NovelToon NovelToon
BAYANGANMU DI HARI PERTAMA

BAYANGANMU DI HARI PERTAMA

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Cintapertama / Spiritual / CEO Amnesia / TKP / Tamat
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sarifah31

Bayangmu di Hari Pertama
Cinta yang tak lenyap meski waktu dan alam memisahkan.

Wina Agustina tak pernah mengira hari pertama OSPEK di Universitas Wira Dharma akan mengubah hidupnya. Ia bertemu Aleandro Reza Fatur—sosok senior misterius yang ternyata sudah dinyatakan meninggal dunia tiga bulan sebelumnya. Hanya Wina yang bisa melihatnya. Hanya Wina yang bisa menyentuh lukanya.

Dari kampus berhantu hingga lorong hukum Paris, cinta mereka bertahan menantang logika. Namun saat masa lalu kembali dalam wajah baru, Wina harus memilih: mempercayai hatinya, atau menerima kenyataan bahwa cinta sejatinya mungkin sudah lama tiada…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarifah31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 – Tiga Tahun yang Hilang

Malam sudah turun sempurna saat mobil yang dikendarai Fatur berhenti perlahan di depan rumah Wina. Jalanan sunyi, hanya suara jangkrik dan desiran angin yang menemani. Wina menoleh ke arahnya, membuka pintu mobil perlahan, matanya penuh keraguan dan rasa ingin bicara lebih banyak. Tapi kata-kata tertahan di tenggorokannya.

Fatur tidak menoleh.

“Terima kasih, Fat,” ucap Wina, pelan.

Fatur hanya mengangguk, suara mesinnya pelan bergemuruh. “Istirahat yang cukup, ya.”

Tak sempat ada lanjutan. Pintu mobil tertutup, dan mobil itu kembali melaju—menghilang di balik tikungan jalan kompleks.

Setibanya di rumah keluarga Ar-Rasyid, Fatur tidak langsung masuk ke kamarnya. Tidak seperti biasanya. Ada sesuatu yang mendesak dari dalam dadanya. Rasa yang telah menumpuk sejak ia melangkahkan kaki keluar dari rumah Ale siang tadi. Ia melewati lorong rumah yang temaram, menuju ruang tengah.

Abah Rahman sedang duduk di kursi panjang membaca dokumen di bawah cahaya lampu gantung kuning temaram. Di sampingnya, Ummah Dinda sedang merapikan kain rajut yang ia tinggalkan sore tadi.

Langkah kaki Fatur membuat keduanya menoleh.

“Sudah pulang?” tanya Ummah Dinda hangat, “Makan malam mau disiapin?”

Tapi Fatur tak menjawab. Ia berdiri di depan keduanya, menatap Abah Rahman lurus-lurus.

“Aku baru dari rumah seseorang,” katanya pelan.

Abah menutup dokumen, perlahan.

“Rumah siapa?”

“Rumah keluarga Aleandro Reza Fatur.”

Hening.

Tak ada yang bergerak. Bahkan detak jam dinding seolah menunggu satu kalimat berikutnya.

Fatur menarik napas panjang, lalu duduk di kursi berseberangan, tubuhnya sedikit membungkuk ke depan.

“Abah,” ucapnya, tegas, “apa yang sebenarnya terjadi padaku tiga tahun lalu?”

Ummah Dinda menahan napasnya, tangannya refleks meremas ujung kain di pangkuannya.

Fatur melanjutkan, suaranya semakin menekan. “Siapa aku sebenarnya? Kenapa tidak ada foto masa kecilku di kamar? Kenapa aku bisa mirip seseorang yang dinyatakan hilang dalam kecelakaan bus pariwisata? Dan... kenapa hatiku merasa nyeri setiap kali mendengar nama ‘Aleandro’?”

Abah Rahman menatapnya dalam-dalam, sorot matanya berubah. Tidak marah. Tidak takut. Tapi... penuh beban.

“Febriansyah,” katanya pelan, menggunakan nama lengkap Fatur. “Sebelum kamu bertanya lebih jauh... Abah minta kamu siap mendengar semuanya. Karena setelah ini, tak akan ada jalan kembali.”

Fatur mengangguk. “Aku ingin tahu. Aku harus tahu.”

Ummah Dinda menunduk. Air matanya mulai menetes tanpa suara.

Abah Rahman menghela napas, menatap lampu gantung di atas kepala mereka, lalu perlahan berkata:

“Tiga tahun lalu... Abah kehilangan putra kandung kedua kami. Febriansyah Fatur Fahrezi. Ia meninggal dalam kecelakaan tabrak lari di Situgunung. Dan di hari yang sama, tak jauh dari lokasi kecelakaan, Abah menemukan kamu...”

Abah berhenti sejenak. “Seorang pemuda sekarat, dengan luka parah di kepala dan pelipis kiri, tubuh penuh darah... tapi masih hidup.”

“Dan dia... aku?” Fatur nyaris tak percaya.

“Waktu itu kamu tidak bisa bicara. Identitasmu tidak ada. Abah panik. Kami bawa kamu ke rumah sakit terdekat, tapi fasilitasnya tak memadai. Setelah Fatur kami makamkan, Abah dan Ummah membawa kamu ke Paris, karena ada kenalan dokter di sana.”

Suara Abah mulai bergetar.

“Kami tidak ingin kehilangan dua-duanya. Kami sudah kehilangan Fatur. Tapi kamu... kamu seperti diberi untuk menggantikan yang hilang. Tuhan meletakkan kamu di jalan kami.”

“Lalu... bola mataku?” tanya Fatur, pelan.

Abah menunduk. “Fatur meninggalkan wasiat. Jika ia tiada, berikan sepasang matanya untuk seseorang yang membutuhkannya.”

Dan saat itulah, seluruh ruangan terasa runtuh.

Fatur memejamkan mata. Semua mulai berputar. Nama-nama, tempat, wajah. Potongan puzzle yang selama ini tercerai-berai kini mulai saling mendekat.

Ia membuka mata, memandang Abah dan Ummah.

“Jadi… aku bukan Fatur kalian,” bisiknya. “Aku adalah Ale…”

Ummah Dinda terisak. Tapi Abah hanya menatapnya dengan mata yang sayu, lalu berkata:

“Sekarang... kamu mungkin tak tahu siapa dirimu. Tapi kamu adalah anak kami juga.”

Dan malam itu, Fatur—atau Ale— tidak kembali ke kamarnya dengan tenang. Ia kembali dengan setengah jiwanya yang hilang, kini mulai pulang... satu per satu.

Bab ini menjadi klimaks kebenaran, di mana semua yang tersembunyi akhirnya terbuka. Tetapi tetap menyisakan ruang untuk pergumulan batin dan pemulihan identitas yang perlahan.

1
Nurul An-nisa
iya ya, sampe sekarang belum ada alasan kenapa harus Wina
drpiupou
duh apa ada kemungkinan Fatur gidup
drpiupou
sedih banget omongan si Ale Ale ini
Sarifah Aini: Ale Ale rasa apa kak 😂
total 2 replies
drpiupou
apakah kamu akan memilih Ale?

ku harap kamu milih aku sih
Afriyeni Official
tetaplah di sisinya Wina, lambat Laun ia akan pulih dari lukanya yang tak terlihat.
Afriyeni Official
cuma Wina yang belum tahu kalau Fatur adalah Ale
bluemoon
sarapan dulu win lain kali
Aquarius97 🕊️
keren Thor 👋🏻 semangatt
Aquarius97 🕊️
huwaaaaa.... beneran kan Ale ternyata koma .. eh firasat ibunya Ale kuat banget yak
Aquarius97 🕊️
Alee... ahhhh jadi Ale.... masih hidup /Sob/
sjulerjn29
tu kan bener ceuk aku oge ale eta teh..🤭
wina akhirnya pujaan hatimu masih hidup
Iqueena
Yang jelas perasaanmu itu untuk Ale Win, karena dia yg pertama kamu liat, walau bukan sebagai manusia 🥹
Iqueena
Wahhhh, keren plot twist nya kak 👏🏻
Iqueena
Jadi Fatur itu Ale?
Xlyzy
Ale sebenarnya kamu ini manusia apa atau hantu si
Dewi Payang
Sampai kini aku tetap berharap Fathur adalah Ale.....
Ceyra Heelshire
kalau orang liat, bisa dikira gila sih
Drezzlle
Betul Wina
Dasyah🤍
aku doain yah moga moga Fatur benaran Ale
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
Ale km hrs bersyukur bertemu mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!