NovelToon NovelToon
Sang Lion

Sang Lion

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Balas Dendam / Persahabatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: MR. IRA

Alexander "Lion" Kennedy, mantan komandan pasukan elite terhebat Amerika, sedang menikmati masa pensiunnya yang damai di pedalaman hutan. Namun sebuah kunjungan tak terduga dari Gedung Putih memaksanya kembali ke dunia yang ditinggalkannya - dunia operasi rahasia, konspirasi, dan bahaya yang tak terlihat.

Dengan masa lalu yang penuh luka dan dendam yang belum terselesaikan, Lion harus memimpin misi penyusupan paling berbahaya dalam kariernya. Didampingi oleh Tanikawa, sahabat lamanya yang jenius teknologi, perjalanan mereka segera berubah menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan di jalanan Moskow.

Ketika misi resmi berubah menjadi urusan pribadi, Lion menemukan dirinya terjebak dalam jaringan konspirasi dimana tidak ada yang bisa dipercaya. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam labirin pengkhianatan, sementara masa kelamnya terus membayangi setiap keputusan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR. IRA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Lion Pulih

Dua puluh satu hari setelah operasi Lion.

"Pak, anda sungguh benar-benar luar biasa. Dalam dua minggu ini, anda sudah bisa berjalan dengan normal lagi, walaupun kadang-kadang masih agak tertatih. Tapi, itu sudah menjadi kemajuan yang sangat pesat. Dan tidak lupa, anda sekarang juga bisa berdiri tegak, sama seperti dulu!!" ucap sang dokter.

Lion yang berdiri di depan dokter, dia sedikit tersenyum, "Yah, namanya juga kerja keras!!" ucap Lion. Tanikawa yang ada di dekatnya pun menimpali ucapan Lion, "Benar, komandan. Tiada usaha yang mengkhianati hasil!!" timpal Tanikawa.

"Kemungkinan, besok anda bisa pulang!!" ucap sang dokter itu, kemudian dia meninggalkan Lion dan Tanikawa. Lion lalu duduk, dia cukup bahagia atas kesembuhannya, "Tanikawa, apa mungkin kita sudah dianggap mati oleh musuh-musuh kita?!" ujar Lion untuk memulai obrolan. Tanikawa ikut duduk, dia menatap Lion, "Pasti tidak," jawab singkat Tanikawa.

"Kamu benar, walaupun sekarang aku sudah cukup sembuh untuk berjalan normal. Tapi, aku kemungkinan akan sulit untuk berlari dan melompat, dan itu. Akan menyulitkan misi kita!!" ucap Lion dengan sedikit sedih. Tanikawa menggelengkan kepalanya, "Tenang saja komandan, walaupun mungkin akan sulit. Tapi, aku yakin komandan bisa. Karena, komandan adalah pasukan elite terhebat di Amerika Serikat, dari tahun 2001 sampai komandan pensiun. Dan sekarang, komandan kembali lagi di dunia yang berbahaya ini!!!" ujar Tanikawa untuk memotivasi Lion, agar dia tidak terus sedih.

Lion sedikit tersenyum dengan pernyataan yang diberikan Tanikawa, walaupun dia tahu. Itu adalah pujian yang dia butuhkan, "Tapi, sekarang aku bersama dengan jenius teknologi. Ilmuwan berbakat, yang bernama Tanikawa Jinchu. Sebagai salah satu pencetus dari racun yang digunakan pada senjata kimia di tahun 2003," puji Lion. Tanikawa tersipu karena pujian dari Lion, "Trimakasih, komandan. Tapi, itu adalah penemuan yang kusesali!!" ujar Tanikawa.

Lion bingung, "Kenapa?!" tanya Lion. Tanikawa menghela napas panjang, dia mencoba mengingat penemuannya itu, "Aku, bersama dua orang lainnya. Berhasil membuat racun bernama Xcu, yang bertujuan untuk membasmi hama di Jepang. Tapi, hak dari racun itu diambil sepihak oleh negara. Dan terciptalah, Xcu, racun yang membunuh lebih dari 100 orang saat ada demo besar-besaran di Tokyo. Untungnya, racun ini hanya dimiliki oleh Jepang. Dan juga, yang mengetahui siapa pembuatannya hanya ada tujuh orang di dunia, termasuk komandan!!" ujar Tanikawa yang menjelaskan alasannya.

Lion bertepuk tangan kecil, "Wah, ternyata racun itu diambil alih sepenuhnya oleh negara? Itu hebat, tapi. Jika ada perang, pembuat dari racun itu yang akan paling dicari!!" ucap Lion. Tanikawa menganggukkan kepalanya, "Benar, apalagi dengan keadaan beberapa negara sedang panas-panasnya. Sampai-sampai, isu perang dunia III sering terdengar sejak beberapa tahun lalu!!" timpal Tanikawa.

Saat mereka mengobrol, di tempat lain. Di dalam sebuah van hitam, berlogokan garuda berwarna hitam, seorang agen duduk menghadap komputer, dari layar. Terlihat bangunan rumah sakit tempat Lion dan Tanikawa, kemungkinan itu diambil secara real-time dengan drone. Di dalam van itu juga, ada beberapa senjata, perlengkapan, dan juga beberapa alat canggih, "Negatif, tidak ada pergerakan!!" ucap agen 90 ke agen 76 yang ada di ruang kemudi.

Agen 76 memukul stir kemudi dengan cukup keras, "Ahhhh, anjing!!! Udah lebih dari seminggu kita di sini, cuma buat mantau dua orang. Memangnya siapa sebenarnya Alexander Lion Kennedy dan juga Tanikawa Jinchu itu, kita tahu rupanya. Tapi, kita tidak tahu kemampuan mereka!!!" ucap agen 76 dengan frustasi. Agen 90 yang mendengarnya, "Entahlah, tapi yang pasti. Mereka katanya orang yang paling hebat, dan paling berbahaya bagi organisasi kita!!" ujar agen 76.

Lion mulai mengganti pakaian rumah sakitnya, dengan pakaian sipil yang dibelikan oleh Tanikawa beberapa hari lalu. Dan Tanikawa, dia mengecek semua yang ada di ruangan saat Lion berganti pakaian,"Aman, aku kira ada alat penyadap di sini!!" pikir Tanikawa. Lion sudah selesai mengganti bajunya, "Bagaimana, apa kita pergi sekarang?!" tanya Lion.

"Sebelum pergi, kita harus bertemu dengan menejer. Karena dia sudah menepati omongannya untuk tidak membocorkan apapun soal kita, walaupun harus ada uang untuk menutup mulutnya!!" ujar Tanikawa. Tanikawa kemudian berjalan ke ruangan sang menejer, diikuti oleh Lion dari belakang. Tapi, tanpa sepengetahuan mereka berdua, menejer sudah menjual nyawa mereka dengan sejumlah uang.

Di dalam ruangan sang menejer, dia tengah menelpon seseorang, "Pak, setelah saya pikir-pikir. Jumlah uang yang anda berikan itu kecil, berbanding dengan resiko dan juga informasi......" ujar sang menejer dengan seseorang di balik telepon. Dari luar ruangan, Tanikawa dan Lion yang sudah membuka pintu, dan mendengarkan percakapan itu secara jelas.

"Apa?!" ucap Tanikawa yang bingung, sang menejer itu membalikkan badannya. Dan langsung melihat Tanikawa yang kebingungan, dan tatapan wajah marah Lion, dia menjatuhkan ponselnya, "Ohhh... Dasar sialan!!! Bajingan!! Kamu menjual nyawa kami?!" ucap Lion sambil melangkah mendekati menejer.

"Maafkan aku!!" rengek menejer sambil berjalan mundur, Tanikawa ingin menembaknya dengan Magnum yang ada di saku pakainya. Tapi, Lion melarangnya, Lion berjalan mendekat. Menejer sudah terpojok di dinding, menejer mengangkat tangannya. Lion mengepalkan tangannya, kemudian memukul perut menejer itu dengan sekuat tenaga "Aghhh!!" ucap menejer. Darah keluar dari mulut menejer, dia langsung terjatuh ke lantai dengan keras.

Lion menatap ke Tanikawa, "Tanikawa, mungkin APM tahu kita di sini!!" ucap Lion. Tanikawa menghela napas, "Benar, komandan. Mereka sudah mengawasi kita mungkin sejak lama, van mereka terparkir di tempat yang sama selama berhari-hari!!" ucap Tanikawa dengan cemas. Lion berjalan cepat ke Tanikawa, "Mengapa kamu tidak bilang sejak lama!!!" teriak kemarahan Lion tepat di depan muka Tanikawa.

Tanikawa menundukkan kepalanya, "Maaf, waktu itu. Komandan masih dalam tahap pemulihan, aku tidak ingin menggangunya!!" ucap Tanikawa yang menjelaskan dengan suara pelan. Lion mundur beberapa langkah, "Beruntung kita ada di rumah sakit, karena dalam dunia yang penuh konflik ini. Tidak boleh ada pertempuran di rumah sakit, itu sudah tertuang di dalam PBB. Beruntung!!" ucap Lion sambil menghela napas.

"Tapi, komandan. Kita adalah buronan bagi APM, mereka mungkin saja akan melanggarnya!!" ucap Tanikawa, "Kamu benar!!" ucap Lion. Lion langsung pergi, diikuti oleh Tanikawa dari belakang. Mereka berjalan cepat, menyusuri koridor rumah sakit yang cukup panjang. Dan benar saja, agen 76 dan agen 90 sudah ada di ruangan menejer.

"Hmmmm... Dia pingsan??" ucap agen 90 sambil menyentuh tubuhnya, agen 76 dengan spontan. Dia mengeluarkan sebuah senjata jarak dekat, pistol tipe glock. Dan langsung menembak menejer itu dengan beberapa tembakan sampai mata "Dor!!! Dor!!! Dor!!!" peluru menembus tubuhnya, darah mengalir deras.

"Kita sudah tidak membutuhkannya, dan sekarang. Di mana Alexander Lion Kennedy dan Tanikawa Jincu?!" ucap agen 76.

Bersambung...

1
Khunaiv Mumtaz
Dasar, menejer korup. Udah dikasih banyak sama Tanikawa, malah minta lagi/Cleaver//Cleaver/
IRAWAN: Iya, emang gak waras tuh menejer
total 1 replies
Khunaiv Mumtaz
Ada beberapa typo nih, thor/Frown//Frown/
Khunaiv Mumtaz
Kayak kenal ceritannya nih/Shy/
Khunaiv Mumtaz
Darkn-nya dapet banget!!!
aurel
yuk mampir juga di karya aku jatuh cinta pada kakak ipar
aurel
semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!