereka. Apa yang nggak aku ketahui selama ini?" ucap Virya dengan gelisah.
TBC
Harusnya kamu malu lho Vir, ternyata selama ini kamu tinggal sama Drake yang bukan siapa2 kamu.
Makanya gak usah sombong gitu
untk jayan bingunglan kamu berharap tidak keluar dari rumah itu,,
dan sekarang kamu harus tau jika virya bukan anak kandung drake