NovelToon NovelToon
Aku Tak Rela Dimadu

Aku Tak Rela Dimadu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: UmiR

Melinda dan Rauf sudah menikah selama tiga tahun, tetapi sampai saat ini belum juga di karuniai seorang anak. tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, hingga membuat Tini-- Ibu mertuanya meminta Rauf-- putranya untuk menikah lagi.

"nak, menikalah dengan Sintia tanpa sepengetahuan istrimu!"

bagai disambar petir disiang hari, membuat tubuh Rauf terdiam kaku dengan perasaan yang gelisa. permintaan itu benar benar membuat Rauf dilema. disisi lain dirinya tidak ingin menduakan istrinya, tetapi disisi lain Rauf juga sulit untuk menolak permintaan sang ibu.

lantas, bagaimana kelanjutannya? apakah Rauf akan mengikuti ucapan ibunya? jika iya, lalu bagaimana nasib Melinda? serta, bagaimana perasaan Melinda setelah tau jika suaminya akan menikah lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22

sintia terbangun dari tidurnya, karena merasa ada yang memeluknya dari belakang.

" ibu, kenapa membangunkan sintia.?" tanya sintia kepada ibu tini.

" sintia, kenapa kamu ada di rumah ini.? siapa yang menyuruh kamu datang ke rumah ini.?"

tanya ibu tini dengan tegas.

" ibu.. sintia kan menantu ibu, wajar dong sintia kemari." ucap sintia.

" tidak sintia, kita sudah sepakat bahwa kamu tidak akan datang di rumah ini, terkecuali, melinda istri pertama rauf." ucap ibu tini.

" ibu mertua sayang.. mengerti dong, sintia hanya ingin bertemu rauf, karena rauf suaminya sintia." ucap sintia.

" tapi, tidak harus datang kemari, ibu kan sudah membelikan kamu rumah, dan sudah mempekerjakan pembantu rumah tangga, untuk membantu kamu dan mengurus keperluan kamu." ucap ibu tini.

" tapi ibu mertua, itu saja tidak cukup, sintia maunya lebih dari itu, karena sintia sudah mengandung anaknya rauf, sintia maunya rauf di samping sintia." ucap sintia.

"tidak sintia, pokoknya besok kamu harus pulang ke kampung, kamu tidak boleh ada di sini." ucap ibu tini.

" pokoknya, sintia masih suka tinggal di rumah ini, karena sintia ingin merasakan apa yang pernah melinda rasakan." ucap sintia.

" sintia, kenapa sih kamu sangat keras kepala? ternyata memang betul apa kata rauf, bahwa kamu, sangat egois dan tidak pernah menghargai perasaan orang lain, ingin memang sendiri." ucap ibu tini dan kesal kepada sintia.

" sudah lah bu, sudah terlanjur, sintia mau makan dulu, sintia lapar." ucap sintia, dan langsung keluar dari kamar, dan langsung menuju meja makan.

ibu tini bingung, tidak tahu mau ngomong apa lagi kepada sintia, tambah lagi urusan rauf dengan melinda belum selesai.

ibu tini langsung keluar dari kamar, dan langsung menuju kepada rauf, yang sedang tidur di sofa.

" rauf, bangun rauf." ucap ibu tini , dan membangunkan rauf yang sedang tidur.

" kenapa bu.?" tanya rauf.

" rauf, bangun dong, kayanya kita lagi menghadapi masalah yang lebih besar rauf." ucap ibu tini.

" masalah apa bu." tanya rauf.

" sintia rauf, dia tidak mau pulang ke kampung, bahaya rauf, kalau sampai melinda dan kedua orang tuanya mengetahuinya, kita akan mendapat masalah yang lebih besar lagi rauf." ucap ibu tini.

" rauf juga bingung bu, ini sudah terlanjur terjadi, kita hadapi saja bersama-sama, apapun yang akan terjadi nanti." ucap rauf.

" tidak rauf, bagai manapun caranya, kita harus berusaha untuk membuat sintia pulang besok, sebelum melinda mengetahui bahwa ada sintia di rumah ini." ucap rauf.

" tapi, bagai mana caranya bu.?" tanya rauf.

" caranya, kamu bujuk sintia dulu, agar dia mau pulang ke kampung.?"ucap ibu tini.

" iya bu, rauf akan coba membujuk sintia." ucap rauf.

" ayo, kita makan dulu, ibu sudah masak." ucap ibu tini.

" ayo bu, rauf lagi sudah lapar." ucap rauf dan langsung pergi menuju meja makan.

dan di meja makan, sudah ada sintia yang lagi makan, dan sintia melihat ibu tini dan rauf menuju meja makan, sintia menyuruh ibu tini membuatkan teh untuk sintia.

" ibu mau makan ya, tolong buatkan teh kepada sintia dong.!" ucap sintia kepada ibu tini.

" lancang kamu sintia, bisa- bisanya kamu menyuruh ibuku seperti ini." ucap rauf.

" kenapa, tidak bisa ya? aku kan istri kamu, dan sedang hamil, ini bukan keinginanku, tapi keinginan bayi aku, karena aku lagi ngidam mau minum teh buatan ibu mertuaku." ucap sintia.

" tapi sintia." ucap rauf.

"sudah rauf, tidak apa- apa, nanti ibu buatkan teh buat sintia dulu." ucap ibu tini.

" tapi bu," ucap rauf

" udah, tidak apa-apa."ucap ibu tini.

dan langsung ke dapur membuatkan teh kepada sintia.

" kamu keterlaluan sintia." ucap rauf.

" ibu, nanti tolong antarkan ke ruangan tengah ya, dari sintia mau nonton TV dulu."teriak sintia kepada ibu tini.

dan langsung pergi ke ruang tengah, untuk menonton TV.

dan ibu tini selesai membuatkan teh, langsung pergi mengantarkan kepada sintia.

" ini teh nya." ucap ibu tini sambil meletakkan teh di meja.

" makasih ibu mertuaku." ucap sintia

dan ibu tini kembali ke meja makan untuk makan.

" ibu, tidak apa- apa.?" tanya rauf.

" tidak, ibu tidak apa-apa." ucap ibu tini.

" sintia sangat keterlaluan." ucap rauf.

" mungkin ini karma pada ibu rauf, karena dulu ibu perna membentak- bentak melinda, dan memperlakukan melinda seperti pembantu, padahal melinda sangat baik sama ibu, dan menghormati ibu, meskipun ibu selalu membentak melinda." ucap ibu tini dan meneteskan air mata, karena mengingat melinda yang begitu baik padanya.

sementara melinda di rumahnya, berencana untuk pergi ke rumah rauf, untuk bertemu dengan ibu tini, karena melinda mengingat perkataan rauf, bahwa ibunya sangat merindukan kedatangan melinda.

dan melinda pamit kepada ibunya, untuk bertemu ibu mertuanya.

" ibu, melinda pamit untuk ke rumah ibu mertua sebentar saja." ucap melinda.

" untuk apa kamu mau bertemu ibu mertua kamu.?" tanya ibunya melinda.

" hanya untuk memastikan saja, kalau ibu mertuaku baik- baik saja, biar bagai manapun melinda dengan rauf kan belum bercerai." ucap melinda.

" tapi melinda." ucap ibu siti.

" tolonglah bu, cuma sebentar saja ko." ucap melinda.

" baiklah, tapi kamu jangan lama- lama ya, nanti ayahmu marah." ucap ibu siti.

" iya bu." ucap melinda sambil mencium tangan ibunya.

dan melinda langsung pergi ke rumah rauf, dengan mobil ibunya.

rauf dan ibu tini, tidak tahu bahwa melinda akan ke rumahnya, dan melinda juga tidak mengetahui, bahwa sintia lagi ada di rumahnya rauf, dan tidak tahu bagai mana reaksi melinda, kalau mengetahui sintia di rumahnya rauf...

1
Amy Norashiella
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Retno Harningsih
lanjut
kalea rizuky
Linda tolol bgt mau aja di injak injak cerai lahhhh bloon sebel q bacanya greget
kalea rizuky
Melinda tolol menye2 sebel kali
kalea rizuky
Melinda jangan mau besarin anak hasil selingkuh an enak aja lu raupp
kalea rizuky
cpetan cerai laki tukang selingkuh kek lu pantes dpet jalang
kalea rizuky
bkin cerai Thor laki bajingannn
Aether
Maulinda nya Bulol
Retno Harningsih
lanjut
Hiro Takachiho
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
Umi: iya..makasih sudah membaca🙏
total 1 replies
Rara Makulua
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
Umi: masih belum tamat ceritanya dong ..di baca lagi ya kelanjutannya🙏makasih sudah membaca🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!