syahnala (Nala) gadis yang dulunya periang berubah menjadi gadis pendiam karena trauma masa kecil dan penghianatan oleh orang-orang terdekatnya, menyebabkan dia hidup dalam kegelapan. hingga suatu hari Nala menemukan cahaya kehidupan tentang tujuan hidup Nala selalu berfikir dan mencari tahu apa tujuan dia hidup, jika sedari kecil dia tak di inginkan dan kenapa orang-orang bisa tersenyum dengan manis padanya sedangkan dia lupa bagaimana caranya tersenyum dan berterima kasih.
Nala harus mendapatkan senyumannya kembali dia juga harus berusaha sendiri untuk menghindari rasa traumanya mampukah dia menghilangkan kesedihannya. Perlahan Nala mulai
menemukan arti kehidupan tetapi jika dia ingin kehidupan seperti mimpinya itu dia harus menemukan rumah yang layak dia tinggali, rumah yang membuat nyaman yang membantunya menghilangkan rasa takutnya.
Mendapatkan rumah yang layak di
Cover by =pinterest
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bluefly9, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Home
Kini Nala berada di dalam mobil Raka, dia duduk bersampingan dengan Tasya di bangku penumpang.
Raka yang duduk di bangku supir dengan Arya disampingnya.
Sebenarnya ini belum waktunya pulang sekolah karena masih banyak kegiatan sekolah lainnya, tetapi perasaan Nala lagi tidak baik jadi mereka berinisiatif untuk mengajak Nala jalan-jalan.
"Kita kemana nih?"
"Terserah, Nala ikut aja kan kalian yang mau hibur Nala"
"Dih... terserah kayak cewek Lo, alay"
"Lah, kan Nala emang cewek kak, kak Raka jangan bercanda dulu deh Nala masih sedih tahu nggak"
"Lah siapa yang bercanda"
"Rak, udah diem mending kita ke kebun binatang aja"
"Udah gue bawa dia kemarin, soalnya gue kasihan lihat dia kangen sama saudaranya"
"Kak Raka sehari aja nggak bikin Nala kesal bisa nggak sih"
"Nggak bisa kayaknya, soalnya muka Lo songong"
"Kak Raka kay-" Arya memotong ucapan Nala. "Udah, kalian bisa nggak sih, jangan berantem dan Raka Nala itu lagi sedih jangan di buat makin kesal lah"
"Iya maaf, soalnya mukanya mirip monyet yang pernah nyuri apel gue sih"
"Bunuh orang dosa nggak sih kak Arya"
"Jelas dosa sih, tapi kalau orangnya Raka mungkin bisa di bicarakan sama malaikat"
"Jangan dong Nala, nanti gue kehilangan idola gue"
"Cuman Tasya yang ngertiin aku disini"
"Nggak usah alay deh rak"
"Kok Tasya nge idolain, orang kayak kak Raka sih"
"Yah jelas dong, gue tampan, berbakat kurang apa lagi coba"
"Kurangnya jokes Lo kayak bapak-bapak sih rak"
"Lo benar-benar mengkhianati persahabatan kita Ar, gue kecewa sama Lo"
Mendengar perkataan kak Raka membuat kami semua tertawa, walaupun kak Raka itu nyebelin tapi tingkahnya selalu bisa bikin mereka semua terhibur.
Nala juga tak bisa memungkiri, kalau Raka itu tampan dan berbakat tapi mengapa orang tuanya masih membandingkan dirinya.
Nala tahu jika dunia Raka juga hancur, tetapi dia tak pernah menangis dia selalu bertingkah kekanakan. Nala yakin jika orang-orang yang melihat Raka, akan mengira bahwa Raka memiliki keluarga yang harmonis.
Nala ingin seperti Raka, dia tetap kuat walaupun dunianya telah hancur, Nala ingin mandiri seperti Raka.
Disinilah mereka, di pantai yang Nala dan Raka kunjungi kemarin.
Nala merasa senang sekarang, dia merasa begitu bahagia dia ingin kebahagiaan ini bertahan lama. Dia ingin mereka selalu bersama. Inilah yang Nala impikan sedari dulu kehidupan dengan rumah yang layak.
Nala sekarang tahu kemana dia harus pulang, sekarang dia tak perlu memikirkan kemana dia akan pergi saat hujan turun.
"Makasih, Nala mohon agar ini bertahan lama"
Nala kembali mengeluarkan air matanya, kali ini bukan air mata kesedihan tetapi air mata kebahagiaan.
Kini Nala menangis di dalam pelukan Tasya dia begitu senang, dia benar-benar merasa di puncak bahagianya akhirnya dia memiliki rumah yang layak.
Akhirnya dia tahu apa arti kehidupan itu, Nala merasa menjadi orang yang sangat bahagia hari ini.
Nala benar-benar menikmati semua ini, bahkan saat ini matahari ingin terbenam, dia tak takut kegelapan lagi dai juga tak takut sendirian lagi.
"Nala, saat matahari nya terbenam sempurna, kamu juga harus melempar semua masalah kamu bersama matahari itu"
"Makasih kak Arya sarannya, tapi Nala pikir lebih baik Nala membawa trauma ini bersama Nala"
"Kamu yakin"
"Iya kak, Nala akan mencoba untuk berdamai dengan trauma Nala"
"Kalau kamu butuh teman, kami selalu ada buat kamu Nala"
"Makasih kak, kini Nala tahu kemana Nala harus pulang"
"Ini kita boleh pelukan nggak? Atau cuman aku sama Nala"
"he...he..he...kalau, kita ber 4 pelukan kayak Teletubbies dong"
Mereka semua tertawa, tak ada lagi wajah sedih di wajah mereka.
Kini yang terlihat hanya senyuman manis mereka.
"Oh iya kak Raka, Nala pikir Nala mau jadi kayak kak Raka"
"Nala, gue tahu dunia Lo benar-benar hancur nal, tapi jangan sampai berfikir kayak gitulah, kasihan ortu Lo"
"Maksudnya kak Raka apa"
"Hadeh mulai dah si Raka"
"Lo mau operasi kelamin kan, jadi cowok"
"Ihh....kak Raka, bisa nggak sih serius sekali aja"
"Lah, gue serius anjir"
"Udah raka, ayok kita pulang udah mau malam"
"Kita langsung pulang nih? Nggak jadi operasi kelaminnya?"
Nala melempar sepatunya ke arah Raka, Raka yang tahu jika Nala benar-benar kesal terhadapnya pun berlari menyelamatkan diri. berakhir mereka yang kejar-kejaran kayak tomat and Jerry.
Di dalam mobil raka
"Oh iya kak, sebenarnya dari tadi gue salfok sama boneka panda Lo ini" kalimat pertama dari Tasya setelah mereka meninggalkan pantai.
"OHH, bibi"
"Bibi, jadi namanya bibi yah, lucu juga tapi ini boneka siapa kak"
"Yah boneka gue lah"
Arya yang mendengar ucapan dari sahabatnya itu pun heran, bagaimana tidak dia tak melihat Raka membeli boneka, jangan kan boneka benda-benda lucu lainnya juga tak akan Raka beli.
Tapi sepertinya boneka ini berbeda, apalagi bonekanya di taruh di dalam mobil dan juga terlihat bersih Arya berfikir jika temannya mendapatkan boneka itu dari orang spesial.
"Setahu gue Lo nggak pernah beli boneka deh rak"
"Nggak gue beli, tapi dikasih sama hewan di kebun binatang"
Nala yang mendengar itupun langsung menjitak kepala Raka dari belakang.
"auhw....sakit anjir Nala"
"Yah lagian kenapa kakak bilang kayak gitu"
"Aduh berantem lagi, kayaknya aku salah deh nanya soal boneka ini"
"Udah jangan berantem, fokus nyetir aja rak" ucap Arya tanpa ekspresi.
Nala yang sadar akan perubahan wajah Arya itu pun sebenarnya ingin menanyakan nya, tetapi dia tak berani pasalnya Arya terlihat begitu menyeramkan sekarang dia tak tahu mengapa.
Setelah kejadian boneka itu, mobil terasa panas walaupun AC nya sudah di setel begitu dingin. Tetapi hawa di mobil itu sangat panas, tak ada suara bahkan wajah Arya yang terlihat masih sangat kesal.
Nala benar-benar bingung 😕, apa yang terjadi? Mengapa Arya kelihatan begitu kesal. Belum lagi kini hanya dia perempuan sendiri, pasalnya Tasya sudah turun sedari tadi.
Nala kini benar-benar ada di situasi yang begitu rumit, rasanya dia ingin segera sampai rumah.
Akhirnya setelah berada di dalam mobil yang begitu hening, Nala akhirnya sampai di rumah.
Nala hendak keluar dari mobil, tetapi suara dari Arya menghinakannya.
"Nala, tunggu"
"Iya, kak kenapa"
"Lo masih ada boneka panda lagi nggak?"
"HAH"
kunjungi karyaku jg ya
jgn lupa mampir ya thor
mampir yu Thor di wanita tangguh
mampir yuk di karyaku
ijin follow yaa dan jangan lupa follback /Smile/