nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Kegaduhan
Nissa dan rangga terbangun dari tidurnya, rangga berlari ke arah kamar nissa.
" bu..apa ibu baik-baik saja?" tanya rangga cemas tangannya mengetuk pintu kamar ibunya.
" yah aku baik-baik saja nak.." nissa menjawab sembari membuka pintu untuk rangga.
rangga kemudian masuk mendapati ibunya tengah menimang bayi yang menangis.
" aku hanya bermimpi buruk" nissa meneruskan kata-katanya.
" aku tau bu..aku juga berada di mimpimu..aku sengaja masuk kesana dan menolongmu dari serangan eyang ratu, dan aku berhasil mengalahkannya..memang kenyataannya aneh bisa masuk ke dalam mimpi seseorang, tapi ilmu yang eyang ratu turunkan padaku rupanya bermanfaat juga untuk menyerangnya dan membinasakannya, ibu apakah ibu tau ..bahwa ayah masih hidup..?ia di asingkan di alam fana di tengah hutan desa
melati sebagai singa putih, ayah kehilangan kekuatannya sebab eyang yang telah
mengambilnya.." terang rangga pada ibunya.
" ibu tau nak..ibu masih sadar saat di dalam mimpi..dan masih mendengar percakapan
kalian dengan sangat baik..kita akan mencari ayah nak kamu tenang saja.." tutur nissa,
tanganya menggendong bayi yang masih saja terus menangis.
" sepertinya ia haus..bisakah kamu menggendong adikmu sebentar nak...?ibu akan membangunkan bi sumi untuk membeli susu formula.." nissa mengulurkan tangannya dengan hati-hati rangga mengambil bayi itu dari tangan sang ibu.
" owek..owek ..owek.." suara tangisan bayi itu pecah menggema di seluruh ruangan.
" tenanglah adikku..jangan menangis lagi.. sebentar lagi susu akan segera datang .." ucap rangga berusaha menghibur adik angkatnya itu.
tak lama berselang nissa kembali.
" semua toko tutup pada jam dua dini hari nak..apa yang harus aku lakukan...?" tanya
nissa pada putranya mengusap kepala bayi dengan sangat lembut.
" aku juga tidak tau sebab aku belum berpengalaman bu.." jawab rangga enteng.
suara tangisan bayi memenuhi ruang pada jam dua malam, hingga mita terbangun dari tidurnya karena kebisingan, berjalan ke arah kamar nissa.
" astaga...berisik sekali, bisakah kalian menghentikan tangisan bayi ini??? besok aku
harus pergi ke restoran ku..dan aku butuh tidur.." mita nampak kesal dan duduk di sisi ranjang nissa.
" kami sudah mencobanya nita ..tampaknya bayi ini sangat haus..semua toko tutup!" seru
nissa.
" berikan bayi itu padaku..biar aku yang
menenangkannya." pinta mita pada rangga.
" coba saja kalau kamu bisa" rangga menyerahkan bayi perempuan yang menangis tiada henti ke arah mita.
perlahan mita mengambilnya dan memangku bayi itu kemudian mita mengeluarkan payudaranya, dengan cepat bayi itu menghisap puting susu mita yang tidak mengeluarkan asi, suara tangis pun menghilang.
" kehebatan payudara.." ungkap rangga, nissa terkekeh.
" jauhkan pandanganmu dariku rangga!" ketus mita melotot ke arah rangga, saat rangga menatap payudara yang sintal nampak mita menghubungi nomor bi sumi yang berada di lantai dasar.
" iya non mita ada yang bisa bibi bantu? " tanya bu sumi saat mengangkat panggilan telepon dari mita.
" buatkan susu sapi murni yang berada di lemari es..kemudian hangatkan susu itu..
tapi jangan sampai mendidih setelah itu bawa kemari bi..aku juga membutuhkan sendok kecil untuk putri angkatnya nissa...segera yah bi" perintah mita lalu menutup panggilan itu.
" mit rupanya payudara mu tak bertahan lama..lihat dia merasa di tipu.." tutur nissa
ketika melihat bayi itu mulai menggeliat dan wajah bayi itu sudah menandakan tangisnya
akan pecah.
mita berusaha menenangkannya tak lama bi sumi datang dengan membawa pesanan mita.
" ini non susunya" bi sumi pelan-pelan meletakan susu itu di meja kecil.
mita mulai menyuapi susu itu ke arah mulut bayi, nampak sekali dari pergerakan bayi itu ketika melahap habis setiap suapan yang di berikan mita, nampaknya bayi itu benar-benar
sangat haus rupanya, kemudian bayi itu mulai sendawa dan tertidur, nissa yang melihatnya
menjadi begitu gemas.
" enak sekali dia ..membangunkan seisi rumah untuk meminta sesuatu..setelah ia dapatkan kemudian ia tertidur...ayo kembali pada ibu.." ucap nissa terkekeh menggendong bayinya dan memangku bayi itu.
" terimakasih bi." jawab mita, bi sumi tersenyum mengangguk dan mengambil gelas yang masih terdapat susu lalu ia pergi.
" aku ngantuk sekali aku akan pergi ke kamarku lalu kembali tidur" ucap mita
sembari menguap beberapa kali, lalu berjalan keluar kamar.
" aku juga ngantuk, besok ada rapat" rangga berjalan mengikuti mita.
mita masuk kedalam kamarnya dan hendak menutup pintu ..namun ia terkejut ketika
rangga mencoba masuk kamarnya.
" hei mesum!!kenapa kamu mengikuti ku???kamu salah kamar bodoh!!kamarmu di sana!!" teriak nita menonyor kepala rangga.
" tidak bi..aku mau tidur bersama bibi..aku juga mau susu seperti adikku..bisakah kamu memberikan susu itu untukku?" tanya rangga
meledek, matanya tertuju pada buah dada milik mita.
mita melotot ke arah rangga.
" iuuh...itu sangat menjijikan!" mita memasang wajah mual.
" ayolah bi..berikan padaku susu itu juga.. jangan pilih kasih..aku ingin susu seperti
adikku" pinta rangga memelas.
" jangan bermimpi!!" seru mita,kesal, menutup pintu kamarnya sekeras mungkin hingga seketika pintu itu roboh hampir mengenai
rangga.
"gedubrak" rangga kemudian tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi wajah
mita.
mita terdiam mulutnya menganga, menyaksikan pintu kamarnya roboh menampakan dirinya yang tengah berdiri
mematung sembari memegang kenop pintu.
nissa kaget mendengar kegaduhan di luar kamar, kemudian nissa menghampiri mita yang masih menggenggam kenop pintu nya saja, sedangkan pintunya sudah roboh.
" apa yang terjadi mita..?" tanya nissa keheranan.
rangga menahan tawanya.
" pintunya roboh niss" jawab mita membuang kenop pintu sembarangan.
" yasudah kamu tidur denganku saja.." ajak nissa mengajak mita untuk tidur di kamarnya
" awas kamu ya rangga!!" ancam mita pada rangga..
kemudian rangga meledek dan masuk ke kamarnya.
...****************...
pagi hari nissa bangun dari tidurnya,ia mandi kemudian bersiap untuk pergi ke kantornya, tak lupa ia membangunkan mita yang susah sekali untuk di bangunkan.
" bangun mita..bukankah kamu bilang mau pergi ke restoran pagi-pagi?" tanya nissa
menggoyangkan tubuh mita.
seketika mata mita melotot dan menghadapkan wajahnya ke arah nissa, membuat nissa kaget setengah mati.
" mita? apa kamu baik-baik saja?" tanya nissa
" akhhh....aku ada janji..." mita berlari ke kamar mandi.
nissa mengelus dadanya ia pikir mita kerasukan.
saat mereka tengah sarapan, tidak ada suara sedikitpun, nissa melihat tidak ada pertengkaran pada sepupu dan anaknya, nissa mengerenyitkan dahi.
" tumben, biasanya pagi-pagi ada saja yang
di ributkan" pikir nissa menyelesaikan sarapannya.
" bi untuk sementara aku titip bayiku pada kalian berdua, aku akan mentransfer uang
untuk di belikan kebutuhan putriku, dan suruh pak burhan untuk memperbaiki pintu kamar mita, jika butuh sesuatu yang lain hubungi aku" ucap nissa pada kedua pelayannya.
" baik nyonya ." jawab mereka berdua.
mereka bertiga pun berangkat pada arah yang
berbeda.