NovelToon NovelToon
CINTA Dan BENCI

CINTA Dan BENCI

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Srii Ulinna Sembiringg

Menikah adalah keinginan semua orang, Tentu begitupun dengan Raisa Dirani, apalagi menikahi orang yang sangat ia cintai sejak dulu, akan tetapi pernikahan jauh dari yang ia bayangkan, suaminya yang ia pikir menikahi nya dengan cinta ternyata menancapkan luka dalam untuknya.
Akankah dia bertahan untuk rumah tangga nya?
simak kisah nya dalam

CINTA dan BENCI

Kisah ini di terbitkan atasa izin Noveltoon MaNisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili noveltoon itu sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Srii Ulinna Sembiringg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Posesif dan Hangat

Waktu terus berjalan, tak terasa kandungan Raisa sudah menginjak usia 5 bulan. Di usia kandungan tersebut Raisa tampak lebih sehat, segar dengan perutnya yang sudah tampak membuncit.

Jangan tanya bagaimana posesif nya Marcel, lelaki itu tak memperbolehkan istrinya melakukan kegiatan apapun, padahal Raisa sudah berulang kali mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan ia bosan jika tak melakukan apapun, tapi Marcel tetap pada pendiriannya.

Seperti pagi ini Marcel tampak membuatkan susu hamil untuk Raisa, padahal Raisa mengatakan ia akan membuat nya sendiri tapi Marcel sama sekali tak menggubris nya.

"Aku bisa sendiri mas, ya ampun! Nanti kamu telat lohh kekantornya," sungut Raisa tampak mulai kesal.

"udah ini udah selesai kok sayang, nahhh ini minum gihhh.." ucap Marcel sembari meletakkan segelas susu hangat dihadapan Raisa.

"baik baik dirumah ya, kalau butuh apa-apa bilang bibi, kamu ga boleh kecapean ya sayang" ucap Marcel mengelus Surai istri nya.

"Mas aku gapapa lohh.. Beneran, kasian bibik dia pasti lelah kesana kemari." ucap Raisa.

"bibik kan banyak yang bantu sayang, nanti ada yang lain, tapi aku percayakan kamu sama bibik, udah ya jangan protes aku pergi dulu, ingettt! Aku pantau di cctv." ucap Marcel mencium kening istrinya lalu pergi.

Raisa menghembuskan nafas nya kasar lalu tersenyum menatap punggung Marcel. Walaupun Marcel lebih cerewet dari biasanya, tapi Raisa merasa begitu disayang oleh suaminya, Marcel selalu memperhatikan Raisa sampai hal-hal kecil pun.

Ditempat lain tampak Dion fokus menatap layar komputer nya, ia baru sampai kantor beberapa menit yang lalu, ada yang harus ia periksa sebelum pergi rapat bersama Marcel.

Jika ditanya bagaimana hubungan nya dengan diah, yaa hubungannya memang makin dekat, Dion semakin menampakkan ketertarikan nya kepada Diah, Diah pun sudah nyaman berada di dekat Dion, tapi keduanya belum menjalin hubungan yang jelas. Tapi Dion seperti nya ingin menjalin hubungan yang serius, apalagi mamanya selalu mendesak nya untuk menikahi Diah.

Hanya saja ia ragu, bukan ragu pada perasaan nya, ia ragu Diah akan mau menikah dengannya, walaupun Diah sama sekali tak terlihat menolak nya selama ini, tapi Dion seperti nya tak percaya diri.

sementara Diah tampak berkutat di tumpukkn berkas berkas, beberapa hari ini teman satu divisi ada yang tak masuk, jadi mau tak mau ia yang mengerjakan berkas itu sendiri, sperti nya nanti ia akan lembur nanti.

Marcel sampai di perusahaan, memakirkan mobil nya lalu naik menggunakan lift khusus dirinya. Sekarang ia tampak kemana mana sendiri, tak lagi ada Dion yang selalu mengantar jemputnya, ia sudah mengendarai mobilnya sendiri semenjak paman Nico pindah keluar negri untuk mengawasi perusahaan baru Marcel di sana. Jadi Marcel meminta Dion membantu nya disini termasuk berbagai cabang perusahaan yang lain.

Marcel duduk di ruangan nya, Dion masuk membawa seorang wanita berpakaian cukup terbuka masuk keruangan tersebut.

Marcel memicingkan matanya, lalu mendesah pelan ia kesal dengan Dion karna membawa wanita tersebut masuk keruangan ya.

"maaf tuan, ini calon sekretaris yang melamar disini tuan, saya membawanya kemari, supaya anda bisa melihat langsung." ucap Dion menunduk, ia tahu tuannya sedang kesal sekarang.

"Dion! Saya mencari sekertaris bukan teman tidur, kenapa kau membawa wanita seperti ini kemari." ucap Marcel kejam.

Wanita yang berdiri disebelah Dion menunduk, ia kesal mendengar ucapan Marcel.

"Aku tidak mau sekertaris perempuan, cari laki laki!" ucap Marcel kemudian.

"baik tuan!" Dion pergi dari ruangan itu bersama wanita tersebut.

Sesampai nya diluar, "Maaf! anda tidak diterima bekerja disini, seperti yang anda dengar tadi!" ucap Dion dingin.

Perempuan itu pergi Dnegan kesal dari kantor tersebut.

Dion mendesah pelan, ia masih belum mendapat sekertaris seperti kriteria bossnya, semua yang melamar adalah kebanyakan seperti wanita malam menurutnya, makanya boss nya tak suka.

Ia menelpon seseorang meminta beberapa laporan untuk diantar keruangan nya.

Tak berselang lama, pintu ruangannya diketuk. Ruangan nya bersebelahan dengan ruang marcel.

"Masuk" ucap Dion tanpa menatap kearah pintu.

Orang tersebut masuk kedalam lalu menyerahkan beberapa laporan ke atas meja kerja Dion.

Dion menatap tangan yang ia lihat dari ekor matanya pun langsung tahu siapa yang datang, Dion langsung menatap orang tersebut dan tersenyum.

"kenapa kamu yang ngantar?" tanya Dion lembut. Sisi ini lah yang membuat Dion berbeda, ia tak pernah menampakkan sisi lembutnya kepada orang lain selain orang tua nya, dan Diah. Yaaa wanita didepannya adalah Diah.

"iya mas, mbak Lusi nya cuti, aku permisi ya?" ucap Diah bermaksud pergi.

"Tunggu! Buru banget sih hmmm?" tanya Dion sembari berjalan mendekati Diah, lalu mendudukkan bokong nya di atas meja dekat tempat Diah berdiri.

Ini lah yang membuat Diah ketar ketir, jika Dion sedang bersamanya, Dion selalu membuat ia serangan jantung dengan kelakuannya yang menurut nya, ahh entah lah.

"masih banyak berkas yang belum selesai aku kerjain mas" ucap Diah mundur, karna Dion duduk terlalu dekat dengannya.

Tapi Dion malah menarik tangannya supaya mendekat, mau tak mau ia harus mendekat kepada laki laki didepannya.

"M--mmasss.. Ini dikantor, ga enak diliat orang," ucap Diah terbata bata, bagaimana tidak, wajah Dion terlalu dekat dengan wajahnya. ia bahkan bisa mencium aroma nafas Dion yang wangi mint.

"Kita udah berapa hari ini gak ketemu? Aku sibuk terus, kamu gak kangen?" tanya dion.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Neysa
lanjut Thor🙏🙏🙏
Yaky De la rosa
Ada apa thor, kok lama update updatenya? Aku berharap cerita ini tidak berhenti di tengah jalan.
MaNisa: sabar ya.. author pasti teruskan...
total 1 replies
wtf_pj
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!