NovelToon NovelToon
Suamiku Berubah

Suamiku Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / CEO Amnesia / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: nula_w99p

Clarisa Duncan hidup sendirian setelah keluarganya hancur, ayahnya bunuh diri
sementara ibunya tak sadarkan diri.

Setelah empat tahun ia tersiksa, teman lamanya. Benjamin Hilton membantunya namun ia mengajukan sebuah syarat. Clarissa harus menjadi istri, istri kontrak Benjamin.

Waktu berlalu hingga tiba pengakhiran kontrak pernikahan tersebut tetapi suaminya, Benjamin malah kecelakaan yang menyebabkan dirinya kehilangan ingatannya.

Clarissa harus bertahan, ia berpura-pura menjadi istri sungguhan agar kondisi Benjamin tak memburuk.

Tetapi perasaannya malah semakin tumbuh besar, ia harus memilih antara cinta atau menyerah untuk balas budi jasa suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nula_w99p, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Suara bel pintu terdengar begitu keras, Clarissa berjalan menuju arah suara itu berasal. Tidak biasanya ada tamu dan mengapa ia merasa familiar dengan situasi ini.

Bel yang berbunyi empat kali dan saat itu pasti ada, ada sebuah ketukan dari pintu sebanyak tiga kali.

Dan benar saja, itu adalah hal yang sangat Clarissa tak sukai. Clarissa membukanya dan mendapati sebuah paket berbentuk kotak sudah terpampang di sana.

Bagaimana mungkin ini kembali lagi, Clarissa sudah lama tak menerima paket menjijikan ini lagi. Tapi orang gila yang ia sendiri tak tahu siapa malah mengirim hal seperti ini.

Clarissa membuka paket itu dan di dalamnya ada sebuah boneka yang sama seperti dulu, boneka yang dulu sempat Benjamin berikan kepadanya. Namun yang ini berbeda, boneka yang di kirim entah oleh siapa selama dua tahun pernikahan kontrak berlangsung ini sangat menyeramkan. Seluruh anggota tubuh dari boneka di lepas, ada sebuah pisau yang tertancap di perut boneka itu belum lagi cairan berwarna merah yang menyerupai darah mengalir di kotak itu.

Sebenarnya apa tujuan dia mengirim hal seperti ini? Dan siapa yang melakukannya? Sedari dulu Clarissa sangat bingung dengan pengirimnya, ia sempat berpikir Benjamin yang melakukannya namun dari dua tahun lalu dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Belum lagi kalau dia benar-benar mengirimnya, Benjamin pasti akan mengirim kata-kata ejekan dan ia merasa bukan suaminya lah yang melakukannya.

Mengapa?

"Sayang..." Benjamin mengeraskan suaranya, ia berada di sofa yang terletak di depan televisi. Keduanya sedang bermain game. Hari ini mereka berdua tak pergi ke kantor, akhirnya Ben berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Jadi untuk hari ini mereka libur.

"Siapa? Mengapa kamu lama sekali," Benjamin penasaran dengan hal yang membuat istrinya begitu lama di sana. Dia lalu melangkah perlahan, ingin segera berada di dekatnya.

"Aduh bagaimana ini," Clarissa panik mendengar langkah kaki suaminya. Ia tak mau kalau suaminya yang belum pulih sepenuhnya sampai melihat hal mengerikan seperti ini.

Clarissa dengan terburu-buru meneliti seluruh ruangan di hadapannya, ia setidaknya harus menyembunyikan barang ini sekarang dari tangannya.

Clarissa kemudian mendapat ide untuk menyembunyikan paket boneka mengerikan itu ke sebuah laci, ia meletakkannya di laci paling bawah. Setidaknya ini aman untuk sekarang.

"Oh maaf tadi sepertinya ada pengirim paket yang salah alamat, jadi dia menanyakan alamat yang salah tadi padaku." Clarissa berpura-pura seolah sedang menutup pintu.

"Ah begitu, sudah?" Benjamin melirik pada pintu yang belum tertutup rapat. Ia pikir ada orang yang memang ingin menemui istrinya.

Clarissa mengangguk dan mendekati suaminya, "ayo kita lanjut bermain game tadi." Clarissa sebenarnya tak menyukai permainan yang sedang mereka mainkan tadi. Game nya sangat sulit untuk di menangkan olehnya, sudah ke tiga kalinya dia kalah.

Padahal ini ide dari Clarissa sendiri, untuk mengalihkan perhatian Ben soal kontak fisik mereka. Ia menyarankan untuk bermain game konsol dan malah merasa sedikit menyesal mengatakan ini.

"Aku sudah bosan, lagipula aku terus yang menenangkan permainan tadi. Bagaimana kalau kita melakukan hal lain," Benjamin tersenyum sambil mengangkat kedua alisnya.

Jangan bilang dia- dia membahas itu lagi. Tidak, tidak boleh. Clarissa sudah memikirkan berbagai cara agar Benjamin tak meminta sesuatu dari tubuhnya namun mengapa lelaki ini terus saja menginginkan hal itu.

Clarissa harus tenang dahulu, ia tidak boleh terlihat panik atau takut. Bisa-bisa suaminya merasa curiga kalau keduanya tak pernah melakukan kontak fisik. Walau memang benar sih mereka tak pernah melakukannya.

"Ya sudah bagaimana kalau kita, kita maksudnya kamu menilai pakaian yang aku pesan beberapa minggu lalu sebelum kamu mengalami amnesia." Clarissa hanya terpikir ide lain yang ini, ia berharap Ben mau mengikuti kemauannya.

"Hmm baiklah, kedengarannya menyenangkan."

Akhirnya dia bisa di bujuk untuk melakukan hal lain selain melakukan kontak fisik.

Clarissa lalu menggandeng tangan kiri Ben dan menariknya ke dalam kamar miliknya.

"Kamu duduklah di sini, aku akan memakainya dan kamu menilai apakah pakaian yang aku beli ini bagus atau tidak." Clarissa mendudukkan Ben di ranjang yang sering mereka gunakan untuk tidur bersama.

Kemudian Clarissa menjauhi Ben, memasuki ruang ganti di depan tempat tidur itu. Ia bernapas lega setelah berhasil mengalihkan perhatian Ben dari hal yang menegangkan baginya.

Clarissa mencari-cari pakaian yang hendak dia tunjukkan pada suaminya. Clarissa tak berbohong, sebenarnya ada pakaian yang Benjamin belikan untuknya sebelum dirinya kecelakaan. Padahal pakaian miliknya yang Benjamin berikan sudah lebih dari cukup namun tidak cukup banyak menurut suami kontraknya itu.

"Ah ini," Clarissa menemukan dress berwarna kuning yang tak terlalu terang. Dress ini sangat cantik, Clarissa cukup menyukainya.

Ia lalu membuka pintu ruang ganti, Clarissa cukup gugup menunjukan pakaian yang dia kenakan. Atasan ini memang cantik namun agak sedikit terbuka tapi beberapa perempuan yang dia temui di acara yang sering di hadiri suaminya mengenakan pakaian seperti ini, mungkin dress ini tidak terlalu buruk.

Clarissa sudah lama berada di ruangan ini, ia harus segera keluar dari sini. Takutnya Ben malah menerobos masuk ke dalam, bisa gawat kalau dia benar-benar melakukannya.

"Tara..." Clarissa berputar menampilkan dress cantik nan berkilau yang ia kenakan. ia tersenyum canggung mendekati suaminya.

Ben tak menunjukan tanda-tanda apapun, ia terdiam melihat istrinya baru keluar dari ruangan ganti itu.

"Kenapa? Tidak cantik ya? Apa kamu tidak terlalu menyukainya!" Clarissa mengalihkan pandangan dari Ben namun tetap bertanya pendapatnya untuk dress yang ia kenakan.

"Ehm bukan, hanya saja kamu semakin cantik mengenakan dress itu makanya aku terdiam sebentar tadi. Aku terpukau, aku seperti melihat peri dari negeri dongeng." Benjamin menjelaskan mengapa tadi dirinya tak mengatakan apapun.

Clarissa tersenyum, lega sekali ternyata pendapat dirinya dan suaminya sama soal dress ini. Mungkin saat menghadiri acara nanti, Clarissa akan mengenakan dress cantik ini.

"Tapi aku lebih suka kamu mengenakan hanya di hadapanku, apa kamu pernah mengenakan dress ini sebelumnya?" Benjamin berpendapat kembali, ia seperti laki-laki posesif yang tak mau perempuannya menunjukan lekuk tubuhnya pada orang lain.

"Eh?" Clarissa yang tadinya menunduk langsung menatap suaminya, ia juga merasakan hawa negatif. Jangan-jangan benar suaminya sedang merasa cemburu! Tapi cemburu karena dress ini? Mana mungkin kan!

"Aku tidak pernah mengenakan ini sebelumnya, kamu- aku membelinya beberapa minggu lalu dan saat itu aku tidak menghadiri acara apapun." Clarissa belepotan mengatakan hal ini, ia merasa sedang di interogasi oleh petugas kepolisian.

Benjamin tersenyum sumringah, ia lega jawaban yang ia dapatkan bukanlah kebohongan.

''Kemari lah!" Benjamin menepuk bahu miliknya, memberi isyarat kepada istrinya untuk duduk di pangkuannya.

To be continue....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!