NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Bertemu Kembali

..."Terkadang menepi adalah suatu pilihan yang tepat untuk menenangkan diri. Akan tetapi, memendam semua sakit sendirian pun, tidak bagus untuk diri yang sudah di larut dalam sakit hati."...

...~~~...

Begitu Rayan berangkat kerja, sekarang hanya tinggal Bunda Zahra dan Alya yang ada di meja makan itu. Dan Bunda Zahra kini mendekati Alya, dengan duduk di kursi dekat menantunya itu.

"Kamu kenapa, Alya? Apa yang di katakan Rayan itu tadi benar? Semalam kamu itu kenapa?" tanya Bunda Zahra yang ingin mengetahui semuanya.

Alya pun tersenyum tipis, sembari menyentuh kedua tangan Bunda Zahra. "Alya enggak papa kok, Bunda. Itu Rayan hanya becanda saja, ini buktinya Alya sekarang enggak kenapa-kenapa," jawabnya dengan menyembunyikan kejadian semalam.

"Benar begitu, Alya? Kamu tidak sedang membohongi Bunda, kan?" ujar Bunda Zahra karena takutnya Alya berbohong kepada dirinya.

"Enggak kok, Bun. Alya baik-baik saja ini," ucap Alya dengan tersenyum manis dan meyakinkan Bunda Zahra.

"Ya udah, alhamdulillah kalau begitu. Bunda takut kamu kenapa-kenapa. Sekarang, kamu diam saja di sini ya? Lihat Bunda masak saja, soalnya tangan kamu kan lagi sakit itu," ucap Bunda Zahra dengan begitu pengertian.

"Loh, enggak bisa Bun. Tanggung tahu, di sini lihatnya jauh. Alya bantu-bantu lagi di dapur ya?" sahut Alya sedikit memohon, kerena ia benar-benar ingin bisa memasak.

"Tapi kamu kan masih terluka itu jarinya," tutur Bunda Zahra sedikit keberatan.

"Plis, Bun. Boleh ya? Plis ...," ucap Alya dengan menangkupkan kedua tangannya di dada dan berharap Bunda Zahra mau menuruti permintaannya itu.

Bunda Zahra yang tidak tega melihat Alya seperti itu. Lantas, ia pun menganggukkan kepalanya, walupun agak sedikit takut menantunya itu kembali terluka.

"Bunda mengangguk itu tandanya boleh dong ya?" ucap Alya dengan kedua mata yang sudah berbinar.

"Iya sayang boleh, tapi ingat! Nanti harus hati-hati dan bantunya sedikit saja ya? Selebihnya lihat saja caranya oke?" ucap Bunda Zahra yang akhirnya setuju.

"Iya Bunda, terimakasih banyak loh. Alya udah enggak sabar belajar masak sama Bunda," ujar Alya dengan segera berdiri dari kursi depan meja makan.

Dan mulai melangkah berjalan ke dapur, dengan Bunda Zahra yang tersenyum dan ikut berdiri. Namun, kedua matanya tidak sengaja melihat cara jalan Alya yang sedikit pincang.

"Loh Alya, kaki kamu kenapa? Kok jalannya agak pincang kayak gitu?" tanya Bunda Zahra dengan menatap heran kepada Alya yang berjalan pincang.

Deg.

...*****************...

Sesampainya di salah satu butik terkenal yang ada di Jakarta, Rayan akhirnya bisa bernafas lega, setelah lepas dari pertanyaan Bunda Zahra akan kejadian terpeleset Alya semalam.

"Huh, untung saja Reno buru-buru telepon dan suruh aku ke sini. Jika saja tidak, maka aku akan di hadang oleh banyak pertanyaan dari Bunda soal Alya. Setidaknya jika aku pergi, Alya sendiri yang akan menjelaskan semuanya kepada Bunda," ucap Rayan di dalam hatinya.

Dan tiba-tiba saja, Reno datang menghampirinya dari dalam, dengan menyentuh pundaknya, sehingga membuatnya terkejut.

"Bos, akhirnya datang juga yang di tunggu. Ayo kita masuk ke dalam, klein kita udah menunggu di dalam sana," ucap Reno begitu melihat Rayan sudah datang dan berdiri di depan butik.

"Iya Ren, sorry agak terlambat tadi macet di jalan," kata Rayan merasa tidak enak kepada temannya itu, walupun dia sekarang adalah pegawai kepercayaannya.

"Yoi, enggak papa bro. Santai saja, kita masuk yuk sekarang? Sebentar lagi pemotretan di mulai," balas Reno dengan segera mengajak Rayan untuk segera masuk ke dalam butik.

Rayan hanya menganggukkan kepalanya saja, dengan mulai melangkah masuk ke dalam butik yang cukup terkenal itu.

Dan begitu masuk ke dalam, Rayan pun di minta untuk duduk di sofa tunggu para pembeli yang telah di siapkan oleh pemilik butik itu.

"Bos, tunggu di sini dulu ya? Saya ke sana dulu, mau cek persiapan pemotretannya sudah siap apa belum. Nanti pemilik butik ini akan segera datang ke sini, setelah selesai mengurus pelanggannya," ucap Reni setelah mengantarkan Rayan menuju sofa yang ada di pojok sana.

"Is okey, Ren. Aku akan menunggu di sini," ucap Rayan yang tidak keberatan dengan itu.

Dengan begitu, Reno pun tenang untuk meninggalkan Rayan di sana, dengan melihat persiapan pemotretan yang tidak akan lama lagi berlangsung.

Begitu di tinggalkan oleh Reno, Rayan pun hanya melihat-lihat pelanggan di sana yang cukup ramai, serta melihat baju butik yang sudah jadi, dan di perlihatkan dalam sebuah patung-patung.

"Bagus dan ramai juga, nuansanya pun terlihat tradisional tapi moderen. Jadi, pantas saja banyak orang yang minat untuk datang ke butik ini," ucap Rayan dengan memuji hasil baju butik di sana, serta melihat dekorasi ruangan yang terlihat dari dalam.

Namun, di saat Rayan tengah asik-asiknya melihat-lihat koleksi hasil butik-butik di sana yang memesan jasanya itu untuk promosi. Tiba-tiba saja kedua mata Rayan menangkap sesosok seseorang yang begitu di kenalnya.

"Loh, itu Bang Raihan," ucap Rayan begitu melihat Raihan masuk ke dalam butik dari pintu utama bersama seorang wanita cantik di sampingnya.

Tidak bisa di hiraukan lagi, matanya itu tidak salah lihat, memang yang di lihatnya itu adalah abangnya sendiri. Dan lebih parahnya lagi, Raihan tidak datang sendiri, dia membawa seorang wanita seksi dan cantik di sampingnya. Bahkan, Raihan sampai melingkarkan tangannya di pinggang wanita yang juga tidak asing baginya itu.

"Silvi ... ya aku tidak salah lihat ini. Raihan dan Silvi, mereka datang ke sini. Ini enggak bisa di biarin, aku harus mendatangi Bang Raihan sekarang juga!" ucap Rayan dengan sorot mata tajam, menatap abangnya yang tengah bersama wanita lain dan bukan kakak iparnya.

Dengan tangan yang sudah di kepal kuat, Rayan pun berdiri dari sofa, dan hendak melangkah menghampiri abangnya yang berani bermesraan dengan wanita lain di belakang Alya.

"Eh, Mas Rayan. Kamu mau ke mana, Mas?" tanya seorang wanita pemilik butik itu, sembari mencekal lengan Rayan yang hendak pergi dari sofa itu.

Mendengar suara itu, Rayan pun menoleh ke belakang. Dan ia memelhat sosok wanita yang sudah tidak asing lagi baginya itu. Kini terlihat berdiri di depan matanya, dengan dia yang mencekal lengan tangannya.

"Kamu?" seru Rayan yang sudah bertemu dengan pemilik butik itu.

Wanita itu tersenyum dan menjawab, "Iya aku Raina, wanita yang kemarin sore ada di puncak itu. Dan ternyata, kamu masih ingat ya sama aku?" jawabnya yang terlihat ramah.

"Ah iya, aku ingat," balas Rayan yang langsung bisa mengenali Raina.

"Bagus deh, tapi sebelum itu. Kamu mau pergi ke mana itu tadi?" tanya Raina yang dengan jelas, tadi ia melihat Rayan begitu terburu-buru untuk menghampiri seseorang.

"Oh ya, aku akan menemu ...," kata Rayan sembari menatap tempat di mana ia melihat abangnya itu.

Deg.

Seketika Rayan terdiam, ia sudah tidak melihat lagi keberadaan Raihan, dan juga sekertaris abangnya itu Silvi yang sempat di lihatnya tadi, sebelum akhirnya membalikkan badan.

"Rayan, kok diam? Kamu mau memenui siapa?" tanya Raina karena melihat Rayan mematung menatap lurus ke arah pintu masuk yang tidak ada siapapun di sana.

.

.

.

1
Nar Sih
kak kok tumben bnyk tipo nya ,lanjut kak
Seuntai Kata: Hehe maaf ya kak, agak ngentuk nulisnya kemarin makanya banyak typo. Insyaallah kedepannya akan lebih di perhatiin lagi ya. 😊
total 1 replies
Nar Sih
sabarr dan semagatt rayyan ,buat ungkapin kbnran 💪👍
Seuntai Kata: Kalau kayak gini makin semangat Nuh Rayan, apalagi Dek authornya nih ikutan semangat.
total 1 replies
Nar Sih
sabarr ya rayyan mungkin bnr waktu nya blm pas ,dan semagatt ya rayyan demi kebnran yg sgra terungkap
Seuntai Kata: Iya betul tuh kak, Rayan harus mengatakan yang sebenarnya biar terungkap sikap suaminya.
total 1 replies
Nar Sih
ayoo rayan bilang yg sejujur nya sblm raihan dtg,biaar nysell si raihan
Seuntai Kata: Iya ayo semangati Rayan kak, biar Raihan tahu rasa ya.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍
Seuntai Kata: Siap Kak, update terbaru loncing 😄.
total 1 replies
Nar Sih
semoga rayyan bnr ,,buka tuh kedok si raihan biar tau rasa
Seuntai Kata: Benar harus di lawan yang kayak gitu tuh.
total 1 replies
Nar Sih
bagus rayan ,bongkar tuh perselikuhan abang mu ,muka sama tpi ahlak beda jauh dri mu ya rayan ,lanjutt kak👍💪
Seuntai Kata: Dukung terus kak, tuh biar Rayan menang. Bisa-bisanya mendua dari Alya. Betul itu meskipun kembar, tapi enggak semua sama ya. 😐
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti tmbh seruu nih kak
Seuntai Kata: Pasti dong makin seru nih.
total 1 replies
Nar Sih
buruan deketi abang mu yg tukang selingkuh itu rayan ,hajar sja🤣🤣
Seuntai Kata: Betul tuh kak, kalau perlu pukul sampe bonyok 🤣.
total 1 replies
Nar Sih
pasti hasil foto nya bagus raina ,kan rayan fotografer pinter
Seuntai Kata: Iya dong kan Rayan fotografer terkenal hehe. 😁
total 1 replies
Nar Sih
ya grgr rania jdi gagal deh rayan tangkap bsh abang nya
Seuntai Kata: Iya yah gak jadi ketemu.
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak thorr👍🥰🥰
Seuntai Kata: Siap Kak, lanjut terus nih gas poll. Kakak juga yang semangat ya bacanya, di tunggu komentar" serunya nih kak. 😊🙂
total 1 replies
Nar Sih
semagat bljar nya alya ,biar kmu bisa dan ngk di ledekin suami mu terus
Seuntai Kata: Yuk semangati terus Alya ya kak biar bisa melewati semuanya.
total 1 replies
Nar Sih
udah tinggalin aja suami pemarah mu alya
Seuntai Kata: Iya cari lagi ya, tapi alyanya masih cinta kak ...
total 1 replies
Nar Sih
dasar suami gak peka ,kasar lgi
Seuntai Kata: Bertul bikin pengen nampol ya kak.
total 1 replies
Nar Sih
alya seperti nya kmu terlalu perasa ya dgr suara keras sedikit udh nangis bljar jdi lebih dewasa ya alya bukan mksud rayan bicara begitu dia cuma khawatir pda mu
Seuntai Kata: Iya kak, karena Alya dulu di manja sama orangtuanya, makanya dia mudah nangis dan tidak bisa di bentak walupun nadanya tidak terlalu tinggi. Ter kita lihat Alya bakalan semakin dewasa tidak ya? Nah iya, tapi gak berlebihan tuh Raihan.
total 1 replies
Nar Sih
waah...pasti slh paham nih bila raihan tau
Seuntai Kata: Betul tuh bisa jadi marah besar.
total 1 replies
Nar Sih
lanjut kakk ,kata,,yg diatas bagus lho
Seuntai Kata: Iya siap kak, aku lanjut terus nih. Makin semangat deh kalau di kasih semangat kayak gini. Alhamdulillah makasih kak, kalau kakak suka sama kata"nya.
total 1 replies
Nar Sih
dua kepribadiaan yg sangat jauh berbeda ,rahyhan dan rayyan ,yg satu baik lembut dan sopan yg rayhan klau ngomng kasar asal keluar dan ngk setia dgn psngn
Seuntai Kata: Betul yang menyebalkan banget ya, walupun kembar tetep beda karakter tidak keduanya sama ya kak. 🙂
total 1 replies
Nar Sih
awal perkenalan yg baik ya rayyan moga kmu bisa dekat dgn raina
Seuntai Kata: Betul tuh mana tahu ada sesuatu nantinya ....😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!