NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Deril Mengelabui

Brakkk

"Sedang apa kalian?" Teriak seorang guru yang sedang berkeliling kelas untuk memastikan tidak ada yang sedang ngumpet di kelas.

Deril dan Almira terperanjat hingga ciumannya terlepas. Mereka melirik ke arah pintu dan melihat guru kedisiplinan yang sedang berdiri di sana dan melihat apa yang mereka lakukan. Dengan cepat Deril menurunkan tubuh Almira dari pangkuannya.

Guru tersebut langsung menuju ke bangku yang sedang mereka berdua tempati. "Kalian masih sekolah udah ngelakuin hal kayak gitu? Mana tempatnya di sekolah. Kamu Deril, harusnya jadi contoh buat adik kelas kamu. Kamu tuh udah kelas dua belas yang mana itu kamu jadi contoh buat adik-adik kelas kamu. Tapi apa ini?" Guru tersebut memarahi Deril dan Almira. "Sudah kalian ikut saya ke ruang BK."

Almira memandang ke arah Deril terlihat khawatir dan juga takut. "Kak gimana ini? Aku gak mau di hukum."

Deril sendiri malah terlihat santai kecuali pas tadi ada yang membuka pintu. "Gapap sayang. Ayo kita ikuti aja."

Deril dan Almira pun mengikuti langkah guru tersebut. Peserta upacara yang lain melihat ke arah Almira dan Deril yang berjalan bersama guru kedisiplinan. Mereka tidak tahu apa yang kedua remaja itu lakukan. Tapi mereka tahu bahwa kedua orang itu telah melanggar aturan.

"Eh kenapa mereka di seret sama bu Susi?"

"Iya yah? Apa mereka mojok di kelas gak ikut upacara?"

"Iya deh kayaknya. Tapi kan Almira tadi lagi sakit."

Begitulah bisik-bisik siswa siswi yang lain mereka terlihat fokus ke arah tiga orang yang berjalan menuju ruang BK daripada kegiatan upacara yang sedang mereka laksanakan, membuat kepala sekolah menyerukan mereka yang tidak fokus.

"Saya sedang bicara tolong hargai saya dan fokus pada hal yang penting." Ucap pembina upacara tersebut membuat mereka semua kembali fokus lagi ke upacara yang sedang berlangsung.

Di ruang BK, guru tersebut duduk di kursi kebesarannya dengan ekspresi marah yang sangat mengerikan.

"Duduk!" Ucapnya dengan tegas.

Deril dan Almira pun berjalan menuju kursi yang berada di depan Bu Susi tersebut. Almira dengan erat menggenggam tangan Deril di bawah meja karena takut. Sedangkan Deril mencoba menenangkan Almira dengan cara mengelus lengan Almira.

"Pertama saya ingin tanya kenapa kalian gak ikut upacara? Apakah ingin bolos karena ingin berciuman di dalam kelas?" Tanya guru tersebut dengan nada yang sedikit tinggi.

Almira meremas tangan Deril dengan lebih kuat. Deril merasakan hal itu, ia tahu gadisnya sedahg takut. Jadi, Deril berusaha untuk tetap tenang di hadapan guru tersebut.

"Saya mengantar Almira untuk tinggal di kelas bu karena dia sedang sakit. Tadi memang saya gendong Almira dengan posisi menghadap saya aja jadi saya duduk dulu untuk memindahkan tubuh Almira bu. Jadi kami gak ada tuh berhubungan dengan ciuman itu, cuman memang posisinya aja mungkin terlihat kayak lagi ciuman." Ucap Deril dengan tenang membuat guru tersebut jadi ragu. Tapi sebelum itu dia juga tidak percaya langsung, dia langsung bertanya kembali.

"Tapi kenapa kamu gendong Launa dengan posisi kayak gitu dan juga saya melihat Launa memiringkan wajahnya dan kamu juga." Ucap guru tersebut tak kalah jelas.

"Bu kan saya sudah bilang saya menggendong Almira karena sakit, tadi dia awalnya berjalan lau melemas seketika membuat dia merosot. Tapi karena posisinya sedang menghadap saya yasudah saya gendongnya dengan posisi itu. Dan untuk kepala kami... " Sedikit lama bingung menjelaskan alasan apa yang bisa di jelaskan pada guru tersebut. "Saya tadi sedang membantu Almira terlebih dahulu karena rambut dia nyangkut di antingnya tadi."

Untung saja Almira memang menggunakan anting yang modelnya sering bikin nyangkut rambut. Guru tersebut segera bertanya pada Almira.

"Apa betul itu Almira?" Membuat Almira kaget.

"Ah iya ibu tadi rambut saya nyangkut di anting milik saya." Ucapnya dengan gugup.

"tuh kan bu? Kenapa gak percaya sih?"

Mendengar hal itu guru tersebut pun menarik napas lalu memaafkan mereka dengan memberikan wawasan.

"Yasudah jika memang kalian tidak melakukan hal itu kalian boleh kembali. Dan kalo boleh kalau sakit jangan di antar sama lawan jenis terus posisi jangan kayak gitu kan jadi salah paham. Kalo gitu silahkan kalian keluar dari ruang saya."

Mereka berdua pun langsung keluar dari ruangan BK tersebut. Almira menyandarkan punggungnya di tembok sambil memegang dadanya.

"Sumpah aku deg degan tadi kak. Aku takut kita ketahuan." Keluhnya pada Deril.

Deril sendiri malah terkekeh mendengar keluhan wanitanya. Lalu dia menariknya untuk berjalan mengantarkan nya kembali ke kelas sang gadis.

"Sekarang aku ke lapang dulu ya." Ucapnya Lembut.

"Iya kak. Makasih."

Alis Deril terangkat tak mengerti. "Untuk?"

"Untuk kakak yang bisa ngeles dan membuat kita bebas dari hukuman."

Deril tertawa ringan. Deril sering tersenyum bahkan tertawa semenjak bersama Almira.

"Ya sayang aku juga gak mau di hukum. Untung otak aku bekerja cepet."

Mereka tertawa bersama seakan lupa dengan sekitar. Lalu Deril pun berpamitan dan keluar dari kelas Almira. Almira hanya memandang punggung itu dengan senyuman yang tak luntur.

Almira bahagia, akhirnya dia bertemu dengan teman masa kecilnya dan sekarang dia menjadi pacaranya. Lalu nanti dia akan di jodohkan oleh kedua orang tuanya. Ternyata hidupnya tidak bisa pergi jauh dari orang-orang terdekat bahkan jodoh sekalipun.

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!