NovelToon NovelToon
MARTA BAKRUN

MARTA BAKRUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Matabatin / Berbaikan / Menantu Pria/matrilokal / Cinta Beda Dunia / Cinta Murni
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Artisapic

Seorang pemuda berasal dari golongan menengah berharap mendapakan jodoh anak orang kaya. Dengan perjuangan yang keras akhirnya menikah juga. Menjadi menantu orang kaya, dia begitu hidup dalam kesusahan. Setelah memiliki anak, dia diusir dan akhirnya merantau. Jadilah seorang pengusaha sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artisapic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XVI CINTA ITU MURNI

    Perjalanan keluarga Bakrun sungguh suatu contoh akan hadirnya sebuah rasa, cinta, kasih , sayang, perjuangan dan pengorbanan yang semuanya adalah sebuah fundamental dalam berkeluarga, membina satu hati satu jiwa dengan dasar adanya ketulusan yang abadi. Biarpun segala rintangan silih berganti, tapi semuanya akan tersisi dalam jalinan kasih.

    Sebagai seorang suami yang tugas utamanya adalah mencari nafkah, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, syukur lah bila punya kelebihan, itu adalah sebuah pertanda akan hadirnya trahta yang mulia. Alangkah senang mana kala seseorang telah menjadi figur publik dalam kehidupan, alangkah indah dunia ini bila tumbuh benih-benih yang subur yang akan menghiasi fenomena dunia ini, sejuk rasanya bila sebuah tetesan embun kita akan selalu membasahi setiap dedaunan yang tumbuh dalam tangkai dengan cabang yang rindang penuh dengan bunga dan buah dalam satu kokohnya rumah tangga kehidupan.

    Kala itu usia kandungan telah menginjak 7 bulan, kebiasaan adat itu biasanya diadakan acara adat yaitu Nujuh Bulan, atau Mitoni, secara filosofi bahwa nanti kelak si janin akan diperkenalkan tentang angka 7 yang isinya tentang 7 hari, 7 lapis bumi dan langit, 7 ayat pembuka, 7 lubang penyebab dosa yaitu 2 telinga, 2 mata, 2 lubang hidung dan 1 mulut, dan lain sebagainya.

     " Nanti acaranya di rumah siapa Nel," tanya ibu Lia.

     " Enaknya di rumah kang Bakrun saja bu," jawab Neli.

    " Tidaaaak, jangan di sana, itu rumah orang melarat, itu rumah kotor, rumah penuh dengan hantu, rumah sial, rumah apa lagi bingung....pokoknya di sini !" tegas pak Dul.

     " Nggak apa pak, tapi bapak nanti jangan pergi, malu pak, kemarin sudah 2 kali bapak bikin malu, masuk ke sumur, masuk ke selokan, nanti ada lagi pak," tutur ibu Lia.

       " Eh....eh...eh...sem ba rangan....nehi...nehi....ya...bapak tidak akan pergi selama si Mar Ta Bak itu pindah dari sini," kata pak Dul.

       " Malu pak....itu-itu juga menantu kita pak, sudah ganteng, baik, pintar , terus punya rasa peduli pak," tutur ibu Lia.

    " Benar...itu benar....ganteng soalnya dia itu hidup di hutan...ganteng...terus baik...karena dia itu baik-baik saja melaratnya, lalu pintar...betul iya pintar menipu mertua, itu lah si Mar ta bak.....run....ha ..ha...ha...", kata pak Dul sambil tertawa.

    " Ih....bapak ko gitu ya, sama menantu idaman ko begitu sih," sahut Neli.

     " Pasti lah....si Mar Ta Bak....Run itu idaman,.....idaman para kelelawar...hi...hi...hi...", hardik pak Dul sambil nyinyir sinis.

      " Eh pak....kang Bakrun tuh janji pak....kalau sukses kerjanya nanti akan kasih hadiah ke bapak," tutur Neli.

    " Apa hadiahnya.....apa....kerbau 1 kandang, sapi 1 kandang, mobil sedan, kapal heli atau apa....silahkan apa...ayo ngomong...", sahut pak Dul.

     " Eh kang Dul......anda sudah lupa ya, dulu anda juga waktu susah itu, makan saja dari gandum, nasi basih , bahkan sempat anda makan ares pisang, apa sudah lupa ya ", hardik istrinya.

      " Lah....itu kan dulu Lia Liu....dulu itu wanita lancip....itu dulu....tapi sekarang....lihat sekarang...lihat ayo," jawab pak Dul dengan bangganya.

    " Wah...dasar pak Dul bedul....pak Dul gundul.....pak Dul tukang wadul.....iiiiiiih," kata istrinya sambil kesal.

     Begitulah setiap hari, rumah itu ibarat sebuah neraka kehidupan bagi Bakrun, hingga suatu saat.

    " Nel....kakang sudah nggak kuat di sini Nel....," keluh Bakrun.

    " Sabar kakang, toh ini tuh ujian kang," bujuk Neli.

    " Iya , paham ini ujian, biar kita lulus, biar kita kuat, tapi.....tidak bisa buat hidup tenang....", tutur Bakrun.

    " Kang, kita kan sudah sepakat, janji, selalu bersama, jadi ya jalani aja sih, biar bapak kayak gitu...biarin ...yang penting kita tetap satu..." jelas Neli.

    Akhirnya kembali Bakrun menjalani hidup di rumah itu, sementara sikap bapak Neli semakin menjadi-jadi. Pernah suatu waktu Bakrun mencari kawat tali, yang tadinya memang ada di atas meja, sebentar saja hilang, begitu dicari-cari sampai lama, pas ketahuan ada di tong sampah. Itu sering terjadi, setiap tetangga dihasut untuk benci sama Bakrun, pokoknya segala-galanya itu benci dan benci.

    Sedangkan ibu Lia dan Neli tidak dapat berbuat apa, bahkan kalau salah satu dari mereka itu membela Bakrun, maka kata-kata kotor yang keluar, bahkan sampai ke arah pengusiran juga.

     " Nel,....itu ada sedikit lauk dari ibu Ijah, buat Bakrun nanti kalau pulang kerja ya," kata ibunya.

     " Iya bu, nanti saya kasihkan buat kang Bakrun," sahut Neli sambil melipat baju jemuran.

" Ini...tadi ada bi Ijah, katanya habis kondangan ke saudaranya, terus dikasih banyak, jadi dikasihkan ke ibu," jelas ibunya.

Setelah menerima sepiring lauk yang dikasih ibunya, lalu Neli memasukannya ke dalam tempat lauk di dapur, kemudian ia kembali mengambil jemuran yang kering, sekitar 10 menit lalu ia kembali lagi, masuk ke rumah dan melipat pakaian lagi. Beberapa menit setelah itu, datanglah Bakrun pulang kerja di rumah pak Yudi.

Selesai menaruh sepeda, Bakrun melepas baju lalu duduk.

" Hari ini gerah banget Nel, jalan saja panasnya bukan main," kata Bakrun.

" Iya, makanya banyak-banyak minum, supaya tidak kurang cairan, kata dokter," jelas Neli.

" Hmmmm...kata dokter terus sih Nel, mbok ya kata sendiri gitu," sahut Bakrun.

" Sudah saya mau makan dulu," sambung Bakrun, sementara dirinya ke WC, dan Neli menyiapkan makanan untuk suaminya itu.

Setelah menyusun jenis makanan di meja, lalu Neli mengambil lauk yang tadi diberi oleh ibunya. Tetapi alangkah terkejutnya Neli, begitu mau mengambil lauk itu, ternyata sudah dikasih serbuk bata merah.

" Kaaaaaaaaang, lihat ini kang," jerit Neli sambil membawa lauk tadi.

Bakrun yang baru keluar dari kamar mandi langsung lari menghampiri Neli, Bakrun melihat di piring itu ......

" Ini apa Nel," tanya Bakrun.

" Lauk kang, tadi ibu kasih saya, katanya dari bi Ijah, tapi ini lauk jadi seperti ini kang, siapa orang yang sudah berbuat kayak gini kang," kata Neli.

" Ya sudah, nanti kakang beli lauk sama bi Inah, itu yang jualan di pojok jalan," kata Bakrun seraya mau mengambil sepedanya.

Begitu melihat sepeda, Bakrun lemas, di depan sana , sepeda Bakrun penuh dengan kotoran dan sampah, juga banyak semut yang mengerumuni. Ia lalu memberitahu kepada Neli, dan Neli juga akhirnya menangis sejadi-jadinya.

Kebetulan waktu itu ibunya baru saja pulang dari rumah saudara.

" Ada apa ini,....mana Bakrun Nel ?" tanya ibunya.

" Kang Bakrun lagi beli lauk Bu," jawab Neli.

" Beli lauk, kan tadi ibu kasih Nel," jawab ibunya sambil membuka lemari dan melihat lauk itu sudah bercampur dengan serbuk bata. Mata ibu Lia melotot dan merasa tidak percaya, lalu ibu Lia masuk ke rumah sambil memanggil suaminya.

1
ghost face
nih saya panggilin bombe
ArtisaPic: wow....makasih ya
total 1 replies
Ceyra Heelshire
bikin novel baru lagi pak?
Oksy_K
aku kira mobil elf itu peri/Facepalm/
ArtisaPic: iy....mumpung lg liburan
total 1 replies
mhmmdrzcky
Karena aku suka banget ceritanya kayaknya mau aku habisin sekarang/Drool/ Btw mampir juga kak ke cerita aku judulnya Ensiklopedia Sunyi Yang Tak Pernah Dibaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!